Edisi 05 September 2011 | Balipost.com

Page 1

TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000

Bali Post

SENIN UMANIS, 5 SEPTEMBER 2011

Pengemban Pengamal Pancasila

24 HALAMAN NOMOR 19 TAHUN KE 64 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418

Puspayoga Bantu KK Miskin yang Makan Gaplek Amlapura (Bali Post) Wakil Gubernur Bali A.A. Puspayoga langsung terjun ke Karangasem untuk menyerahkan bantuan kepada warga miskin di Karangasem yang selama ini makan gaplek. Selain menyerahkan bantuan, Puspayoga juga akan memberi perhatian lebih lanjut terhadap warga tersebut. Penyerahan bantuan berupa beras, uang tunai dan bingkisan dilangsungkan di balai masyarakat Banjar Wates Tengah, Desa Duda Timur, Minggu (4/9) kemarin. Selain membantu warga miskin juga diserahkan bantuan untuk 10 orang sakit serta memberikan bingkisan kepada delapan pasang pengantin saat pernikahan massal di desa itu. Penyerahan bantuan yang merupakan kerja sama Bali Post, Bali TV, Radio Besakih dan Wagub Puspayoga itu juga dirangkaikan dengan acara relity show Bali TV yang dihadiri Majelis Agung Desa Pakraman dan tokoh-tokoh masyarakat Karangasem. Salah seorang yang menerima bantuan untuk KK miskin adalah Ni Ketut Reti (63). Ia menyatakan terima kasih atas kepedulian Wagub dan Bali TV. ‘’Sehari-hari saya hanya makan ketela,’’ jelas Reti mengawali ceritanya. Dua hari lalu salah seorang tetangganya memberikan sekantong umbi ketela pohon. Ketela itu dijadikannya nasi cacah belook (gaplek yang tanpa dijemur namun langsung dimasak). ‘’Ketela pohon itu saya pakai dua hari, karena tak mampu membeli beras,’’ terangnya. Perbekel Desa setempat, Nyoman Sweta, menyatakan para petani kini kesulitan biaya hidup karena panen sering gagal. Soalnya, hama gayas tetap ada sepanjang tahun. Hal. 23 Gagal Panen

Bali Post/eka

SERAHKAN BANTUAN - Wakil Gubernur Bali A.A. Puspayoga menyerahkan bantuan kepada 30 warga miskin Datah, Karangasem, Minggu (4/9) kemarin. Selain menyerahkan untuk warga miskin yang kini makan gaplek, bantuan juga diserahkan kepada warga yang sakit.

Bentrok di Lapas

Kasus Suap Rp 1,5 M

Dua Tewas

JAJAK PENDAPAT

Pemerintah Takut Tutup Kafe KEBERADAAN kafe di Bali sulit dihitung. Selain sudah menjamur, kafe juga terkesan tidak tersentuh hukum. Padahal, berita tentang dampak negatif kafe terhadap penyebaran HIV/AIDS, transaksi seksual hingga menjadi ajang mabuk-mabukan sering diwacanakan. Ada kesan, menjamurnya kafe ini sengaja dibiarkan pejabat terkait. Bahkan, ada yang menilai pemerintah takut menindak dan menutup kafe, karena para pengelola kafe umumnya orang-orang dekat penguasa yang dulunya berjasa dalam pilkada langsung. Menyikapi maraknya kafe di Bali, Pusat Data Bali Post menggelar jajak pendapat di seluruh Bali. Jajak dilakukan dengan tujuan mengetahui persepsi publik terhadap keberadaan kafe termasuk menjaring saran masyarakat dalam menekan laju pertumbuhan kafe. Jajak dilakukan dengan mengajukan kuisioner dan wawancara via telepon. Berikut laporannya. Ketika responden diajukan pertanyaan, menurut Anda apakah maraknya kafe di Bali akibat lemahnya pengawasan dan penegakan hukum oleh pemerintah? Ternyata 75 persen responden menjawab ya. Pemerintah dinilai tak berdaya dan takut menutup kafe. Ironisnya, ketika kafe menjamur, pejabat malah menuding masyarakat yang tidak peduli. Pemerintah semestinya melarang kafe-kafe liar yang cenderung mempekerjakan cewwek-cewek pendatang tanpa identitas kependudukan yang jelas. Ini terbukti dari sering cewek kafe terjaring razia kependudukan dan tidak memiliki KTP maupun Kipem. Responden juga menilai banyak pejabat publik di Bali takut menindak kafe, karena pengelolanya memiliki jasa politik terhadap penguasa. Sementara itu, 20 persen responden menilai menjamurnya kafe bukan semata karena lemahnya pengawasan. Maraknya kafe akibat sulitnya masyarakat mencari lahan bisnis untuk mempertahankan hidup. Ketika usaha kafe menjanjikan, banyak masyarakat yang menekuni bisnis ini. Selain itu, maraknya kafe juga akibat desa pakraman tak melakukan langkah-langkah untuk melarang dibangunnya kafe di wewidangan-nya. Responden yang tidak memberikan tanggapan atas pertanyaan ini 29 persen. Responden mengaku tidak ingin membangun konflik dengan pemilik kafe termasuk malas mengomentari usaha orang lain. Sementara itu, ketika responden disodori peertanyaan, menurut Anda apakah kehadiran kafe perlu dibatasi pada lokasi-lokasi tertentu saja? Dominan responden memandang perlu dilakukan pembatasan terhadap pendirian kafe. Hal. 23 Pengaruh Negatif Pemerintah daerah sepertinya tak berdaya mengantisipasi kehadiran kafe-kafe yang menjamur. Menurut Anda, apakah kondisi ini akibat lemahnya pengawasan dan penegakan hukum oleh pemerintah daerah di Bali?

grafis/dewiryawan

Palembang (Bali Post) Lapas Pakjo, Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (4/ 9) kemarin rusuh. Pada kerusuhan itu, dua narapidana tewas akibat bacokan senjata tajam. Mereka adalah Rusdi dan Epung. Menurut salah seorang napi yang mengantarkan kedua korban ke Rumah Sakit Siti Khadijah Palembang, kedua tahanan tewas karena terlibat bentrok dengan kelompok lain sesama tahanan di Rutan Pakjo Palembang. ‘’Saya tidak tahu apa penyebab pasti bentrokan itu. Kabarnya Rusdi melewati tempat terlarang dan dikeroyok. Karena melihat Rusdi dikeroyok, Epung mencoba membantu tetapi malah kena keroyok,’’ jelasnya. Namun, informasi lain menyebutkan, kejadian itu berawal dari dua kelompok napi yang ada di rutan tersebut saling serang. Akibatnya dua orang tewas. Terhadap informasi itu, belum mendapat konfirmasi dari petugas lapas. Bentrokan terjadi sekitar pukul 17.30 WIB dan berlangsung selama setengah jam, kemudian keributan mereda setelah puluhan personel Brimob Polda Sumsel datang dan mengamankan bentrok tersebut. Petugas kepolisian masih terus berjaga di dalam rutan itu, untuk mengamankannya. (ant)

Muhaimin Bantah Terlibat Jakarta (Bali Post) Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar mengatakan dirinya masih menunggu surat panggilan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus suap dua pejabat di kementeriannya. Muhaimin membantah uang sebesar Rp 1,5 miliar yang saat ini disita KPK merupakan uang success fee yang dia minta kepada Dharnawati dari PT Alam Jaya Papua yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

Bali Post/ap

KAWASAN PERUMAHAN - Hujan deras yang dibawa topan Talas menjadikan kawasan perumahan di Kiho, Jepang Tengah, Minggu (4/9) kemarin terendam.

‘’Bisa saja yang menerima suap mengatasnamakan saya. Dengan pengusaha saya tidak kenal dan tidak pernah bertemu, karena itu tidak logis seolah-olah saya meminta,’’ kata Muhaimin, Minggu (4/9) kemarin. Menurutnya, kasus ini tidak ada kaitannya dengan dirinya. Alasan penggunaan dana sebesar Rp 1,5 miliar yang disebut sebagai tunjangan hari raya tidaklah logis. ‘’Saya tidak pernah membic-

arakan detail proyek ini kepada Nyoman, Dadong, dan pengusaha itu,’’ katanya. Menurut Muhaimin, posisi Kemenakertrans dalam hal ini hanya sebagai koordinator agar proyek tetap berjalan sesuai dengan tujuannya. Posisi Kemenakertrans dalam hal ini adalah mengawasi dan pelaksanaannya dilakukan oleh pihak daerah. Hal. 23 Nama Baik

Topan Sapu Jepang

15 Orang Tewas, 43 Hilang Tokyo Hujan lebat dan tanah longsor akibat topan Talas menyebabkan 15 orang di Jepang tewas. Menurut keterangan media lokal, sebanyak 43 orang lainnya diberitakan hilang. Perintah evakuasi dan peringatan sebelumnya telah dikeluarkan kepada 460.000 orang di Jepang Barat dan Tengah sebelum badai mengempas, terang Kantor Berita Kyodo. Tayangan TV NHK memperlihatkan sebuah jembatan hanyut oleh besarnya volume air sungai dengan arus sangat kuat. Warga yang membawa payung berusaha menerobos banjir setinggi lutut di jalanan kota dan

permukiman warga. Pusat dari badai ke-12 musim ini bergerak lambat ke arah utara melewati Laut Jepang, jelas Badan Meteorologi Jepang. Badai bergerak melewati pulau selatan Shikoku dan bagian tengah pulau utama Honshu pada Minggu malam. Karena pergerakan badai yang lambat, pihak meteorologi memperingatkan hujan lebat dan angin kencang tampaknya terus akan berlanjut dan bisa menimbulkan banjir maupun tanah longsor. Tiga rumah terkubur tanah longsor di perfektur Wakayama dan seorang wanita yang sebelumnya berhasil diselamatkan,

akhirnya meninggal. Empat orang dinyatakan hilang dan remaja putri 14 tahun diselamatkan dari bawah puing-puing. Secara keseluruhan di perfektur Wakayama, 10 nyawa melayang dan 32 hilang. Masih menurut NHK, Minggu (4/9) kemarin, tujuh orang hilang di perfektur tetangga Nara, setelah beberapa rumah dihanyutkan oleh luapan air sungai. Seorang korban tewas yakni wanita berusia 30-an tahun, mayatnya ditemukan di sungai perfektur Ehime, Shikoku, papar polisi. Sementara itu kakek 73 tahun di perfektur Nara tewas setelah tanah longsor menelan rumahnya. (ton/ap)

Bali Post/ant

Muhaimin Iskandar

Terkait Benahi RS Kabupaten

Warga Tagih Janji Gubernur GENCARNYA sorotan terhadap rencana pembangunan rumah sakit internasional (RSI) yang menyerap anggaran Rp 200 milliar, menuai reaksi keras di Bangli. Janji Gubernur bakal memperbaiki fasilitas kesehatan saat kampanye di Bangli pun ditagih warga. Ketua DPRD Bangli I.B. Raka Mudarma, Minggu (4/9) kemarin, mengaku sangat prihatin sekaligus kecewa jika RSI itu direalisasikan Gubernur. Sebab, wacana itu justru dilontarkan ketika Bangli sebagai kabupaten miskin terseok-seok dalam mencari kucuran dana untuk melanjutkan pembangunan RSUD dengan kebutuhan anggaran diperkirakan Rp 30 miliar.

Belum termasuk peningkatan fasilitas puskesmas dan puskesmas pembantu (pustu) di balik bukit, meliputi Pradi, Kayuselem, Batu Meyeh dan Bunut Madia. Wilayah itu selain terisolir, fasilitas yang tersedia dan tenaganya masih sangat memprihatinkan. Dengan kondisi geografis seperti itu, untuk sampai di RSUD, warga yang sakit seringkali terlambat. “Dibandingkan membangun sebuah fasilitas seperti itu, lebih baik diberikan ke daerah. Dengan begitu,

masyarakat yang sakit tidak lagi numplek ke Sanglah karena penanganan awal sudah bisa dilakukan di puskesmas atau RS Bangli,” katanya. Terlebih, katanya, wacana membantu RS sejatinya sudah diutarakan Mangku Pastika ketika kampanye di Bangli. Ketika itu, dirinya merupakan ketua tim pemenangan Mangku Pastika di Bangli sehingga terus ditanyai janji-janji tersebut. Sebab, janji itu sampai kini belum direalisasikan. Di samping itu, Gubernur juga dalam simakrama-nya

‘’Saya ingatkan Gubernur agar menepati janjinya. Begitu juga rencana RSI, lebih baik fasilitas RSUD di seluruh Bali saja yang diperbaiki daripada membangun tempat baru seperti itu.’’

belum lama ini dengan tokoh masyarakat, sempat menyoroti keberadaan RSUD Bangli, tempat pasien JKBM dirawat. Saat itu Gubernur nyeletuk, warga yang dirawat dalam kondisi RSUD Bangli seperti itu bukannya sembuh, tetapi malah makin sakit. Sebab, bangunan RSUD selain jorok, juga sangat memprihatinkan. “Saya ingatkan Gubernur agar menepati janjinya. Begitu juga rencana RSI, lebih baik fasilitas RSUD di seluruh Bali saja yang diperbaiki daripada membangun tempat baru seperti itu,” pintanya. Kesehatan Hulu Perlunya Pemprov Bali memperkuat fungsi dan pelayanan puskesmas juga ditekan-

kan Rektor Unud Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.PD.(KHOM). Menurut mantan Dekan Fakultas Kedokter Unud ini, pemerintah wajib menyeimbangkan antara pembangunan bidang kesehatan di tingkat hulu dengan di tingkat hilir. Sebelum memusatkan pembangunan di tingkat hilir, tentu saja pembangunan kesehatan di tingkat hulu harus dimantapkan. ‘’Ibarat orang membangun rumah, tentu saja dasar atau fondasi rumah itu yang harus dibuat sekokoh mungkin sehingga mampu menopang dengan kuat bagian rumah yang ada di atasnya,’’ kata Bakta, Minggu (4/9) kemarin. Hal. 23 Air Bersih


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 05 September 2011 | Balipost.com by e-Paper KMB - Issuu