20 HALAMAN
NOMOR 313 TAHUN KE 68
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com
TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA
E-mail: balipost@indo.net.id
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
SENIN PAING, 11 JULI 2016
balipost (144rb Like) http://facebook.com/balipost
Pengemban Pengamal Pancasila
@balipostcom (4.295 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418
Bali Post/kmb23
TOLAK REKLAMASI - Ribuan warga Bualu dan desa pakraman di Bali, Minggu (10/7) kemarin menggelar aksi tolak reklamasi di Nusa Dua (kiri). Sementara itu sejumlah peserta aksi melintas di jalan tol sembari menyaksikan pemasangan bendera di Teluk Benoa.
ST Se-Bualu Gelar Aksi
Dukung Menteri Susi Tolak Perpanjang Izin Reklamasi
Jajak Pendapat
Kanibalisme Bisnis Pariwisata Menguat PREDIKSI terhadap nasib pariwisata Bali mulai dilontarkan banyak kalangan. Ada yang memprediksi nasib pariwisata Bali hanya akan bertahan hingga hitungan 30 tahun ke depan. Prediksi ini diyakini akan menguat jika Bali tak segera melakukan reorientasi kebijakan pengelolaan pariwisata. Bahkan, pendekatan pariwisata yang mengedepankan bisnis, uang dan kuantitas akan mempercepat kehancuran destinasi pariwisata Bali. Kecenderungan menguatnya praktik kanibalisme dalam pengelolaan bisnis pariwisata akan mempercepat kehancuran. Bali pun diminta segera melakukan penyebaran dan pembatasan investasi dengan target membangun kualitas pengelolaan destinasi pariwisata. Menyikapi prediksi dari kalangan pelaku dan profesional dari kalangan pariwisata ini, Pusat Data Bali Post menggelar jajak pendapat di seluruh Bali. Berdasarkan tabulasi atas jawaban responden terkait dengan prediksi nasib pariwisata Bali ini, tercatat 77,31 persen responden meyakini hal ini akan terjadi jika kebijakan pariwisata Bali mengakomodasi semua kepentingan investasi tanpa melakukan koreksi atas kelayakan investasi. Hal ini diyakini akan mempercepat kehancuran pariwisata Bali. Ambisi untuk menjadikan Bali setara dengan negara lainnya seperti Singapura, Thailand dan sejumlah negara yang sukses mengelola pariwisata dinilai sebagai pemikiran absurd. Hal. 19 Jati Diri
Hujan Lebat dan Petir Diperkirakan Terjadi di Selatan Jawa dan Bali Jakarta (Bali Post) Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan potensi hujan lebat dan gelombang tinggi untuk wilayah selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga Kamis (14/7) ke depan. ‘’Kondisi dinamika atmosfer diprediksi akan terjadi hujan lebat disertai kilat atau petir, khususnya di selatan Jawa hingga NTT, sehingga masyarakat agar waspada,’’ kata Kepala BMKG Andi Eka Sakya dalam rilisnya di Jakarta, Minggu (10/7) kemarin. Untuk itu, BMKG mengimbau kepada para pengguna jasa transportasi darat maupun laut lebih berhati-hati dan mengutamakan keselamatan. ‘’Kami imbau selalu waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang mungkin ditimbulkan, seperti banjir, tanah longsor, genangan, jalan licin dan pohon tumbang,’’ kata Andi. Hal. 19 Gelombang Laut
Denpasar (Bali Post)-
Aksi tolak reklamasi tak pernah henti. Hampir setiap minggu krama Bali bergerak menyuarakan penolakan rencana menguruk kawasan suci Teluk Benoa. Jumlah mereka ribuan orang.
Bali Post/ForBali
TELUK BENOA - Pemasangan bendera tolak reklamasi di Teluk Benoa pasca-aksi di Nusa Dua.
Seperti terjadi Minggu (10/7) kemarin. Sekaa Teruna (ST) seDesa Bualu turun ke jalan tepatnya di perempatan Siligita. Mereka mendeklarasikan tolak reklamasi. Peserta deklarasi tak hanya dari Desa Bualu. Mereka juga datang dari ber-
bagai kabupaten di Bali. Awalnya mereka berkumpul di masing-masing banjar sejak pukul 12.00 Wita. Selanjutnya mereka bergerak menuju Lapangan Lagoon Nusa Dua untuk berkumpul bersama sebelum beraksi di perempatan
Siligita, Nusa Dua. Mereka hadir membawa berbagai bendera serta spanduk dan pamflet yang menegaskan penolakan rencana reklamasi Teluk Benoa. Hal. 19 Kalangan Pemuda
Lagi, Tiga WNI Diculik Kelompok Bersenjata Kualalumpur – Penculikan WNI di kapal-kapal di mana mereka bekerja terjadi lagi. Kini kelompok bersenjata menculik tiga WNI awak kapal tunda Indonesia di Negara Bagian Sabah, Malaysia Timur. Hal itu dinyatakan polisi setempat, Minggu (10/7) kemarin. Belum jelas apakah mereka disergap Abu Sayyaf atau ISIS. Kapal tunda itu dengan tujuh awak berada di perairan lepas pantai Sabah di Pulau Kalimantan, sekitar delapan mil laut dari pantai. Mereka diserang kelompok bersenjata, Sabtu malam, kata polisi kelautan daerah setempat. ‘’Mereka bertanya siapa membawa paspor dan tiga yang membawa digiring ke perahu mereka. Sementara empat orang yang tidak membawa ditinggalkan,’’ kata polisi laut dalam pernyataan pers, sebagaimana dinyatakan Reuters. Lima penculik bersenjata berbicara dalam bahasa Melayu dan berlogat Sulu, tambah polisi. Di Jakarta, Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan belum memiliki keterangan tentang penculikan itu. Kelompok keras Abu Sayyaf membunuh dua orang Kanada baru-baru ini setelah tenggat tebusan dilewati. Mereka masih menyekap warga Jepang, Belanda, dan Norwegia. Presiden Filipina Rodrigo Duterte, akhir Juni, mengatakan akan tiba waktu bagi dia menghadapi Abu Sayyaf di bagian selatan negaranya. ‘’Akan ada waktu bagi saya untuk menghadapi Abu Sayyaf,’’ kata Duterte setelah bertemu dengan perempuan Filipina, yang dibebaskan setelah sembilan bulan disekap. ‘’Penculikan itu harus dihentikan.’’ Sebelumnya, Indonesia meminta Filipina memastikan keamanan di perairan Filipina Selatan agar penyanderaan awak kapal oleh kelompok bersenjata tidak terulang. ‘’Pemerintah Indonesia mengecam keras terulangnya penyanderaan terhadap warga Indonesia oleh kelompok bersenjata di Filipina Selatan,’’ kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Sehubungan dengan upaya ronda bersama di perairan perbatasan tiga negara yang disepakati Indonesia, Filipina, dan Malaysia, hingga kini ketiga pihak itu masih membahas aturan baku pelaksanaannya. (ant)
Bali Post/dok
DISAMBUT - Sejumlah aparat menyambut WNI yang sebelumnya disandera di wilayah Filipina.
ABK Diduga dari NTT Kupang (Bali Post) – Tiga WNI yang diculik kelompok bersenjata di Malaysia diduga berasal dari Provinsi NTT. ‘’Saya baru terima informasinya tadi sore dan sekarang masih terus ditelusuri kebenaran dari informasi tersebut,’’ kata Gubernur NTT Frans Lebu Raya, Minggu (10/7) malam. Lebu Raya mengatakan, dari informasi, ada tiga nama warg-
anya yang tinggal di Nunukan, Kalimantan Utara, yang diculik kelompok bersenjata di Sabah itu, ketika sedang mencari ikan di perairan Malaysia. Ketiga orang itu adalah Theodorus Kopong, Emanuel serta juragan kapalnya yang bernama Lorens Koten. ‘’Tetapi untuk lebih jelas, kami masih koordinasikan dengan imigrasi di NTT untuk mengetahui kebenaran dari tiga nama yang
dilaporkan itu,’’ ujar Lebu Raya. Dia berharap pembebasan WNI itu bisa dilakukan segera. ‘’Karena kita juga tidak ingin warga NTT ditahan oleh kelompok-kelompok bersenjata di Malaysia. Dan kita juga mengharapkan jika memang benar warga kita yang ditangkap maka pemerintah pusat bisa membantu membebaskannya,’’ katanya. (ant)
Putra Bin Laden Ancam Amerika Serikat
Hamza bin Laden
Bali Post/ap
Dubai – Putra mendiang bekas pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden mengancam menuntut balas kepada Amerika Serikat atas pembunuhan ayahnya. Berdasarkan sebuah pesan audio yang diposting online, Hamza bin Laden bersumpah untuk melanjutkan perang kelompok militan global itu melawan AS dan sekutunya. Pernyataannya itu disampaikan dalam pidato berdurasi 21 menit yang berjudul ‘’Kita semua Osama’’, kutip SITE Intelligence Group. ‘’Kami akan terus menyerang kalian dan membidik kalian di negara kalian dan di luar negeri sebagai jawaban atas penindasan kalian terhadap rakyat Palestina, Afghanistan, Suriah,
Irak, Yaman, Somalia dan di seluruh tanah muslim yang tidak bebas dari penindasan kalian,’’ kata Hamza. Osama bin Laden dibunuh di tempat persembunyiannya di Pakistan oleh pasukan komando AS pada 2011 yang menjadi pukulan berat bagi Al-Qaeda yang melancarkan Serangan 11 September 2001 itu. Dokumendokumen yang ditemukan dari tempat persembunyian bin Laden dan disiarkan oleh AS tahun lalu menunjukkan bahwa para pembantunya berusaha mempersatukan bin Laden dengan Hamza yang pernah menjalani tahanan rumah di Iran. Hamza yang kini berusia 20an tahun sedang berada di sisi ayahnya di Afghanistan sebelum
Serangan 11 September dan menghabiskan waktu dengannya di Pakistan setelah invasi pimpinan AS menekan sebagian besar pemimpin Al-Qaeda. Didahului kata pengantar dari pemimpin baru Al-Qaeda, Ayman al-Zawahiri, dalam sebuah pesan audio tahun lalu, Hamza menyuarakan suara baru bagi Al-Qaeda yang para pemimpinnya sudah dimakan usia dan kesulitan menginspirasi para militan seluruh dunia karena kalah bersaing dengan ISIS. ‘’Hamza memberi wajah baru bagi Al-Qaeda, yang langsung terhubung ke pendiri organisasi ini. Dia artikulatif dan musuh yang berbahaya,’’ kata Bruce Riedel dari Brookings Institution seperti dikutip Reuters. (ant)