TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp 60.000 ECERAN Rp 3.000
SABTU WAGE, 16 APRIL 2011
Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila
24 HALAMAN NOMOR 237 TAHUN KE 63 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418
Perda RTRWP Bali Sah Secara Hukum
Rekomendasi Pansus
Tak Perlu Diperdebatkan, Tinggal Pelaksanaan Adanya rekomendasi dari Pansus RTRW DPRD Bali yang meminta menunda pelaksanaan Perda No. 16/2009 tentang RTRWP Bali, membuat gusar banyak pihak. Statemen dewan menyebut perda itu perlu uji publik dan prematur, dinilai sebagai pernyataan membingungkan dan amat menyesatkan. Padahal sebelumnya pada 2009, kelahiran perda tersebut sempat ramai, banyak masukan dan perdebatan. Terus, bagaimana nasib perda yang intinya untuk menjaga Bali itu?
TIGA kelompok tokoh di daerah ini tampaknya harus angkat bicara dengan kembali diungkitnya keabsahan Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Bali. Kelompok itu yakni Forum Rektor Bali, Forum Guru Besar, Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Bali (kelompok akademisi), PHDI Bali (kelompok agama), dan Majelis Utama Desa Pakraman Bali (MUDP) (kelompok adat). Kelompok Tiga A (akademi-
si, agama, dan adat) ini menegaskan bahwa Perda Provinsi Bali No.16/2009 tentang RTRWP Bali sudah sah secara hukum. Tinggal pelaksanaannya. Tidak ada lagi uji publik dan tingkatkan sosialisasi. Penegasan itu disampaikan di hadapan sejumlah wartawan di Rumah Jabatan Rektor Unud, Jumat (15/4) kemarin. ‘’Proses pembentukan perda itu sudah sah secara hukum. Dari sisi filosofi dan substansi, perda inilah yang terbaik untuk menjaga Bali ke depan. Kare-
na itu, tinggal diberlakukan,’’ tegas Ketua Forum Rektor Prof. Dr. dr. I Made Bakta yang didampingi Ketua Forum Guru Besar Prof. Dr. Wayan Wita, Bendesa Agung MUDP Bali Jro Mangku Gde Suwena Putus Upadesa dan Dang Acarya Yogananda dari PHDI Bali. Kata Bakta, pernyataan Pansus RTRW DPRD Bali menyebut pembentukan Perda RTRWP Bali tidak mengikuti prosedur, tentu perlu dipertanyakan. Hal. 23 Lolos Verifikasi
Bali Post/edi
RTRWP - Rektor Unud Made Bakta (nomor dua dari kanan) saat memberikan penegasan sahnya Perda RTRWP Bali dan tinggal dijalankan di rumah dinasnya, Jumat (15/4) kemarin.
PANSUS RTRWP DPRD Bali mengeluarkan rekomendasi yang ditandatangani Ketua Pansus RTRWP Wayan Disel Astawa dan Sekretaris Tjok. Raka Kerthiyasa. Rekomendasi juga diketahui Ketua DPRD Bali A.A. Ngurah Oka Ratmadi, S.H. Isinya, memohon kepada Gubernur Bali untuk menunda pelaksanaan perda RTRWP Bali selama massa transisi tiga tahun. Hal. 23 Aspek Sosial
BOM BALI Warga Prancis Ditahan Islamabad Dua warga Prancis ditangkap di Pakistan atas dugaan keterlibatan mereka dengan kelompok gerilyawan Al-Qaida. ‘’Mereka ditahan polisi yang memburu dalang pengeboman Bali pada 2002,’’ kata pejabat setempat Jumat (15/4) kemarin. Sejumlah pejabat intelijen mengatakan kedua pria tersebut, bernama Zoaib dan Sharaf, berusia sekitar 19-22 tahun dan berasal dari wilayah Paris. Salah satunya merupakan kelahiran Maroko dan seorang lainnya merupakan ketururan Pakistan. Keduanya ditangkap di kota timur Pakistan, Lahore, sekitar sepuluh pekan lalu, kata pejabat intelijen yang tidak mau disebutkan namanya itu. Keduanya diduga terlibat sebagai bagian dari kelompok Jamaah Islamiyah (JI) yang terkait dengan Al-Qaida, karena bertanggung jawab atas serangan di kelab malam di Bali pada 2002 yang menewaskan 202 orang, termasuk 88 warga Australia. Mereka ditangkap polisi yang memburu milisi asal Indonesia, Umar Patek, tersangka dalang bom Bali dan seorang anggota JI yang juga diduga mendalangi serangkaian pengeboman di Indonesia. Patek, salah satu ekstremis Asia Tenggara yang paling diburu dengan hadiah 1 juta dolar, juga ditangkap baru-baru ini di Pakistan. “Kami melakukan penangkapan tersebut melalui petunjuk yang didapat dari penangkapan Umar Patek. Mereka terkait dalam kelompoknya,” kata seorang pejabat intelijen. Hal. 23 Milisi Pakistan
SOMALIA Bebaskan WNI Militer Dikerahkan Jakarta (Bali Post) Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto, mengemukakan pemerintah sudah mengerahkan kekuatan militer ke Somalia sebagai upaya penyelamatan 20 WNI ABK kapal MV Sinar Kudus, yang dibajak perompak di wilayah itu. “Banyak pendapBali Post/ade at, pemerintah tak Djoko Suyanto ambil tindakan, pemerintah lemah. Padahal dari awal, opsi militer paling keras pun sudah menjadi pilihan,” kata Menko Polhukam, Djoko Suyanto, di Jakarta, Jumat (15/4) kemarin. Dua kapal freigat dengan 401 tentara gabungan Korps Marinir TNI Angkatan Laut dan Korps Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat ditugaskan di sekitar Benua Afrika. Dijelaskannya, pada 17 Maret pemerintah menerima informasi pembajakan kapal milik PT Samudera Indonesia oleh perompak Somalia. Hal. 23 Pemilik Kapal
Kapolri Timur Pradopo
Belum Tahu Jenis Bom Bali Post/afp
KORBAN BOM - Salah satu korban bom bunuh diri yang tengah dirawat di Rumah Sakit (RS) Pelabuhan Cirebon, Jumat (15/4) kemarin. Jasad yang diduga pelaku bom saat masih tergeletak di Masjid dan foto wajah pelaku.
Bom Bunuh Diri di Masjid Mapolresta Cirebon
26 Luka, Satu Tewas
Jakarta (Bali Post) Aksi terorisme di negara ini nampaknya tak pernah berhenti apalagi mati. Para teroris terus melakukan teror, termasuk heboh pengiriman paket-paket buku belum lama ini. Bahkan Jumat (15/4) kemarin, aksi bom bunuh diri dilakukan di Masjid MAl-Dzikr, Kompleks Mapolresta Cirebon. Akibat bom meledak memakan 27 korban, satu di antaranya tewas yang diduga pelaku bom. Informasi yang dihimpun, tercatat sejumlah perwira di Polresta Cirebon menjadi korban, termasuk Kapolresta Cirebon, AKBP Herukoco. Bahkan, Kapolresta langsung menjalani operasi di RS Pertamina karena mengalami luka pada bagian punggung dan tubuh lainnya. Sementara 26 orang lainnya dilarikan ke RS Pelabuhan Cirebon untuk menjalani perawatan akibat luka-luka yang diderita. Cukup kuatnya ledakan dengan isi bom berupa paku dan sekrup/baut menyebabkan Ny Listiati, seorang wanita yang berada di luar Mesjid turut menjadi korban. Peristiwa ledakan bom di masjid tersebut menewaskan satu orang yang
diduga sebagai pelaku bom bunuh diri. Para korban umumnya menderita luka akibat lontaran paku dan sekrup dari pusat ledakan. Sementara pelaku bom bunuh diri tewas akibat luka parah di bagian perut karena hampir semua bagian perut terluka. Diduga pelaku melilitkan rangkaian bom di perutnya. Kapolresta Cirebon AKBP Herukoco juga menderita luka di bagian punggung yang dipenuhi puluhan serpihan paku dan sekrup, sehingga diduga pelaku mengambil posisi berada di belakang Mapolresta menjelang Shalat Jumat dimulai. Hal. 23 Pelaku Bom
Didalangi Jaringan Lama
KORBAN LUKA BOM CIREBON 1. Kapolres Cirebon AKBP Herukoco 2. Kasatintelkam AKP Singgih 3. Kabag SDM Kompol Suhadi 4. Kasatlantas AKP Kurnia 5. Kanit Provos Ipda Budi Hartono. 6. Bripda Anton Helmi 7. Iptu Harsita 8. Aiptu Sukirno 9. Aiptu Tata Kurniawan 10. Aiptu Yon Patriono 11. Briptu Septian 12. Briptu Devan 13. Aipda Durahim 14. Pengtu Mashuri 15. Pendatu Teten Rustendi 16. Pendatu Dedi 17. Briptu Sugiarto 18. Ipda H. Mukali 19. Briptu Heri 20. Briptu Ade Kartiwa 21. Aiptu Edi Heryadi 22. Yadi, Harian Lepas 23. Bripda Asnawi Latif 24. Rahmat Sunyoto, pedagang 25. Bripka Suratmoko 26. Bripka Rozak
40 Persen NS Dongkrak Tentukan Kelulusan ADALAH Ketua PGRI Bali, Drs. Gede Wenten Aryasudha, M.Pd., yang Kepala SMP PGRI II Denpasar mewanti-wanti para anak didik tidak terkecoh dengan 40 persen kewenangan sekolah menentukan kelulusan. Ia dengan tegas menyebut, justru anak didik sekarang lebih giat belajar. Persepsi bahwa dengan kewenangan itu anak-anak pasti lulus kendati meraih nilai jeblok, mesti diluruskan. Diakui, dalam UN 2011
Dhania
Kariyasa
ini kelulusan peserta UN ditentukan 60 persen nilai UN dan 40 persen nilai sekolah. Tetapi jika nilai anakanak tidak memenuhi standar kelulusan, sekolah juga tidak bisa berbuat apa-apa. Karena itu, kata Wenten Aryasudha, agar anak-anak lulus mesti belajar serius. Hal. 23 Lima Paket
Mudita
Wenten
parah. Kapolri menambahkan kejadian ledakan bom tersebut merupakan yang pertama di Cirebon dan berharap tidak akan terulang kembali. Ia juga meminta jajaran kepolisian dan masyarakat Cirebon meningkatkan kewaspadaan dan keamanan. Sementara itu, jasad korban yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri pukul 16.24 WIB telah dibawa ke Rumah Sakit Polri dr. Soekamto, Kramat Jati, Jakarta Timur. Sedangkan dari 26 korban ledakan yang sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Pelabuhan, 21 orang masih dirawat dan lima orang sudah diperbolehkan pulang. (ant)
Bom Cirebon
Dari Diskusi Mengkritisi Ujian Nasional (2 - Habis) Ujian Nasional (UN) 2011 mengalami perubahan dalam hal penentuan kelulusan siswa. Kini, kelulusan siswa 40 persen ditentukan nilai sekolah (NS), tidak lagi hanya melihat hasil UN. Kewenangan diberikan bukan berarti kelulusan siswa bisa dibantu sekolah. Persepsi demikian yang berkembang itu perlu diluruskan. Itulah salah satu topik yang diperdebatkan dalam diskusi pendidikan mengkritisi UN yang digelar Bali Post di Warung 63, Jalan Veteran Denpasar, Kamis (14/4). Berikut laporan terakhir dari dua tulisan.
Cirebon (Bali Post) Kapolri Jenderal Pol. Timur Pradopo mengatakan pihaknya masih melakukan pengembangan penyelidikan terhadap kasus ledakan bom di Masjid Al Dzikro, Mapolresta Cirebon. ‘’Kami masih belum tahu jenis bom yang digunakan pelaku,’’ katanya Jumat (15/4) sore kemarin saat meninjau lokasi ledakan bom yang diduga kuat sebagai bom bunuh diri tersebut. Dikatakan, pihaknya masih terus melakukan langkah-langkah pengembangan selanjutnya. Diduga kuat bom tersebut berada di badan pelaku yang diperkirakan berusia 20-25 tahun, karena bagian perut kanan pelaku mengalami luka
BP/edi
Jakarta (Bali Post)Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutanto mengatakan pembom di Cirebon diduga pelaku baru yang didalangi jaringan lama. “Jaringannya tetap. Itu-itu saja. Yang beda adalah pelakunya, mereka merekrut pelaku baru. Modus operandinya pun tidak baru,” kata Sutanto usai Rapat Koordinasi bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, di Jakarta, Jumat (15/4) kemarin. Ia menengarai tokoh lama dengan kemampuannya mempengaruhi massa dan berhasil merekrut pelaku baru. Menteri Polhukam Djoko
Suyanto mengatakan, pemerintah mengutuk pemboman di Cirebon tersebut. “Presiden dan seluruh jajaran pemerintah mengutuk keras kejadian yang tidak berperikemanusiaan ini,” ujarnya. Presiden Yudhoyono meminta segenap elemen masyarakat, mulai dari ulama, Lembaga Swadaya Masyarakat, hingga pimpinan daerah untuk menanggulangi terorisme. “Berikan informasi, sekecil apapun, kepada aparat terdekat untuk ditindaklanjuti. Aparat juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya,” kata Djoko.(ant)