TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000
KAMIS PON, 24 FEBRUARI 2011
Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila
24 HALAMAN NOMOR 189 TAHUN KE 63 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418
Bank Mandiri Dibobol Rp 18 M Seorang Karyawannya Ditangkap Jakarta (Bali Post) Polisi mengungkap adanya pembobolan dana nasabah Bank Mandiri sekitar Rp 18 miliar di wilayah Jakarta yang dilakukan secara bertahap selama empat bulan terakhir. ‘’Sejumlah tersangka sudah ditangkap di Depok dan Bekasi kemarin pagi dan sore,’’ kata Direktur Reserse Kriminal dan Khusus Polda Metro Jaya Kombes Ian Fikri, Rabu (23/2) kemarin. Ia menyebutkan, tersangka pelaku pembobolan dana nasabah berinisial R merupakan karyawan Bank Mandiri yang sudah ditangkap di Depok. Yang bersangkutan melakukan
pembobolan dana nasabah setelah berkenalan dengan seseorng berinisial J yang mengaku berprofesi sebagai paranormal. ‘’Bermula dari perkenalan itu, J memengaru-
hi R agar mau mengeluarkan dana dari Bank Mandiri PLN Trunojoyo Jakarta,’’ jelas Ian Fikri. Ia menjelaskan, J berhasil memengaruhi R sehingga telah
beberapa kali mentransfer dana nasabah Bank Mandiri ke rekening teman J berinisial E dengan total dana Rp 18 miliar. ‘’Bersama tersangka lain, dana tersebut digunakan untuk pembelian tanah, padahal dana tersebut diambil secara sepihak dari nasabah,’’ katanya. Menurutnya, transfer dana nasabah itu dapat dilakukan dengan cepat karena nasabah yang dibobol merupakan nasabah prioritas Bank Mandiri. ‘’Awalnya yang punya duit
(nasabah) tidak tahu, namun kemudian sekitar seminggu yang lalu melapor dan kemarin sejumlah tersangka kami tangkap termasuk J,’’ kata Ian Fikri. R yang karyawan pelayan konsumen (customer service) Bank Mandiri Cabang Jakarta Selatan menggelapkan dana nasabah senilai Rp 18,79 miliar dengan modus memalsukan tanda tangan pemilik rekening. Hal.23 Milik Nasabah
FAKTA Gempa Selandia Baru
75 Tewas, 300 Hilang Wellington Perdana Menteri Selandia Baru John Key, Rabu (23/2) kemarin, mengumumkan negara dalam keadaan darurat nasional setelah gempa berkekuatan 6,3 skala Richter yang mengguncang kota Pulau Selatan, Christchurch, pada Selasa (22/2). Perdana menteri mengatakan 75 orang dikonfirmasi tewas dalam bencana itu, dan sekitar 300 lainnya dilaporkan hilang. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Cina Yang Jiechi pada Selasa mengirim pesan belasungkawa kepada Menlu Selandia Baru Murray McCully atas gempa mematikan yang melanda negara itu. (ant/afp/ap)
Bali Post/ap
AMBLAS - Dua mobil anjlok di sebuah jalan yang amblas saat gempa mengguncang Selandia Baru, Selasa lalu. Sebanyak 75 orang dikonfirmasi tewas dalam bencana itu.
Bali Post/ole
MACET - Banjir lumpur bercampur pasir di Jalan Raya Singaraja-Gilimanuk, wilayah Celukan Bawang, menyebabkan lalu lintas macet. Sejumlah mobil tak bisa bergerak karena rodanya masuk ke dalam lumpur, Rabu (23/2) kemarin.
Lagi, Celukan Bawang Diterjang Banjir Lumpur Singaraja (Bali Post) Untuk kelima kalinya sejak Januari 2011, wilayah Celukan Bawang dan sekitarnya dilanda banjir bandang. Banjir terakhir yang terjadi Selasa (22/2) malam termasuk paling parah. Selain menyebabkan banjir lumpur di Jalan Raya Singaraja-Gilumanuk, sekitar 600 rumah di empat desa terendam air. Rumah yang teredam banjir itu terjadi di Desa Celukan Bawang, Desa Pengulon, Desa Tinga-tinga dan Desa Tukad
Sumaga. Catatan sementara dari masing-masing perbekel di wilayah itu menyebutkan, di Desa Pengulon terdapat 213 rumah terendam air setinggi dua meter, di Desa Celukan Bawang 320 rumah dan di Desa Tinga-tinga sebanyak 48 rumah. Di Desa Tukad Sumaga dikabarkan juga terdapat rumah yang terendam air, namun tidak separah yang terjadi di tiga desa lainnya. Hal.23 Pintu Masuk
RUMAH TERENDAM Desa Pengulon 213 Desa Celukan Bawang 320 Desa Tinga-tinga 48 - Jembatan yang menghubungkan Desa Tukad Sumaga dengan Desa Tinga-tinga jebol.
Pascavoting Angket Mafia Pajak
Lawan Turkmenistan
Golkar-PKS di Setgab Mesti Dievaluasi
Garuda Muda Kalah 1-3
Jakarta (Bali Post) Sikap politik Partai Golkar dan PKS yang mendukung usul Hak Angket Mafia Pajak dinilai telah menyalahi komitmen sebagai anggota koalisi pendukung pemerintahan SBY. Sikap yang dinilai tidak patut itu harus ditindaklanjuti dengan sikap tegas dalam keberadaannya dalam Sekretariat Gabungan (Setgab). Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Demokrat (PD) Marzuki Alie mengatakan Setgab dapat diibaratkan sebagai sebuah rumah tangga. Sehingga bila pasangan suami-istri tidak lagi akur, apakah rumah tangga tersebut perlu dipertahankan. Begitu pula dengan Setgab di mana ada ikatan-ikatan normatif, ada kewajiban dan hak yang harus dipenuhi. ‘’Kalau sudah demikian, apakah keduanya patut dipertahankan. Tak perlu lagi dipertanyakan,’’ kata Marzuki yang juga Ketua DPR-RI di gedung parlemen, Rabu (23/2) kemarin. Sebagai parpol pendukung SBY, Demokrat tentu mempunyai kewajiban untuk memberikan masukan soal sikap Golkar dan PKS, baik dari sisi parlemen maupun luar parlemen. ‘’Saya dan Anas Urbaningrum (Ketua Umum PD) selalu melakukan evaluasi. Saya mengevaluasi melalui internal DPR, sedangkan Anas dari luar. Tetapi SBY lebih arif atau bijak, sehingga beliau tidak akan menyampaikan secara vulgar,’’ tandasnya. Desakan senada juga disampaikan Wakil Sekjen PD yang juga Sekretaris Fraksi PD di DPR, Saan Mustopa. Fraksi Demokrat, katanya, akan melakukan evaluasi terhadap sikap nyeleneh anggota koalisi. Hasil evaluasi fraksinya akan disampaikan kepada DPP kemudian dilanjutkan kepada Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Setgab untuk menjadi pertimbangan mengambil sikap dan langkah yang diperlukan. Evaluasi terhadap keberadaan Golkar dan PKS juga diharapkan oleh PPP dan PKB. Hal.23 Ada Pembicaraan
KOTA
2
EMPAT elemen masyarakat yang terdiri atas 100 orang telah menandatangani surat penolakan terhadap proyek pembangunan restoran dan kolam di selagan Nusa Dua. Surat tersebut berisikan sejumlah poin yang mengungkapkan betapa terhimpitnya kegiatan masyarakat akibat investasi yang berlangsung di BTDC. Apa alasan warga melakukan penolakan?
Bali Post/ant
MENANG - Timnas Turkmenistan merayakan kemenangannya melawan Timnas Indonesia dalam laga Pra-Olimpiade 2012, Rabu (23/2) malam kemarin.
Palembang (Bali Post) Tim nasional U-23 (Garuda Muda) Indonesia harus mengakui keunggulan kesebelasan Turkmenistan dengan skor 1-3 pada penyisihan Pra-Olimpiade di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (23/2) malam kemarin. Kendati timnas sempat unggul lebih dulu pada babak pertama, namun kemudian segera dibalas pemain Turkmenistan dan bertahan imbang 1-1 hingga babak pertama berakhir. Namun pada babak kedua, setelah stamina pemain timnas terlihat kelelahan — setelah bermain cepat di babak pertama — dimanfaatkan oleh pemain Turkmenistan yang rata-rata postur tubuhnya lebih tinggi itu, untuk balik menggempur benteng pertahanan Indonesia. Hal.23 Dua Gol
Dipo Alam Tak Menyesal Disalahkan PD, PDI-P, dan Golkar Jakarta (Bali Post) Rapat Dengar Pendapat Komisi II DPR dengan Sekretaris Kabinet Dipo Alam dan Ketua Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto, Rabu (23/2) kemarin, berubah seperti menjadi ajang pengadilan bagi Dipo Alam. Mayoritas anggota Komisi II DPR mencecar Dipo Alam seputar sejumlah pernyataan kontroversialnya beberapa hari terakhir. Pernyataannya antara lain menyebut para tokoh agama yang antipemerintah sebagai burung gagak hitam pemakan bangkai berbulu putih, juga menyatakan gerakan politik dari pengamat dan pendemo sebagai orang-orang yang terjangkit wabah mata kalong, dan terakhir ajakan boikot kepada media massa antipemerintah. Kekesalan kepada Dipo bahkan disuarakan Fraksi Partai Demokrat (F-PD). Anggota Komisi II dari F-PD Chotibul Umam Wirano bukannya membela pejabat di lingkaran dekat Istana itu, tetapi malah ikut menyalahkan. ‘’Saya sebagai bagian dari partai pemerintah, tetapi saya pun tidak akan ngawur membela pemerintah,’’ kritik Chotibul. Ia mengakui seringkali pihak yang berada di lingkaran kekuasaan serba salah menanggapi kritikan terhadap pemerintah. Sebagian media juga dinilainya tidak proporsional dalam pemberitaan. Tetapi ada aturan dalam meluruskan pemberitaan yaitu dengan menggunakan mekanisme hak jawab. ‘’Tentu ada tata cara undang-undang tentang bagaimana menjawab media massa. Ada undang-undang dan Dewan Pers,’’ tandasnya. Anggota Komisi II dari Fraksi Partai Golkar Nurul Arifin mengatakan ajakan boikot media itu sebagai hal yang aneh, karena media adalah pilar demokrasi. ‘’Apa yang bapak katakan itu adalah tidak lazim karena dilakukan oleh instrumen pemerintah. Yang pantas menyatakan itu seharusnya adalah lembaga swadaya masyarakat,’’ sindirnya. Kritik media massa, menurut Nurul, merupakan upaya membangun pemerintahan yang baik, tetapi mengapa malah disikapi dengan marah. ‘’Media adalah institusi yang dipercaya publik di tengah institusi lembaga negara yang tidak percaya lagi,’’ kata Nurul. Anggota Fraksi PDI Perjuangan Alex Litaay menyesalkan pernyataan Dipo Alam akhir-akhir ini. Ini sungguh mengecewakan. ‘’Tetapi sebagai sahabat saya harus ingatkan. Hal itu jangan diulangi,’’ pesan Alex. Namun, kritik tajam anggota Komisi II DPR tidak membuat sikap Dipo Alam melunak. Mantan Ketua Umum Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia (DEMA UI) ini mengaku tidak menyesal dan tidak akan meminta maaf atas statemennya tersebut. ‘’Saya tidak menyesal dan kecil hati, dan saya tidak mau minta maaf atas koreksi saya terhadap media. I don’t want to apologize,’’ tegasnya. Hal.23 Menjelekkan Pemerintah
Pencinta Sepak Bola Serukan ”Revolusi PSSI’’ Jakarta (Bali Post) Ratusan pencinta sepak bola Indonesia berdemo meminta KPK menangkap dan mengusut dugaan keterlibatan Nurdin Halid dalam korupsi Rp 1,7 miliar dana APBD untuk klub sepak bola di Samarinda tahun 2007. Ratusan pencinta sepak bola Indonesia yang menyerukan ‘’Revolusi PSSI’’ di depan KPK, Jakarta, Rabu (23/2) kemarin tersebut berorasi sambil mempertanyakaan keberanian komisi antikorupsi menangkap Ketua PSSI Nurdin Halid. Para pencinta sepak bola Indonesia yang mengenakan kaos berwarna merah itu membawa spanduk dengan berbagai ukuran. Beberapa di antaranya foto Nurdin Halid dengan tanduk di kepala dan bertuliskan ‘’Revolusi PSSI’’ dan ‘’Mafia PSSI’’.
Setelah berorasi sekitar 30 menit di depan pintu masuk KPK, para pencinta sepak bola yang sebelumnya melakukan aksi demo di Bundaran Hotel Indonesia itu bergerak ke Gelora Bung Karno. Mereka bergabung dengan pencinta bola lainnya menggelar aksi damai di depan kantor PSSI. Sebelumnya, pencinta sepak bola Indonesia yang tergabung dalam ‘’Save Our Soccer’’ telah mendesak agar KPK menetapkan Nurdin Halid sebagai tersangka karena diduga terkait dengan kasus cek perjalanan. Dugaan tersebut muncul berdasarkan pengakuan terpidana Hamka Yandhu bahwa Nurdin Halid juga menerima cek perjalanan sebesar Rp 500 juta dalam pemilihan Miranda Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indone-
sia pada 2004. Desakan ‘’Save Our Soccer’’ tersebut juga dilakukan agar KPK menindaklanjuti putusan Pengadilan Negeri Samarinda pada 2 Februari 2011 atas kasus penyalahgunaan dana APBD Persisam. Dalam putusan tersebut disebutkan bahwa Nurdin Halid menerima Rp 100 juta dari mantan manajer Persisam, Aidil Fitri, yang telah terbukti melakukan korupsi dana APBD untuk klub sepak bola di Samarinda senilai Rp 1,7 miliar. Sementara itu, komunitas suporter yang datang dari berbagai daerah dan mengusung misi perubahan membuat Posko Revolusi PSSI di depan kantor asosiasi sepak bola Indonesia yang berada di areal Gelora Bung Karno. Hal.23 Warna Putih
Bali Post/ade
UNJUK RASA - Ratusan orang dari komponen pencinta sepak bola nasional berunjuk rasa, Rabu (23/2) kemarin. Dalam aksinya, mereka mununtut Nurdin Halid dan kroni-kroni mundur dari kepengurusan PSSI dan menyegel kantor PSSI.