Bali Post - Rabo, 15 Juli 2009

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA

Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila

RABU WAGE, 15 JULI 2009

20 HALAMAN SEJAK 1948

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Facsimile: 227418

Jaraknya 500 Meter dari Kantor Camat

Hotel di Kubu Langgar Perda

Hanya Ditegur, Tak Ada Perintah Bongkar

I Wayan Geredeg

BP/dok

Amlapura (Bali Post) Pembangunan hotel bintang lima yang melanggar perda, terjadi lagi di Karangasem. Sebuah hotel bintang lima di Banjar Kubu Kecamatan Kubu, Karangasem, sudah beroperasi satu bulan lebih, namun hotel itu belum memiliki izin. Terkait keberadaan hotel itu, Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, Selasa (14/7) kemarin mengaku sudah mengetahuinya. ‘’Saya menyayangkan, seharusnya masyarakat di sekitarnya sejak awal melaporkan keberadaan hotel yang melanggar seperti itu. Jangan malah disembunyikan,’’ kata Bupati Geredeg. Ia menyatakan sudah me-

negur investor dan warga lokal yang diajak bekerja sama dengan investor asal Jerman itu. Apakah hotel itu bakal distop dan diperintahkan untuk dibongkar, karena melanggar? ‘’Kami sudah menegurnya. Pihak Pemprov Bali juga tampaknya sudah melakukan teguran,’’ katanya tanpa mau menjelaskan langkah yang akan diambil selanjutnya. Keberadaan hotel yang melanggar Perda RDTR Kawasan Wisata Tulamben itu sebenarnya sudah mencuat dan dilaporkan warga Kubu saat Bupati menggelar sosialisasi dan evaluasi pembangunan beberapa waktu lalu di Kubu. Hal.19 Tak Puas

Bali Post/bud

BIBIR PANTAI - Hotel Sidarta tampak dari bibir pantai di Banjar Kubu, Kecamatan Kubu, Karangasem.

Syekh Puji Ditangkap, Mobil Polisi Dirusak Semarang (Bali Post) Pujiono Cahyo Widianto alias Syekh Puji ditangkap lagi oleh polisi karena dianggap tidak kooperatif selama dalam penangguhan penahanan. Syekh Puji tiba di Mapolwiltabes Semarang, Selasa (14/7) kemarin pukul 19.30 WIB bersama anggota Resmob yang menjemput paksa di kediamannya dengan mengendarai mobil Toyota Innova abu-abu bernomor polisi H-414-ZL. Penjemputan dilakukan tim yang dipimpin langsung Kasat Reskrim AKBP Roy Hardi Siahaan, dan terdiri atas unit Resmob dan PPA. Hal.19 Ratusan Santri

KOTA

2

PASIEN kasus flu A (H1N1) di RS Sanglah kabur lagi. Setelah warga Selandia Baru, Richard Lochner (49), kini pasien kedua yang kabur dari ruangan isolasi Nusa Indah adalah perempuan yang tinggal di Denpasar Barat, Dewi. Dia diterima di IRD RSUP pada Senin (13/7), pukul 18.00, dan kabur dari Ruang Nusa Indah pukul 21.00

KABUPATEN

4

SEBAGAI salah satu rumah sakit rujukan Bali Timur, RSU Sanjiwani belum siap menangani rawat inap pasien H1N1. Masih ada beberapa peralatan termasuk tim penanganan yang belum lengkap untuk menangani rawat inap pasien yang terjangkit virus H1N1. Apa masalahnya?

GAYA HIDUP

18

SEBAGIAN besar rumah yang memiliki lahan lebih pasti mengaplikasikan jalan setapak. Apalagi kalau penghuninya punya kebiasaan menjaga keindahan taman. Jalan setapak dibuat agar orang yang melalui taman tidak menginjak rumput ataupun tanah. Di samping itu, jalan setapak juga dapat dipergunakan untuk memperindah taman. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam menata jalan setapak ini?

PERNYATAAN Bupati Geredeg yang menyayangkan masyarakat tidak melaporkan pembangunan hotel tanpa izin di wilayahnya patut disayangkan juga. Mengapa? Karena hotel yang melanggar itu jaraknya sekitar 500 meter dari Kantor Camat Kubu Drs. I Wayan Sutapa, M.Si. Bahkan, kantor pemerintahan lainnya ada yang lebih dekat lagi jaraknya. Semestinya yang lebih dulu melaporkan pelanggaran itu adalah aparat pemerintah yang melek aturan. Bukan masyarakat yang tak semuanya tahu mana kawasan untuk hotel, pertanian dan sebagainya. Bangunan hotel beratap alang-alang yang juga dilengkapi kolam renang itu, ternyata dibangun di sebelah Pura Dalem Prajapati Kubu. Jarak tembok pembatas dengan penyengker pura sekitar satu meter. Guna mengamankan penyengker pura dan hotel, sudah dipasang jejeran beton berbentuk silinder. Sejumlah anggota DPRD Karangasem seperti Ketua Komisi I Wayan Pandu Prapanca Lagosa, S.H. saat dihubungi kemarin juga mengaku terkejut dengan adanya hotel seperti itu. Ia menyesalkan pelanggaran demi pelanggaran terjadi di Karangasem. Hal.19 Penegakan Hukum

”Suspect’’ H1N1 di RS Sanglah

Sidoarjo

Denpasar (Bali Post) Satu pasien suspect flu A (H1N1) meninggal di RS Sanglah, Selasa (14/7) kemarin. Slamet Subagio (53) yang tiba di RS Sanglah pukul 04.00 merupakan pasien rujukan RS swasta di Denpasar dengan keluhan jantung. Selanjutnya pukul 07.00 Slamet baru masuk ruang isolasi setelah mengaku sempat bepergian ke Singapura, sebagai salah satu daerah endemi flu H1N1. Namun dua jam kemudian, tepatnya pukul 09.15, dia sudah dinyatakan tak bernyawa.

Sidoarjo (Bali Post) Ratusan warga di empat rukun tetangga (RT) di Siring Barat, Porong diminta untuk mengungsi. Penyebabnya, tanah ukuran 12 x 8 meter di rumah Okky Andriyanto di Jalan Beringin, Siring Barat, Porong mulai 11 Juli hingga Selasa (14/7) kemarin pukul 10.00 WIB ambles sekitar enam meter. Bahkan, pohon palem di rumahnya yang tingginya 2,5 meter tiba-tiba menghilang ke dalam tanah. Akibat amblesnya tanah di rumah Okky, Bupati Sidoarjo Win Hendarso minta kepada warga Siring Barat untuk meninggalkan rumahnya lantaran sudah dianggap tidak layak huni. Apalagi, banyak semburan gas yang muncul. ‘’Saya minta warga yang menetap dekat rumah Okky, segera mengungsi karena sangat membahayakan,’’ kata Win, usai sidak. Okky Andriyanto, pemilik rumah yang ambles, menyatakan sejak semburan lumpur muncul di rumahnya, bau gas yang menyengat sangat terasa. Selain itu, semburan gas sempat terbakar beberapa saat dan merepotkan warga sekitar. Hal.19 Dalam Tanah

Teknisi Pesawat Meninggal

FAKTA

NOMOR 324 TAHUN KE 61

Hal ini spontan membuat keluarga Slamet kecewa. Sang istri, Ely Renata, tak yakin jika suaminya tertular flu H1N1. ‘’Suami saya memang sempat ke Singapura pada Kamis (9/7) dan tiba di Bali, Jumat (10/7) pagi. Tetapi di bandara dia tak pernah turun dan selalu ada di pesawat. Karena dia memang teknisi dan enginering Lion Air,’’ papar wanita asal Manado ini. Soal diboyongnya Slamet ke RS, katanya, karena diduga penyakit paru-paru basah yang dideritanya kambuh. Pada Maret lalu, Slamet sempat dirawat selama lima hari di RS swasta di Denpasar. Tetapi bisa

sembuh dengan baik. Selanjutnya Slamet kembali diboyong ke RS swasta tersebut pada pagi dini hari kemarin, lantaran penyakitnya kambuh. ‘’Kata dokter di sana (RS swasta), detak jantung suami saya sangat cepat. Karena kebetulan di sana sedang tidak ada dokter jantung, makanya disarankan dirujuk ke RS Sanglah,’’ terangnya. Slamet yang asal Sidoarjo tersebut memang cukup lama berada di triage medik IRD RSUP. Petugas RSUP kemudian kaget setelah Slamet mengaku sering pulang-pergi Singapura. Hal.19 Baju Pelindung

Bali Post/eka

DIKUBUR - Para kerabat dan teman-teman almarhum Slamet Subagio memberikan doa saat proses penguburan di Kuburan Bugis, Denpasar, Selasa (14/7) kemarin.

Revisi Ranperda RTRWP Bali

Tak Puas, DPRD Bali Bentuk Tim Kecil Denpasar (Bali Post) Draf Ranperda RTRWP Bali yang telah disempurnakan pansus bersama tim ahli ternyata belum memuaskan anggota DPRD Bali. Mereka menilai ranperda itu masih lemah dalam penetapan sanksinya. Ditengarai, kelemahan sanksi itu dimaksudkan untuk melindungi pejabat yang melanggar Perda RTRWP. ‘’Kami melihat ada upaya memperlemah sanksi yang hanya merujuk pada UU Pemerintah Daerah,’’ kata Ketua Komisi I DPRD Bali Made Arjaya dalam rapat pleno internal yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Bali IGK Adiputera, Selasa (14/7) kemarin. Hal itu juga disoroti Ketua Fraksi PDI-P Arimbawa. Ia minta agar sanksi yang dikenakan kepada pelanggar Perda RTRWP Bali harus lebih berat. Bahkan, kepada pejabat yang

melindungi investor yang nyata-nyata telah membuat tata ruang Bali menjadi rusak harus diberikan sanksi berat. ‘’Anggota DPRD yang ikut andil membuat kesalahan sehingga pejabat memberikan izin yang melanggar perda tata ruang juga dikenakan sanksi,’’ katanya berapi-api. Arjaya sangat heran kenapa sanksi Ranperda RTRWP Bali tetap saja lemah padahal sudah berkali-kali disoroti, baik pada seminar maupun pertemuan lain. Ia mengacu pada Perda Trafiking yang sanksinya denda Rp 600 juta dan kurungan 5 tahun. Lantas kenapa Ranperda RTRWP yang memiliki bobot lebih luas kepada Bali sanksinya lebih lemah? ‘’Apakah ini merupakan upaya untuk melindungi pejabat yang melanggar RTRWP?’’ tegas Arjaya. Hal.19 Perlemah Sanksi

Pansus RTRWP Tolak Tugas SETELAH digodok tim ahli, kembali Ranperda RTRW Bali memerlukan perbaikan. Namun tugas perbaikan itu lagi-lagi ditolak oleh Pansus RTRWP Bali. Melalui Ketua Pansus Kaler Sudira, mereka menolak untuk melanjutkan perbaikan materi Ranperda RTRWP Bali ketika ditawari oleh Koordinator Pansus RTRWP Bali IGK Adiputera, S.H. yang memimpin rapat pleno internal yang juga dihadiri Ketua DPRD Bali IB Wesnawa dan tim ahli DPRD Bali. Tawaran itu disampaikan di tengah panasnya rapat pleno internal Ranperda RTRWP Bali yang diwarnai interupsi. Hal ini lantaran pimpinan sidang IGK Adiputera buruburu mengetok palu untuk menanyakan apakah materi yang disampaikan Pansus dapat diterima oleh pleno Dewan. ‘’Jangan buru-buru ketok palu. Masih ada perbaikan. Hasil kerja Pansus belum diterima,’’ kata Ketua Fraksi PDI-P Arimbawa dalam interupsinya. Selanjutnya Adiputera pun bertanya kepada siapa diserahkan perbaikan ranperda ini, apakah kepada komisi yang membidangi atau DPRD seluruhnya. Hal.19 Hasil Kerja

Pusing dan Badan Lemas Sudah Berkurang IDA Pandita Istri Rai Reka Dharma Sandi yang telah berusia 58th. Sebagaimana banyak terjadi di kalangan masyarakat kita, di usia yang sudah menjelang enam puluh tahun itu ada-ada saja penyakit yang sering merongrong tubuh beliau seperti gangguan migrain yang kerap membuat beliau merasa tak nyaman sejak tiga tahun terakhir. “Hampir setiap hari kambuhnya,” ujar beliu saat ditemui pekan kedua Juni 2009 yang lalu. Lantas, dengan apa diatasi? “Sebelumnya dengan mengonsumsi kedelai bubuk instan secara rutin dua kali sehari,” jawab beliau sambil menyebut merek produk tersebut. Na-

Tanah Ambles 6 Meter, Pohon Palem Hilang

mun, karena produk itu bela- “Sekarang kambuhnya palkangan ini agak sulit didapat- ing-paling dua minggu sekakan di pasaran, lalu beralih li. Kalaupun kambuh, sakitnya tidak seperti ke Zena-600 sejak dulu. Dulu, kalau dua bulan terakambuh, saya khir. Ternyata, ikat kepala ini baik dengan banerat-erat dengan tuan kedelai bukain, sehingga buk instan semutampilan saya la maupun dengan sudah bagaikan sari bubuk kacang pendekar saja,” hijau yang sudah ungkap beliau dicampur dengan sambil tertawa. sari bubuk kedelai Migrain biyang bernama Zena-600 terse- Ida Pandita Istri asanya ditandai dengan sakit di but, banyak sekali perubahan yang dirasakan kepala yang dibarengi kaku di beliau dari Desa Baluk, Ke- tengkuk dan tegang di leher. camatan Negara, Kabupaten Migrain merupakan salah Jembrana, Provinsi Bali, ini. satu bentuk sakit kepala ber-

ulang yang kadang timbul dengan sendirinya. Selain faktor hormonal, faktor lain yang diduga menjadi pemicu munculnya migrain adalah kurang tidur, kelebihan tidur, rokok, penyedap makanan, makanan atau minuman tertentu, dan obat-obatan tertentu. Seseorang yang kekurangan sulfur, kalium, dan asam amino lisin akan gampang terserang migrain, terutama bila orang itu suka mengonsumsi makanan berlemak. Menurut berbagai penelitian, mengonsumsi bubuk kedelai dapat mencegah dan meredakan gejala migrain. Hal.19 Untuk Informasi

Bali Post/ant

AMBLES - Amblesnya area semburan lumpur panas di halaman rumah warga di Desa Siring, Porong, Sidoarjo, Selasa (14/7) kemarin.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.