TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000
KAMIS PON, 22 SEPTEMBER 2011
Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila
24 HALAMAN NOMOR 36 TAHUN KE 64 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418
Desa Pakraman Dibubarkan Jangan Intervensi
Menghilangkan Bali
Bukan Solusi
Pasti Tenggelam
Pemerintah sepatutnya tidak melakukan intervensi terlebih lagi ingin membubarkan. Walaupun itu terhadap desa pakraman bermasalah. Demikian dijelaskan Wakil MMDP Kabupaten Gianyar Drs. Wayan Mupu, Selasa (20/ 9), terkait pernyataan Gubernur pembubaran dua desa pakraman yang bermasalah. Pemerintah yang juga sebagai pengayom, sebaiknya berpikir holistik dengan melakukan mulat sarira dalam menyelesaikan konflik adat. (dar)
Membubarkan desa pakraman, sekalipun itu berkonflik, berarti menghilangkan Bali. Ketua MMDP Jembrana I Wayan Rayun menyatakan tidak setuju apabila desa pakraman ini dibubarkan. Bila desa pakraman ini dibubarkan, sama dengan menghilangkan Bali. Ketika desa pakraman itu bubar, itu artinya hilanglah Bali. Karena desa pakraman adalah benteng daripada Bali. Bila hanya karena konflik yang muncul lalu dibubarkan, menurutnya, itu salah. (sur)
Konflik desa adat terus menjadi ancaman serius. Namun bukan berarti pembubaran solusinya. Bendesa Adat Kota Tabanan Gede Wayan Samba menyatakan salah satu kuncinya untuk menenteramkan desa adat adalah seluruh krama diajak berkomunikasi dengan baik. Mereka juga diberikan pemahaman jangan sampai tergiur dengan bantuan sosial (bansos). Sebaliknya, krama adat diajari konsep ngayah. Karena keberadaan desa pakraman sangat penting bagi keajegan Bali. (udi)
SEMUA orang Bali (Hindu) pasti sangat menyayangkan konflik-konflik desa pakraman di Bali. Siapa pun tentu tidak mau kalau desa pakraman ternodai, apalagi dibubarkan. Sang Mestro, Nyoman Gunarsa, Rabu (21/9) kemarin, mengatakan bisa dibayangkan kalau tidak ada desa pakraman dengan desa adatnya, Bali pasti tenggelam, budayanya sirna, dan tidak ada lagi Bali yang berarti bebali/bebanten. Untuk itulah, orang Bali yang hidup sekarang harus mengerti makna di balik itu. (kmb)
Wayan Mupu
Wayan Rayun
Kemoning-Budaga
Sepakat Damai Semarapura (Bali Post) Sepuluh tokoh dan prajuru Desa Adat Kemoning serta delapan prajuru dan tokoh Budaga mendatangi Mapolres Klungkung, Selasa (20/9) malam. Mereka pun menyatakan sepakat untuk menyelesaikan konflik secara damai. Selanjutnya, mereka meminta polisi menangguhkan penahanan terhadap warga masing-masing yang ditetapkan sebagai tersangka. Namun, polisi tak serta merta menghentikan pemeriksaan kasus yang berujung bentrok dengan satu korban tewas dan 43 lainnya luka-luka. Polisi juga tak begitu saja menangguhkan penahanan sebelas tersangka (enam dari Kemoning dan lima dari Budaga). Bahkan, Rabu (21/9) ke-
marin, polisi berencana memintai keterangan dua saksi dari Budaga, salah satunya Ketut Swadana yang sempat dirawat di rumah sakit. ‘’Sebetulnya tadi (kemarin - red) Swadana sudah pulang. Makanya dipanggil untuk dimintai keterangan. Eh, ternyata sakit lagi dan masuk rumah sakit lagi,’’
ungkap Kapolres Klungkung AKBP Tri Wahyudi didampingi Wakapolres Klungkung Kompol Wayan Gede Suwahyu, Kasat Intel AKP Wayan Rina, Kasat Bimas AKP Made Sudartawan dan Kasubag Humas AKP I.B. Syiwa. Hal. 23 Niat Berdamai
Sebagian Pasukan Ditarik PASCAKESEPAKATAN damai antar-prajuru Kemoning-Budaga di Mapolres Klungkung, membuat situasi di dua wilayah itu makin kondusif. Hal itu membuat petugas pengamanan mulai mengurangi penempatan personelnya dengan menarik sebagian pasukan ke markas masing-masing. Hal. 23 Satu Kompi
Wayan Samba
Nyoman Gunarsa
Kasus Kemoning-Budaga
Polisi Lakukan Tembakan Rekorset Denpasar (Bali Post) Kapolda Bali Irjen Pol. Drs. Totoy Indra Herawan, Rabu (21/9) kemarin menanggapi tudingan bahwa aparat kepolisian melanggar HAM dalam kasus Kemoning-Budaga. Ia menyatakan polisi telah melakukan tindakan sesuai protap. Walaupun demikian, polisi tetap melakukan penyelidikan. ‘’Terkait luka tembak pada korban, kami masih melakukan penyelidikan,’’ terangnya usai melakukan rapat koordinasi dengan DPRD Bali dan MUDP, Rabu kemarin. Ia mengatakan sedang mencari tahu siapa pelaku
penembakan itu. Diharapkan, dari keterangan saksi-saksi, bisa mengungkap semuanya. ‘’Mudah-mudahan mereka yang melihat melakukan penembakan bisa memberikan keterangan. Tunggu saja hasilnya nanti, karena penyidik masih bekerja di lapangan,’’ ucapnya. Tembakan Rekorset Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Drs. Hariadi sebelumnya mengatakan kasus tertembaknya Ketut Ariaka masih didalami polisi. Ia mengakui bahwa luka yang ada di kepala korban itu merupakan
luka tembak. Namun, tidak ada peluru yang ditemukan dalam kepala korban. Walaupun ada yang mengalami luka tembak di kepala, Hariadi tetap menyatakan bahwa penanganan kasus Kemoning-Budaga sudah sesuai protap. Sebab, polisi pada saat itu melakukan tembakan rekorset, setelah beberapa tahap awal tidak mampu menghalau massa. Apakah tembakan yang mengenai Ariaka dan warga lainnya itu akibat pantulan peluru yang ditembakkan ke tanah, ia mengatakan, masih menunggu penelitian dari lab forensik. (jay)
KORBAN MENINGGAL
KORUPSI
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Kasus Century
Ada Aliran Dana ke Pejabat Jakarta (Bali Post) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mendalami informasi adanya aliran dana yang masuk kepada pejabat atau pengambil kebijakan Penyertaan Modal Sementara (PMS) dan Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek (FPJP) dalam bailout Bank Century. Namun, Ketua KPK Busyro Muqaddas enggan menjelaskan secara rinci, siapa saja yang sedang diselidiki KPK. ‘’Itu nanti tergantung perkembangan (pemeriksaan) Robert Tantular. Mudah-mudahan signifikan,’’ kata Busyro usai rapat dengan Timwas Century, Rabu (21/9) kemarin. Hal. 23 Lebih Banyak
PENUMPANG SELAMAT
KORBAN MENINGGAL - Korban meninggal kasus tenggelamnya sampan Sri Murah Rejeki disemayamkan di Balai Banjar Sebunibus, Nusa Lembongan, kemarin. Bali Post/bal
Rosa Divonis 2,5 Tahun
Angkut Sekaa Angklung
Jakarta (Bali Post) Mindo Rosalina Manulang alias Rosa, terdakwa suap terhadap Sesmenpora Wafid Muharam, dijatuhi hukuman 2,5 tahun penjara. ‘’Menyatakan terdakwa terbukti bersalah melakukan korupsi bersama-sama,’’ kata ketua majelis hakim Tipikor Suwidya, Rabu (21/9) kemarin. Hal. 23 Bayar Denda
Bali Post/ade
Mindo Rosalina
Sampan Tenggelam, 11 Tewas, 15 Hilang Semarapura (Bali Post) Naas menimpa sekaa angklung asal Sebunibus, Sakti, Nusa Penida. Sampan Sri Murah Rejeki yang ditumpangi saat menyeberang dari Jungutbatu, Nusa Lembongan menuju Toya Pakeh, Nusa Besar, tenggelam Selasa (20/9) tengah malam. Sampan yang sering disebut janggolan tersebut mengangkut 37 penumpang termasuk ABK serta peralatan angklung. Hingga berita ini diturunkan, korban tewas tercatat 11 orang, 11 selamat dan 15 orang masih dalam pencarian. Informasi di lapangan Rabu (21/9) kemarin menyebutkan, Sekaa Angklung Sebunibus sebelumnya ngayah pada upacara pengabenan warga Pande di Jungutbatu. Meski hari sudah larut malam, penyeberangan tetap dilakukan. Sampan Sri Murah Rejeki dinakhodai Made Longgor. Sekitar 300 meter dari bibir pantai Jungutbatu, tiba-tiba warga mendengar suara teriakan di tengah laut. ‘’Ternyata sampan pengangkut sekaa angklung mengalami musibah,’’ ungkap Bendesa Adat Jungutbatu, Ketut Gunaksa. Mendengar teriakan tersebut, warga pun berlarian mendekati bibir pantai. Sebagian di antaranya mencoba melakukan pertolongan. Sebagian lainnya melaporkan hal tersebut ke Mapolsektif Nusa Penida, Pos Lembongan dan Polair yang kemudian melakukan pencarian bersama SAR. Pencarian terus dilakukan sejak Selasa malam hingga siang kemarin. Hal. 23 Rumah Duka
KORBAN HILANG 1. Made Iriawan 2. Ketut Ginastra 3. Wayan Suntiana (ABK) 4. Ni Wayan Musti 5. Nengah Wirna 6. I Kadek Togel 7. Made Longgor (Nakhoda) 8. Wayan Getar 9. Ketut Peneng 10. Komang Kresna 11. Made Ngaji 12. Ketut Setawan 13. I Wayan Sukanca 14. I Made Sekar 15. Kadek Sandi
grafis/dewiryawan
Gemakan Perdamaian dari Gianyar
Gong Asli Pernah Dipukul Presiden Megawati PERINGATAN Hari Perdamaian Dunia sesuai Resolusi PBB No. 55/282 dirayakan dengan sangat meriah di stage terbuka Balai Budaya, Lapangan Astina, Gianyar, Bali, Rabu (21/9) kemarin. Ribuan penggiat perdamaian dari Bali dan luar Bali berpartisipasi aktif di sana. Bahkan, artis Paramita Rosadi dengan penuh semangat menyapa hadirin. Artis nasional asal Bandung itu juga menembangkan empat lagu tentang kedamaian sebelum prosesi upacara. Uli Sigar Rosadi, artis yang cinta alam dan lingkun-
gan itu, tampak digayot persis di depan gong saat defile panitia dari pintu utara menuju stage terbuka Balai Budaya. Ketua Parfi Pusat Gatot Prajamukti berada terdepan. Menariknya, Gatot dengan tangkas menunggangi kuda yang tinggi dan gagah menuju stage. Iringan gong asli itu juga diikuti barisan ‘’Jegeng Bagus’’ Gianyar 2011. Selain itu juga penggiat perdamaian yang dengan kesadaran sendiri ambil bagian, mengikuti. Akibatnya, kerumunan orang di stage utama menjadi membeludak. Sejak awal sua-
Wayan Sisil Kadek Suastika Wayan Muji Wayan Arnaya Made Sakti Wayan Rapiana Nengah Demen Gde Suradnya Nyoman Suartika Wayan Sana Ketut Malang
sana dan aura ‘’perdamaian’’ sangat terasa. Prosesi menjadi sangat meriah karena melibatkan segenap Muspida dan pejabat SKPD Gianyar. Selain Bupati Gianyar Tjokorda Artha Ardana Sukawati, Wabup Dewa Sutanaya, Sekda Tjokorda Putra Nindia, juga Ketua DPRD Agus Mahayastra hadir pada acara itu. Tampak juga pejabat dari Kementerian Kesra, Andi Nasir. Hadir pula tokoh masyarakat seperti Putu Suasta, M.A., Jro Mangku Nyoman Sudana, Ir. Dolly Sutawijaya, M.Com. dll. Hal. 23 Sangat Mengagumi
Bali Post/eka
MERIAH - Peringatan Hari Perdamaian Dunia dirayakan dengan sangat meriah di stage terbuka Balai Budaya, Lapangan Astina, Gianyar, Bali, Rabu (21/9) kemarin.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Wayan Muliadnyana Ketut Sinta Astika Ketut Astrawan Nyoman Sulastra Ketut Wita (ABK) Ketut Renan Nyoman Miana Wayan Getan Nyoman Sulindra Wayan Rekan Nyoman Setiawan