TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000
Bali Post
SELASA PON, 27 SEPTEMBER 2011
Pengemban Pengamal Pancasila
24 HALAMAN NOMOR 41 TAHUN KE 64 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418
Serpihan Bom Bersarang di Otak Korban
Pelaku Bom Gereja di Solo
DPO Bom Cirebon
Jakarta (Bali Post) Pelaku bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Keputon, Solo, diduga kuat merupakan satu dari lima orang teroris yang masuk ke dalam daftar pencairan orang (DPO) kasus bom bunuh diri di Mapolresta Cirebon, beberapa waktu lalu. Wajah pelaku memiliki kemiripan dengan Ahmad Yosefa Hayat alias Abu Daud bin Daud alias Raharjo alias Hayat (23). ‘’Mirip, tetapi kami masih dalami lagi. Belum saya katakan nama, tetapi satu dari itu. Kalau pemeriksaan ahli selesai kita akan sampaikan,’’ kata Kabag Penum Polri Kombes Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Jakarta, Senin (26/9) kemarin. Bom Cirebon terjadi pada 15
April 2011 di saat jamaah Masjid Adz Zikro Mapolres Cirebon sedang melaksanakan salat Jumat. Polri pernah merilis lima orang DPO terkait bom bunuh diri di Mapolresta Cirebon pada bulan Mei lalu. Hal. 23 Bom Cirebon
Bali Post/ant
TEROR BOM - Tim Jihandak Polda Maluku mengamankan barang dicurigai paket bom, Senin (26/9) kemarin. Aparat TNI/Polri memperketat pengawasan di Ambon menyusul penemuan dua paket diduga bom dan aksi peledakkan bom sejak Minggu (25/9) malam.
Solo (Bali Post) Kapolri Timur Pradopo memimpin langsung olah TKP di lokasi ledakan bom di Gereja Bethel Injil Sepenuh Kapunton, Solo, Minggu (25/9) sore. Timur Pradopo menjelaskan, dugaan sementara bom bunuh diri yang dibawa oleh lelaki yang belum diketahui identitasnya tersebut merupakan bom berkekuatan low explosive. Sementara itu korban luka akibat ledakan bom itu kini masih dirawat di sejumlah rumah sakit. Kebanyakan korban yang merupakan anggota jemaat gereja tersebut mengalami luka serius di bagian kaki dan tangan. Olivia, gadis 16 tahun itu, mengalami luka serius di bagian kakinya. Ia mengaku berada cukup dekat dengan pelaku saat kejadian berlangsung. Para korban yang terluka terkena serpihan bom. Bahkan, satu pasien kritis lantaran serpihan bom bersarang di otaknya. (Jogja TV)
Calon ”Pengantin’’ Saat Bom Cirebon Tes Calon Hakim Agung
MA Dipenuhi Mafia Peradilan
Bali Post/ant
MASA KRITIS - Forum Kerukunan Lintas Umat Beragama Solo mengunjungi korban bom GBIS Kepunton Solo di Rumah Sakit Dr. Oen, Solo, Jateng, Senin (26/9) kemarin. Seluruh pasien korban bom di RS Dr. Oen Solo telah melewati masa kritis setelah menjalani operasi.
KEPALA Badan Intelijen Negara Sutanto memastikan pelaku bom bunuh diri di GBIS Solo sudah disiapkan menjadi calon ‘’pengantin’’ sejak bom Cirebon. ‘’Pelaku sudah siap untuk melaksanakan bom bunuh diri pada waktu itu (kejadian bom Cirebon),’’ kata Sutanto sebelum rapat dengan Komisi I DPR, Senin (26/9) kemarin. Mantan Kapolri ini mengakui bomber Hayat di Solo masih berada dalam satu jaringan dengan bomber M Syarif di Cirebon. Memang seperti yang sudah
diberitakan, yang di Solo ini juga berkaitan dengan yang di Cirebon. ‘’Pelaku sebelumnya sudah teridentifikasi dari kelompok itu,’’ kata Sutanto. Dari lima DPO memiliki peran berbeda, ada yang ahli merakit bom, ada yang bertugas mencari pelaku bom bunuh diri dan ada pula yang bersiap menjadi ‘’pengantin’’ alias calon pelaku bom bunuh diri. Hayat diketahui sebagai calon ‘’pengantin’’ itu. Hal. 23 Latihan Militer
Jakarta (Bali Post) Calon hakim agung Muhamad Yamin Awie mengungkapkan, saat ini Mahkamah Agung (MA) sudah dipenuhi oleh para mafia peradilan meskipun sudah ada instruksi bagi pejabat hakim agar tidak menyelesaikan kasus di luar peradilan. Faktanya itu memang ada mafia peradilan. ‘’Malah anekdot yang berkembang adalah tidak boleh menyelesaikan pekerjaan di luar kecuali membawa uang,’’ kata Yamin dalam uji kelayakan dan kepatutan calon hakim agung di ruang Komisi III DPR, Jakarta, Senin (26/9) kemarin. Hal. 23 Lebih Transparan
KAPAL TERBAKAR Kapal Marina Nusantara terbakar setelah bertabrakan dengan tongkang batu bara Pulau Tiga di tengah perairan Sungai Barito Kalimantan Selatan, Senin (26/9) kemarin. Akibat kecelakaan kapal berpenumpang 443 orang yang juga mengangkut kendaraan serta sembako tersebut, tiga orang tewas dan 26 lainnya dilarikan ke rumah sakit. Hingga semalam, kapal tersebut masih mengepulkan asap.
Bali Post/afp
Hakim Imas Dipindah ke Bandung Bali Post/ant
UJI KELAYAKAN - Calon hakim agung Rahmi Mulyati menyimak pertanyaan anggota Komisi III DPR saat uji kelayakan dan kepatutan calon hakim agung di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/9) kemarin. Sebanyak 18 kandidat hakim agung mengikuti uji kepatutan dan kelayakan.
Bandung (Bali Post) Penahanan terhadap tersangka kasus suap-menyuap yang juga hakim ad hoc Pengadilan Hubungan Industrial Imas Dianasari dipindahkan dari Rutan Pondok Bambu Jakarta ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Kelas II A Kota Bandung, Senin (26/9) petang kemarin. Imas diantar oleh penyidik KPK dari Pondok Bambu, Jakarta ke Lembaga Pe-
masyarakatan (Lapas) Wanita Kelas II A Kota Bandung. Sekitar delapan orang dari penyidik KPK dan jaksa mengantar Imas ke Lapas Wanita Sukamiskin dan menggunakan tiga mobil. Hakim Imas didampingi penyidik KPK serta kuasa hukumnya menumpangi mobil Kijang Innova warna silver bernopol B 1342 TOH. Ia mengenakan baju lengan panjang dan kerudung berwarna pink plus celana panjang katun warna abu-abu.
Ia tampak santai sambil membawa tas kulit hitam saat memasuki lapas tersebut. Imas masuk ke lapas langsung menuju ruang cek kesehatan Lapas Wanita. Menurut salah seorang pendamping Imas, perempuan itu dititipkan ke Lapas Wanita Bandung karena perkaranya akan disidangkan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bandung. Hal. 23 Ditangkap KPK
Tekan Angka Kemiskinan
Program Strategis Perlu Dikaji Bali kini memiliki 174.900 penduduk miskin atau setara 4,88 persen dari total penduduk Bali 3.890.757 orang. Jumlah ini tergolong masih tinggi kalau dikaitkan dengan ikon Bali yang identik dengan pariwisata. Seperti apa seharusnya disikapi oleh komponen masyarakat dan para pengambil kebijakan di daerah ini?
PEMERINTAH daerah di Bali mesti mengkaji kembali program-program yang telah digulirkan guna menambal sumber utama penyebab kemiskinan di Bali. Selain yang sifatnya bantuan langsung, kebijakan untuk menumbuhkan ketahanan ekonomi mereka harus tetap digairahkan. Demikian pendapat para pakar, anggota DPRD dan pengamat yang dihubungi, Senin (26/9) kemarin. Akademisi Unud Prof. Nyoman Suparta memaparkan, faktor penyebab kemiskinan yang dominan dan konsisten muncul di semua wilayah adalah faktor pemberdayaan masyarakat. Faktor terkuat
Bali Post/ist
DPO - Hayat salah satu DPO Cirebon.
berikutnya adalah jiwa kewirausahaan dan kondisi geografis. ‘’Agar program penanggulangan kemiskinan menjadi lebih efektif, maka para SKPD terlebih dahulu harus memahami sungguh-sungguh karakteristik kemiskinan RTM dan informasi terkait di balik faktor penyebab kemiskinan,’’ ujarnya. Wakil Ketua Komisi IV DPRD Bali Ketut Kariyasa Adnyana, S.P. meminta Pemprov Bali dan pemdan Tk. II seBali meningkatkan komitmen dan aksi nyata untuk menggulirkan program-program strategis yang berkorelasi langsung dengan upaya-upaya pengentasan kemiskinan.
Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan FE Unud Dr. IGW Murjana Yasa, S.E., M.Si. mengatakan, mobilitas penduduk yang tinggi menyebabkan Bali mengalami berbagai kerawanan. Hal ini tercermin pula dari terus memburuknya distribusi pendapatan atau hasilhasil pembangunan. Dampak negatif dari mobilitas yang tinggi adalah terjadinya peningkatan kriminalitas sebagai akibat dari meningkatnya jumlah pengangguran dan kemiskinan. ‘’Artinya persoalan ini harus serius diatasi. Kumuh itu dekat dengan kantong kemiskinan. Solusinya, bagaimana kita menata kependudukan itu, terkait adminis-
trasi pendudukan dan pola penyewaan lahan,’’ ujarnya. Sementara itu, Rektor Undiknas University Prof. Dr. Gede Sri Darma, S.T., M.M. mengatakan memberikan pelatihan serta membina keluarga miskin agar memiliki skill yang adaptable dan compatible merupakan salah satu upaya yang harus dilakukan pemerintah. ‘’Pemeritah harus menggerakkan sektor informal oleh orang setempat, bukan oleh para eksodus. Misalnya, di Badung Utara digiatkan pertanian dan peternakan dengan teknologi tepat guna, sedangkan di Bali Selatan pengetahuan bahasa asing dan hospitality service ditingkatkan,’’ katanya. (ian/par)