TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000
SELASA PAING, 24 MEI 2011
Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila
24 HALAMAN NOMOR 272 TAHUN KE 63 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418
Oleh-oleh Bupati Eka dari Cina
Pasir Pantai Rencananya Dijual Dijadikan Baja
Bali Post/dok
PASIR - Satpol PP saat melakukan sidak kasus pencurian pasir pantai di Tabanan. Kini justru Pemkab Tabanan berencana mengeruk pasir hitam pantai untuk bahan baku baja.
KUNJUNGAN Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti bersama Ketua DPRD Tabanan Ketut ‘’Boping’’ Suryadi ke Cina membawa oleh-oleh istimewa sekaligus mencengangkan. Di tengah upaya pemerintah melestarikan lingkungan, tiba-tiba Pemkab Tabanan punya rencana memanfaatkan pasir pantai di daerah itu untuk bahan baja seperti yang diinginkan investor. Pertemuan di negeri Tirai Bambu tersebut menyepakati rencana investasi proyek raksasa
itu. Bupati mengatakan, pihaknya pergi ke Tiongkok karena diundang tiga investor pabrik baja. Masing-masing PT Kuang Ye Indo Internasional (Jakarta) selaku mining development, He San Group (Singapura) dan San An Steel (Cina). Pertemuan investasi itu digelar di Hotel Wyndham, Xiamen. Agendanya, kata Bupati, menyepakati rencana investasi pariwisata di sepanjang pantai Tabanan. Investor akan segera membuat master plan terkait
proyek tersebut. ‘’Lalu, Pemkab Tabanan akan mengkajinya,’’ ujarnya, Senin (23/5) kemarin. Selain pengembangan pariwisata, investor Cina tersebut juga berencana membeli pasir hitam di Tabanan untuk dijadikan besi baja. Sebab, setelah diteliti oleh para ahli, ternyata pasir di Tabanan mengandung sekitar 40 persen bijih besi, sehingga cocok dikeruk dan diambil pasirnya sebagai bahan baku baja. Hal.23 Pantai Pasut
Bali Post/udi
Ni Putu Eka Wiryastuti
KISRUH PSSI
Nasib RI Tergantung Sidang Exco FIFA Jakarta (Bali Post) Status PSSI pascagagalnya pelaksanaan kongres di Hotel Sultan Jakarta, Jumat (20/5) lalu, tergantung sidang Komite Eksekutif (Exco) FIFA. ‘’Semuanya tergantung sidang Exco FIFA, 30 Mei nanti. Di situ semuanya Bali Post/afp akan dibahas, terAgum Gumelar masuk pelaksanaan Kongres PSSI,’’ kata Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar di Kantor PSSI, Jakarta, Senin (23/ 5) kemarin. Menurutnya, dalam sidang yang juga akan dihadiri dirinya dan acting Sekjen PSSI Joko Driyono itu, masa depan Indonesia akan dipertaruhkan. Meski demikian, sebelum sidang pihaknya terlebih dahulu akan memberikan laporan resmi. Laporan yang akan dibuat, katanya, mulai dari saat dirinya bersama dengan tujuh orang lainnya ditunjuk FIFA untuk menjadi anggota Komite Normalisasi mulai 4 April hingga pelaksanaan Kongres PSSI yang akhirnya gagal 20 Mei 2011. Hal.23 Sanksi FIFA
Jangan Biarkan PSSI Berantakan
Jakarta (Bali Post) DPR-RI tidak boleh tinggal diam dalam kasus kekisruhan Kongres Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan membiarkan berantakan. ‘’Bila pemerintah lepas tangan terhadap konflik PSSI, DPR tidak boleh tinggal diam dan membiarkan PSSI berantakan karena ulah para pengelolanya,’’ kata Ketua DPP Partai Hanura Yuddy Chrisnandi melalui siaran pers, Senin (23/5) kemarin. Komisi I DPR, katanya, harus segera memanggil Panglima TNI untuk menjelaskan alasan apa mengizinkan kepada Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta, perwira aktif, maju menjadi calon Ketua Umum PSSI, yang menjadi salah satu penyebab deadlock-nya Kongres PSSI. TNI, katanya, seharusnya menjadi perekat persatuan bangsa, bukan menjadi sumber masalah perpecahan. Hal.23 Lebih Luas
BAKTERI E-COLI
Bali Post/rtr
JATUH - Seorang awak helikopter militer AS jatuh sebelum kedatangan Presiden AS Barack Obama di Bandara Dublin, Senin (23/5) kemarin. Tidak diketahui apakah tentara itu mengalami cedera atau tidak, yang jelas bagian pantatnya terbentur aspal.
Kisruh Partai Demokrat
Nazaruddin Diberhentikan
Jakarta (Bali Post) Kisruh yang terjadi di tubuh Partai Demokrat (PD) harus mengorbankan salah satu kader utamanya, M. Nazaruddin. Ia diberhentikan karena diduga terlibat kasus suap dan dianggap telah menyudutkan PD.
M. Nazaruddin
Bali Post/ist
Keputusan Dewan Kehormatan Partai Demokrat (DK PD) akhirnya memberhentikan M. Nazaruddin yang selama ini menjabat sebagai Bendahara Umum PD. “Memberhentikan atau membebastugaskan Nazaruddin sebagai bendahara umum,” kata Sekretaris Dewan Kehormatan PD Amir Syamsudin dalam jumpa pers di Gedung PD, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Senin (23/5) kemarin. Langkah itu diambil dengan harapan Nazaruddin bisa lebih konsentrasi dalam menyelesaikan kasusnya. “Asas praduga tidak bersalah harus dikedepankan,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, langkah ini juga diambil guna melindungi PD dari serangan politik akibat berbagai isu terkait Nazaruddin. “Di samping demi citra baik partai membebaskan dari fitnah,” tuturnya. Membantah Sementara itu, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD membantah pemberian (gratifikasi) uang oleh Nazaruddin kepada Sekretaris Jenderal MK Janedjri M Gafar senilai 120.000 dolar Singapura terkait kasus pilkada yang melibatkan kader Partai Demokrat. Hal.23 Koran Nasional
Senpi Diperoleh dari Teroris
Masyarakat Bisa Lakukan ”ClassAction’’ TERUNGKAPNYA hasil pemeriksaan Dinas Kesehatan Provinsi Bali yang menunjukkan air PDAM Klungkung mengandung bakteri E-Coli, memunculkan beragam tanggapan. Ada yang membantah hasil pemeriksaan Diskes Bali, ada juga menyarankan melakukan class acction. Apa yang mesti dilakukan? Pihak yang paling merasa terpukul terkait temuan air PDAM Klungkung mengandung bakteri E-Coli adalah Direktur Utama (Dirut) PDAM Klungkung Gede Darsana. Ia pun sangat berang dan membantah keras hasil pemeriksaan Diskes Bali. Setelah mengaku belum menerima informasi soal hasil pemeriksaan Diskes Bali, Minggu (22/5) lalu, Senin (23/5) kemarin Gede Darsana menegaskan pihaknya punya hasil pemeriksaan sendiri yang menunjukkan air PDAM Klungkung aman. Ia juga menyayangkan pihak Diskes yang tidak berkoordinasi dengan PDAM sejak awal pengambilan sampel hingga keluar hasil pemeriksaan. ‘’Tahu-tahu sudah ada berita tentang hasil pemeriksaan itu,’’ ketus Darsana. Hal.23 Air PDAM
Bali Post/bal
CEK RESERVOAR - Dirut PDAM Klungkung Gede Darsana bersama staf mengecek salah satu reservoar PDAM dan menyatakan air PDAM aman dikonsumsi masyarakat.
Densus Tangkap Satu Tersangka Jakarta (Bali Post) Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap tersangka Asep Aan terkait kepemilikan senjata api (senpi) jenis FN yang diperoleh dari tersangka teroris Zulkifli Lubis. ‘’Tersangka Asep Aan ditangkap, Minggu (22/5) di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi,’’ kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri Kombes Pol. Boy Rafli Amar, di Jakarta, Senin (23/5) kemarin.
‘’Selain senpi FN, polisi juga menemukan 25 butir amunisi,’’ ujarnya. ‘’Tersangka Asep Aan memperoleh senpi dari Zulkifli melalui perantara yakni tersangka SY yang saat ini ditahan di Polsek Coblong. Tersangka SY masih ditahan untuk kasus pidana lain yakni pemalsuan ijazah,’’ ujar Kabag Penum. Tersangka Asep Aan, kata Boy, diancam dengan Undangundang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dan masih pengembangan untuk dikenakan Un-
dang-undang Terorisme. Zulkifli ditangkap di Boyolali. Sementara penggeledahan rumahnya di Depok, polisi menemukan 344 butir amunisi senjata AK 47 dan SS 1, delapan magazen AK 47 yang sebagian terisi penuh. Zulkifli adalah salah satu tersangka teroris kelompok Cirebon yang melakukan aksi bom bunuh diri. Muchamad Sarif adalah pelaku bom bunuh diri di Mesjid Adz Dzikra Mapolres Cirebon pada Jumat (15/4) lalu. (ant)
KPK Tetapkan Nunun Tersangka Jakarta (Bali Post) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya menetapkan Nunun Nurbaeti sebagai tersangka dalam kasus cek pelawat pemilihan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia (DGS BI) Miranda Swaray Goeltom. Nunun dijadikan tersangka karena diduga kuat menjadi perantara pemberi suap kepada anggota Komisi XI DPR periode 1999-2004 untuk memuluskan terpilihnya Miranda sebagai DGS BI. Ketua KPK Busryo Muqoddas mengatakan, keputusan menetapkan tersangka kepada Nunun diambil setelah jajaran pimpinan KPK melakukan ekspos atau gelar perkara. ‘’Setelah mendengarkan bersama, bedah kasus dengan satgas, kami telah menetapkan Nunun Nurbaiti sebagai tersangka,’’ kata Busyro Muqoddas dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR, Senin (23/5) kemarin. Saat RDP berlangsung, suami Nunun, Adang Daradjatun, yang merupakan anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS dan mantan Wakapolri tidak terlihat ikut dalam rapat. Busyro menjelaskan, penetapan tersangka diputuskan setelah hasil pengembangan penyelidikan, KPK memperoleh dua alat bukti awal yang menunjukkan bahwa Nunun bisa ditetapkan sebagai tersangka. ‘’Dua alat bukti itu memiliki relevansi satu dengan lainnya,’’ kata Busryo tanpa merinci alat bukti dimaksud. Langkah selanjutnya yang akan dilakukan KPK adalah melakukan upaya ekstradisi dengan penegak hukum dan pemerintah negara di tempat Nunun tinggal saat ini. Namun, Busyro tidak menyebutkan di negara mana Nunun saat ini berada. ‘’Kami akan mengupayakan Nunun pulang ke Tanah Air,’’ kata Busyro. Hal.23 Bali Post/ist Mantan Anggota Nunun Nurbaeti
Kinerja DPD-RI Wakil Bali (1)
Belum Mampu Kawal Kepentingan Bali di Pusat Kinerja Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI sebagai wakil Bali di pusat kini disorot. Hasil Jajak Pendapat Bali Post memberi gambaran, perjuangan para anggota DPD untuk Bali belum kelihatan. Perjuangan mereka dipertanyakan dan dinilai sangat jauh dari ‘’ocehan’’ mereka saat berkampanye dulu.
’’MASA KERJA’’ wakil Bali di Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Jakarta dirasa belum memberi manfaat bagi masyarakat di Pulau Dewata ini. Kinerja empat senator Bali; IGN Kusuma Kelakan, Wayan Sudirta, Made Arimbawa (Lolak) dan Made Wirata pun dipertanyakan. Masyarakat melihat bahwa visi dan misi yang disampaikan mereka saat kampanye tampaknya terkikis setelah menduduki kursi jabatan. Padahal, peranan mereka di pusat diharapkan mampu mengakomodir setiap permasalahan yang dihada-
pi.
Tak hanya rakyat, wakil rakyat pun merasakan hal yang sama. Seperti diungkapkan Wakil Ketua DPRD Denpasar A.A. Gede Ngurah Widiada. Kata dia, banyak persoalan yang semestinya bisa diperjuangan oleh para perwakilan Bali ini di pusat. ‘’Misalnya, masalah infrastruktur, masalah budaya, serta fasilitas keamanan yang perlu dukungan pemerintah pusat dan diperjuangkan oleh mereka di DPD,’’ tegasnya. Hal senada diungkapkan anggota Komisi B Wayan Suadi Putra dan Ketua Fraksi Indone-
‘’Kami tidak merasakan fungsi perwakilan di pusat. Padahal, industri di Bali banyak menghadapi masalah yang perlu diakomodir.’’
sia Raya I Ketut Resmiyasa, Senin (23/5) kemarin. Mereka mengemukakan, gamangnya kinerja DPD, akibat para senator Bali sangat jarang turun ke bawah. Suadi Putra menilai peran para wakil Bali di DPD belum maksimal. Apa yang selama ini menjadi agenda besar di Bali seharusnya juga dikawal oleh mereka yang mewakili krama Bali secara langsung. ‘’Seharusnya ada tindakan nyata untuk mengawal aspirasi krama Bali di pusat dan ini menjadi tugas para wakil di DPD,’’ kata Resmiyasa. Ia juga mengakui para wakil Bali di DPD ini jarang turun menyerap aspirasi masyarakat. Mereka juga semestinya secara
ANGGOTA DPD WAKIL BALI 1. 2. 3. 4.
I Wayan Sudirta IGN Kusuma Kelakan I Made Arimbawa I Made Wirata
rutin turun ke masing-masing kabupaten/kota yang ada di Bali untuk mencari masukan yang bisa dibawa ke pusat. Misalnya saja, soal RTRW yang sempat ribut, juga menjadi ranah DPD ikut terlibat membahasnya, sehingga bisa cepat selesai. Hal.23 Pemilik Hotel