TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000
Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila
RABU PAING, 4 MEI 2011
24 HALAMAN NOMOR 254 TAHUN KE 63 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418
Presiden Pascatewasnya Osama
Penyergapan Osama bin Laden
Tegaskan Komitmen Perangi Terorisme
Diintai Sejak Setahun Lalu
Jakarta (Bali Post) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merespons tewasnya pemimpin kelompok Al-Qaeda Osama bin Laden. Presiden menyatakan komitmen Indonesia untuk bersama dunia terus memerangi terorisme. Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha di Jakarta,
UPAYA perburuan AS terhadap pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden, telah berakhir. Osama telah tewas lewat penyergapan pasukan elite AS di sebuah gedung di kota Abbottabad, Pakistan, Senin (2/ 5) lalu. Sebelum penggerebekan dilakukan, ternyata gedung tersebut sudah diintai sejak setahun lalu. Berikut kronologi penyergapan Osama.
Selasa (3/5) kemarin, mengatakan Presiden Yudhoyono telah mendengar tewasnya Osama bin Laden melalui pengumuman yang disampaikan Presiden Amerika Serikat Barack Obama di Washington, Amerika Serikat. Hal.23 Ancaman Terorisme
‘’Indonesia berkepentingan untuk membebaskan diri dari ancaman terorisme. Tentu akan baik bila bangsa dan rakyat Indonesia bisa bersama-sama dengan dunia dalam upaya membebaskan diri dari terorisme.’’
Bali Post/dok
Susilo Bambang Yudhoyono
Musim Panas 2010 Pejabat militer dan intelijen AS mempelajari keberadaan target operasi tingkat tinggi di sebuah rumah di utara Islamabad. Hal.23 Lima Kali
Bali Post/afp
PERSEMBUNYIAN - Personel keamanan Pakistan mengukur dinding luar rumah persembunyian Osama bin Laden setelah kematiannya, Selasa (3/5) kemarin.
HUKUM Hukuman Gayus
Diperberat Jadi 10 Tahun Penjara Jakarta (Bali Post) Upaya banding dilakukan Gayus HP Tambunan memperingan hukuman kurungan, ternyata terjadi sebaliknya. Vonis majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan tujuh tahun penjara, diperberat oleh majelis hakim Pengadilan Tinggi (PT) Bali Post/dok DKI Jakarta menjadi Gayus HP Tambunan sepuluh tahun. ‘’Alasan memperberat hukuman, karena mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak itu dikenakan pasal berlapis,’’ papar juru bicara PT DKI Jakarta Achmad Sobari ketika dihubungi wartawan di Jakarta, Selasa (3/5) kemarin. Ia mengatakan, terdakwa melakukan empat tindak pidana hingga hal itu menjadi pertimbangan memperberat hukuman terhadap Gayus. Pertimbangan lainnya, katanya, tindakan terdakwa tersebut dikhawatirkan akan menimbulkan pandangan buruk bagi wajib pajak. ‘’Dikhawatirkan wajib pajak tidak mau bayar,’’ katanya. Hal.23 Sektor Pajak
PENGGEREBEKAN - Anggota Densus 88 menyusuri lokasi penggerebekan di pasar malam Desa Pangkah, Kabupaten Tegal, Jateng, Selasa (3/5) kemarin. Tim Densus menangkap tiga pedagang yang diduga teroris. Bali Post/ant
Djoko Suyanto:
Gerebek Pasar Malam
Densus Amankan Waspadai Gerakan NII Tiga Pedagang
PENYAKIT TERNAK
Tegal (Bali Post) Pasukan Detasemen Khusus 88 (Densus 88) Markas Besar Polri telah mengamankan sejumlah barang bukti milik tiga anggota jaringan pelaku bom Cirebon di pasar malam Desa Pangkah, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa (3/5) kemarin. Sejumlah barang bukti tersebut langsung dibawa Densus 88 ke Markas Besar Polri. ‘’Hingga saat ini, belum ada sumber dari Kepolisian Resor Tegal yang bersedia memberikan keterangan terkait dengan penangkapan tiga pedagang di stan pasar malam Desa Pangkah, Kabupaten Tegal tersebut,’’ kata Herman, seorang saksi. Ia mengatakan belum
mengetahui jelas siapa saja dari tiga orang yang ditangkap oleh Densus 88 itu. ‘’Namun, hanya satu orang yang saya ketahui yaitu bernama Ipin. Dia penjual sandal di pasar malam dan saat ditangkap Densus 88, Ipin sedang berada di kios pakaian,’’ katanya.
Ia mengatakan, dirinya dan Khotimah — istrinya — melihat langsung saat petugas Densus 88 melakukan penangkapan terhadap tiga pedagang di pasar malam Desa Pangkah itu. Hal.23 Senjata Api
Kematian Osama
Tak Pengaruhi KTT ASEAN Jakarta (Bali Post) Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan menyatakan kematian Osama bin Laden tidak berpengaruh terhadap tingkat keamanan dalam negeri menjelang pelaksaaan KTT ke-18 ASEAN di Jakarta, 4-8 Mei 2011. Juru Bicara Kementerian Koordinator Polhukam Sagom Tamboen di Jakarta, Selasa (3/ 5) kemarin, mengatakan aparat telah mengantisipasi berbagai kemungkinan pascatewasnya bin Laden di Pakistan. Hal.23 Aksi Radikal
Bali Post/ant
SAPI LUMPUH - Para petani di Bali yang memelihara sapi mesti waspada. Kini sapi menderita lumpul sudah muncul seperti halnya di Gurah, Kediri, Jatim. Nampak petugas dari Dinas Peternakan setempat mengambil sampel darah seekor sapi yang lumpuh, Selasa (3/5) kemarin. Puluhan sapi di dua kecamatan di Kabupaten Kediri yakni Gurah dan Ngasem menderita kelumpuhan mendadak dan belum diketahui penyebabnya.
Lawan NII dengan Penguatan Ideologi Bali Post/ade
PATROLI - Menjelang KTT ASEAN, sejumlah anggota TNI melakukan patroli di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (3/5) kemarin.
Kemahalan LED TV Rp 4,6 Miliar
Pemprov Bali Diminta Bertindak Cepat Temuan BPK yang menyatakan proyek Bali Crisis Centre (BCC) atau LED TV kemahalan Rp 4,6 miliar, tampaknya belum berakhir. Upaya Pemprov Bali menyebut nilai kemahalan hanya Rp 730 juta, tak membuat BPK ‘’lemah’’. Apalagi sejak awal BPK menegaskan bahwa tidak ada tawarmenawar atas temuan itu. Terus, kenapa ada beda penafsiran nilai proyek?
Bali Post/ian
H. Maulana Ginting
RUPANYA pihak BPK tetap bersikukuh agar Pemprov Bali secepatnya menindaklanjuti temuan kemahalan LED TV. Bahkan, terkesan tidak menggubris upaya pemprov telah mengembalikan nilai kemahalan itu sebesar Rp 730 juta. Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi Bali Drs. H. Maulana Ginting, M.Si. saat ditemui Bali Post, Selasa (3/5) kemarin mengemukakan, tim BPK RI Perwakilan Bali menyimpulkan ada kerugian atau selisih kemahalan harga senilai Rp 4,6 miliar pada proyek BCC tersebut. Namun, versi TPPGR
Jakarta (Bali Post) Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap gerakan Negara Islam Indonesia (NII). ‘’Perlu kewaspadaan secara bersama terhadap gerakan NII, baik kalangan masyarakat, aparat, tokoh agama maupun tokoh pendidikan,’’ kata Djoko usai membuka Maritime Security Desktop Exercise and Law of the Sea Course, di Jakarta, Selasa (3/ 5) kemarin. Bali Post/dok Ia membantah pemerintah Djoko Suyanto telah melakukan pembiaran terkait pergerakan NII. Menurut Djoko, pemerintah tidak melakukan pembiaran terhadap pergerakan NII, tetapi persoalan NII harus dihadapi oleh semua komponen bangsa Indonesia. ‘’Saya kira tidak ada dari kita ingin NKRI ini berubah jadi negara lain, karena itu amanat yang dirumuskan oleh para founding father kita yang tertuang dalam UUD 1945. Jangan lalu, Menko Polhukam menganggap remeh. Tidak ada itu,’’ kata Djoko. Mengawasi gerakan NII di kampus-kampus, katanya, Mendiknas M. Nuh akan mengumpulkan rektor perguruan tinggi seIndonesia pada Rabu (4/5). ‘’Besok (hari ini - red) Mendiknas akan mengumpulkan para rektor. Jadi kewaspadaan bersama itu terjemahannya seperti itu,’’ katanya. Hal.23 Peran Ulama
Pemprov Bali nilai kemahalan proyek itu hanya Rp 730 juta dan sudah dikembalikan ke kas daerah. Selisih nilai yang sangat tajam itu, kata Maulana Ginting, sudah didasarkan atas argumentasi, kertas kerja dan bukti-bukti yang kuat. ‘’Untuk sementara, BPK melihat temuannya seperti itu. Supaya hal ini ditindaklajuti,’’ katanya. Kendati begitu, Maulana
Ginting menilai positif terhadap upaya Pemprov Bali yang sudah menindaklanjuti temuan BPK tersebut. Meski nilai kemahalan yang dikembalikan berdasarkan versi mereka. Lantas, bagaimana jika Pemprov Bali bersikukuh hanya mengembalikan Rp 730 juta alias tidak Rp 4,6 miliar seperti apa yang ditemukan oleh BPK? Hal.23 Produk Institusi
‘’Temuan itu sudah didasarkan atas argumentasi, kertas kerja dan bukti-bukti yang kuat. Untuk sementara, BPK melihat temuan seperti itu dan ini supaya ditindaklanjuti.’’
Jakarta (Bali Post) Ketua MPR-RI Taufiq Kiemas mengatakan memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sekaligus melawan gerakan Negara Islam Indonesia (NII) dengan penguatan ideologi. ‘’Bangsa Indonesia menganut ideologi Pancasila yang menjadi landasan negara Indonesia,’’ katanya di Gedung MPR/ DPR/DPD-RI, Jakarta, Selasa (3/ 5) kemarin. Ia meyakini ideologi Pancasila adalah kunci penangkal semua pengaruh tidak baik di InBali Post/dok donesia. Dengan menguatkan Taufiq Kiemas ideologi, katanya, maka bisa menangkal aktivis NII menyusup ke berbagai elemen masyarakat sekaligus memperkuat NKRI. ‘’Apalagi NII belum muncul sebagai organisasi, tetapi baru gerakan, karena itu harus dilawan dengan penguatan ideologi,’’ katanya. Terkait aktivis NII sudah menyusup ke sejumlah partai politik serta ke birokrat dan lembaga pendidikan, katanya, di PDI Perjuangan belum ada indikasi disusupi. ‘’Kalau PDI Perjuangan belum ya. Mudah-mudahan aman,’’ kata Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDI Perjuangan ini. Taufiq juga mengingatkan, gerakan NII memiliki ideologi yang kuat sehingga memiliki pengikut fanatik. Untuk memberantas gerakan NII, katanya, tidak bisa dengan mengandalkan kekuatan senjata seperti melawan gerakan PKI pada 1965. ‘’Pemerintah baru dapat mengambil tindakan membubarkan NII jika mereka terbukti melakukan gerakan makar seperti yang dilakukan PKI. Kalau NII sekarang, belum ada gerakan kongkret melawan negara,’’ katanya. (ant)