Edisi 08 Maret 2011 | Balipost.com

Page 17

DAERAH

Selasa Kliwon, 8 Maret 2011

Diresmikan Wali Kota Denpasar

Rumah Bersalin dan Balai Pengobatan Puri Kawan Sejahtera Denpasar (Bali Post) Rumah Bersalin dan Balai Pengobatan Puri Kawan Sejahtera diresmikan oleh Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra, Senin (7/3) malam kemarin. Hadir saat itu Sekkot Denpasar A.A. Ngurah Rai Iswara, Ketua DPRD Kota Denpasar Wayan Darsa, Camat Dentim I.B. Alit dan undangan lainnya. Peresmian pusat layanan kesehatan yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto Timur No.32 Denpasar itu ditandai dengan pengguntingan pita, dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti oleh Wali Kota Denpasar. Usai acara peresmian, Wali Kota I.B. Rai Dharmawijaya Mantra didampingi Sekkot, Ketua DPRD, beserta undangan sempat meninjau fasilitas yang dimiliki Puri Kawan Sejahtera. Acara dimeriahkan dengan berbagai hiburan. Dewan Komisaris Puri Kawan Sejahtera A.A. Alit Oka Suci mengatakan, rumah sakit ini betul-betul lahir dari inisiatif sendiri. Ia bercita-cita memiliki rumah sakit untuk membantu memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Rumah bersalin dan balai pengobatan ini dilengkapi UGD 24 jam dengan sejumlah dokter umum yang setiap saat bisa membantu masyarakat. Puri Kawan Sejahtera juga dilengkapi Laboratorium Klinik Prodia yang memberi-

Bali Post/08

PERESMIAN - Wali Kota Denpasar meresmikan Rumah Bersalin dan Balai Pengobatan Puri Kawan Sejahtera, Senin (7/3) kemarin. Peresmian tersebut ditandai dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti. kan layanan laboratorium dan diagnostik. Tak itu saja, Puri Kawan Sejahtera juga menyediakan praktik dokter spesialis, rontgent, ruang rawat inap, rumah bersalin, poliklinik gigi, radiologi, fisioterapi dan sebagainya. Puri Kawan Sejahtera juga dilengkapi apotek 24 jam. ‘’Kami menyediakan praktik dokter spesialis seperti dokter spesialis kandungan, dokter spesialis anak, dokter spesialis penyakit dalam, THT, dokter gigi dan dokter umum,’’ katanya. Kata A.A. Alit Oka Suci, saat ini Puri Kawan Sejahtera merupakan rumah bersalin dan balai pengobatan, ke de-

pan diharapkan bisa menjadi rumah sakit khusus. Tetapi, belum dipikirkan apakah menjadi rumah sakit khusus jantung, onkologi, atau rumah sakit khusus ibu dan anak. ‘’Kendati mungil, rumah sakit ini diharapkan mampu memberikan pelayanan yang maksimal,’’ ujarnya sembari mengatakan, dengan berdirinya rumah sakit ini diharapkan mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Puri Kawan Sejahtera memiliki moto ‘’Pelayanan bersahaja, harga bersahabat, sehat sejahtera’’. Karena itu paket harga layanan kesehatannya cukup terjangkau. (08/*)

jelaskan, tersangka merupakan pelaku tunggal. Ia menjalankan aksinya sendirian dengan mengambil kabel di dalam gudang. ‘’Tersangka pun sudah ditahan. Ia mengaku baru sekali melakukan aksi pencurian,’’ kata Kapolsek Nanang Prihasmoko kepada wartawan kemarin. Tersangka mengembat empat rol kabel listrik milik I Gusti Putu Alit Hendra Premana. Sebelumnya, kabel tersebut disimpan dalam gudang. Dengan mudah, tersangka berhasil mengambilnya lalu kabur. Korban baru mengetahui barangnya hilang setelah pagi harinya.

Korban pun melaporkan aksi pencurian itu ke Polsek Kuta Selatan. ‘’Setelah kami menerima laporan itu, sejumlah anggota dikerahkan untuk melakukan penyelidikan,’’ ujarnya. Hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi, ternyata dari 12 buruh yang diperiksa, pelakunya mengarah ke tersangka. Tersangka pun diamankan. Awalnya, tersangka tak mengakui. Namun setelah didesak, ia tak bisa mengelak. ‘’Tersangka dan barang buktinya sudah diamankan. Kasusnya masih dikembangkan,’’ ucapnya. (kmb21)

Dewan Soroti Pelanggaran Parkir di Jalan Thamrin Denpasar (Bali Post) Maraknya pelanggaran rambu larangan parkir di Jalan Thamrin mendapat perhatian jajaran Komisi B DPRD Kota Denpasar. Terlebih, di kawasan itu sudah ada sentral parkir yang memadai untuk mengurangi parkir di badan jalan. ‘’Menertibkan parkir di jalan, pihak Dishub harus lebih tegas,’’ ujar Ketua Komisi B DPRD Denpasar Ir. Eko Supriadi, Senin (7/3) kemarin. ''Setahu saya, masa sosialisasi kepada pengguna parkir di kawasan itu sudah berlangsung lebih dari sebulan. Karena itu, tidak ada alasan bagi mereka untuk tidak mengetahui adanya sentral parkir di jalan tersebut. Bila ada yang melanggar, saya

minta untuk ditindak tegas,’’ ujar politisi PDI-P Denut ini. Dikatakannya, selain untuk mengoptimalkan fungsi sentral parkir, kata Eko Supriadi, ketegasan petugas juga untuk mengikis kesan petugas tebang pilih dalam melakukan penertiban. ''Kawasan Gajah Mada saja mampu, kami yakin untuk Jalan Thamrin juga bisa dilakukan. Mengingat di kawasan itu sudah disediakan lahan parkir yang representatif.''Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Denpasar I Gede Astika mengatakan setelah sosialisasi telah melakukan evaluasi. Dari evaluasi itu, pihaknya tetap menerapkan bebas parkir. Hanya, sampai saat ini pihaknya belum melakukan

Delapan Kecamatan di Padang Terserang Flu Burung Padang (Bali Post) Delapan dari sebelas kecamatan yang ada di Kota Padang, Sumatera Barat, positif terserang flu burung, kata Kasi Pengawasan, Pencegahan dan Penyakit Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan (Pertahutbun) Kota Padang Yasir Irawan. “Delapan Kecamatan tersebut terindikasi unggasnya mati terinfeksi virus avian influenza (A1) dan setelah dilakukan rapid test, dinyatakan positif terserang virus flu burung,” kata Afrida Azis, di Padang, Senin (7/ 3) kemarin. Menurutnya, sejak Januari hingga bulan Maret 2011, pada delapan kecamatan wilayah Kota Padang dilaporkan masyarakat ada unggas yang mati mendadak. Delapan kecamatan tersebut yakni Kecamatan Padang Barat, Padang Utara, Padang Timur, Padang Selatan, Kuranji, Lubuk Begalung, Koto Tangah, Nanggalo. “Secara teknis pada ayam yang mati akan dilakukan rapid test untuk memastikan terserang flu burung atau tidak,” katanya. Dia mengatakan, ayam yang mati mendadak positif terserang

Gubernur Jateng Geram Sekolah Tak Nyanyikan Lagu Kebangsaan Semarang (Bali Post) Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo mengaku geram imbauannya bagi sekolah untuk memutar lagu-lagu kebangsaan setiap hari belum banyak dilakukan.

Embat Kabel, Buruh Ditangkap Denpasar (Bali Post) Pasukan Reskrim Polsek Kuta Selatan berhasil mengungkap kasus pencurian kabel yang terjadi di Jalan Perumahan Puri Gading Gang Tresna Asih No. 1, Puri Gading, Jimbaran, Kuta Selatan. Setelah beberapa hari melakukan lidik di lapangan, pelaku pencurian berhasil dideteksi. Dia adalah tersangka Nurcholis alias Selamat, warga yang tinggal di Jalan Dewi Sri No. 3, Kuta. Tersangka dibekuk di tempat kerjanya, Kamis (3/3) lalu. Kapolsek Kuta Selatan AKP Nanang Prihasmoko, Senin (7/3) kemarin men-

17

flu burung ada sekitar ribuan ekor yang tersebar di empat kecamatan. “Dari empat kecamatan di Kota Padang tersebut, Kecamatan Kuranji yang dominan terserang postif flu burung,”katanya. Menurutnya, rata-rata dalam satu hari ada masyarakat yang melaporkan pada Dinas Pertahutbun Kota Padang, tentang ayam peliharaan yang mati mendadak. Pencegahan penularan terhadap manusia hanya melalui penyemprotan desinfektan pada kandang dan sekitarnya. Selain itu seminggu sekali perlu dilakukan penyemprotan pada lokasi ayam potong di pasarpasar tradisional. Dia menambahkan, Dinas Pertahutbun Kota Padang, terus melakukan pengontrolan terhadap ayam yang mati secara mendadak. “Besar kemungkinan di Kota Padang ada lagi ditemukan ayam mati secara mendadak akibat flu burung,”katanya. Dia mengimbau kepada masyarakat, terutama yang memiliki ternak ayam, hendaknya segera melapor jika menemukan ada ayam yang mati mendadak. (ant)

program penindakan. Karena itu, pelanggar untuk sementara diimbau untuk tidak parkir di kawasan itu. ‘’Kami belum melakukan penindakan tegas, nanti pasti kami programkan,’’ katanya. (kmb12)

“Saya heran kenapa sekolah belum melaksanakan. Apa susahnya bagi sekolah untuk memutar lagu-lagu kebangsaan setiap hari sebelum masuk kelas,” kata Bibit di Semarang, Senin (7/3) kemarin. Usai silaturahmi bertema “Meningkatkan Pemahaman Nasionalisme Di Dalam Sistem Pembelajaran Sekolah dan Madrasah” itu, ia mengatakan imbauannya itu sebenarnya mudah dilaksanakan. Ia mengatakan sekolah juga sudah diberi kaset berisi lagu kebangsaan sehingga sekolah tinggal menyetel kaset itu secara rutin setiap hari dengan meminta bantuan penjaga sekolah. “Kepala sekolah kan tidak perlu repot, cukup meminta

bantuan penjaga sekolah untuk memutar kasetnya. Kalau ini dibiasakan bisa menanamkan semangat nasionalisme di kalangan siswa,” katanya. Dengan membiasakan siswa mendengarkan lagulagu kebangsaan, lanjutnya, maka semangat dan jiwa nasionalisme siswa akan terpupuk sejak dini, serta menumbuhkan rasa cinta tanah air. “Keinginan saya sebenarnya itu, bagaimana agar siswa memiliki jiwa nasionalisme yang kuat sehingga akan melahirkan tokoh atau pemimpin yang juga memiliki nasionalisme kuat,” katanya. Percuma saja seseorang pintar secara akademis, lanjutnya, namun tidak memiliki rasa nasionalisme dan

tidak cinta tanah airnya, buat apa kepintaran dan kepandaiannya tanpa rasa nasionalisme. Terkait belum dilaksanakannya imbauan itu oleh sekolah, ia mengatakan akan melakukan pendekatan kepada sekolah secara terusmenerus yang dianggap lebih efektif dibanding pemberian sanksi. “Kami akan terus melakukan pendekatan kepada sekolah. Itu jauh lebih efektif daripada harus memberi sanksi pada sekolah yang belum melaksanakan. Ditunggu saja hasilnya,” kata Bibit. Kepala Dinas Pendidikan Jateng Kunto Nugroho mengakui imbauan Gubernur Jateng tentang pemutaran

lagu nasionalisme kepada sekolah selama ini memang belum dilaksanakan sekolah secara optimal. “Kami juga sudah membagikan kaset lagu kebangsaan ke sekolah-sekolah, namun tetap saja belum berjalan optimal. Padahal, ini bisa membantu menanamkan semangat nasionalisme,” katanya. Karena itu, katanya, pihaknya menyiasati penanaman nasionalisme dengan cara lain, yakni membentuk tim untuk memformulasikan pendidikan nasionalisme melalui modul dan buku ajar. “Tim ini akan membantu memformulasikan materi pendidikan nasionalisme yang akan disimulasikan dalam kegiatan belajar di setiap satuan pendidikan di wilayah Jateng,” kata Kunto. (ant)

Bangsa Indonesia Harus Terkait Siswa Merapi, Disdik Revitalisasi Kearifan Lokal Tunggu Kebijakan Pusat

Solo (Bali Post) Kepala Pusat Pengembangan Koleksi Perpustakaan Nasional Suyatno menyatakan bangsa Indonesia harus bisa merevitalisasi dan memfungsikan kembali kearifan lokalnya, agar masyarakat tidak tercerabut dari akar budayanya. “Kearifan lokal bangsa ini dapat menjadi semacam counter play terhadap hegemoni globalisme,” katanya dalam seminar internasional “Javanologi” di Perpustakaan Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Senin (7/3) kemarin. Ia menjelaskan, kearifan lokal dapat ditemui dalam sistem pengetahuan, kesenian, religi, sitem mata pencaharian, pola-pola kekerabatan, sistem hukum, serta simbolsimbol budaya yang masih dilestarikan oleh anak bangsa negeri ini. Kecenderungan perkembangan iptek yang dewasa ini berwajah buruk, menurut dia, karena terjadi invaliditas etik atau tergusurnya nilai-nilai moralitas yang mengiringi dan menjadi rambu-rambu iptek serta akibat kekacauan visi spiritual iptek sekarang. Untuk menghadapi situasi tersebut, menurutnya, diperlukan visi baru, paradigma baru, dan gaya berpikir baru yang mampu memberikan jalan baru agar perkembangan iptek kembali ke jalur yang benar, yakni yang memungkinkan manusia menemukan dan membangun kualitas harkat dan martabatnya secara manusiawi. Paradigma dan gaya berpikir baru itu ditemukan dalam

banyak buku yang dapat dikelompokkan ke dalam kategori karya umum, filsafat dasar, agama, ilmu-ilmu sosial, bahasa, ideologi, kesenian, sastra dan retorika, sejarah, serta kearifan lokal. Ia mengatakan, kearifan lokal Nusantara sebenarnya merupakan titik balik dari pengaruh globalisasi yang semakin menggurita pada semua aspek kehidupan. Globalisasi yang didukung oleh kemajuan teknologi yang sangat canggih, terutama teknologi di bidang informasi, komunikasi, dan transportasi akan menentukan corak dan wajah baru kebudayaan yang akan menghegemoni secara global. Hal ini, katanya, mengakibatkan budaya-budaya lokal menjadi semakin tersisih dan terimpit, bahkan banyak yang mati suri. “Budaya-budaya lokal yang pada hakikatnya adalah roh budaya nasional, sedikit demi sedikit mulai dilupakan dan ditinggalkan oleh pendukungnya,” katanya. ''Lebih memprihatinkan lagi bahwa kondisi objektif budaya yang demikian dimanfaatkan oleh nafsu kapitalistik berbagai stasiun televisi dengan mengemas berbagai acara sesuai selera pasar,'' katanya. Padahal, menurutnya, media juga punya tanggung jawab moral dan sosial, di samping keuntungan materi, untuk mengabdi kepada kemanusiaan dan peradaban. (ant)

Semarang (Bali Post) Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Tengah mengaku tengah menunggu kebijakan dari pusat terkait siswa yang menjadi korban bencana Gunung Merapi, terutama dalam mengikuti ujian nasional (UN). “Kebijakan masalah pelaksanaan UN datangnya dari pusat, termasuk untuk anakanak korban Merapi ini,” kata Kepala Dinas Pendidikan Jawa Tengah Kunto Nugroho, di Semarang, Senin (7/3) kemarin. Menurutnya, pihaknya sudah mengirimkan surat kepada pusat untuk meminta kebijakan terkait pelaksanaan UN bagi anak-anak yang menjadi korban letusan Merapi, mulai SD, SMP, hingga SMA dan sederajat. Ia mengatakan sampai saat ini belum ada jawaban dari Kementerian Pendidikan Nasional terkait surat yang telah dikirimkan tersebut, dan meminta seluruh pihak untuk bersabar. “Kami sudah mengirim surat, namun sampai sekarang memang belum ada balasan, tunggu saja. Pelaksanaan UN juga baru bulan depan, masih ada cukup waktu,” katanya. Kunto enggan memerinci kebijakan apa yang diminta Disdik Jateng untuk siswa korban Merapi dalam surat kepada Kemendiknas itu, seraya mengatakan akan menyerahkannya kepada pusat. Ia menjelaskan bahwa sistem pendidikan sudah dibangun sedemikian rupa, demikian pula saat terjadi bencana alam di suatu daerah yang menyebabkan sistem pembelajaran terganggu. “Apalagi dalam waktu dekat siswa akan menghadapi UN, tentunya ada kebijakan tertentu dari pusat. Kita tunggu saja bagaimana kebijakan dari Kemendiknas,” katanya. Selain itu, ia mengatakan sesuai kebijakan pusat bahwa mekanisme pelaksanaan UN tahun ini memang ada beberapa perbedaan dibandingkan dengan UN tahun-tahun sebelumnya. Ia mengatakan UN bukan menjadi satu-satunya kelulusan, sebab masih ada nilai sekolah dan nilai rapor selama siswa menempuh pendidikan yang ikut menjadi penentu kelulusan. “Karena itu, kelulusan siswa di sekolah bukan hanya ditentukan oleh UN yang hanya berlangsung selama tiga hari, namun proses pendidikan selama mereka bersekolah juga menentukan,” katanya. Tahun ini, kata Kunto, juga tidak ada UN ulangan, yang ada hanya UN susulan untuk memfasilitasi siswa yang tidak bisa atau berhalangan mengikuti UN utama, misalnya sakit. (ant)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.