Edisi 17 April 2011 | Balipost.com

Page 5

P

E R N IK

Minggu Kliwon, 17 April 2011

’’De Quervain’s’’ DE QUERVAIN’S tendinitis dapat terjadi ketika tendon pada dasar ibu jari tangan mengalami iritasi (inflamasi). Akibat dari iritasi tersebut dapat menyebabkan penebalan pada selubung (synovium) pembungkus tendon. Lebih tepatnya terjadi penebalan yang reactive pada selubung tendon extensor pollicis brevis dan tendon abductor pollicis longus yang berada di dalam bagian ekstensor pertama pergelangan tangan. Akibat dari penebalan tersebut mengakibatkan tendon tidak dapat bergerak sebagaimana mustinya. Hal ini dapat disebabkan oleh aktivitas pergelangan tangan yang berlebih atau dapat terjadi secara spontan, sering muncul pada wanita paruh baya dan kadang selama kehamilan. Penebalan dari tendon tersebut dapat menekan saraf di sekitar tendon sehingga menimbulkan rasa nyeri dan akan terasa lebih sensitif di daerah sisi ibu jari pergelangan tangan. Rasa nyeri akan timbul terutama apabila tangan melakukan gerakan menggenggam benda, atau ketika menekuk pergelangan tangan. Tanda klinis adalah sebagai berikut: rasa nyeri terutama dirasakan di sisi ibu jari dari pergelangan tangan, rasa nyeri dapat muncul bertahap atau mendadak terutama saat melakukan gerakan kuat mengambil benda atau memutar pergelangan tangan. Rasa nyeri dapat menjalar dari pergelangan tangan sampai ke lengan bawah. Bengkak tampak pada sisi ibu jari pergelangan tangan dan selubung tendon pada sisi ibu jari pergelangan tangan terasa kaku dan keras. Rasa tertarik dapat terjadi apabila menggerakan ibu jari tangan. Keadaan mati rasa kadang dapat dirasakan pada ibu jari dan jari telunjuk hal ini disebabkan karena terjadi penekanan saraf tepi yang berada di sekitar selaput tendon yang mengalami pembengkakan. Tanda paling khas adalah dengan Finkelstein Test, hasil tes positif apabila rasa nyeri yang sangat pada saat dilakukan tes. Finkelstein Test

5

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Kegiatan Belajar-Mengajar YANG melandasi penerapan pendekatan keterampilan proses dalam kegiatan belajar-mengajar. Dengan alasan anak-akan lebih mudah memahami konsepkonsep yang rumit atau yang abstrak. Dengan penerapan keterampilan proses, anak dapat mempraktikkan sendiri, menemukan konsep sendiri, melalui mengamatan bendabenda secara nyata, pada prinsipnya anak mempunyai motivasi untuk belajar, karena didorong oleh rasa ingin tahu, motivasi ini dapat ditumbuhkembangkan oleh guru. Anak-anak dapat belajar dengan baik jika prakarsanya ditampung dalam kegiatan belajarmengajar. Jean Piaget mengatakan, ‘’Untuk mengetahui suatu objek tak lain adalah dengan memperlakukannya.’’ Pada dasarnya esensi pengetahuan adalah kegiatan aktivitas, baik fisik maupun mental. Tugas seseorang guru di sini adalah menyiapkan anak untuk mengamati, mengadakan eksperimen, sehingga menemukan fakta dan konsep sendiri, untuk menemukan

ume, dan sebagainya. Guru dapat melatih anak-anaknya agar terampil mengukur, pertama mereka diarahkan untuk membanding-bandingkan satu benda dengan benda lain, lama-lama mereka akan mengenal satuan ukuran, seperti sentimeter, kilogram, liter, dan lain sebagainya.

itu anak perlu dilatih untuk selalu berpikir kritis, dan mengusahakan kemungkinan jawabannya. Dalam proses belajar-mengajar perlunya pengembangan konsep yang berkaitan dengan pengembangan sikap dan nilai dalam diri anak. Keterkaitan ini akan mengakibatkan intelektualitasnya akan tumbuh subur. Cara ini akan mengarah pada Cara Belajar Siswa Aktif. Dengan penerapan pendekatan keterampilan proses adalah sebagai dasar kerja ilmiah. Adapun langkah-langkah keterampilan dasar kerja ilmiah yang perlu ditanamkan pada diri anak. Mengamati Mengamati adalah memilahmilah mana yang penting atau tidak penting, dalam hal ini bertujuan untuk memungsikan semua alat indra yang dimiliki anak seperti melihat, mendengar, merasakan, mengecap dan mencium. Kadang-kadang anak-anak melihat beraneka ragam tanaman dan binatang di sekitarnya, tetapi anak tidak mengamati, dalam hal ini anak sebatas melihat bukan mengamati, tanpa memperoleh suatu makna. Guru perlu melatih anak-anaknya agar terampil dalam mengamati berbagai jenis makhluk atau benda

BPM/ist

ANAK - Ketrampilan mengklasifikasikan atau menggolong-golongkan, mengarahkan anak untuk mengenal perbedaan dan persamaan antara benda yang satu dengan benda yang lain. Klasifikasi menyangkut: ciri khusus, tujuan, atau kepentingan tertentu. yang ada di sekitarnya. Menghitung Keterampilan menghitung, anak dilatih dan dibina melalui pelajaran matematika, dan dalam ilmu-ilmu sosial lainnya juga dapat dikembangkan. Anakanak dilatih dalam menghitung kelereng, kerikil, kancing baju,

ayam, rumah, luas meja dan lain sebagainya. Hasil penghitungan ini dapat dikomunikasikan atau dituangkan dalam bentuk tabel, grafik, atau histogram. Pengukuran Dasar dari pengukuran adalah pembandingan. Untuk membandingkan luas, kecepatan, suhu, vol-

Mengklafisikasi Keterampilan mengklasifikasikan atau menggolong-golongkan, mengarahkan anak untuk mengenal perbedaan dan persamaan antara benda yang satu dengan benda yang lain. Klasifikasi menyangkut ciri khusus, tujuan, atau kepentingan tertentu. Guru hendaknya melatih anak-anaknya agar terampil dalam membuat klasifikasi, misalnya mengelompokkan berbagai macam jenis daun-daunan menurut bentuk, warna, berduri tidaknya, berbulu tidaknya, corak tulang daun, mengelompokkan berbagai jenis burung menurut bentuk paruh, kaki, jenis makanan, dan cara hidupnya, dan lain sebagainya. Dalam membuat klasifikasi untuk menguji kecermatan anak dalam mengamati. z I Nengah Konten Guru Agama dan Bahasa Bali

Senam Bugar Indonesia (3) DI PAGI yang cerah ini marilah kita lanjutkan berlatih Senam Bugar Indonesia dengan gerakan memutar pinggang yang bertujuan melemaskan otot samping kiri dan kanan tubuh serta melatih otot dada, lengan, punggung, dan pergelangan tangan. Baiklah ikuti peragaan berikut ini bersama instruktur Komang Alit Malini di Monas Jakarta. Kupon

Goal terapi dari De Quervain’s adalah menghilangkan rasa nyeri oleh karena iritasi dan pembengkakan tersebut. Pada kasus awal dapat diberikan terapi oral berupa anti inflamasi (NSAID) atau memberikan suntikan kortikosteroid pada selaput tendon, dan kadang dapat dikombinasi dengan penggunaan splintage. Pada kasus yang sudah lama atau parah dapat dilakukan tindakan operasi dengan tujuan membuka tekanan (compartment) pada selaput tendon sehingga dapat memberi ruangan yang lebih luas bagi tendon yang mengalami iritasi. Pasca-operasi tersebut maka tangan dapat digunakan kembali secara normal dan akan terasa kembali nyaman dan kuat seperti sediakala. Ahli bedah orthopaedi dapat memberikan saran dalam penanganan terbaik untuk setiap kondisi penderita. z dr Nyoman Gde Aditya GB

Dress Mini

TJOK ABI, saya Maya, umur saya 17 tahub, saya masih duduk di SMA kelas III. Bulan Desember nanti akan ada acara tahun baru di salah satu hotel di Kuta yang diadakan teman-teman saya semuanya. Saya bingung mau pakai baju apa. Saya ingin pakai dress mini tetapi tidak tahu model apa yang cocok untuk seum u r a n saya ini. Mohon saran. Terima kasih Maya-Kuta

Rubrik “Mode” ini terbuka untuk umum. Bagi Anda yang memiliki hobi desain atau punya problem seputar busana. Kirimkan ke Redaksi Bali Post (Jl. Kepundung 67A Denpasar 80232) atau Tjok Abi de Galuh Boutique Jl. Moh. Yamin VII/19 Renon - Denpasar Fax: (0361) 242187 Telp.: (0361) 7891147

KUPON

Saya coba buatkan mini dress dengan style semi-baby dolls. Bagian dada dikerut, kemudian dari batas breast line tersebut ke bawah diberi potongan A-Line seperti tampak pada skets ini bagian dada atas buatlah dari bahan sutra polos, juga bagian dalam dari ALine dress ini. Tumpuk dengan bahan organdi sutra yang bermotif kerah di atasnya tetapi panjangnya 5 atau 7 cm di atas bagian dress yang polos di dalam seperti tampak pada skets ini. Beri hiasan batu-batuan dan payet di bagian tengah dada yang berkerut. Semoga berkenan.

Gb. I Buka kaki kiri sambil memutar badan, serong kiri sambil menekukkan lengan kanan dan arahkan kepalan tangan kanan ke bahu kiri (hitungan 1, 3, 5, 7) lalu ke arah serong kanan (hitungan 2, 4, 6) dan hitungan 8 kedua kaki tutup rapat dan rentangkan kedua lengan serta lanjutkan dengan gerakan gb. II.

Rubrik “Bugar” ini terbuka untuk umum. Bagi Anda yang memiliki problem masalah tubuh. Kirimkan ke Redaksi Bali Post (Jl. Kepundung 67A Denpasar 80232) atau Adolfina Grace Tangkudung Sekolah Senam Lala Studio (Jl. Veteran 66 E,Puri Satria Denpasar, telp. (0361) 283226) Cantumkan kupon “Bugar” di sudut kiri amplop.

Gb. II Putar badan ke kiri sembari menekukkan lengan kanan 90 derajat depan wajah sedangkan lengan kiri tetap lurus ke samping kiri (hitungan 1) lalu rentangkan dan lakukan gerakan kebalikan (hitungan 2) dan ulangi hingga 8 hitungan. Setelah itu ulangi gerakan gb. I dan gb. II lalu lanjutkan gerakan gb. III.

Gb. III Tekukkan kedua siku lengan ke atas kepala, lengan kanan di depan lengan kiri (hitungan 1, 3, 5, 7) lalu tekukkan ke samping membentuk 90 derajat dan kedua lengan setinggi bahu, lalu lakukan arah kebalikan (hitungan 2, 4, 6) dan hitungan 8 kedua kaki tutup rapat dan lanjutkan gerakan gb. IV.

Gb. IV Rapatkan kaki kanan ke kaki kiri sambil silangkan kedua lengan depan dada (lengan kanan di depan lengan kiri) dan mengepal hitungan 1, 3, 5, 7 dan lakukan gerakan kebalikan hitungan 2, 4, 6, 8 setelah itu ulangi gerakan gb. III dan gb. IV.

Selamat berlatih Senam Bugar Indonesia ini, dan salam bugar dari Lala Studio.

Mengenal Osteoartritis OSTEOARTRITIS merupakan radang sendi yang bersifat kronis dan progresif disertai kerusakan tulang rawan (kartilago) sendi berupa integrasi (pecah) dan perlunakan progresif permukaan sendi dengan pertumbuhan tulang rawan sendi (osteofit) di tepi tulang. Tulang rawan (kartilago) adalah bagian dari sendi yang melapisi ujung dari tulang, yang memudahkan pergerakan dari sendi. Kelainan pada kartilago dapat menyebabkan tulang bergesekan satu sama lain, yang menyebakan kekakuan, nyeri dan pembatasan gerakan pada sendi. Osteoartritis biasanya terjadi pada orang yang berusia di atas 45 tahun dan dapat terjadi pada sendi engsel mana pun di sekujur tubuh kita, tetapi sendi engsel yang biasa terkena antara lain pada siku tangan, lutut, pinggang dan pinggul. Apa Penyebab Osteoartritis? Osteoartritis biasanya bermula dari kelainan pada sel-sel yang membentuk komponen tulang rawan, seperti kolagen (serabut protein yang kuat pada jaringan ikat), dan proteoglikan (bahan yang membentuk daya lenting pada tulang rawan). Akibat dari kelainan pada sel-sel tersebut, tulang rawan akhirnya menipis dan membentuk retakan-retakan pada permukaan sendi. Rongga kecil akan terbentuk di dalam sumsum dari tulang di bawah tulang rawan tersebut, sehingga tulang yang bersangkutan menjadi rapuh. Tubuh kita akan berusaha untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Tetapi perbaikan yang dilakukan oleh tubuh mungkin tidak memadai, mengakibatkan timbulnya benjolan pada pinggiran sendi (osteofit) yang terasa nyeri. Pada akhirnya permukaan tulang rawan akan berubah menjadi kasar dan berlubang-lubang

sehingga sendi tidak lagi bisa bergerak secara halus. Semua komponen yang ada pada sendi (tulang, kapsul sendi, jaringan sinovial, tendon, dan tulang rawan) mengalami kegagalan dan terjadi kekakuan sendi. Penyebab pasti dari terjadinya semua kelainan ini sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti. Tetapi ada beberapa faktor risiko yang memungkinkan seseorang untuk menderita osteoartritis, yaitu: 1. Umur. Osteoartritis biasanya terjadi pada usia lanjut, jarang dijumpai penderita osteoartritis yang berusai di bawah 40 tahun. Kemungkinan seseorang mengidap osteoartritis makin bertambah seiring dengan bertambahnya usia seseorang. 2. Kelamin. Wanita memiliki kecenderungan menderita osteoartritis lebih besar dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini diduga karena bentuk pinggul wanita yang lebar dapat menyebabkan tekanan yang menahun pada sendi lutut. 3. Berat badan. Makin tinggi berat badan seseorang, makin besar kemungkinan seseorang untuk menderita osteoartritis. Hal ini disebabkan karena seiring dengan bertambahnya berat badan seseorang, beban yang diterima oleh sendi pada tubuh makin besar. 4. Trauma pada sendi atau penggunaan sendi secara berlebihan. Orang-orang yang pekerjaannya berhubungan dengan aktivitas yang membutuhkan pengulangan gerakan secara terus-menerus, seperti atlet, operator mesin, mempunyai risiko tinggi untuk menderita osteoartritis. 5. Kelemahan pada otot. Kelemahan pada otot-otot di sekeliling sendi dapat menyebabkan terjadinya osteoartritis. 6. Penyakit lain yang dapat mengganggu fungsi dan struktur normal pada tulang rawan seperti rematoid artritis, hemokromatosis, gout, akromegali, dan sebagainya Apa Saja Gejala Osteoartritis Itu? Gejala pada osteoartritis tim-

bul secara bertahap. Awalnya kelainan berupa nyeri dan kekakuan pada sendi. Sendi-sendi jari tangan, pangkal ibu jari, leher, punggung sebelah bawah, jari kaki yang besar, panggul dan lutut adalah bagian yang paling sering terkena osteoartritis. Nyeri dapat bersifat ringan, sedang, atau berat hingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Bila penyakit berlanjut maka makin lama sendi akan makin sulit untuk digerakkan dan pada akhirnya akan terhenti pada posisi tertekuk. Pertumbuhan baru dari tulang rawan dan jaringan lainnya dapat menyebabkan membesarnya sendi, dan tulang rawan yang permukaannya kasar akan menyebabkan timbulnya suara (krepitasi) pada saat sendi digerakkan. Pada beberapa sendi, ligamen (yang mengelilingi dan menyokong sendi) dapat teregang sehingga sendi menjadi tidak stabil. Menyentuh atau menggerakkan sendi ini bisa menyebabkan nyeri yang hebat. Osteoartritis yang terjadi pada sendi-sendi di leher atau punggung dapat menimbulkan gejala mati rasa, kesemutan, nyeri dan kelemahan pada lengan atau tungkai, jika pertumbuhan tulang berlebihan menekan persarafan yang ada di sekitarnya. Kadang dapat terjadi penekanan pada pembuluh darah yang menuju ke otak bagian belakang, sehingga dapat timbul gangguan penglihatan, vertigo, mual dan muntah. Pertumbuhan tulang yang terjadi di sekitar leher juga dapat menyebakan gangguan pada proses menelan. Bagaimana Mendiagnosis Osteoartritis? Diagnosis dari osteoartritis dapat ditegakkan berdasarkan gejala penyakit dan dengan melakukan pemeriksaan tambahan. Pemeriksaan tambahan yang dimaksud dapat berupa: Foto Roentgen Tulang Dengan pemeriksaan ini dapat diketahui kerusakan atau perubahan-perubahan yang terjadi

pada tulang rawan atau tulang yang mengindikasikan adanya osteoartritis. MRI (Magnetic Resonance Imaging) Pada MRI dapat pula dilihat kelainan-kelainan yang terjadi pada tulang rawan dan tulang dengan detail yang lebih baik daripada pemeriksaan r÷ntgen tulang. Aspirasi Sendi (arthrocentesis) Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara mengambil sedikit cairan yang ada di dalam sendi untuk diperiksa di laboratorium berkenaan dengan adanya kelainan pada sendi. Pengamatan dengan Kamera (Artroskopi). Artroskopi adalah alat kecil berupa kamera yang diletakkan dalan sendi engsel tulang. Dokter akan mengamati ketidaknormalan yang terjadi pada sendi tersebut. Bagaimana Pencegahan dan Penatalaksanaan Osteoartritis? Penatalaksanaan pada penderita osteoartritis berfungsi untuk mengurangi nyeri dan mem-

pertahankan fungsi dari sendi yang terkena. Ada tiga tujuan utama yang ingin dicapai dalam proses terapi osteoartritis, yaitu untuk mengontrol nyeri dan gejala lainya, untuk mengatasi gangguan pada aktivitas seharihari, dan untuk menghambat proses penyakit. Pilihan pengobatan dapat olahraga, kontrol berat badan, perlindungan sendi, terapi fisik, dan obat-obatan. Bila semua pilihan terapi tersebut tidak memberikan hasil, dapat dipertimbangkan untuk dilakukan tindakan operasi pada sendi yang terkena. Pencegahan osteoartritis dilakukan dengan mengeleminir faktor predisposisi di atas. Halhal yang perlu dilakukan untuk menghindari sedini mungkin atau menghambat kekambuhan osteoartritis yaitu dengan; menjaga berat badan, olahraga yang tidak banyak menggunakan persendian, aktivitas olahraga sesuai kebutuhan, menghindari perlukaan pada persendian, minum suplemen sendi, mengonsumsi makanan sehat, memilih alas kaki yang tepat dan nyaman, lakukan relaksasi dengan berbagai teknik. z dr. Putu Mega Wiyastha


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.