Edisi 01 September 2011 | Balipost.com

Page 21

Kamis Paing, 1 September 2011

INDUSTRI

21

Cuaca Buruk, Ekspor Kopi Turun Denpasar (Bali Post) Produksi kopi dari Bali memiliki potensi yang cukup besar di pasar ekspor. Dilihat dari segi kualitas, kopi hasil petikan perkebunan di Bali makin baik dan memiliki aroma dengan ciri khas tersendiri. Namun dampak dari kondisi cuaca yang belum menentu belakangan ini, hingga pertengahan tahun 2011 volume ekspor kopi Bali menurun drastis. Dari data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali, dilaporkan volume ekspor kopi Bali periode Januari hingga Juni 2011, hanya mencapai 400 ton. Padahal secara rata-rata pada tahun-tahun sebelumnya total ekspor kopi Bali mencapai 8-9 ribu ton per tahun. Kadisperindag Bali, Gde Darmaja, beberapa waktu lalu mengatakan, turunnya volume ekspor kopi Bali disebabkan keadaan cuaca yang mempengaruhi pengiriman kopi ke sejumlah negara. Tidak hanya itu, penurunan produksi akibat dampak perubahan iklim juga ikut serta mempengaruhi volume ekspor kopi Bali. Gede Darmaja menambahkan, kopi dalam bentuk biji beras maupun setelah diolah berhasil menembus pasaran Jepang, Prancis dan beberapa negara di kawasan Eropa. Pengiriman kopi Bali selama ini dilakukan dengan menggunakan kapal laut, sehingga dengan kondisi angin yang tidak bersahabat belakangan ini, menyebabkan penundaan beberapa ekspor kopi. ‘’Mereka cenderung tidak mau mengambil risiko saat saat cuaca buruk,’’ ungkapnya. Bahkan, di tahun 2010 dari data Disperindag, selama periode Januari-Agustus 2010, Bali mengekspor kopi 7,8 ton senilai 80.850 dollar AS. Ekspor tersebut dari segi volume maupun perolehan nilai persentase mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Dari segi volume ekspor kopi tersebut menurun 51,13 persen dibanding delapan bulan pertama 2009 sebanyak 16,1 ton. Demikian pula dari perolehan devisa berkurang 28,31 persen, karena periode yang sama tahun sebelumnya mampu meraih 112.784 dollar AS. Secara rata-rata produksi kopi Bali per tahun mencapai 13 ribu ton. (bit)

Okupasi Hotel di Sanur Tak Terpengaruh Libur Lebaran Denpasar (Bali Post) Kedatangan wisatawan domestik terkait libur Lebaran tidak membawa dapak signifikan terhadap tingkat hunian hotel di Sanur. Berbeda dengan sejumlah hotel yang ada di pusat Kota Denpasar, kendati saat bulan puasa sepi, namun H-3 perayaan tersebut okupasi hotel rata-rata mencapai 90-100 persen. Ketua PHRI Denpasar, I.B. Sidharta Putra, mengatakan kedatangan wisatawan asing justru mendominasi tingkat hunian kamar hotel. ‘’Mungkin hotel-hotel di kawasan pariwisata Kuta banyak mendapatkan limpahan wisatawan domestik. Tetapi di Sanur tidak merasakan dampak yang signifikan terhadap kunjungan turis domestik,’’ ujar Sidharta Putra saat dihubungi, Rabu (31/8) kemarin. Menurutnya, tingkat okupasi hotel berbintang maupun melati di Sanur dan sekitarnya masih didominasi wisatawan asal Eropa, Australia dan lainnya. Wisatawan domestik lebih banyak memanfaatkan fasilitas kamar hotel melati yang ada di pusat kota. ‘’Pasar hotel di Sanur memang lebih fokus ke pasar nondomestik. Jika pengelola hotel di Sanur ingin menjaring wisdom tentunya perlu menawarkan diskon,’’ sebutnya. Sementara Pantai Kuta masih menjadi tempat wisata favorit bagi wisatawan domestik. Mereka melakukan beragam aktivitas dari sekadar jalan-jalan, duduk di pasir sambil menikmati jasa jasa pijat dan jasa tato. Kepala Satgas Pantai Kuta, I Gusti Ngurah Tresna, menyatakan, selain wisatawan domestik, pantai berpasir putih itu juga mulai dikunjungi wisatawan asing asal Prancis, Inggris, Belanda, dan kawasan Eropa lainnya. ‘’Seperti tahun-tahun sebelumnya, Bali memang banyak dikunjungi wisdom. Mereka terlihat membeludak mengunjungi Pantai Kuta mulai H-1 Lebaran,’’ tuturnya. Dipaparkannya, membeludaknya kunjungan wisdom ke Kuta diprediksi sampai H+4 perayaan Lebaran. Wisatawan yang berlibur ke Pantai Kuta sebagian besar dari Jakarta, Surabaya, Semarang dan beberapa kota besar di Indonesia. ‘’Wisdom yang memenuhi Pantai Kuta saat liburan Lebaran ini tidak hanya ribuan tetapi sudah mencapai puluhan ribu. Jika dikalkulasikan hampir 60 persen wisatawan yang memadati Pantai Kuta merupakan wisdom,’’ tandasnya. (par)

SANUR - Ratusan wisatawan domestik berbaur dengan warga menikmati suasana di Pantai Sanur, Denpasar, Rabu (31/8) kemarin. Pantai Sanur merupakan salah satu pantai favorit di Denpasar yang menjadi tujuan wisatawan terutama pada saat liburan.

Bali Post/eka

Ribuan Wisdom Rayakan Lebaran di Bali Mangupura (Bali Post) Perayaan Idul Fitri 1432 H tidak hanya dimanfaatkan masyarakat untuk mudik, ribuan di antara mereka mengisinya dengan berlibur ke Bali. Setidaknya 57.028 wisatawan domestik tiba di kedatangan domestik Bandara Ngurah Rai, Bali. Asisten Manajer Operasi Terminal Sisi Darat dan Penerangan PT Angkasa Pura (AP) I, Sugiono, S.H., di Posko Terpadu Lebaran, menyatakan puncak kedatangan wisatawan domestik pada Minggu (28/8) lalu, diangkut dengan 84 pesawat. ‘’Jumlah mereka yang tiba masih terus bertambah. Puncak arus mudik juga terjadi pada hari yang sama dengan total penumpang pada tercatat 13.269 penumpang,’’ ujarnya. Menurutnya, arus wisatawan dalam perayaan yang disertai cuti bersama, kemungkinan akan terus meningkat hingga pekan mendatang. ‘’Kami tetap mengantisipasi melonjaknya kedatangan wisatawan domestik yang memanfaatkan libur Lebaran,’’ tuturnya.

Berbeda dengan arus kedatangan, untuk arus mudik atau keberangkatan malah menurun dibandingkan hari kemarin. Saat ini, jumlah pemudik yang akan meninggalkan Bali sudah agak menurun. Jika pada H-4 Lebaran yakni Jumat lalu, jumlah pemudik mencapai 8.867 orang dengan 88 pesawat. Sedangkan kemarin kurang dari tujuh ribu. Perayaan Lebaran bertepatan dengan jadwal liburan panjang (long weekend) juga dimanfaatkan warga yang tidak merayakan Idul Fitri untuk berpelesiran. Sejumlah objek wisata keluarga pun mulai menyiapkan sejumlah paket dan program wisata, termasuk mengantisipasi lonjakan pengunjung yang membeludak. ‘’Setiap libur Lebaran sela-

lu ramai. Lebaran tahun ini diperkirakan bakal sangat ramai, pengunjung bakal membeludak. Kami memperkirakan, jumlah pengunjung ke Taman Safari selama liburan Lebaran ini mencapai 3.000 orang lebih per hari,’’ kata Astrid Iswulandari, Humas Taman Safari. Kondisi yang sama juga dirasakan pengelola Bali Zoo Park. Menurut Made Pariasa, HRD Bali Zoo, musim liburan Lebaran tahun ini bakal dipadati pengunjung dari dan luar Bali. ‘’Tentu saja pengunjung lokal Bali yang ingin memanfaatkan libur panjang Lebaran. Terlebih, Bali Zoo punya program andalan berupa potongan harga tiket masuk bagi pengunjung yang membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) Bali,’’ ucapnya. (par)

Harga Minyak Menguat New York (Bali Post) Harga minyak dunia menguat pada Selasa waktu setempat (Rabu, 31/8 kemarin-red) dalam perdagangan yang volatil bervolume rendah. Dengan sentimen didukung oleh melemahnya dolar meskipun data kepercayaan konsumen baru yang lemah muncul dari AS dan zona euro. Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober, naik 1,63 dolar AS menjadi ditutup pada 88,90 dolar AS per barel. Brent North Sea untuk pengiriman Oktober melompat 2,14 dolar AS menjadi menetap di 114,02 dolar AS per barel. Pasar bergerak di tengah janji-janji dari Libya bahwa produksi minyak akan segera meningkat, dan rilis risalah dari pertemuan Federal Reserve AS pada 9 Agustus, yang menunjukkan bank sentral mempertimbangkan tindakan untuk meningkatkan ekonomi. Juga dalam ragam itu adalah penutupan Sunoco kilang munyak Philadelphia, karena pemadaman listrik akibat Badai Irene - yang bisa memperketat pasokan bensin AS. ‘’Kombinasi dari banyak stimulus berpotensi dari Fed di pasar, bersama dengan harga bensin yang lebih tinggi menggerakkan harga minyak naik,’’ kata Bart Melek dari TD Securities. Dalam transaksi berombak sebelumnya, pasar minyak meluncur didorong pasar saham yang jatuh dan dolar yang menguat. Sementara itu, para pedagang minyak mengabaikan berita jatuhnya kepercayaan konsumen di zona euro dan Amerika Serikat. ‘’Pasar juga mengamati perkembangan di Libya, tetapi pada dasarnya sedikit berubah sejak pekan lalu dalam perdagangan tenang pasca libur bank di London,’’ kata analis VTB Capital, Andrey Kryuchenkov. (ant/afp)

Pengusaha Makanan Khas Daerah Genjot Produksi Pedagang Pasar Seni Pemalang (Bali Post) Sejumlah pengusaha makanan khas daerah Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, menggenjot produksi untuk mengantisipasi permintaan konsumen yang biasanya melonjak usai Lebaran. ‘’Mulai hari ini (Rabu-red) produksi kue kami ditambah, karena biasanya pada satu hari setelah Lebaran sudah banyak pembeli yang datang mencari kue tersebut untuk oleh-oleh,’’ kata pembuat kue kamir, Khotijah (45), di Pemalang, Rabu (31/8) kemarin. Berbagai jajanan atau makanan khas daerah Pemalang antara lain, keripik singkong rasa gadung, kue apem godhong, dan kamir meningkatkan produksi untuk memenuhi per-

mintaan para pelanggan dan pembeli, tertutama dari luar kota sebagai oleh-oleh saat pulang ke kota asal. Menurut dia, kue khas Pemalang berbahan tepung terigu, pisang ambon, mentega, telur, tape singkong tersebut tidak menggunakan bahan pewarna dan pengawet, sehingga bertahan hanya tiga hari. ‘’Hari biasa hanya memproduksi sekitar 300 biji kue per hari untuk dikirim ke toko-toko makanan, namun usai Lebaran produksi ditambah menjadi lebih dari 500 biji karena pesanan dari toko pelanggan meningkat,’’ tuturnya. Ia mengatakan, jajanan tradisional yang bentuknya menyerupai kue apem tersebut, banyak diburu warga dari luar kota untuk oleh-oleh. Sehingga, usai Lebaran para pembuat kue kamir yang sebagian besar berada di Kampung Arad Pemalang akan menambah produksi. Sementara itu, perajin keripik singkong rasa gadung, Siti (38), di Ujungede, Pemalang, mengatakan sejak beberapa hari sebelum Lebaran menambah produksi keripik tersebut, untuk mengantisipasi lonjakan permintaan dari para pembeli yang biasanya terjadi setelah Lebaran. ‘’Usai Lebaran biasanya permintaan meningkat lebih dari 100 persen, jika hari biasa permintaan dari pelanggan antara 150-200 kilogram per minggu,

setelah Lebaran pesanan paling sedikit 70 kilogram per hari,’ tambahnya. Selain mengirim ke sejumlah pelanggan, katanya, usai Lebaran biasanya tidak sedikit pembeli yang datang sendiri ke rumah para pembuat keripik untuk dibawa ke luar kota sebagai oleh-oleh pemudik. Penambahan produksi juga dilakukan para pembuat kue apem godhong yang berpusat di sejumlah desa di Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan. Karena kue tradisional yang juga di kenal dengan nama apem comal tersebut selalu diburu para pembeli dari luar kota, terutama saat usai Lebaran. ‘’Pada hari biasa memproduksi 200 biji kue apem, namun sehari setelah Lebaran akan menambah sekitar 300400 biji apem godhong,’’ kata salah seorang pembuat kue apem godhong, Jaroh (50), di Kesesi. Ia mengatakan, kue berbahan dasar tepung beras, gula jawa, dan ragi tersebut selalu menjadi incaran para pemudik yang melintas di jalur Pantura Comal, yang akan kembali ke kota asal.Kue yang hanya ada di Pemalang tersebut, selain rasanya legit juga tanpa bahan pengawet dan pewarna, sehingga sejak puluhan tahun silam digemari warga dari berbagai daerah dan menjadi oleh-oleh favorit khas dari Pemalang. (ant)

Siap Sambut Turis Lebaran

Denpasar (Bali Post) Pedagang Pasar seni Sukawati, Gianyar siap menyambut wisatawan nusantara dalam rangkaian Lebaran tahun 2011, dengan menyuguhkan aneka ragam cenderamata bernilai seni. ‘’Saya yakin masyarakat Muslim setelah merayakan hari kemenangan akan ramai datang berlibur ke Bali dan mereka memerlukan cenderamata,’’ kata Made Sriwahyuni, pedagang aneka barang kerajinan di Sukawati, Gianyar, Rabu (31/8) kemarin. Ia bersama rekan pedagang pasar seni lain mengaku tidak terlalu gentar, dengan munculnya pasar oleh-oleh khas Bali di berbagai tempat, karena turis merasa belum datang ke Bali sebelum meninjau Pasar Seni Sukawati. Para pedagang mengakui, wisatawan domestik lebih boros membelanjakan uangnya untuk membeli aneka barang cenderamata, jika dibandingkan turis asing selama dalam perjalanan wisata di Pulau Bali. Turis asing banyak yang datang ke pasar tradisional, namun jarang berbelanja dengan jumlah banyak. Lain halnya turis dalam negeri terutama anak-anak muda dan kaum ibu, memborong barang cenderamata. Nyoman Sunarta, pedagang aneka jenis lukisan mengakui, setiap musim Lebaran banyak turis dalam negeri berkunjung ke pasar seni, karena di sini mampu menyuguhkan aneka ragam kebutuhan masyarakat akan barang cenderamata. Wisatawan dalam negeri semakin banyak datang berlibur ke Pulau Dewata untuk menikmati keindahan Pantai Kuta, pemandangan alam Kintamani, serta merasa mendapatkan kenyamanan selama berada di daerah ini. ‘’Pada setiap musim libur Lebaran dan musim libur anakanak sekolah, dapat dipastikan jumlah kunjungan wisatawan dalam negeri bertambah banyak datang ke Bali, seperti halnya tahun-tahun sebelumnya,’’ tutur Sunarta. Dinas Pariwisata Provinsi Bali mencatat jumlah kunjungan turis dalam negeri selama 2010 sebanyak 4.646.343 orang, naik signifikan jika dibandingkan periode tahun sebelumnya yang hanya tercatat 3.521.135 orang. Dari jumlah tersebut pada musim Lebaran tahun 2010 yakni bulan September, jumlah wisatawan dalam negeri ke Bali paling banyak yakni 594.662 orang. Dan, merupakan angka tertinggi pada tahun itu setiap bulannya rata-rata 368.000 orang. (ant)

Bali Post/ant

BUNGA HIAS LEBARAN - Pada hari raya Idul Fitri 1432 H, permintaan bunga potong untuk menghias rumah meningkat hingga 150 persen yang dijual rata-rata Rp 15 ribu - Rp 90 ribu/ikat di Pasar Bunga Rawa Belong, Jakarta, Selasa (30/8) lalu.

C.0007621-bgn

GENTA PROPERTY C.0012404-rmh-2

C.0000755-rmh

C.0006622-rmh-2


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.