Edisi 17 April 2011 | Balipost.com

Page 1

TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000

Bali Post

MINGGU KLIWON, 17 APRIL 2011

Pengemban Pengamal Pancasila

20 HALAMAN NOMOR 238 TAHUN KE 63 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418

Pura Segara Rupek

Memandang ”Seberang’’ dari Titik Paling Suci MENYUSURI jalan berbatu di tengah hutan yang rindang memang bukan sebuah perjalanan yang mudah. Tetapi jika jalan itu dinikmati sebagai satu rangkai dari sebuah perjalananan spiritual, maka batu-batu jalan dengan timpaan sinar yang teduh itu akan terasa seperti gerbang panjang menuju keindahan. Keindahan yang nyata maupun keindahan yang membuncah dalam ceruk batin paling dalam. Seperti itulah jalan menuju Pura Segara Rupek

yang berlokasi di pantai ujung barang laut Pulau Bali, tepatnya di kawasan Desa Sumberklampok Kecamatan Gerogak, Buleleng. Purnama Jesta, Minggu (17/ 4) ini, digelar pujawali di Pura Segara Rupek. Umat Hindu yang melakukan persembahyangan di pura ini bukan hanya umat dari wilayah Kecamatan Gerokgak, namun juga umat dari berbagai desa di Bali. Jalan menuju pura itu secara fisik memang tidak mudah, tapi secara batin jalan itu sung-

guh menyenangkan. Dari Jalan Singaraja-Gilimanuk di Desa Sumberklampok terdapat jalan ke utara melalui kawasan hutan Taman Nasional Bali Barat (TNBB). Karena berada di kawasan hutan, jalan itu memang tak boleh diaspal dan hanya dipadatkan dengan batu geladag. Saat menyusuri jalan berbatu itu, tampaknya pemandangan hutan yang rimbun di kiri-kanan jalan. Setelah melewati jalan beberapa kilometer, umat menyusuri

tepi pantai dengan suguhan pemandangan tepi laut yang masih dipenuhi semak belukar. Rasa senang akan lebih lengkap karena sesekali ada gerombolan kijang melintas jalan. Jalan berbatu itu memang layak disebut jalan spiritual. Apalagi, sebelumnya bertemu Pura Segara Rupek yang berada di ujung Pulau Bali, terdapat sejumlah pura lain di tengah hutan, salah satunya adalah Pura Prapat Agung. Jika melihat peta, lokasi

kawasan Segara Rupek ini tepat berada di ujung paling barat laut dari Pulau Bali. Wilayah inilah sesungguhnya wilayah yang memilik jarak paling dekat dengan Pulau Jawa. Jika berdiri di kawasan Segara Rupek ini umat akan melihat secara agak jelas sejumlah kegiatan warga di Pulau Jawa seperti kendaraan yang melintas di jalan jurusan Banyuwangi-Surabaya di sebelah utara Ketapang. Hal.19 Nyatur

BPM/dok

PURA - Pura Segara Rupek di Kecamatan Gerogak.

Pelaku Bom Mirip Sarif Jakarta (Bali Post) Kepolisian, Sabtu (16/4) kemarin, memublikasikan ciri-ciri pelaku pengeboman di Masjid Adz-Dzikro, Markas Polres Kota Cirebon, Jawa Barat, usai dilakukan penyelidikan terhadap jenazah berdasarkan scientific identification. Pelaku bom ini mirip Moch. Sarif tinggal di RT 03 RW 06, Astana Garib Utara, Pekalipan, Kota Cirebon. Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Anton Bachrul Alam, mengatakan pelaku berjenis kelamin laki-laki, ras mongolid, golongan darah O, umur 25 tahun hingga 35 tahun, tinggi 181 sentimeter, berat 70 kilogram, kulit kuning langsat, dan nomor sepatu 43 (10 inci). Ciri-ciri khusus di dahi kiri ada bekas luka, gigi seri atas ada yang patah dan gigi bawah masih lengkap. Kuku jempol tangan kiri ada bekas luka dan berjenggot tipis. “Ciri-ciri khusus di dahi kiri ada bekas luka, gigi seri atas ada yang patah, dan gigi bawah masih lengkap. Kuku jempol tangan kiri ada bekas luka dan berjenggot tipis,” kata Anton di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (16/ 4) kemarin, didampingi Wakil

Kepala Bareskrim Polri, Irjen Matius Salempang, Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri, Brigjen (Pol.) A. Musadeq. Anton menambahkan wajah pelaku masih utuh, tidak terluka. Namun, kondisi perut bagian kanan hancur akibat bom yang ditaruh di bagian tersebut. Pihaknya berharap, masyarakat yang mengenali atau mengetahui informasi tentang pria tersebut dapat segera memberitahukan ke kepolisian terdekat. Beberapa orang mengaku Mochamad Sarif mirip dengan pelaku aksi bom bunuh diri di Masjid Ad-Zikra di lingkungan Mapolresta Cirebon, Jawa Barat. Hal.19 Giginya Beda

CIRI-CIRI PELAKU 3Golongan darah O 3Umur 25 - 35 Th 3Tinggi 181 Cm 3Berat 70 Kg 3 Kulit kuning langsat

3 Nomor sepatu 43 Ciri-ciri khusus di dahi kiri ada bekas luka, gigi seri atas ada yang patah dan gigi bawah masih lengkap. Kuku jempol tangan kiri ada bekas luka dan berjenggot tipis.

Sarif, Alumni Ponpes Ngruki BPM/ade

WAJAH PELAKU - Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Anton Bachrul Alam menunjukkan wajah pelaku pengeboman di Masjid Mapolresta Cirebon, Jawa Barat, di RS Polri Soekamto, Jakarta Timur, Sabtu (16/4) kemarin.

TINJU

BPM/ant

TINJU - Petinju Chris John (kiri) bersama penantangnya Daud Yordan usai melakukan timbang badan.

Chris John Vs ”Cino’’Yordan

Perpanjang Rekor Tak Terkalahkan

Jakarta (Bali Post) Juara dunia tinju kelas bulu super WBA, Chris John, akan mempertahankan gelarnya melawan rekan senegaranya, Daud “Cino” Yordan, Minggu malam nanti (17/4). Pertarungan ini akan menjadi ajang untuk menjadi yang terkuat di Indonesia bagi keduanya The Moment of Truth tersebut. Pertarungan kedua petinju Indonesia itu akan digelar di JIEXPO Hall D, Kemayoran, Jakarta. Bagi Chris John, duel malam nanti merupakan pertarungan mempertahankan titelnya untuk yang ke-14 kali. Sedangkan buat Yordan, ini adalah kesempatan besar untuk menjadi seorang juara dunia. ‘’Terima kasih untuk Chris John yang memberi kesempatan pada saya. Cita-cita saya dari kecil sudah di depan mata, dan saya tidak akan melepaskannya. Mudahmudahan saya bisa menang,’’ ujar Daud Yordan dalam konferensi pers, Sabtu (16/4) kemarin. Petinju berusia 23 tahun tersebut adalah petinju peringkat lima badan WBA dan delapan WBO. Dari 28 kali naik ring, ia memenangi 27 kali termasuk 21 kali dengan KO/TKO. Hal.19 Kalah Angka

Jakarta (Bali Post) Kepolisian telah mengambil sampel darah beberapa warga dalam satu keluarga yang diduga keluarga pelaku pengeboman di dalam Masjid Adz-Dzikro di lingkungan Markas Polres Kota Cirebon, Jawa Barat. Sampel darah mereka dibawa ke Jakarta semalam.

‘’Kami mau mencocokkan dengan darah jenazah,’’ kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam, Sabtu (16/4) kemarin. Anton mengatakan, jika DNA jenazah dengan DNA sampel yang diambil cocok, keluarga tersebut dapat mengambil jenazah di Rumah Sakit Polri Jakarta

Timur. “Kalau cocok, besok kira-kira pukul 13.00 akan kami publikasikan di Mabes Polri,” kata Anton. Seperti diberitakan, pelaku pengeboman diduga bernama Muhammad Sarif. Dia tercatat bertempat tinggal di RT 03 RW 06 Astana Garib Utara, Pekalipan, Kota Cirebon.

Polri juga telah merilis ciri-ciri pelaku, yakni berjenis kelamin laki-laki, ras mongoloid, golongan darah O, umur antara 25 dan 35 tahun, tinggi 181 cm, berat 70 kg, kulit kuning langsat, dan nomor sepatu 43 (10 inci). Hal.19 Tak Mengenal Pelaku

Polri Cocokkan DNA Keluarga Sarif

Iptu Harsita Belum Sadar

Jakarta (Bali Post) Wakil Kepala Bareskrim Polri, Irjen Mathius Salempang, mengemukakan tidak ditemukan identitas khusus pada diri pelaku yang juga korban tewas dalam peristiwa bom bunuh diri di Masjid Polresta Cirebon, Jawa Barat. “Cuma selembar catatan (bon) habis bayar makan. Kartu identitas lain tidak ditemukan,” kata Salempang saat konferensi pers di Gedung Utama RS Polri Sukanto, Jakarta, Sabtu (16/4) kemarin. Oleh karena itu, kata dia, Polri belum berani berandaiandai mengenai motif dan latar belakang korban ataupun tentang kemungkinan pola baru sasaran pengeboman bunuh diri sebagaimana dikemukakan pengamat terorisme. “Soal kemungkinan pola baru sasaran ke pihak Polri, tanyakan ke pengamat yang mengatakannya,” kata Salempang. Kepala Pusdokkes Polri Brigjen Pol. Musaddeq menjelaskan Polri memiliki data

Jakarta (Bali Post) Kondisi terakhir Iptu Harsita, salah satu korban yang terkena serpihan bom paku di Cirebon, belum sadarkan diri. Iptu Harsita telah tiga kali menjalani operasi sejak pukul 03.00 WIB, Sabtu (16/ 4) kemarin. Iptu Harsita berada di belakang pelaku bom bunuh diri di masjid Mapolresta Cirebon. Ia menderita luka parah di mata dan paha sebelah kanan. Menurut anak korban, Herman (25), kondisi ayahnya hingga saat ini belum sadarkan diri setelah menjalani operasi sejak pukul 03.00 dini hari tadi. Operasi tersebut diakuinya untuk mengangkat material serpihan bom yang berupa tiga buah baut yang bersarang di paha sebelah kanan dan satu lagi di mata. “Ini operasi ketiga, operasi pertama untuk mengangkat serpihan baut di dekat kornea mata. Operasi terse-

sidik jari dan DNA warga yang cukup lengkap untuk dicocokan dengan keluarga tersangka. “Sementara ini, dengan teknologi DVI (identifikasi korban), Polri sedang mengolah data yang ada dalam upaya mengungkap jati diri pelaku ini,” kata Musaddeq. Salempang mengatakan bahan bom yang ditemukan adalah paku, mur, dan baterai merek Energizer. Dari fakta lapangan tersebut, ia mem-

perkirakan bom yang diledakkan tergolong low explosive. “Namun, saat ini sedang dirangkai jenis bomnya seperti apa,” ujarnya. Ia menolak pernyataan bahwa kepolisian telah kecolongan karena ledakan terjadi di markas kepolisian. “Ini bukan kecolongan. Kalau orang mau salat di masjid kami, apa mesti dilarang atau diperiksa dulu,” ungkapnya. (kmb)

Minggu Ini Diumumkan Jakarta (Bali Post) Mabes Polri telah mengirim sampel darah keluarga M. Sarif, terduga pelaku bom bunuh diri di Masjid Ad-Zikr, di lingkungan Mapolresta Cirebon. Polri saat ini masih meneliti apakah DNA keluarga dengan DNA jenazah sama. “Kalau DNA-nya cocok, besok Minggu (17/4) kirakira pukul 13.00 WIB, kami akan lansir di Mabes Polri,” ujar Kadivhumas Polri Irjen Pol. Anton Bachrul Alam saat dihubungi Sabtu (16/4) kemarin. Hal.19 Dianalisis

but sudah berhasil. Sisanya untuk mengangkat sisa serpihan di paha sebelah kanan,” katanya. Menurut dia, dari operasi tersebut tim dokter yang melakukan pengangkatan baut itu kesulitan pada operasi ketiga. Pasalnya, baut yang bersarang di kaki kanan Iptu Harsita berada di dekat tulang dan menempel pada saraf serta pembuluh darah korban. Jika diangkat kemungkinan ayahnya akan mengalami kelumpuhan total. Hal tersebut yang membuat keluarga korban panik dan meminta keterangan dari tim dokter Rumah Sakit Pelabuhan. Dia menambahkan, pihak keluarga khawatir dengan kondisi Iptu Harsita jika serpihan baut tersebut tetap bersarang di kaki kanannya. Pihak keluarga takut jika nantinya serpihan tersebut akan berkarat di kaki korban. Hal.19 Mengutuk Pelaku

Besok, UN SLTA Dimulai

Tak Semua Soal Disimpan di Polsek MULAI Senin (18/4) besok, siswa kelas III SMA/MA/ SMALB dan SMK mengerahkan kemampuan akademiknya untuk menaklukkan soal-soal ujian nasional (UN). Berbagai persiapan tentu telah dilakukan agar bisa mandiri mengerjakan soalsoal. Terlebih pada UN kali ini diberlakukan lima paket soal berbeda yang menuntut kemandirian penuh.

Rumus Nilai Kelulusan (NK)

NK =NS X 40 % + UN X 60% NS=rata-rata nilai rapor (NR) smt III,IV,V x 40% dan Rata-rata US X60% Dengan pemberlakuan lima paket soal berbeda dalam satu ruangan, peluang kerja sama tertutup rapat-rapat. Karena itu peserta UN mestilah menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya dengan belajar penuh konsentrasi, di samping perlunya ke-

siapan mental. Dengan penguasaan materi pelajaran dengan baik, betapa pun sulitnya soal, berapa pun diberlakukan paket soal, peserta UN pasti bisa menjajal soal-soal UN. Hal.19 Hari Pertama

BPM/edi

KETAT - Soal UN SMA/SMK saat tiba di Kantor Disdikpora Kota Denpasar, Sabtu (16/4) kemarin.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 17 April 2011 | Balipost.com by e-Paper KMB - Issuu