Bisnis Jakarta - Jumat, 13 Agustus 2010

Page 1

No. 155 tahun IV

8 Halaman

Jumat, 13 Agustus 2010

Free Daily Newspaper www.bisnis-jakarta.com

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021 - 5357602 (Hunting) Fax: 021 - 53670771

Laba BUMN Semester I

Tumbuh 18,26 Persen JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat laba bersih seluruh perusahaan milik negara semester I 2010 sebesar Rp 45,3 triliun, melonjak 18,26 persen dari periode sama 2009 sebanyak Rp 38,3 triliun. “Peningkatan laba selama semester satu antara lain didorong melonjaknya laba sektor perbankan, perkebunan, dan konstruksi,” kata Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, kemarin. Menurut Said, sektor perbankan penyumbang laba terbesar yang tumbuh 36,29 persen, dari Rp 7,8 triliun menjadi Rp 10,7 triliun. Laba BUMN sektor energi tercatat Rp 19,2 triliun, melonjak 27,37 persen dari sebelumnya Rp 15,1 triliun. Sedangkan sektor asuransi tumbuh 20,44 persen menjadi Rp 3,03 dari 2,5 triliun menjadi 3,03 triliun. Dari seluruh sektor diutarakan Said, yang tumbuh paling tinggi adalah perkebunan. Laba perusahaan perkebunan

“plat merah” tumbuh 16 kali lipat atau 1.600 persen, dari rugi Rp 21 miliar menjadi laba Rp 397,4 miliar pada semester I 2010. Membaiknya kinerja keuangan BUMN Perkebunan karena produksi dan harga komoditas karet melonjak. Harga minyak sawit mentah (CPO) cenderung membaik. Meski begitu, beberapa sektor yang menurun yaitu sektor penunjang pertanian turun 23 persen dari Rp 1,8 triliun menjadi 1,3 triliun. Sektor jasa konstruksi tumbuh 8,9 persen, dari Rp 213,2 miliar menjadi Rp 232,2 miliar. Sektor pembiayaan, tumbuh 53,35 persen, dari Rp 554,4 miliar menjadi Rp 850,2 miliar. Demikian juga, sektor pertambangan laba Rp 2,78 triliun, tumbuh 49,89 persen dari sebelumnya Rp 1,853 triliun. Adapun sektor sarana angkutan turun 56 persen, dari Rp 702,8 miliar menjadi Rp 307,9 miliar. (ant)

Harga Ekspor CPO Sedikit Tertekan MEDAN - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memperkirakan harga minyak sawit mentah di pasar internasional akan sedikit tertekan setelah dalam beberapa pekan naik menjadi 930 dolar AS per metrik ton untuk pengapalan Agustus dan September. “Selain dipicu lesunya transaksi di pasar pada awal Ramadhan ini, pedagang melakukan aksi melihat pergerakan harga minyak bumi dan minyak nabati lainnya seperti kedele yang berfluktuasi,” kata Bendahara Gapki Sumut, Laksamana Adiyaksa, kemarin. Dewasa ini, terjadi kekeringan di Amerika Serikat sehingga produksi kedelenya terganggu

yang membuat harga tren menguat dan kenaikan harga minyak bumi yang menjadi 81,3 dolar AS per barel. “Kondisi itu dipastikan membuat pedagang melakukan aksi wait and see,” kata Laksamana yang eksekutif di PT. Asian Agri itu. Meski akan mengalami tekanan, harga jual crude palm oil (CPO) itu diperkirakan masih akan tetap di kisaran 900an odlar AS per metrik ton. “Harga CPO yang bertahan menguat itu terjadi karena pasar tetap membutuhkan CPO seperti China yang dewasa ini sedang melakukan pembelian banyak,” katanya. (ant)

Bisnis Jakarta/ant

KEMBANGKAN CBM - Nur Pamudji menjelaskan tentang PLN Siap Menggunakan Gas Hasil Pengembangan Coalbed Methane (CBM) usai melakukan Diskusi Teknik dengan Exxon Mobil di PLN Pusat Jakarta, kemarin.

Ekspor Akhir Tahun

Diharapkan Meningkat JAKARTA - Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat mengharapkan sektor ekspor Indonesia dapat meningkat pada akhir 2010 untuk menekan peluang timbulnya defisit perdagangan. “Sekarang ini memang ‘prefer’ ke China untuk (peningkatan) impor barang komoditi. Mereka lebih besar impor daripada ekspornya. Tapi menjelang 2011 mudah-mudahan kita bisa meningkatkan ekspor

tersebut,” kata M.S. Hidayat seusai rapat koordinasi di Jakarta, kemarin. Menurut dia, peluang meningkatkan sektor ekspor sangat besar untuk barang-barang pertanian dan kemungkinan Indonesia untuk meningkatkan ekspor ke China sangat besar karena kinerja perdagangan masih defisit. “Ada beberapa ekspor kita menurun di kawasan China, barangkali 2011 harus kita

tingkatkan, sekarang masih tekor dua miliar dari ekspor dengan impor, walau dari seluruh total perdagangan kita masih bagus,” ujarnya. Sementara Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan memang ada penurunan dari segi ekspor akhir-akhir ini, namun diharapkan hanya sementara karena laju impor fluktuatif, terutama pada barang modal. “Tercermin dari PPN impor yang naik, dan juga tercer-

Pertumbuhan Kredit Capai 10,95 Persen JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit dari Januari 2010 hingga pekan pertama Agustus 2010 mencapai 10,95 persen atau 19,96 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. “Sampai dengan 4 Agustus 2010, dalam sepekan terakhir kredit naik Rp 5,4 triliun menjadi Rp 1.586,9 triliun. Secara year on year pertumbuhan kredit per Agustus mencapai 19,96 persen,” kata Kepala Biro Humas BI Difi Johansyah di Jakarta, kemarin. BI juga mencatat adanya peningkatan pada kredit rupi-

ah sebesar Rp 8,5 triliun sementara kredit valuta asing (valas) turun Rp 3,1 triliun. “Penurunan kredit valas sejalan dengan penguatan nilai tukar rupiah,” ujarnya. Selama JanuariAgustus 2010, nilai penyaluran kredit rupiah meningkat Rp 8,5 triliun, sementara kredit valas turun Rp 3,1 triliun. Pertumbuhan kredit rupiah secara year on year mencapai 22,28 persen sedangkan kredit valas tumbuh 7,15 persen. “Sumbangan terbesar kredit rupiah dalam pekan laporan adalah pada bank swasta yaitu sebesar Rp

6,4 triliun,” tambahnya. Sebelumnya, Deputi Gubernur BI, Muliaman D. Hadad mengatakan dalam Rencana Bisnis Perbankan (RBB) yang dilaporkan bank pada BI target pertumbuhan kredit mengalami sedikit penurunan. “RBB sudah disampaikan, agak turun sedikit, kredit Rupiahnya meningkat, valasnya turun tapi ‘over all’ pertumbuhan di awal tahun bisa dipertahankan hingga di pertengahan tahun sehingga target pertumbuhan kredit sebesar 24 persen bisa dicapai,” ujarnya. (ant)

KURS RUPIAH 8.500 9.000

8.952 8.968

9.000

9.500

Bisnis Jakarta/ant 10/8

11/8

12/8

TABUNG RUSAK - Pihak SPPBE setiap hari menemukan sedikitnya 200 - 500 tabung ukuran 3 kg yang telah rusak dan saat ini dikumpulkan untuk ditarik dari peredaran.

min dari pertumbuhan di sektor industri yang 4 persen. Artinya, manufaktur kita tumbuh. Belum sampai 7 persen memang. Tapi kurang dari 2 persen, sekarang 4 persen kan tumbuh, kita akan kejar,” ujarnya. Pemerintah dalam rangka meningkatkan sektor ekspor akan terus melakukan pembenahan dan perbaikan infrastruktur untuk menekan biaya tinggi dan menghambat daya saing. “Untuk ekspor, kita ten-

tunya yang sudah jelas pertama tingkatkan saja infrastruktur. Tekan high cost ekonomi, transportasi yang menyebabkan high cost. Kemudian, tingkatkan competitiveness,” ujar Hatta. Kemudian, diharapkan tumbuh industri kecil sebagai pengganti barang-barang baku impor serta membangun hilirisasi dari industri hulu yang saat ini sudah dapat menjadi sektor unggulan. (ant)

Pembangkit CBM Beroperasi Akhir 2011 JAKARTA - PT PLN (Persero) menargetkan pengoperasian pembangkit listrik berbahan bakar gas metana batu bara atau “coal bed methane” berkapasitas delapan megawatt pada akhir 2011. Direktur Energi Primer PLN Nur Pamudji di Jakarta, Kamis, mengatakan, gas CBM berasal dari tiga blok yang kini tengah dikembangkan ExxonMobil Oil Indonesia bersama Grup Sugico di Kalimantan Selatan. “Mereka (Exxon) berencana memulai pengeboran akhir tahun ini, sehingga diperkirakan CBM berproduksi pada akhir 2011. Kami butuh dua MMSCFD (juta kaki kubik per hari) untuk menghasilkan delapan MW,” katanya. Menurut dia, dengan perkiraan investasi satu juta dolar AS per MW, PLN membutuhkan dana delapan juta dolar AS untuk membangun pembangkit listrik CBM berkapasitas delapan MW. Ketiga blok CBM yang terletak tidak jauh dari Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, adalah Tapin, Banjar 1 dan Banjar 2 dengan luasan mencapai 2.400 km2. Nur mengatakan, pembangkit CBM tersebut akan menggantikan pembangkit listrik berbahan bakar mi-

nyak, PLTD Trisakti yang kini masih mendominasi pasokan listrik di Kota Banjarmasin. Kapasitas PLTD Trisakti tercatat mencapai 150 MW dengan memakai BBM sebanyak 80.000 kiloliter per tahun. PLN menargetkan menggantikan 70 persen pembangkit BBM Trisakti itu ke CBM dengan kebutuhan 25 MMSCFD. “Pengalihan 70 persen BBM Trisakti ke CBM bisa menghemat hingga 50 persen,” katanya. Nur menambahkan, pihaknya bersama Exxon telah mengusulkan pemanfaatan CBM secara cepat kepada pemerintah, di antaranya, pemanfaatan gas CBM sejak masa eksplorasi atau saat pengurasan air (dewatering). Dengan volume gas CBM sebesar 0,25 MMSCFD sudah bisa dimanfaatkan membangkitkan listrik sebesar 1 MW. “Jadi, kalau gas sedikit saja sudah keluar, kami segera pasang ‘gas engine’ berkapasitas 1 MW dan masuk ke ‘grid’ 20 kV,” katanya. Usulan lain adalah dari sisi regulasi. PLN mengharapkan, perlakuan CBM sebagai gas marjinal atau pembangkit terbarukan seperti mikro dan minihidro. “Sesuai ketentuan, pembangkit mikro atau minihidro dapat melalui penunjukan langsung dan harga listrik dipatok pemerintah,” kata Nur. (ant)

Pemimpin Umum : Satria Naradha, Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Suja Adnyana, Redaktur Pelaksana : Nikson, Gde Rahadi, Redaksi : Hardianto, Ade Irawan, Aris Basuki (Bogor), Rina Ratna (Depok). Iklan : Ujang Suheli, Sirkulasi : D. Swantara. Alamat Redaksi : Jalan Gelora VII No 32 Palmerah, Jakarta Pusat. Telpon (021) 5356272, 5357602, Fax (021) 53670771. Website : www.bisnis-jakarta.com, email : info@bisnis-jakarta.com. Tarif Iklan : Iklan Mini minimal 3 baris Rp 6.000 per baris, Iklan Umum/Display BW : Rp 15.000 per mmk, Iklan Warna FC : Rp. 18.000 per mmk Iklan Keluarga/Duka Cita : Rp 7.000 per mmk, Advetorial Mini (maks 400 mmk) Rp 4.500 per mmk, Biasa (lebih dari 400 mmk) Rp 6.000 per mmk. Pembayaran melalui Bank BCA No Rekening 006-304-1944 a/n PT. Bisnis Media Nusantara, Bank BRI No Rekening 0018-01-000580-30-2 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi. Bukti transfer di fax ke (021) 53670771, cantumkan nama dan nomor telpon sesuai registrasi.

Penerbit : PT. NUSANTARA MEDIA BALIWANGI Wartawan Bisnis Jakarta membawa tanda pengenal dan tidak dibenarkan meminta/menerima sesuatu dari sumber.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.