Edisi 15 Mei 2011 | Balipost.com

Page 1

TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000

Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila

MINGGU PON, 15 MEI 2011

Distribusi Kelulusan Peserta UN SMA/SMK di Bali

Tabanan Dikalahkan Bangli, Klungkung, dan Jembrana lumbung beras ini dikalahkan Bangli, Klungkung, dan Jembrana. Di Tabanan tercatat tujuh siswa SMA yang tidak lulus, sedangkan daerah lain 1-3 orang. Rinciannya, 10 orang siswa yang tidak lulus adalah peserta UN SMA/MA dan 10 orang lagi merupakan peserta UN SMK. Satu orang peserta UN yang dinyatakan tidak lulus itu berasal dari SMAN 1 Selemadeg yang hanya sempat mengikuti UN pada hari per-

tama karena mengalami kecelakan lalu lintas dan meninggal dunia. Kepala Disdikpora Bali Drs. Ida Bagus Anom, M. Pd. didampingi panitia UN Wayan Serinah, Sabtu (14/5) kemarin, mengatakan 20 orang siswa SMA/MA dan SMK yang tidak lulus UN itu secara otomatis tidak bisa menamatkan jenjang pendidikan formalnya pada tahun ini. Pasalnya, tahun ini peserta yang tidak lulus pada UN utama tidak

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418

20 Siswa SMA/SMK Tak Lulus di Bali Denpasar (Bali Post) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali akan mengumumkan hasil kelulusan Ujian Nasional (UN) SMA/ SMK, Senin (16/5) besok. Hasilnya, 20 orang siswa SMA/MA dan SMK di Bali dinyatakan tidak lulus UN lantaran gagal meraih standar nilai minimal kelulusan yang dipersyaratkan. Angka ketidaklulusan terbanyak di Tabanan. Daerah

20 HALAMAN NOMOR 264 TAHUN KE 63

diberikan kesempatan lagi untuk mengikuti UN ulangan seperti yang diberlakukan pada UN tahun pelajaran 2009/2010 lalu. Namun, mereka bisa mengikuti Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) Paket C yang ijazahnya diakui setara dengan ijazah SMA/SMK. I.B. Anom tidak menampik persentase kelulusan peserta UN SMA/MA dan SMK di Bali pada tahun pelajaran 2010/ 2011 menurun dibandingkan

tahun lalu. Tahun ini, peserta UN SMA/MA tercatat 24.290 orang. Dari jumlah itu, 24.280 orang (99,69 persen) lulus dan 0,04 persen tidak lulus. Tahun ajaran lalu, peserta UN SMA/ MA tercatat 25.565 orang, yang lulus 99,98 persen dan 0,02 persen tidak lulus. Ini berarti ada penurunan 0,02 persen. Persentase penurunan kelulusan juga terjadi di jenjang SMK. Hal.19 Lulus Seratus Persen

NO. KAB/KOTA

TIDAK LULUS SMA

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Bangli Denpasar Tabanan Badung Karangasem Gianyar Jembrana Klungkung Buleleng

Total

% KELULUSAN

SMK

SMA

SMK

0 1 7 0 0 0 0 0 2

0 1 0 3 1 2 0 0 3

100 99,98 99,71 100 100 100 100 100 99,95

100 99,98 100 99,90 99,86 99,93 100 100 99,85

10

10

99,96

99,95

JAGAT BALI

Mohon Kemakmuran di Pura Pasar Agung PURA Pasar Agung Besakih di Desa Sebudi Kecamatan Selat, Karangasem merupakan salah satu Pura Kahyangan Jagat di Bali. Pura ini lengkapnya disebut Pura Pasar Agung Giri Tolangkir (PAGT) sebagaimana tertulis pada papan nama di pura tersebut. Pura ini berada di lereng barat Gunung Agung. Zaman dulu, Gunung Agung disebut Giri (gunung) Tolangkir. Umat bersembahyang di areal pura ini menghadap ke timur laut atau menghadap puncak Gunung Agung. Berdasarkan kalender Bali, piodalan di pura ini berlangsung pada Buda Cemeng Ukir atau Buda Wage Ukir sebagaimana piodalan yang telah berlangsung Rabu (11/5) lalu. Umat melakukan persembahyangan, memohon keselamatan. Juga mohon agar Ida Bhatara menganugerahkan perlindungan kepada alam dan isinya serta kesuburan bumi sehingga menghasilkan pala bungkah (hasil pertanian berupa umbi-umbian) dan pala gantung (buah-buahan) yang subur dan melimpah. Dari Pura Pasar Agung ini ke arah timur atau timur laut, merupakan salah satu jalur pendakian ke puncak Gunung Agung. Jalur ini termasuk jalur favorit. Juga termasuk jalur untuk mulang pakelem. Karenanya, pada saat piodalan atau pujawali di Pura ini, termasuk saat karya di Pura Penataran Agung Besakih, pendakian ke Gunung Agung ditutup sampai Ida Batara masineb. Hal.19 Bagi Pendaki

BPM/ap

PENEMBAKAN TERORIS - Sejumlah anggota TNI dan Polri saat melakukan penembakan teroris di Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (14/5) kemarin.

Dua Teroris Ditembak Mati Terkait Bom Cirebon Jakarta (Bali Post) Polisi menembak mati dua tersangka teroris, Sigit Qordhowi dan Hendro Yunianto, dalam penggerebekan yang dilakukan di kampung Dukuh, Sanggrahan, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (14/5) kemarin pukul 02.30 WIB dini hari. Baku tembak terjadi setelah para teroris melakukan perlawanan saat akan ditangkap anggota Denses 88.

BPM/bud

KORI AGUNG-Kori Agung Pura Pasar Agung

KRIMINAL Pemabuk Tewas Dikeroyok Keluarga Sendiri Singaraja (Bali Post)Made Suwitra alias Kolok (43), warga Dusun Kajanan Desa Joanyar Kecamatan Seririt, Buleleng, tewas di tangan keluarganya sendiri. Lelaki itu dikeroyok oleh saudara-saudaranya setelah mabuk dan mengamuk di sebuah rumah di desa itu, Jumat (13/5) malam. Kasus pengeroyokan itu terjadi sekitar pukul 20.00 wita. Kejadiannya bermula ketika saudarasaudara Suwitra sedang mengadakan acara masak bersama dan makan-makan di di rumah Nyoman Kerobok. Saat acara makan-makan bersama itulah tiba-tiba muncul Suwitra dalam keadaan mabuk. Di rumah itu Suwitra mengamuk dan memukul sejumlah orang yang berada di rumah itu. Orangorang di rumah itu marah dan mengeroyok Suwitra hingga tewas. Hingga kemarin Polsektif Seririt yang menangani kasus itu sudah menahan enam tersangka. Dari enam tersangka itu, tiga orang merupakan adik kandung Suwitra, yakni Nyoman Sukadana, Ketut Asmika, Komang Budadarma. Sementara tiga tersangka lainnya, yakni kakak tiri Made Nurata, keponakan Made Sugiarta dan satu orang lagi Ketut Sebita. Kapolsektif Seririt AKP I Putu Ariana, S.H. seizin Kapolres Buleleng AKBP T. Widodo Rahino usai melakukan pemeriksaan kasus itu, Sabtu (14/5) kemarin, mengatakan korban Suwitra dikenal suka mabuk dan membuat onar di desanya. Hal.19 Membuat Onar

BPM/kmb15

MAYAT-Mayat Suwitra yang dipenuhi luka ketika diperiksa di RSUD Buleleng.

Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri, Komisaris Besar Boy Rafli Amar mengatakan kedua tersangka merupakan Daftar Pencarian Orang (DPO) bom gereja dan Mapolsek di Pasar Kliwon bulan Desember 2010, juga terlibat jaringan terorisme di Cirebon, dan merencanakan pembalasan terhadap Polri pada bulan Mei 2011. Sigit diketahui menjadi Amir (pemimpin) sebuah laskar di Solo bernama Tim Tasbih dan Hendro menjadi pengawal Sigit. Penyergapan terhadap Sigit dan Hendro, dilakukan berbekal informasi yang didapat polisi dari empat tersangka teroris jaringan

Sigit yang sebelumnya ditangkap di Solo dan sekitarnya selama dua hari berturutturut, pada hari Kamis, 12 Mei dan Jumat 13 Mei. Ini diketahui dari dokumen dan keterangan pelaku yang sudah tertangkap serta berkaitan dengan empat tersangka yang ditangkap sebelumnya di Solo, kata Boy. Keempat tersangka itu, menurut Boy merupakan pelaku yang ditangkap dari hasil pengembangan para tersangka yang terlibat bom Cirebon, sebagai kelompok pemasok senjata api dan amunisi, serta granat. Keempatnya adalah Edi T alias Edi Jablay, Ari Budi alias Abas alias Irwan,

Hari Budiarto alias Nobita, dan Arifin Haryono. Dari mereka disita kurang lebih 183 butir peluru kaliber 9 mm dan 381 butir peluru kaliber 5,56, beber Boy. Setelah melumpuhkan Sigit Qordhowi dan Hendro Yunianto, polisi kemudian melakukan penggeledahan di kontrakan Hendro di Kampung Ngronggah, Desa Sanggrahan, Grogol, Sukoharjo. Sejumlah barang yang ditemukan antara lain enam pucuk senapan, sejumlah buku, beberapa karung gotri dan ribuan baut yang menjadi bahan membuat bom. Hal.19 Saling Berhubungan

Broker Sudah Biasa Susupi DPR Jakarta (Bali Post) Wakil Koordinator yang juga anggota Badan Pekerja Indonesia Corruption Watch (ICW), Emerson Yuntho, mengakui keberadaan broker dalam sebuah proyek milik negara sudah menjadi rahasia umum. Bahkan, dalam keadaan tertentu, broker bisa menginisiasi sebuah proyek. Broker yang seperti itu memang seringkali ditemui di DPR. Sebuah proyek bahkan diinisiasi bersama oleh makelar, kontraktor, birokrat, dan anggota DPR sendiri, kata Emerson dalam diskusi bertajuk ‘’Ketika Proyek SEA Games Diproyek-

kan’’ di Jakarta, Sabtu (14/5) kemarin. Dalam kasus suap di Kementerian Pemuda dan Olahrga (Kemepora), broker proyek seperti Mindo Rosalina Manulang (Rosa) yang tertangkap bersama Sekretaris Menpora Wafid Muharam di di Kantor Wafid menunjukkan begitu leluasanya seorang broker terhadap para birokrat dan anggota DPR. Apalagi, diketahui Rosa kerap menemui anggota Badan Anggaran DPR yang salah satu fungsi dan tugasnya adalah menyusun dan menyetujui sebuah proyek yang diusulkan pemerin-

tah. Menurut Emerson, kerja para broker tersebut biasanya berkoalisi dengan birokrat, kontraktor, dan anggota DPR. Dia mencontohkan, kasus korupsi yang melibatkan mantan anggota DPR, Abdul Hadi Djamal dalam kasus suap dana stimulus pembangunan dermaga di wilayah Indonesia timur senilai Rp 3 miliar. Dalam kasus ini, tiba-tiba proyek ini disetujui dibangun padahal sebelumnya tidak ada pembicaraan maupun sosialisasi. Hal.19 Diragukan

Mau Balas Dendam Polisi Jakarta (Bali Post) Ribuan butir mur dibungkus dalam karet. Itulah temuan polisi saat menggeledah rumah terduga teroris, Sigit Qurdowi dan Hendro. Bahan-bahan tersebut diduga akan digunakan untuk membuat ketapel atau bom. “Sebanyak lebih dari 7.600 butir bersama enam pucuk senjata rakitan ditemukan. Mur itu diduga untuk bom atau ketapel,” kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol. Anton Bahrul Alam, dalam keterangan pers di Mabes Polri, Jl. Trunojoyo, Jakarta, Sabtu (14/ 5) kemarin. Mur tersebut, lanjut Anton, adalah mur tajam yang telah dibungkus karet. “Jadi tidak diketahui kalau itu besi atau mur,” imbuhnya. Sigit yang menjadi Amir Tim Hisbah diduga kuat tengah merencanakan penyerangan kepada pihak kepolisian. “Mereka merencanakan pembalasan terhadap Polri pada bulan Mei 2011,” kata Boy Rafli Amar. (kmb)

HASIL PENGGELEDAHAN Enam senjata Sejumlah buku Karung gotri Ribuan baut Sangkur Kaos ajakan jihad Dua Senpi FN Senjata Barreta Granat manggis 100 butir amunisi BPM/ant

BARANG BUKTI - Kapolda Jawa Tengah, Irjen (Pol.) Edward Aritonang (kiri), memberikan keterangan mengenai barang bukti yang disita oleh pihak kepolisian di Mapolres Sukoharjo, Sabtu (14/5) kemarin.

Diskusi Pendidikan (2 - Habis)

Pendidikan Karakter Bukan Diajarkan, Apalagi Dinilai PENDIDIKAN karakter dan pendidikian yang beridealis hanya omong kosong alias NATO (not action talk only). Itu diungkapkan pengamat pendidikan tinggi yang juga Rektor Undiknas University, Prof. Gede Sri Darma, DBA. Ini sebuah fenomena yang jika dibiarkan adalah menjadi dosa kita bersama. Mengapa fenomena ini terjadi, itu persoalannya. Akibat kemajuan dunia komunikasi, siswa sibuk dengan HP. Yang dilatih justru dua jempol untuk ber-face book-an dan berkomunikasi dengan temannya. Inilah yang ia sebut sebagai budaya narsis sibuk dengan urusan

sendiri. Ini semua karena perubahan zaman. Akibat arus informasi yang cepat dan segera

berganti. Forum Rektor pun pernah membuat rancangan soal pendidikan karakter, namun ia

katakana masih saja NATO. Ujuang-ujungnya, kata dia, budaya ini muncul karena kita

Drs. I.B. Anom M.Pd.

Prof. Maba

Prof. Gede Sri Darma

BPM/edi

tak memiliki tokoh panutan. Apa pun bentuk dari SQ, IQ, EQ dan lain-lainnya tetap tak ada hasilnya kalau hanya dibicarakan. ‘’Kita harus menjadi contoh dari generasi berikutnya. Gunakan disiplin tinggi. Pemimpin harus mau berubah dan berbuat baik,’’ kata Sri Darma. Ia tak menyalahkan sepenuhnya remaja atas kejadian ini. Saat guru mengajar siswa sibuk dengan HP-nya karena cara berpikir mereka sudah di-setting efektif dan efisien. Jadilah mereka manusia asri (asyik sibuk sendiri) akibat dari TI. Hal.19 Menjadi Jauh


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.