20 HALAMAN
NOMOR 36 TAHUN KE 69 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (148 rb Like) http://facebook.com/balipost
minggu pon, 25 september 2016
Pengemban Pengamal Pancasila
@balipostcom (4.295 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418
Pesilat Bali
Sedang Hamil, Persembahkan Emas
Bandung (Bali Post) Pesilat seni ganda putri PON Bali yang sebelumnya menjadi tumpuan IPSI Bali untuk meraih medali emas yakni Ni Made Dwiyanti/Sang Ayu Ketut Sidan W. akhirnya mampu menyabet medali emas cabor silat dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jabar, Sabtu (24/9) kemarin. Raihan ini dipastikan menjadi momen yang bersejarah. Pasalnya, salah satu pesilatnnya yakni Dwiyanti sedang mengandung sang buah hati yang sudah berusia lima bulan. Meski sedang hamil muda, akan tetapi itu tidak menjadi hambatan baginya untuk memberikan yang terbaik bagi Bali. Dia tetap berjuang maksimal, hingga pada akhirnya mampu mempersembahkan medali emas bagi Pulau Dewata. Pasangan Ni Made Dwiyanti/ Sang Ayu Ketut Sidan sukses merebut medali emas usai mengumpulkan nilai 572, kemudian perak
direbut pesilat Jawa Timur Annika Alfiani Zaita usai mengumpulkan poin 569, dan perunggu direbut pesilat tuan rumah Jabar dengan nilai yang sama dengan Jatim 569. Hanya, Jatim unggul keseragaman gerak 291, semantara tuan rumah Jawa Barat hanya meraih 289. Dengan begitu, Jatim berhak atas medali perak dan Jabar harus puas dengan torehan medali prunggu. Selain menyebet emas di seni ganda putri, di laga tunggal putra, Bali juga sukses merebut medali emas lewat Komang Harik Adiputra kelas E 70 kg putra usai mengalahkan pesilat Slamet Riyadi
(Jawa Tengah) di partai pemungkas. Sedangkan medali perunggu diraih pesilat Apit Lampung. Selain meraih dua emas, silat ganda seni putra I Made Dwi Surya Adnyana/I Made Sukma Satriana meraih medali perunggu. Dia mengumpulkan nilai 570. Pelatih silat seni Bali I Wayan Selamet mengaku sempat stres saat di Bali ketika mengetahui anak asuhannya hamil. Pasalnya, sudah entry by name, namun akhirnya bisa diturunkan di PON Jabar. Hal. 19 Nomor Seni
Tiga Pejabat Polri Dimutasi ke Mabes Termasuk Dir. Resnarkoba Bali EMAS - Atlet silat seni ganda putri Bali Ni Made Dwiyanti (kanan) dan Sang Ayu Ketut Sidan meraih medali emas di PON, Jawa Barat, Sabtu (24/9) kemarin. BPM/eka
Jakarta (Bali Post) Markas Besar Kepolisian memutasi sejumlah pejabat berpangkat perwira menengah. Tiga pejabat di lingkungan Polri ditarik ke Mabes Polri. Ini berdasarkan salinan digital Surat Telegram Kepala Kepolisian RI nomor ST/2235/IX/2016 tertanggal 23 September 2016. Tiga nama masuk ke dalam daftar rotasi ini. Kapolda Riau Brigadir Jenderal Supriyanto dirotasi menjadi Irwil I Itwasum Polri. Lalu posisinya akan diisi oleh Brigadir Jenderal Zulkarnain, yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Maluku Utara. Hal. 19 Diperiksa Propam
Franky Haryanto
Senjata Makan Tuan
POLDA Bali sedang “dibombardir” berita kasus Dir. Resnarkoba Kombes Pol. Franky Haryanto Parapat yang diduga memotong anggaran dan pemerasan terhadap tersangka kasus narkoba. Hal. 19 Awali Tugas
Kasus Diungkap Kombes Franky
80 Persen Diselundupkan Lewat Laut
BALI darurat narkoba. Itu baru selogan yang gencar dilakukan sejenak, setelah itu tak jelas sasarannya. Kepala BNNP Bali Brigjen Pol. Putu Gede Suastawa didampingi Kasi Intelijen Kompol Made Pakris, Sabtu (24/9) kemarin, menjelaskan saat ini peredaran sabu-sabu (SS) nomor satu di Bali karena halusinasinya cepat dirasakan. Sedangkan pemakainya didominasi usia 21-40 tahun. Sementara penyelundupan narkoba ke Pulau Dewata 80 persen lewat laut. Barang terlarang itu dipasok dari Jakarta, Surabaya, dan Medan. “Tiga wilayah itu paling gencar mengirim narkoba ke Bali,” tegas Kompol Pakris. Sementara itu, narkoba dari luar negeri, pengirimnya dari Malaysia, Thailand, Afrika, Rusia, dan Pakistan. Pengiriman paling besar juga lewat laut. Setelah penyelundupan narkoba dari luar negeri masuk Indonesia, baru didistribusikan antarpulau. Hal. 19 Paling Tinggi
Supriyanto
Penjajah Baru Bernama Narkoba
Sugeng Priyanto
l Sindikat napi LP Kerobokan-bandar narkoba di Jakarta, berinisial NS (24), EY (34), dan waria, To alias Do. Barang bukti sabu-sabu (SS) berat total 117,38 gram, 92 butir ekstasi dan satu linting ganja. lBandar narkoba berinisial KS (45) bersama kurirnya, RYA (27), ditangkap dengan barang bukti SS 80 gram, ekstasi 237 butir, 2 linting ganja, dan uang hasil transaksi narkoba Rp 5 juta. l Pemasoknya asal Surabaya, Jawa Timur berinisial IS (34) dan FR (34) ditangkap di areal parkir G2 Mart Jalan Cokroaminoto, Ubung, Denpasar, dengan barang bukti 50 gram SS. l Penggerebekan terduga penyalahgunaan narkoba yang melibatkan sepasang kekasih di Jalan Tukad Citarum, Depasar dan barang bukti dibuang. l Penangkapan pengedar sabu bernama Yasi di Seminyak dengan barang bukti 217 paket sabu dan beratnya mencapai 114 gram. l Penangkapan DJS pengguna SS dengan barang bukti shabu seberat 0,06 gram. l Penangkapan BL, pengedar ekstasi dengan barang bukti 726 butir ekstasi. l Penangkapan HS pengedar SS dengan barang bukti 0,3 gram. l Penangkapan APT, pengguna SS dengan barang bukti bong dan pipet sisa SS l MF kurir asal Singapura dengan barang bukti 100,2 gram SS dan 30,3 gram
Krishna
Diperas ketika Ditangkap
SEMUA daerah di Bali sudah dijamah narkoba. Ini terbukti kasus narkoba yang ditangani di sejumlah Polres meningkat. Dari data di Polres Jembrana ditemukan pada tahun 2015 terdapat delapan kasus, di awal tahun 2016 lebih dari sepuluh kasus sudah ditangani. Jumlah ini terus meningkat dari tahun 2014 lalu yang hanya dua kasus. Berdasarkan umur dan pekerjaan, didominasi umur produktif
(25-40 tahun). Sebagian besar merupakan pemakai narkoba jenis sabu-sabu. Hotel melati dan short time serta kos-kosan, menjadi lokasi aman para pemadat ini. Dari belasan pelaku pengguna narkoba yang diamankan tahun ini, di antaranya berprofesi sebagai pelayan kafe. Profesi di tempat hiburan malam ini paling rentan kena narkoba. Peredaran narkoba yang masif ini, tidak serta merta menghapus
hingga ke akarnya. Bukan rahasia umum bahwa jaringan masuknya narkoba juga melibatkan aparat penegak hukum sendiri. Dari informasi yang dihimpun Bali Post menunjukkan musuh untuk memberantas narkoba sejatinya bukan hanya dari luar, tetapi juga dari dalam internal petugas. Sejumlah pemakai mengakui justru ini yang berat dan semestinya dipotong. Hal. 19 Karena Bocor
Prihatin. Tanggapan itu kerap terlontar berkaitan dengan penangkapan Direktur Narkoba Polda Bali, Kombes Franky, yang diduga bermain dalam kasus narkoba. Di satu sisi, memang ada rasa ketidakpercayaan terhadap aparat dalam upaya pemberantasan narkoba khususnya di Bali, di sisi lain, penangkapan itu justru menjadi langkah awal untuk mencegah terjadinya penjajahan baru bernama narkoba. BERBAGAI kalangan teriris hatinya melihat generasi muda Bali tercandu narkoba. “Sekarang, kita bukan dijajah secara fisik lagi, tapi melalui narkoba. 10 atau 20 tahun lagi, generasi kita sudah tumpul otaknya karena narkoba, sudah gampang penjajah itu menguasai kita. Termasuk menguasai ekonomi yang utamanya diincar oleh mereka,” ujar Anggota Komisi I DPRD Bali, I Wayan Tagel Arjana, S.T., Sabtu (24/9) kemarin. Tagel mengaku prihatin dengan oknum aparat yang justru bermain-main dalam upaya pemberantasan narkoba. Hal. 19 Terbilang Marak
Perkara Narkoba di PN Denpasar
Vonis Hakim Lebih Rendah dari Tuntutan Jaksa Berbicara narkoba tidak bakal pernah ada habisnya. Hampir setiap hari pihak terkait, baik kepolisian maupun BNN, menangkap pelaku narkoba. Mereka yang terciduk bukan hanya kalangan buruh proyek, orang berduit, pengusaha dan orang asing. Bahkan baru-baru ini, artis nasional sekelas A.A. Gatot Brajamusti bersama Reza Artamevia, pun ikut meramaikan kasus narkoba.
INFORMASI yang diperoleh di PN Denpasar menunjukkan kasus narkoba angkanya memang selalu mendominasi di pengadilan. Di Bali sendiri ada kasus Roby Satria, gitaris band Geisha. Masyarakat banyak mempertanyakan penanganan kasus narkoba. Masih ada celah bermain apakah kasusnya berduit atau tidak, semuanya menjadi pertimbangan ketika vonis dijatuhkan. Karenanya, penanganan kasus ini perlu dilakukan pengawasan, terlebihlebih untuk lembaga yang memberikan hukuman terhadap pengedar, kurir, atau pengguna sekalipun. Di Pengadilan Negeri Denpasar, hampir setiap hari kerja (persidangan) ada saja kasus narkoba yang terdakwanya diadili. Bahkan kasus narkoba di PN Denpasar, merupakan salah satu kasus yang rating-nya tinggi, di
samping kasus pidana lainnya. Sedangkan hukuman yang diberikan oleh majelis hakim, serta tuntutan yang dilakukan pihak Kejaksaan tidak serta merta harus sama. Bahkan cenderung (dominan), putusan hakim lebih rendah dari tuntutan jaksa. Dalam kasus narkoba, vonis majelis hakim beberapa kali berbeda dengan jaksa, seperti kasus narkoba yang melibatkan gitaris grup band Geisha. Walau jaksa menuntut supaya terdakwa dilakukan hukuman fisik (penahanan), namun majelis hakim melakukan putusan rehabilitasi. Putusan rehab bukan “perkara” baru di dunia peradilan, namun atas berbagai pertimbangan, khususnya mereka yang diduga pecandu, hakim kerap menjatuhkan hukuman rehab. Hal. 19 Sering Berbeda