Edisi 22 Mei 2016 | Balipost.com

Page 1

20 HALAMAN NOMOR 267 TAHUN KE 68 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

balipost (133 rb Like) http://facebook.com/balipost

Pengemban Pengamal Pancasila

MINGGU PAING, 22 MEI 2016

Hoki “THE critical question is not ‘are you lucky’, but what do you do with the luck you got”. (Jim Collins). Saya tidak senang dengan bentuk hidung saya. Besar. Jelek. Saya berencana mengoperasinya. Operasi plastik supaya hidungnya mancung kayak Brad Pitt. Namun, istri saya sangat tidak setuju, katanya nanti hokinya hilang. Itu hidung hoki katanya. Bayangkan, semua kerja

keras, mulai belajar di sekolah, di universitas, trainingtraining yang bejibun, pelatihan-pelatihan yang saya ikuti, seminar, dan buku-buku yang saya pelajari selama 20-25 tahun terakhir, kalah hanya karena bentuk hidung. Apa yang saya capai selama ini salah satu faktornya adalah bentuk hidung yang katanya membawa hoki. Jadinya tidak boleh dioperasi. Kalau dioperasi, bentuk hidungnya berubah, hokinya hilang. “Hoki te it, punsu te ji,” demikian kata ayah saya. Keberuntungan yang paling

utama, kepandaian nomor dua. Baru-baru ini, saya membaca buku yang menarik dari Jim Collins, ‘’Great by Choice’’. Ceritanya adalah bagaimana perusahaan-perusahaan yang berhasil mencapai prestasi luar biasa. Perusahaan yang nilai sahamnya naik puluhan kali lipat dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan kompetitornya. Perusahaan yang terus tumbuh walaupun dunia terus berubah. Perusahaan yang tetap berkibar di tengah dunia yang chaos dan tidak pasti.

@balipostcom (4.126 Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipostcom http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418

Salah satu chapter yang menarik adalah ada satu bab yang didedikasikan oleh Jim Collins dan timnya untuk mempelajari masalah keberuntungan. Saya pikir ini menarik karena belum pernah saya menemukan studi yang dilakukan oleh researcher kelas dunia mengenai subjek hoki ini. By the way bagaimana mempelajari keberuntungan? Premise-nya adalah apakah ada faktor keberuntungan (luck) yang berperan dalam keberhasilan perusahaan-perusahaan luar

biasa itu. Apakah Bill Gates beruntung? Malcolm Galdwell dalam bukunya ‘’Outlier’’ mengatakan bahwa luck play a certain role dalam keberhasilan seseorang. Gates beruntung karena dilahirkan di keluarga menengah atas Amerika. Gates beruntung lahir di pertengahan 1950. Sehingga Gates muda, masih di college ketika kebangkitan personal komputer dimulai. Lahir 10 tahun lebih awal, Gates mungkin sudah bekerja di IBM dan

berkeluarga, sehingga tidak mungkin menghabiskan waktu berjam-jam setiap harinya, zero sleep, makan fast food berbulan-bulan, mengerjakan proyeknya, yaitu mengembangkan bahasa pemrograman BASIC bukan personal komputer Altair. Lahir 10 tahun belakangan, Gates masih di high school, jadi tidak mungkin juga ikut serta dalam pengembangan early programming ketika itu. Hal. 19 Masa yang Tepat

18 Tahun Era Reformasi

Gagal Zero Korupsi dan Reformasi Birokrasi

WAISAK - Seorang biksu menata bunga di altar untuk mempersiapkan acara Waisak di Candi Sewu, Prambanan, Jawa Tengah, Sabtu (21/5) kemarin.

Jakarta (Bali Poat)Sabtu (21/5) kemarin, genap 18 tahun era reformasi. Pada saat itu, lengsernya Presiden Soeharto dan dijadikan sejarah peralihan kekuasaan dari Orde Baru ke era Reformasi. Masa yang menyerukan demokrasi untuk keadilan rakyat. Anggota Komisi III DPR RI Masinton Pasaribu, yang ikut ambil bagian dalam demonstrasi melengserkan Soeharto, mengakui masih banyak cita-cita reformasi yang belum terealisasi. “Cita-cita demokrasi dalam reformasi masih bersifat prosedural belum masuk pada demokrasi substantif,” katanya. Politisi PDI-P ini memaparkan, demokrasi prosedural yang dia maksud adalah kinerja berbagai lembaga negara yang sudah transparan, pengakuan secara undang-undang mengenai multipartai, pemilu terbu-

ka, kebebasan pers, dan lain sebagainya. Namun, menurut dia, semua itu menjadi bagian kecil dari realisasi tuntutan mahasiswa dan masyarakat saat menyuarakan reformasi. Dia juga mengatakan, demokrasi sebagai buah dari reformasi saat ini harus tetap dijaga dan diperluas. “Itu semua harus terus dikawal hingga korupsi, kolusi, dan nepotisme benarbenar tidak ada. Kita ingin zero korupsi dan pemerintahan yang transparan. BPM/ade Hal. 19 DEMONSTRASI - Sejumlah massa melakukan demonstrasi untuk Kawal Terus memperingati 18 tahun era reformasi.

BPM/ant

Makin Turun, Ketahanan Pangan Bali SEJAK dulu, ketahanan pangan Bali tergantung dari Jawa. Lihat saja sedikit ada gejolak panen di Jawa, pasokan pangan ke Bali menjadi seret dan harga melambung tinggi. Saat ini menjelang bulan puasa, sejumlah kebutuhan pokok di Bali ikut melambung. Bali mandiri dalam urusan pangan sepertinya jauh panggang dari api. Apalagi jumlah penduduk Bali terus meningkat karena arus pendatang, lahan sawah semakin menyempit membuat ketahanan pangan Bali semakin menurun. Luasan wilayah dengan jumlah penduduk yang tidak berimbang, berdamak pada kekurangan pasokan untuk konsumsi. Seperti produksi padi di Denpasar sejatinya cukup tinggi. Namun, karena jumlah penduduk yang cukup banyak, produksi yang tinggi tidak mampu menutupi jumlah kebutuhan akan beras. Kabid Produksi Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar, Drh.I da Bagus Mayun Suryawangsa, mengakui tingkat produksi padi di Denpasar cukup tinggi. Bahkan, dibandingkan ka-

bupaten lainnya di Bali, Denpasar menduduki posisi yang paling atas. Dikatakan, luasan sawah pada 2015 lalu mencapai 2.509 hektar atau 20 persen dari luasan Kota Denpasar. Sedangkan produksinya mencapai 27.000 ton beras kering panen. Ini menunjukkan produksi sebesar 6,7 kuintal per hektar. Sedangkan jumlah penduduk Denpasar sesuai hasil Sensus 2010 lalu mencapai 877 ribu lebih. “Jadi, bila dihitung setiap orang yang membutuhkan 115 kilogram per orang per tahun, Denpasar masih banyak kekurangan, sekitar 67.000 ton beras. Sementara kebutuhan untuk penduduk Denpasar mencapai 92.000 ton,” katanya. Mayun mengatakan, dengan luasan sawah yang sedikit dan jumlah penduduk yang banyak, jelas akan kekurangan. Meskipun dari tingkat produksi sudah sangat tinggi. “Kendalanya luas sawah yang kecil, bagaimana pun tidak akan bisa memenuhi kebutuhan sendiri,” katanya. Hal. 19 Alih Fungsi Lahan

Petani Tabanan Beralih ke Pertanian Organik Jonatan Christie

Tiongkok Rebut Uber

Indonesia Berharap di Thomas Kunshan Tiongkok kembali merebut Piala Uber setelah mengalahkan Korea Selatan di final di Kunshan Sport Center Stadium, Kunshan, Sabtu (21/5) kemarin. Dalam 10 perhelatan Piala Uber terakhir, Tiongkok menjuarai sembilan kali. Sementara itu, Indonesia berharap bisa memboyong Piala Thomas. Indonesia akan melakoni laga final Piala Thomas pada Minggu (22/5) ini, melawan Denmark. Indonesia mengaku siap menghadapi tim Skandinavia tersebut. Namun, Manajer Tim Thomas dan Uber Indonesia, Rexy Mainaky, berkeyakinan kalau Denmark tidak akan mudah disingkirkan. “Kami siap melawan Denmark. Kami tidak melihat atau berpikir Denmark mudah dikalahkan, tapi kami tetap fokus dan konsentrasi ke pertandingan,” ujar Rexy. Menjadi finalis Piala Thomas 2016, Indonesia dan Denmark untuk kali kelima bertarung di babak puncak turnamen beregu putra paling bergengsi ini. Hal. 19 Partai Puncak

BPM/dok

PANGAN - Sebagian besar pangan Bali seperti buah-buahan dipasok dari Jawa.

TABANAN memiliki lahan pertanian 21.742 hektar. Jumlah ini terus mengalami penyusutan setiap tahunnya. Untuk menekan alih fungsi lahan, pemerintah Kabupaten Tabanan mengeluarkan program Gerbang Pangan Serasi. Salah satunya adalah mendorong petani di Tabanan untuk melakukan pertanian organik yang hasilnya disebut beras sehat di mana petani yang mau menerapkan pertanian organik akan disiapkan pasarnya oleh pemerintah. Hal. 19 Beras Sehat

Mewujudkan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

Oleh: Prof. Dr. Ida Bagus Raka Suardana, S.E., M.M.

KALAU ditinjau dari luas wilayah, Provinsi Bali termasuk provinsi yang paling kecil di Indonesia, dengan luas sekitar 5.636,66 km2 serta jumlah penduduk 4.056.300 orang (2013) dan total 953.726 rumah tangga (RT). Berkaitan dengan pangan, tentu jumlah RT petani adalah faktor utamanya. Sampai tahun 2013, jumlah RT yang berusaha di pertanian sebanyak 404.507 RT (42,4 persen dari total RT di Bali). Lebih dari setengahnya adalah petani gurem (memiliki kurang dari 0,5 hektar) sebanyak 257.181 RT. Sejak dua warsa terakhir, lahan yang dimanfaatkan untuk usaha pertanian dari tahun ke tahun semakin menyusut akibat derasnya alih fungsi atau

konversi lahan pertanian ke bukan lahan pertanian seiring kemajuan pembangunan infrastruktur, khususnya infrastruktur pariwisata. Tentu saja akibat alih fungsi lahan, terutama lahan sawah, berdampak pada penurunan hasil produksi pertanian. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, luas sawah 81.482 ha (2007), tahun berikutnya menurun menjadi 81.235 ha (2008), dan tahun 2013 adalah 81.165 ha, sedangkan berdasarkan data Kantor Bulog Divisi Regional Bali, dari total kebutuhan beras 31.000 ton per tahun, sebanyak 22.000 ton beras atau 71% didatangkan dari Pulau Jawa. Demikian juga kebutuhan akan buah-

buahan, Bali masih dibanjiri oleh buahbuahan yang datang dari luar pulau maupun impor dari negara lain. Hal itu akan sangat kelihatan menjelang hari raya, hampir 60 persen produk pertanian yang dijual di pasar tradisional di Bali didatangkan dari luar Bali, termasuk sarana upakara untuk kelengkapan upacara dalam mendukung kekuatan Bali secara religius keagamaan, sebagian besar masih berasal dari luar, seperti janur, pisang, jeruk, apel, daging, telur, dan sebagainya. Tampaknya ketergantungan produk luar itu semakin lama akan semakin meningkat. Apa penyebabnya? Hal. 19 Ancaman Serius


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.