Edisi 09 Maret 2011 | Balipost.com

Page 3

KOTA

Rabu Umanis, 9 Maret 2011

3

Ayah dan Anak Tewas Tersengat Listrik Denpasar (Bali Post) Hujan lebat dibarengi suara petir sangat hebat yang terjadi di Kota Denpasar dan sekitarnya pada Senin (7/3) malam, rupanya memakan korban jiwa. Surantara (43) dan anaknya, I Gede Bayu Wiltana (13), yang tinggal di Jalan By-pass Ngurah Rai No. 45 Jimbaran, ditemukan tewas di sebuah warung, Jalan Poh Gading 12, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung. Kuat dugaan, tewasnya ayah dan anak ini disebabkan karena tersengat listrik saat hujan lebat melanda Kota Denpasar dan sekitarnya. Kondisi kedua korban sedikit mengenaskan. Masingmasing tubuh korban mengalami luka bakar. Surantara mengalami luka bakar pada lengan kiri, sedangkan anaknya menderita luka bakar pada telapak tangan. Posisi kedua korban saat ditemukan dalam keadaan tertelungkup. Jarak antarkedua korban pun berdekatan. Guna memastikan penyebab kematian korban, kedua jenazah pun dilarikan ke RS Sanglah sebelum disemayamkan di rumah duka. Kapolsek Kuta Selatan AKP Nanang Prihasmoko ketika dimintai konfirmasinya, Selasa (8/3) kemarin, membenarkan adanya kejadian tersebut. Pihaknya menerima laporan dari salah satu warga bahwa ada dua orang tewas diduga tersengat listrik. Polisi pun meluncur ke TKP guna melakukan pengecekan. Kejadiannya sekitar pukul 23.00 wita. Saat itu, hujan masih turun. ‘’Kami juga menduga, kematian mereka karena tersengat listrik,’’ ujar AKP Nanang. Menurut AKP Nanang, kedua korban ini keluar rumah sebelum hujan lebat turun. Diduga dalam perjalanan turun hujan, mereka berteduh di TKP. Apalagi, selain hujan turun, suara petir juga terdengar keras. Saat berteduh itulah mereka tersengat listrik. Kemungkinan anaknya dulu yang tersengat. Sedangkan ayahnya yang hendak menolong, juga ikut tersetrum. Kebetulan juga, di TKP dalam keadaan sepi, sehingga tidak ada yang tahu apa yang dialami ayah dan anak itu. Terungkapnya kejadian itu setelah salah seorang warga melintas di TKP. Saksi itu melihat ada dua tubuh manusia yang tergeletak di sana. Posisi anaknya berada di bawah, sedangkan ayahnya menempel di tiang lampu penerangan. Mengetahui hal itu, saksi pun langsung memberitahu warga sekitar lalu dilanjutkan dilaporkan ke Polsek Kuta Selatan. ‘’Kami masih menyelidiki kasus tersebut. Dugaan sementara, kedua korban meninggal karena tersengat listrik,’’ imbuhnya. Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RS Sanglah, dr. I.B. Putu Alit, Sp.F., DFM, Selasa (8/3) mengatakan, untuk Bayu ditemui luka bakar di bagian tangan sementara Surantara ditemukan luka bakar pada lengan dan dada. (kmb21/kmb24)

DEMO - Sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Ampuh, menggelar aksi demo di PN Denpasar, Selasa (8/3) kemarin. Aksi ini meminta agar hakim nakal di PN Denpasar dipecat . Apalagi ada yang diduga melakukan sejumlah pelanggaran dalam menjalankan tugasnya sebagai hakim.

Bali Post/eka

Suami Mendekam di LP Kerobokan

Istri Jadi Kurir SS, Ditangkap Polisi Denpasar (Bali Post) Jejak Riyadi dalam menjalani bisnis narkoba, ternyata diikuti istrinya, Kanah Kholifah (27) asal Indramayu, Jawa Barat. Sejak enam bulan suaminya mendekam di LP Kerobokan (divonis 5 tahun), tersangka Kholifah juga menjalani bisnis yang sama yakni menjadi kurir narkoba. Bedanya, kalau sang suami dikendalikan orang lain. Sedangkan Kholifah kini langsung dikendalikan suaminya dari dalam LP melalui short message service (SMS).

Bali Post/dok

KANDANG ANJING - Pemprov Bali akan mengandangkan anjing liar di tiap desa sebagai langkah mencegah berkembangnya penyakit rabies.

Sialnya, bisnis haram yang dijalani Kholifah juga tercium polisi dan akhirnya ia ditangkap berikut barang buktinya. Barang bukti (BB) yang disita berupa sabu-sabu (SS) dengan berat 0,15 gram. Selain itu, dua buah timbangan elektrik dan puluhan kantong plastik klip juga diamankan. Penangkapan tersangka ini dilakukan pasukan Reskrim Polsek Denpasar Timur (Dentim) yang

14 Hari Tak Diambil Pemilik

Anjing Liar Dieliminasi Denpasar (Bali Post) Pada tahun anggaran 2011 ini, Pemprov Bali merencanakan membangun kandang penahanan anjing liar di 723 desa yang ada di Bali. Pembangunan fasilitas untuk anjing liar itu merupakan salah satu upaya dalam menangkal penyebaran penyakit rabies yang dipicu oleh gigitan anjing liar tersebut. Apabila selama rentang waktu 14 hari setelah dimasukkan ke dalam kandang penahanan anjing liar tidak diambil oleh pemiliknya, maka anjing tersebut akan dieliminasi alias dimusnahkan. Kepala Disnak Provinsi Bali Ir. I Putu Sumantra, M.App., Sc. mengatakan hal itu kepada Bali Post, Selasa (8/3) kemarin. Menurut Sumantra, ketentuan untuk mengeliminasi anjing liar yang tidak diambil oleh pemiliknya diatur dalam Perda No: 15 Tahun 2009 (tentang Penanggulangan Rabiesred). Apabila anjing itu setelah melewati screening dinyatakan bebas rabies, pemiliknya bisa mengambilnya untuk

dipelihara kembali. Namun, pemiliknya wajib mengeluarkan sejumlah biaya sebagai kompensasi terhadap biaya perawatan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah selama anjing itu berada dalam kandang penahanan. Khusus untuk anjing liar yang tidak diambil oleh pemiliknya, pemerintah juga memberikan kesempatan kepada para pencinta anjing untuk mengadopsi anjing tersebut dengan mengganti biaya perawatan selama anjing itu berada dalam kandang penahanan. ‘’Apabila selama rentang waktu 14 hari setelah anjing itu dimasukkan ke dalam kandang penahanan tidak diambil oleh pemiliknya dan tidak ada pihak yang mau mengadopsi, maka anjing itu akan dieliminasi. Jadi, eliminasi itu merupakan langkah yang terakhir,’’ katanya. Selama berada di kandang penahanan, biaya perawatan anjing selama rentang waktu 14 hari merupakan tanggung jawab pemkab/pemkot se-

Bali. Sementara Pemprov Bali bertanggung jawab untuk membangun fasilitas kandang penahanan anjing liar di mana di masing-masing desa akan dibangun satu unit kandang. Dikatakan, pembangunan satu unit kandang diperkirakan menghabiskan biaya Rp 1,2 juta sehingga dana APBD Bali yang terkuras untuk membangun ‘’penjara’’ anjing liar itu mencapai Rp 867 juta lebih. Sumantra mengingatkan, para pemilik anjing agar merawat anjingnya dengan baik dan tidak membiarkan anjingnya berkeliaran di jalan. Apabila petugas yang melakukan penyisiran menemukan anjing itu berkeliaran di jalan dan tidak menggunakan peneng (sejenis kalung yang membuktikan anjing itu sudah divaksin antirabies-red), maka petugas berhak menangkap anjing itu dan memasukkannya ke dalam kandang penahanan. Dengan kata lain, anjing yang berkeliaran itu dikategorikan sebagai anjing liar. (kmb13)

dikendalikan Kanit Iptu Agus Prihadinika. Penangkapan tersangka berlangsung di tempat kosnya di Jalan Sedap Malam III Gang Anggrek No. 9, Denpasar Timur, belum lama ini. Sebelumnya, pasukan buser melakukan lidik hampir tiga minggu. Sebab, polisi menerima informasi bahwa tersangka kerap mengirim SS ke LP Kerobokan. Pengiriman serbuk putih itu ditujukan kepada suaminya, Riyadi. Belum diketahui, apakah SS itu diedarkan di dalam LP atau digunakan sendiri. Polisi pun bergerak mencari tempat tinggal tersangka. Hasilnya, polisi berhasil mendeteksinya dan langsung melakukan penggerebekan di tempat kosnya. Tersangka ditangkap tanpa melakukan perlawanan. ‘’Setelah kami melakukan penggeledahan,

ditemukan BB SS dan peralatan lainnya. Tersangka langsung digelandang ke Polsek Dentim. Hingga sekarang tersangka masih menjalani pemeriksaan intensif,’’ kata Kapolsek Dentim AKP I Gusti Nyoman Wintara, Selasa (8/3) kemarin. Hasil pemeriksaan tersangka, kata Kapolsek Wintara, diakui sudah dua kali mengirim SS ke LP Kerobokan. Modusnya, suami tersangka yang mengendalikan melalui SMS. Tersangka diminta untuk mengambil barang haram itu di suatu tempat. Selanjutnya dibawa pulang ke rumahnya lalu ditimbang. Begitu dibuat paketan, BB tersebut langsung dikirim ke suaminya di LP Kerobokan. ‘’Pengakuannya baru dua kali. Tetapi kami masih kembangkan kasusnya,’’ ucapnya. (kmb21)

Bali Post/kmb21

DIINTEROGASI - Tersangka Kanah Kholifah (tengah) diinterogasi Kanit Reskrim Polsek Dentim Iptu Agus Prihadinika (paling kiri) terkait SS yang dibawanya. Tersangka mengaku SS tersebut dikirim ke suaminya yang mendekam di LP Kerobokan.

Bali Post/eka

BALICON - Belasan nasabah Balicon Life Insurance cemas mendengarkan keterangan saksi dari Direktur Keuangan Balicon saat persidangan Made Paris Adnyana di PN Denpasar, Selasa (8/3) kemarin. Para nasabah ini berharap ada kejelasan akan pengembalian dana nasabah yang telah diinvestasikan di Balicon.

Larikan Mobil, Tabrak Pohon Denpasar (Bali Post) Tersangka Deny Anflensius Andri (36) asal Malang ini, benar-benar nekat. Baru satu bulan bekerja di perusahaan milik Ni Wayan Taman (74) di PT Bil Transport, tersangka sudah berani melakukan tindak pidana pencurian. Bahkan, sasaran tersangka bukan barang kecil, melainkan sebuah mobil milik korban. Tak tanggung-tanggung, tersangka berupaya melarikan mobil jenis Kuda DK 1095 AR milik korban. Sialnya, saat dibawa kabur, mobil yang dikemudikan tersangka menabrak pohon di wilayah Jalan Raya Mengwitani, Badung. Bahkan, belakangan diketahui, tersangkalah yang mengendarai mobil itu. Sebab, sesaat setelah terjadi tabrakan, tersangka langsung lari untuk menghilangkan jejak. Namun, setelah melakukan lidik, akhirnya polisi mencurigai tersangka sebagai pelakunya. Kapolsek Densel AKP Leo Martin Pasaribu, Selasa (8/ 3) kemarin menjelaskan, penangkapan tersangka berlangsung di seputaran Jalan Antasura, Denpasar. Penangkapan dilakukan setelah penyidik memeriksa sejumlah saksi dan alat bukti yang ada. Dengan demikian, tersangka diringkus tanpa melakukan perlawanan. ‘’Kami masih dalami penyidikan,’’ ujarnya kemarin. Sejatinya, kata AKP Leo Martin, pencurian itu berlangsung Rabu (2/3) lalu. Tersangka sebagai karyawan di PT Bil Transport dan saat itu situasi sedang sepi. Entah kenapa, tersangka langsung mengambil kunci mobil di gudang. Tersangka langsung tancap gas dan tujuan pelariannya ke Singaraja. Akan tetapi, begitu melintas di Jalan Raya Mengwitani, Badung, tersangka mengalami kecelakaan. Mobilnya menabrak pohon perindang. Belum diketahui pasti penyebab kecelakaan itu. Meski telah melakukan pemeriksaan terhadap tersangka, ia juga tidak bisa menjawabnya. Tersangka hanya mengaku mobilnya tiba-tiba oleng lalu menabrak pohon. Usai menabrak pohon, tersangka kabur. Untungnya, sejumlah saksi melihat tersangka keluar dari mobil, sehingga teridentifikasi bahwa tersangka pengemudinya. ‘’Itu pun butuh beberapa hari untuk mengungkapnya,’’ jelasnya. Yang membuat heran, setelah menabrak pohon itu, tersangka kembali ke tempat kerjanya untuk menaruh kunci. Hal itu dilakukan, seolah-olah tersangka tidak tahu menahu akan kejadian itu. Bahkan, ketika ditanyakan oleh korban, tersangka menjawabnya demikian. ‘’Saya tidak tahu hal itu,’’ kata AKP Leo Martin mengutip pengakuan tersangka. Hilangnya mobil itu pun dilaporkan ke Polsek Densel untuk ditindaklanjuti. Sejumlah anggota dikerahkan untuk melakukan lidik. Terakhir diketahui, pihak Polres Badung menginformasikan bahwa ada mobil mengalami kecelakaan di Jalan Raya Mengwitani, Badung. Ternyata, mobil itu memang milik korban. Tetapi, siapa pengemudinya? Polisi pun melakukan lidik dan dari sekian saksi yang diperiksa, pengemudinya mengarah ke tersangka. Setelah di- cross check, kuat dugaan mobil itu hendak dilarikan tersangka. Pengakuannya hanya minjam untuk menemui kakaknya di Singaraja. ‘’Kami masih kembangkan kasusnya,’’ imbuh Leo. (kmb21)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 09 Maret 2011 | Balipost.com by e-Paper KMB - Issuu