No. 57 tahun V
8 Halaman
Kamis, 24 Maret 2011
Free Daily Newspaper www.bisnis-jakarta.com
Bisnis Jakarta/ant
FORUM CCS - Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh (kiri) bersalaman dengan Presdir dan GM Total E&P Indonesia Elisabeth Proust pada Carbon Capture and Storage (CCS) Forum di Jakarta, kemarin.
Pendapatan Negara
Masih Bisa Ditingkatkan Perpres Panas Bumi
Diharapkan Terbit Maret JAKARTA - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengharapkan peraturan presiden tentang penggunaan kawasan hutan untuk pertambangan bawah tanah termasuk pembangkit listrik tenaga panas bumi diterbitkan pada Maret. “Perpres geotermal sudah jadi, mudah-mudahan dalam waktu dekat segera diterbitkan,” ujar Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan kepada wartawan usai memberi sambutan dalam seminar Harmonisasi Kawasan Konservasi sebagai Penghela Ekonomi Kehutanan Berbasis Taman Nasional di Jakarta, kemarin. Meski demikian, menteri tak menyebutkan tanggal pasti kapan perpres tersebut terbit. Dia berharap Presiden bisa meneken perpres tersebut pada Maret ini juga. “Mudah-mudahan bulan ini,” katanya. Perpres ini penting sebagai payung hukum untuk melakukan eksplorasi panas bumi di kawasan hutan lindung sebab 80 persen potensi panas bumi di Indonesia berada di dalam kawasan hutan. Berdasarkan data Kemenhut, dalam lima tahun terakhir kementerian telah mengeluarkan izin pinjam pakai kawasan hutan (PPKH) pertambangan sebanyak 199 unit untuk batu bara, emas, nikel, bijih besi, aspal, migas, panas bumi, dan marmer pada areal hampir seluas 153.000 hektare. (ant)
Lonjakan Harga Minyak Cukur
Pertumbuhan OECD JAKARTA - Lonjakan terbaru harga minyak bisa mencukur setengah persen dari pertumbuhan negara maju di dunia pada 2012, menurut sebuah studi oleh Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan. “Kenaikan harga minyak baru-baru ini mungkin memiliki dampak moderat pada aktivitas dalam waktu dekat,” kata penelitian berjudul Pengaruh Kenaikan Harga Minyak pada Kegiatan Ekonomi dan Inflasi seperti dirilis Antara Jakarta kemarin. “... Jika kenaikan sebesar 25 dolar pada harga minyak yang telah terjadi sejak pemberontakan Tunisia itu terus bertahan, kegiatan dapat berkurang sekitar 0,5 persentase poin dalam wilayah OECD pada 2012 dan inflasi dapat meningkat sebesar 0,75 persentase poin,” tambahnya. Dalam perkiraan sebelumnya yang diterbitkan pada November, badan kebijakan dan penelitian berbasis di Paris untuk pemerintah dari 34 ekonomi terkemuka, memperkirakan 2,3 persen pertumbuhan wilayah OECD tahun ini dan 2,8 persen pada 2012. “Pada saat ini tingkat rendah dari inflasi dan ekspektasi, kebijakan moneter mungkin tidak perlu bereaksi terhadap kenaikan harga minyak baru-baru ini,” tambah penelitian. (ant)
KURS RUPIAH 8.500
8.721
8.751
9.000
8.710
9.500 21/3
22/3
23/3
JAKARTA - Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI Tamsil Linrung menyatakan, Badan Anggaran (Banggar) DPR membentuk Panitia Kerja (Panja) Pendapatan Negara untuk mengevaluasi potensi dan realisasi pendapatan negara yang masih sangat mungkin ditingkatkan. “Pendapatan negara Republik Indonesia yang tergambar dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2011 masih sangat mungkin untuk ditingkatkan lagi,” ujar Tamsil Linrung di Gedung DPR Jakarta, kemarin. Potensi pendapatan negara
khususnya dari sektor Migas dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), ujarnya, masih sangat besar dan belum direalisasikan sepenuhnya. Untuk itu maka Banggar DPR RI telah membentuk Panja Pendapatan Negara dalam rangka mengevaluasi dan me-”review” potensi dan realisasi pendapatan negara tersebut. Menurut Tamsil, selama ini pemerintah belum pernah menyampaikan berapa potensi pendapatan yang dimiliki negara. Dalam setiap pembahasan APBN, paparan pemerintah hanya berdasarkan kepada data historis tahun-tahun sebelum-
nya. “Panja ini akan mengungkap berapa besar potensi pendapatan negara yang bisa direalisasikan dalam perhitungan APBN pada masa yang akan datang,” kata Tamsil. Ia menjelaskan, kontribusi pajak yang sudah mencapai angka 77 persen atau berkisar Rp850,3 Trilliun. Dengan “tax ratio” sebesar 12,1 persen, masih mungkin untuk ditingkatkan. “Jika pemerintah fokus untuk menyelesaikan masalah kebocoran dan penyimpangan pada setoran pajak, diyakini penerimaan pajak akan bisa lebih besar,” ujarnya. Lebih lanjut anggota DPR RI
Rupiah Melemah Lagi JAKARTA - Kurs Rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta kemarin sore melemah tipis 4 poin ke posisi Rp8.718 dibanding sebelumnya yang sebesar Rp8.714. Managing Research Indosurya Asset Management, Reza Priyambada di Jakarta, Rabu mengatakan, rupiah terhadap dolar AS masih berada dalam posisi stabil di level Rp8.718. “Mata uang Rupiah terhadap Dollar AS melemah tipis masih dianggap stabil pada sesi perdagangan Asia hari ini. Pergerakkan mata uang Asia lainnya juga bergerak mix,” kata dia. Ia menambahkan, aliran dana asing yang masuk masih mengucur ke tanah air salah satu sentimen positif yang
menahan mata uang nasional bergerak melanjutkan pelemahan. Sementara, menurut kajian PT Monex Investindo Futures dipaparkan, dengan menguatnya minyak mentah dunia berdasarkan data historis maka mata uang dollar AS akan tertekan sehingga menguatkan Rupiah. Sejak 2004, telah tampak korelasi negatif antara harga minyak dengan dollar. Dicontohkan, akhir-akhir ini ketika tensi ketegangan Timur Tengah semakin merajalela, kembali terindikasi dollar cenderung melemah ketika ada kejutan supply minyak. Ia menambahkan, ketika harga minyak naik, negara-negara pengekspor minyak menghasil-
kan lebih banyak pendapatan. Jika proporsi yang signfikan terjadi ke alokasi mata uang non-dollar, imbas net nya terjadi penjualan dolar AS. Selain itu, ekonomi AS lebih intensif terhadap energi dibanding kebanyakan ekonomi negara berkembang lainnya, terbukti dari data import minyak dimana AS merupakan importir minyak yang lebih besar dibanding zona eropa. Maka tidak mengherankan jika ekonomi AS pun lebih terkena imbasnya ketika harga minyak semakin meroket. Sementara, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah hari ini bergerak melemah keposisi Rp8.721 dibanding sebelumnya Rp8.710. (ant)
Harga Minyak Dunia Naik JAKARTA - Harga minyak dunia naik, karena pertempuran berkecamuk di Libya, eksportir minyak mentah signifikan sebelum krisis saat ini. Di New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman April ditutup pada 104 dolar AS per barel, naik 1,67 dolar AS dari akhir perdagangan Senin. Di London minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei naik 74 sen menjadi 115,70 dolar AS setelah jatuh pada pagi hari karena aksi ambil untung, kata para pedagang. Konflik di Libya terus menekan pasar, setelah memaksa penutupan lebih dari tiga-perempat produksi negara itu kira-kira 1,7 juta barel per hari. Pasukan koalisi terus menekan militer Moamer Kadhafi untuk sebuah gencatan senjata tetapi dengan sedikit tampak berakhir jelas.
“Investor memperkirakan bahwa minyak Libya tidak akan kembali ke pasar dalam waktu dekat,” kata Ong Yi Ling, seorang analis investasi untuk Phillip Futures dirilis dari Antara Jakarta kemarin. Sementara itu lonjakan harga minyak barubaru ini bisa mencukur setengah persentase poin dari pertumbuhan negara maju di dunia pada 2012, menurut studi oleh Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan yang dipublikasikan Selasa. Dikatakan, jika kenaikan sebesar 25 dolar AS di harga minyak yang telah terjadi sejak awal tahun ini berlanjut. “Kegiatan dapat berkurang sekitar 0,5 persentase poin dalam wilayah OECD pada 2012 dan inflasi naik sebesar 0,75 persentase poin.” (ant)
dari Daerah Pemilihan Sulawesi Selatan ini menegaskan bahwa selain pajak, fokus pendapatan negara juga diarahkan kepada PNBP khususnya sektor Migas dan Non Migas serta laba Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Untuk PNBP Non Migas khususnya sektor kehutanan, kelautan, dan panas bumi, pemerintah harus membuat “road map” peningkatan pendapatan sektor tersebut. Khusus untuk Migas, Tamsil menegaskan pemerintah harus terus mencari terobosan untuk meningkatkan pendapatan dari sektor ini. “Pemerintah
tidak boleh lagi menggunakan alasan-alasan klasik seperti sumur tua, dan biaya investasi yang besar untuk menggenjot sektor Migas,” ujarnya. Mengenai potensi pendapatan dari BUMN, Tamsil mendesak agar pemerintah serius dalam melaksanakan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja BUMN yang tidak maksimal dan malah merugi. Pihaknya meminta Kementerian BUMN melakukan evaluasi yang menyeluruh terhadap kinerja BUMN agar kontribusi terhadap peningkatan setoran devidennya kepada pemerintah bisa terus meningkat. (ant)
Kementrian ESDM
Gelar Forum CCS JAKARTA - Forum Carbon Capture Storage (CCS) diselenggarakan Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bekerja sama dengan TOTAL E&P Indonesie. Tema forum ini adalah “Opportunities of CCS development in Indonesia”. Forum CCS akan diselenggarakan 2 hari, yaitu dari tanggal 23 sampai 24 Maret 2011. Tujuan diselenggarakannya forum ini adalah sebagai wadah pertukaran pengetahuan dan pengalaman mengenai teknologi CCS serta membangun diskusi yang konstruktif diantara seluruh pemangku kepentingan di Indonesia dengan para praktisi CCS dunia. CCS merupakan salah satu teknologi mitigasi perubahan iklim yang berpotensi mengrurangi emisi CO2 skala besar hasil dari pembakaran bahan bakar fosil. Teknologi ini merupakan rangkaian kegiatan yang dimulai dari menangkap CO2 (capture) dari sumber-sumber CO2 seperti fasilitas pengolahan gas alam dan pembangkit listrik, kemudian mentrasportasikannya ke lokasi penyimpanan CO2 di for-
Dr. Darwin Zahedy Saleh
masi geologi yang sesuai (storage). Dalam rilis dari situs ESDM disebutkan, di forum ini akan dipresentasikan hasil studi yang telah dilakukan oleh LEMIGAS mengenai kemungkinan implementasi teknologi CCS di Kalimantan Timur. Selain itu akan dipaparkan juga perkembangan terkini mengenai teknologi CCS di dunia dan aspek kebijakan dan perangkat peraturan yang terkait dengan CCS di luar negeri. Forum CCS akan secara resmi dibuka Menteri ESDM, Dr. Darwin Zahedy Saleh. (grd)
Pemimpin Umum : Satria Naradha, Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Suja Adnyana, Redaktur Pelaksana : Nikson, Gde Rahadi, Redaksi : Hardianto, Ade Irawan, Bogor : Aris Basuki, Depok : Rina Ratna Iklan : Ujang Suheli, Sirkulasi : D. Swantara. Alamat Redaksi : Jalan Gelora VII No 32 Palmerah, Jakarta Pusat. Telpon (021) 5356272, 5357602, Fax (021) 53670771. Website : www.bisnis-jakarta.com, email : info@bisnis-jakarta.com. Tarif Iklan : Iklan Mini minimal 3 baris Rp 6.000 per baris, Iklan Umum/Display BW : Rp 15.000 per mmk, Iklan Warna FC : Rp. 18.000 per mmk Iklan Keluarga/Duka Cita : Rp 7.000 per mmk, Advetorial Mini (maks 400 mmk) Rp 4.500 per mmk, Biasa (lebih dari 400 mmk) Rp 6.000 per mmk. Pembayaran melalui Bank BCA No Rekening 006-304-1944 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi, Bank BRI No Rekening 0018-01-000580-30-2 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi. Bukti transfer di fax ke (021) 53670771, cantumkan nama dan nomor telpon sesuai registrasi.
Penerbit : PT. NUSANTARA MEDIA BALIWANGI
Wartawan Bisnis Jakarta membawa tanda pengenal dan tidak dibenarkan meminta/menerima sesuatu dari sumber.