Edisi 23 Maret 2011 | Balipost.com

Page 1

TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000

RABU KLIWON, 23 MARET 2011

Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila

Usut Kasus LED TV

24 HALAMAN NOMOR 214 TAHUN KE 63 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418

Dewan Soroti ”Mark Up’’ LED TV

Kejati Bentuk Tim Dana Ganti Rugi Rp 730 Juta Dipertanyakan Denpasar (Bali Post) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali langsung menyikapi temuan BPK terkait LED TV. Sejumlah jaksa senior langsung diterjunkan untuk menyikapi proyek yang oleh BPK dinilai kemahalan Rp 4,6 miliar. Kasi Penkum dan Humas Kejati Bali Eko Indarno, Selasa (22/3) kemarin menjelaskan, Kajati Bali AF Darmawan langsung merespons pemberitaan Bali Post yang berjudul ‘’Soal LED TV Kemahalan Rp 4,6 Miliar, Baru Dikembalikan Rp 730 Juta’’. Kata Indarno, Kajati langsung membentuk tim untuk mengumpulkan data. ‘’Tim ini bertugas mengumpulkan data berdasarkan materi yang dibuat oleh media massa,’’ jelas Eko Indarno. Namun, Eko tidak mau menjelaskan secara rinci siapa yang menjadi anggota tim dan sudah berapa saksi yang dimintai ket-

erangan. ‘’Berapa jumlah saksi yang telah dimintai keterangan, bukanlah persoalan penting. Namun yang pasti, sejumlah saksi telah dimintai keterangannya. Kami juga belum bisa menginformasikan bagaimana keterangan saksi tersebut,’’ jelasnya. Eko Indarno menyatakan segala kemungkinan bisa saja ter-

jadi. Jika dalam pengumpulan data ditemukan adanya pelanggaran sehingga sampai mengakibatkan terjadinya kerugian negara, maka kasus tersebut merupakan tindak pidana korupsi. Sebaliknya, jika dalam pengumpulan data hanya ditemukan kesalahan administrasi, maka jelas tidak termasuk tindak pidana korupsi. (015)

Denpasar (Bali Post) Temuan Badan Pemeriksa Kuangan (BPK) mengenai LED TV yang kemahalan Rp 4,6 miliar, mendapat sorotan Fraksi Mandara Jaya DPRD Bali. Selain soal kemahalan, juga disoroti asal dana ganti rugi Rp 730 juta. Sebab, dalam APBD 2010 sama sekali tidak tercantum dana ganti rugi kemahalan proyek LED TV. ‘’Kami berharap eksekutif segera menyelesaikan persoalan kenapa sampai ada temuan mark up (kemahalan) proyek LED TV sebesar Rp 4,6 miliar,’’ kata Sekretaris Fraksi Mandara Jaya Gede Ngurah Wididana dalam sidang pleno soal Ranperda Pengelolaan Sampah, Selasa

(22/3) kemarin. Ngurah Wididana juga mempertanyakan ‘’tawarmenawar’’ kerugian dari Rp 4,6 miliar menjadi Rp 730 juta. Setelah melalui argumentasi, harga kemahalan tersebut kemudian ‘’ditawar’’ menjadi Rp 750 juta dan dibayarkan ke kas daerah sebagai uang ganti rugi. Mengapa disebut ganti rugi, lantas pembayaran ganti rugi Rp 750 juta itu dari mana diperoleh. ‘’Sebab, sepanjang pengetahuan kami uang itu tak tercantum dalam APBD Bali 2010,’’ ucapnya. Oleh karena itu, ia berharap eksekutif menjelaskan lagi kenapa bisa terjadi seperti itu. Hal.23 Dapat Jawaban

Mangku Pastika

Polisi Tolak Permintaan Ari Sigit

http://epaper.balipost.com

Hadir setiap hari kecuali Minggu

RUU Intelijen BIN Bisa Menyadap Tanpa Izin Pengadilan Jakarta (Bai Post) Badan Intelijen Negara (BIN) akan mendapatkan kewenangan untuk melakukan penyadapan tanpa harus mendapat izin dari pengadilan. Kewenangan tersebut sedang dibahas dalam Rancangan Undangundang (RUU) Intelijen antara DPR dan pemerintah. Menurut Kepala BIN Sutanto, saat ini banyak negara telah menerapkan kewenangan bagi intelijen untuk menyadap tanpa putusan pengadilan. Sebab, kewenangan itu sejatinya menjadi bagian dari kewenangan lain badan intelijen. ‘’Negara-negara demokrasi lain sudah menerapkan itu, sedangkan kita masih mencurigai aparat kita. Kejahatan dan intelijen keluar-masuk negara ini,’’ kata Sutanto usai pembahasan RUU Intelijen di ruang Komisi I DPR, Jakarta, Selasa (22/3) kemarin. Karena itu, intelijen memerlukan undang-undang yang kuat untuk menunjang setiap operasinya. ‘’Intelijen lemah karena undang-undang dan peralatannya,’’ imbuhnya. Sutanto meminta masyarakat tidak perlu khawatir jika ketentuan ini diberlakukan. Intelijen itu beda dengan hukum. Operasi penyadapan itu rahasia, dan nanti ada UU Rahasia Negara yang akan mengatur. ‘’Jadi, akan sinergis dengan UU Rahasia Negara,’’ tandasnya. Hal.23 Memberi Kewenangan

Bali Post/eka

GELEDAH - Tim Gegana sedang memeriksa kardus yang sebelumnya berada di mobil Avanza. Mobil itu digeledah di depan YAI, Jalan Diponegoro, Denpasar, Selasa malam kemarin.

Polisi Geledah Mobil Avanza

Dicurigai Angkut Bahan Peledak Denpasar (Bali Post) Untuk menghentikan mobil Toyota Avanza yang dikemudikan Edy Yunianto memang tidak mudah. Polisi harus mengerahkan pasukan bermotor untuk mengejarnya. Setelah kejarkejaran mulai dari Renon, polisi baru berhasil menghentikannya di Jalan Diponegoro, Denpasar tepatnya di depan Yayasan Anugrah Indah (YAI). Setelah berhenti, petugas dari Polda Bali langsung melakukan penggeledahan, Selasa (22/3) malam kemarin. Sebab, mobil yang dikemudikan Edy Yunianto asal Kediri, Jawa

Bedah Rumah Mangkrak

KK Miskin Bingung KUALITAS bangunan bedah rumah ternyata dikeluhkan juga masyarakat Buleleng. Mereka menilai, penyebab buruknya kualitas bedah rumah karena kontraktor tidak terjun langsung mengawasi pengerjaan proyek. Penyediaan bahan dan pengawasan pekerjaan biasanya diserahkan kepada aparat desa setempat. Di Dusun Peneraga, Petemon, Seririt, misalnya. Dari empat warga miskin yang memperoleh program bedah rumah, baru satu rumah yang selesai dibangun, meski belum final. Sementara yang lain baru kebagian material saja tanpa ada tanda-tanda pengerjaan alias mangkrak.

Warga di dusun itu bingung kepada siapa harus menanyakan tentang kelanjutan proyek tersebut. Made Ester, salah seorang warga di Dusun Peneraga, Selasa (22/3) kemarin menuturkan, pelaksana proyek bedah rumah itu memang pernah datang sekali saja ke dusun itu. Untuk proses pengerjaan dan pemasokan material diserahkan kepada salah seorang aparat di Kantor Desa Petemon. ‘’Aparat desa ini yang memasok material bangunan seperti batako, pasir, batu, semen dan lain-lain, sekaligus mengawasi proses pengerjaannya,’’ katanya. Ester mengaku tidak mengerti tentang proses pel-

‘’Mari kita bicarakan bersama sebaiknya untuk proyek apa saja deposito Rp 500 miliar itu. Jika fokus pada perbaikan jalan, PU harus mendata lengkap dengan videonya jalan provinsi mana saja yang rusak dan perlu diperbaiki. Kalau itu kehendak dewan mari kita fokus ke sana.’’

aksanaan proyek itu. Apakah aparat itu bertindak selaku subkontraktor atau bertindak sebagai bagian dari kontraktor atau pelaksana proyek. Yang jelas, proses pengiriman material dan pengerjaan proyek itu tersendat-sendat, bahkan hingga kini ada rumah yang belum dikerjakan dan baru diberikan material saja. Ester mengaku tidak bisa menghitung apakah nilai bangunan itu mencapai Rp 26 juta. Yang jelas kualitas bangunan masih rendah. Kayu untuk kusen, misalnya, digunakan kayu muda yang kemungkinan akan cepat keropos. Hal.23 Belum Menikmati

Timur itu dicurigai mengangkut bahan peledak. Selain menggeledah Toyota Avanza yang nopol muka/belakannya berbeda, polisi juga mengamankan sebuah kardus yang juga mencurigakan di tempat berbeda. Kardus itu ditemukan di Jalan Tukad Yeh Aya, tepatnya di depan rumah No. 65, Panjer, Denpasar. Dua mobil Gegana Brimob Polda Bali pun meluncur ke TKP untuk melakukan evakuasi di masingmasing tempat. Informasi di lokasi kejadian menyebutkan, kecurigaan polisi terhadap

mobil itu berawal ketika Polantas menggelar razia kendaraan bermotor di wilayah Renon. Satu per satu kendaraan dihentikan dan diperiksa surat-suratnya. Pukul 20.00 wita, melintas mobil Toyota Avanza yang dikemudikan Edy Yunianto. Ketika mobil itu hendak dihentikan, malah sang sopir melaju dengan kencang. Dari sanalah muncul kecurigaan, dan salah seorang petugas Polantas melakukan pengejaran. Hal.23 Kantong Plastik

Jakarta (Bali Post) Orangtua Putri Aryanti Haryowibowo, Ari Sigit, meminta kepada pihak kepolisian agar anaknya dapat menjalani proses rehabilitasi. ‘’Keluarga menyampaikan agar PA (Putri Aryanti) menjalani rehabilitasi,’’ kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Baharudin Djafar di Jakarta, Selasa (22/3) kemarin. Baharudin menjelaskan, ayah Putri, Ari Sigit, menyampaikan hal itu saat menjenguk putrinya di Rumah Tahanan (Rutan) Narkoba Polda Metro Jaya, Senin (21/3) malam. Ia menyebutkan, Ari Sigit meminta anak perempuannya itu menjalani rehabilitasi dengan alasan usianya masih belia yakni 22 tahun. Meski demikian, perwira menengah kepolisian itu menyatakan penyidik tidak dapat mengabulkan permintaan pihak keluarga Putri karena pelaksanaan rehabilitasi terhadap tersangka tergantung hasil putusan hakim di persidangan. Baharudin mengatakan polisi memperlakukan sama sesuai hukum yang berlaku terhadap seluruh warga negara yang diduga melanggar undang-undang. Sebelumnya, Jumat (18/3), anggota Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya menangkap Putri bersama ES yang berpangkat AKBP dan GN di Jakarta Selatan, dengan barang bukti 0,88 gram sabusabu dan peralatan sabu. Selain itu, polisi juga menangkap JS, RF dan AT berdasarkan pengembangan dari penangkapan Putri dengan barang bukti 32,4 gram sabu-sabu. (ant)

Gubernur Tolak Ubah Sistem Bedah Rumah Denpasar (Bali Post) Usulan Fraksi Partai Golkar agar sistem bedah rumah diubah dari tender menjadi swakelola, ditolak Gubernur Bali Made Mangku Pastika. ‘’Uang negara harus digunakan sesuai aturan,’’ ucapnya usai menghadiri sidang di DPRD Bali, Selasa (22/3) kemarin.

Selain itu, katanya, mesti mengikuti aturan yang disesuaikan dengan tujuan program bedah rumah dan tak bertentangan dengan hukum dan aturan yang lebih rinci yang bisa dipertanggungjawabkan. Hal.23 Secara Swakelola

Sudah Sesuai Bestek Denpasar (Bali Post) Sorotan kritis Fraksi Golkar DPRD Bali terhadap pelaksanaan program bedah rumah, mendapat reaksi dari kontraktor dan Kepala Dinas Sosial Provisi Bali. Rekanan pelaksana proyek Wayan Madia, Selasa (22/3) kemarin menjelaskan, proyek bedah rumah yang kini semuanya selesai sudah sesuai bestek. Ia juga membantah bahwa nilai proyek rumah tersebut tak lebih dari Rp 9 juta. Hal.23 Material Dasar

Bali Post/ole

BEDAH RUMAH - Kondisi bangunan dalam program bedah rumah di Dusun Peneraga Desa Petemon Kecamatan Seririt.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.