Bisnis Jakarta - Kamis, 06-08-2009

Page 1

No. 146 tahun III

8 Halaman

Kamis, 6 Agustus 2009

Free Daily Newspaper www.bisnis-jakarta.com

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021 - 5357602 (Hunting) Fax: 021 - 53670771

Pertumbuhan Kredit Lambat

Bisnis Jakarta/ant

EKSPOR TEKSIL - Nilai ekspor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia ke Uni Eropa turun 17,40 persen dari 54.000 ton pada kuartal pertama 2008 menjadi 44.600 ton di kuartal pertama 2009.

Ekonomi di Batas Atas

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi berada di batas atas perkiraan pertumbuhan ekonomi 3,5-4 persen melihat perkembangan perekonomian yang berpotensi akan terus membaik. “Perkembangan global yang lebih kondusif tersebut mendukung perbaikan kinerja perekonomian Indonesia. Penilaian terkini menunjukkan, laju ekspansi ekonomi domestik pada triwulan III-2009 berpotensi tumbuh lebih tinggi dari perkiraan,” demikian Tinjauan Kebijakan Moneter BI Agustus yang disiarkan, kemarin. Menurut BI, hal itu didukung oleh pengeluaran konsumsi dan kinerja ekspor yang lebih kuat dari perkiraan sebelumnya. “Membaiknya perekonomian kawasan, terutama China dan India, mendorong peningkatan komoditas ekspor Indonesia, seperti crude palm

oil (minyak sawit mentah), batubara, dan tembaga,” katanya. Di sisi permintaan domestik, menurut BI, indikator konsumsi seperti penjualan barangbarang tahan lama (durables) dan barang eceran menunjukkan tanda-tanda penguatan. “Pengeluaran konsumsi masyarakat yang lebih baik dari perkiraan tersebut selain bersumber dari tabungan masyarakat, juga ditopang oleh pembiayaan perbankan,” katanya. Selain itu, pendapatan masyarakat yang relatif mulai membaik turut mendukung peningkatan konsumsi masyarakat. Meski demikian, tingkat investasi belum membaik sepenuhnya. “Hal tersebut mengingat belum pulihnya kondisi permintaan domestik maupun sektor eksternal kembali ke kondisi normal,” katanya. Pada kesempatan terpisah, staf pengajar program Magis-

ter Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI). Muslimin Anwar memperkirakan, perekonomian Indonesia akan membaik pada awal 2010. Setidaknya ada dua faktor yang menjadi pemicunya, baik berasal dari domestik maupun eksternal. Faktor pemicu dari dalam negeri antara lain kepastian pengesahan kemenangan pasangan SBY-Boediono satu putaran dengan angka yang signifikan. Sementara dari faktor eksternal, kata dia, beberapa sinyal pemulihan ekonomi global dari krisis keuangan sudah mulai terlihat. Diperkirakan, sinyal itu akan semakin menguat di paruh pertama tahun 2010 nanti. Hal ini dibuktikan dengan semakin terlihatnya beberapa keberhasilan dari implementasi berbagai kebijakan penanganan krisis oleh dunia internasional. (ant)

Cadangan Devisa Turun JAKARTA - Tinjauan Kebijakan Moneter yang dirilis Bank Indonesia, kemarin, mengumumkan cadangan devisa di akhir Juli 2009 tercatat

sebesar 57,4 miliar dolar AS atau setara dengan 5,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah. Cadangan devisa ini ter-

catat turun tipis dibandingkan akhir bulan Juni yang mencapai 57,576 miliar dolar AS digunakan untuk membayar utang luar negeri dan

melakukan intervensi pasar untuk menstabilkan rupiah. Sedangkan bila dibandingkan pada Januari 2009, cadangan devisa telah me-

ningkat sekitar enam miliar dolar AS dimana akhir Januari 2009 cadangan devisa tercatat 50,869 miliar dolar AS. (ant)

JAKARTA - Penyaluran kredit dalam enam bulan pertama 2009 mulai tumbuh meski masih lambat yakni sebesar 1,1 persen dibanding posisi pada akhir Desember 2008 yang sebesar Rp 1.353,60 triliun. “Masih terbatasnya penyaluran kredit antara lain terkait dengan masih tingginya persepsi risiko di sektor riil, sementara di sisi lain, permintaan kredit juga masih rendah terkait dengan masih rendahnya kegiatan investasi,” demikian Tinjauan Kebijakan Moneter Bank Indonesia (BI) bulan Agustus, kemarin. Menurut tinjauan yang dikutip Antara tersebut, kondisi perbankan nasional secara umum relatif stabil, dan respons suku bunga perbankan terhadap penurunan BI Rate mulai membaik. Secara mikro, kondisi perbankan nasional stabil, yang diindikasikan oleh masih terja-

ganya rasio kecukupan modal (CAR) per Juni 2009 sebesar 17,0 persen. Sementara itu rasio bruto kredit bermasalah atau gross non performing loan (NPL) tetap terkendali di bawah 5 persen dengan rasio neto di bawah 2 persen. Likuiditas perbankan, termasuk likuiditas dalam pasar uang antar-bank makin membaik dan Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat. Sementara itu, penurunan BI Rate sebesar 275 basis poin (bps) sejak Desember 2008 hingga Juli 2009, juga terus diikuti oleh penurunan suku bunga perbankan. Sejak dimulainya fase pelonggaran kebijakan moneter, suku bunga deposito perbankan telah mencatat penurunan sekitar 188 bps atau 1,88 persen. Sementara itu, respons suku bunga kredit lebih terbatas yaitu sekitar 24 bps atau 0,24 persen. (ahm)

BI Rate Turun Lagi JAKARTA - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia, kemarin, memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 6,50 persen. “Keputusan ini diambil sertelah RDG menyimpulkan tren penurunan inflasi masih berlanjut seiring dengan masih terbatasnya permintaan domestik dan terus menurunnya ekspektasi inflasi,” demikian kesimpulan hasil RDG di Jakarta, kemarin. Dalam delapan bulan terakhir, sejak Desember 2008, BI berturut-berturut setiap bulannya melakukan pemangkasan suku bunga, yang telah dipangkas selama periode itu 300 basis poin atau tiga persen.

Dewan Gubenur menilai penurunan BI Rate saat ini masih konsisten dengan sasaran inflasi BI ke depan yang diperkirakan di kisaran empat persen. Meski demikian, BI mencermati adanya tekanan inflasi di 2010 yang bersumber dari meningkatnya permintaan domestik dan kenaikan hargaharga komoditas di pasar internasional. Sementara itu, Dewan Gubernur BI melihat, respon respons suku bunga perbankan terhadap penurunan BI Rate mulai membaik. Penyaluran kredit perbankan juga mulai menunjukkan perbaikan walaupun masih tumbuh sangat lambat. (ant)

KURS RUPIAH 9.500 10.000

9.930

9.350

9.388

10.500 3/8

4/8

5/8

Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi : Satria Naradha, Wakil Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Nariana Redaktur Pelaksana : Nikson, Gde Rahadi, Redaksi : Ahmadi Supriyanto (Koordinator Liputan), Suharto Olii, Indu P Adi, Achmad Nasrudin, Hardianto, Darmawan S Sumardjo, Heru B Arifin, Asep Djamaluddin, Ade Irawan, Ipik Tanoyo, Bambang Hermawan, Fellicca, Aris Basuki (Bogor), Rina Ratna (Depok). Iklan : Ujang Suheli, Sirkulasi : D.Swantara. Alamat Redaksi : Jalan Gelora VII No 32 Palmerah, Jakarta Pusat. Telpon (021) 5356272, 5357602 Fax (021) 53670771. Website : www.bisnis-jakarta.com, email : info@bisnis-jakarta.com. Tarif Iklan : Iklan Mini minimal 3 baris Rp 6.000 per baris, Iklan Umum/Display BW : Rp 15.000 per mmk, Iklan Warna FC : Rp. 18.000 per mmk Iklan Keluarga/Duka Cita : Rp 7.000 per mmk, Advetorial Mini (maks 400 mmk) Rp 4.500 per mmk, Biasa (lebih dari 400 mmk) Rp 6.000 per mmk. Pembayaran melalui Bank BCA No Rekening 006-304-1944 a/n PT. Bisnis Media Nusantara, Bank BRI No Rekening 0018-01-000580-30-2 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi. Bukti transfer di fax ke (021) 53670771, cantumkan nama dan nomor telpon sesuai registrasi.

Penerbit : PT. NUSANTARA MEDIA BALIWANGI Wartawan Bisnis Jakarta membawa tanda pengenal dan tidak dibenarkan meminta/menerima sesuatu dari sumber.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Bisnis Jakarta - Kamis, 06-08-2009 by e-Paper KMB - Issuu