Edisi 13 September 2011 | Balipost.com

Page 1

TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000

Bali Post

SELASA WAGE, 13 SEPTEMBER 2011

Pengemban Pengamal Pancasila

24 HALAMAN NOMOR 27 TAHUN KE 64 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418

PEMERINTAHAN

Bali Post/ant

KERAHKAN TANK - Detasemen Kavaleri (Denkav) 5/BLC - Kodam XVI Pattimura mengerahkan sejumlah tank untuk membantu Polda Maluku menghentikan kericuhan antarwarga yang terjadi di Kota Ambon, Minggu (11/9) lalu. Akibat kericuhan tersebut tiga warga tewas, sedangkan puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Diragukan, Keterangan Nazaruddin Bali Post/rtr

BIDANG PERIKANAN - Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra berjalan bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menuju ruang pertemuan di Istana Negara, Jakarta, Senin (12/9) kemarin. Kedua negara telah menyepakati nota kesepahaman tentang investasi di bidang perikanan.

Bedah Rumah

Rumahnya ”Dibedah’’ Penghuni Telantar MAKIN hari makin banyak terkuak kekurangan bedah rumah yang diprogramkan Pemprov Bali. Pertama di Buleleng, tepatnya di Petemon. Ketika itu, belasan warga mengadu karena rumahnya lama tak terselesaikan. Demikian pula di Batubulan, warga mengeluhkan karena rumah yang belum selesai ditinggalkan kontraktor. Sementara di Jembrana lain lagi. Lima warga yang mendapat program bedah rumah mengeluhkan karena tak jelas kapan rumahnya akan dibangun. Sebab, rumah miliknya yang lama telah dibongkar dua bulan lalu, tepatnya sehabis hari raya Galungan. Nyoman Terma, warga Banjar Ngoneng, salah satu dari lima warga di banjar tersebut yang mendapat program bedah rumah. Rumahnya telah dibongkar sekitar dua bulan lalu, namun hingga kini rumah baru yang dijanjikan belum juga dibangun. Dengan kondisi tersebut, lima warga itu ada yang tidur di dapur atau mengungsi ke tetangganya. Memprihatinkan memang! Justru yang lebih memprihatinkan lagi adalah kurangnya koordinasi antara panitia bedah rumah Provinsi Bali dan Pemkab di Jembrana. Kurangnya koordinasi tersebut tampak jelas dari pernyataan Kepala Bidang Sosial pada Dinas Kessos Jembrana, I Made Cindra Yasa. Ditemui Senin (12/9) kemarin, ia mengatakan untuk program bedah rumah yang bersumber dari APBD Provinsi, Dinas Kessos Jembrana sifatnya hanya pendampingan. Sedangkan seleksi hingga penentuan kontraktor yang mengerjakan bedah rumah berada pada Dinas Sosial Provinsi. ‘’Kita hanya menerima tembusan proposal dan siapa warga kita yang dapat, kita memperoleh datanya, kalau pengerjaan kita tidak ikut, hanya pendampingan,’’ alasannya. Hal. 23 Tidak Layak

Jakarta (Bali Post) Setelah melakukan pemeriksaan beberapa kali, Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih menyisakan keraguan terhadap keterangan yang telah diberikan mantan Bendahara Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Ketua Komite Etik KPK Abdullah Hehamahua, Senin (12/9) kemarin, mengatakan beberapa keterangan Nazaruddin berbeda dengan saat dikonfrontir dengan saksi-saksi lain. Tiga keterangan Nazar yang berbeda tersebut berkaitan dengan Yulianis. Menurut Abdullah, tersangka kasus dugaan suap proyek wisma atlet Jakabaring ini menyebut Yulianis selaku Wakil Direktur Keuangan Grup Permai telah diberhentikan. Padahal, Yulianis sendiri mengaku sudah ingin berhenti dua bulan setelah bekerja. Namun, lanjutnya, Yulianis yang mengetahui segala aliran dana tidak jadi berhenti karena diancam oleh Nazaruddin. ‘’Yulianis mengkhawatirkan keselamatan keluarganya.’’ Keterangan lain yang meragukan, menurutnya, terkait kedudukan Yulianis di Grup Permai. Nazar menginginkan Yulianis menjadi direktur keuangan, karena jika terjadi sesuatu Yulianis otomatis bertanggung jawab. ‘’Yulianis menolak karena memang karena dia tahu kondisi keuangannya,’’ ujarnya. Hal ketiga yang diragukan Komite Etik KPK, terkait jumlah uang tunai yang dibawa ke acara pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat di Bandung. Hal. 23 Penerimaan Uang

Ambon Masih Tegang Jakarta (Bali Post) Ketegangan di Ambon, Senin (12/9) kemarin masih terasa. Sejumlah jalan masih sepi. Demikian juga aparat keamanan masih berjaga-jaga di sejumlah titik. Bahkan, Polri mengirim pasukan tambahan sebanyak 400 personel ke Kota Ambon, Maluku, untuk menambah kekuatan pascapertikaian antara dua kelompok yang terjadi Minggu (11/9) lalu. Kapolri Timur Pradopo mengatakan pasukan tambahan yang dikirim dari Jakarta tersebut telah tiba di Ambon pada Senin pagi pukul 04.00 WIB. ‘’Kita menambah personel yang ditugaskan ke Ambon, sudah datang tadi jam empat pagi. Kita menambah kekuatan di sana,’’ ujarnya. Penambahan pasukan itu, menurut Kapolri, sebagai tindakan antisipasi sekaligus upaya pencegahan yang dilakukan oleh pihak kepolisian guna mengendalikan situasi agar pertikaian tidak meluas. ‘’Polri siap untuk menambah pasukan lagi un-

tuk dikirim ke Ambon apabila terjadi lagi dinamika di lapangan,’’ yakinnya. Kapolri menolak untuk menyebutkan jumlah korban yang tewas akibat pertikaian antarkelompok itu maupun kondisi terakhir di lapangan dengan alasan menghindari kesimpangsiuran. ‘’Masih di-update, nanti akan disampaikan. Masih dalam situasi yang simpang-siur, supaya tidak salah nanti disampaikan resmi oleh Kadiv Humas,’’ katanya. Hal. 23 Belum Normal

Tiga Tewas KORBAN pertikaian di Ambon hingga Senin (12/9) kemarin masih simpangsiur. Sejumlah sumber menyatakan, sedikitnya tiga orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Pihak kepolisian belum berani mengungkap korban tewas maupun lukaluka akaibat pertikaian itu. Pertikaian yang berlangsung saling lempar rumah dan pembakaran mobil tersebut dipicu tewasnya tukang ojek, Darmin Saimen. Ketika itu ia sedang mengendarai sepeda motor dari arah stasiun TVRI, Gunung Nona, menuju pos benteng. Kadiv Humas Mabes Polri Anton Bachrul Alam menyatakan pertikaian itu melibatkan dua kelompok yang tergolong ‘’pemain lama’’ tanpa menyebut identitas masing-masing kelompok tersebut. Sementara itu, Kapolda Maluku Brigjen Polisi Syarief Gunawan menegaskan, kematian Darmin Saiman adalah murni kecelakaan lalu lintas tunggal. Hal. 23 Karena Dianiaya

Kecelakaan di Mojokerto

Bus Vs Minibus, 19 Orang Tewas Mojokerto (Bali Post) Kecelakaan di Krian, Mojokerto, Senin (12/9) dini hari kemarin memakan korban 19 orang tewas. Kecelakaan Bus Sumber Kencono W 7181 UY jurusan Surabaya - Yogyakarta melawan Minubus Elf nopol AG 7103 ML dari arah Nganjuk menuju Tanjung Perak, Surabaya terjadi di km 51 By-pass Krian Mojokerto. Kedua sopir tewas di tempat. Sedangkan 17 orang yang tewas semuanya penumpang minibus yang rencananya melanjutkan perjalanan ke Kalimantan melalui Pelabuhan Tanjung Perak. Kapolres Mojokerto AKBP Prasetijo Utomo mengatakan, minibus berwarna silver saat kecelakaan mengangkut 23 penumpang. Hal. 23 Kecepatan Tinggi

Bali Post/ant

LAKA LANTAS - Sejumlah petugas mengamankan lokasi kejadian kecelakaan lalu lintas yang menewaskan 19 orang, kemarin.

”Bali Clean and Green’’

Menjadi Program Mimpi

Bali Post/olo

DIBONGKAR - Rumah milik warga miskin di Banjar Ngoneng, Mendoyo Dauh Tukad telah dibongkar beberapa bulan lalu, namun hingga kini belum dibangun.

DI TATARAN wacana, program Bali Clean and Green yang dicanangkan Pemprov Bali memang terkesan sangat idealis. Namun, sejumlah kalangan menilai program itu belum terimplementasikan dengan baik dalam aksi nyata. Khusus untuk pencapaian tujuan Bali yang green, pengimplementasian program itu di lapangan tidak bisa dimaknai sematamata hanya dengan menanam pohon penghijauan di pinggir jalan. Namun, wajib diikuti dengan pelaksanaan program dan kebijakan pembangunan sektor pertanian dalam arti yang luas. Dengan kata lain, program Bali Clean and Green itu akan terperangkap jadi program mimpi semata jika pem-

bangunan sektor pertanian ditelantarkan. Demikian pendapat anggota DPRD Bali Ida Bagus Gede Udiyana, pengamat pertanian Universitas Udayana Dr. GN Alit Susanta Wirya, S.P., M.Agr. dan dosen Pertanian Unwar Dr. Ir. I Gusti Bagus Udayana, M.Si., Senin (12/9) kemarin. Ida Bagus Udiyana menegaskan, program Bali Clean and Green akan menjadi mimpi belaka jika pemerintah tidak memiliki komitmen dan aksi nyata untuk menyelamatkan lahan pertanian yang masih sedikit tersisa di Bali. ‘’Program yang digagas Gubernur Mangku Pastika itu hanya akan menjadi mimpi jika pemerintah tidak mampu mengerem laju alih

fungsi lahan pertanian dan perkebunan, termasuk hutan, yang makin menggila di Bali,’’ kata anggota Fraksi Golkar ini. Pendapat senada juga dilontarkan Alit Susanta Wirya. Menurutnya, program Bali Clean and Green harus mencakup upaya-upaya penyelamatan dan pemeliharaan lahan pertanian, perkebunan dan kehutanan dalam arti luas. Sebagai konsekuensinya, Pemprov Bali wajib menerbitkan kebijakan tentang tata ruang kawasan hijau, kawasan kehutanan dan pertanian serta perkebunan, sehingga lahan-lahan hijau di Bali yang masih tersisa bisa terselamatkan. Hal. 23 Tetap Terpuruk

Bali Post/dok

MENANAM POHON - Sejumlah komponen menanam pohon penghijauan di Sanur.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.