Edisi 21 Juni 2017 | Bisnis jakarta

Page 1

No. 49 tahun XI

8 Halaman

Rabu, 21 Juni 2017

Free Daily Newspaper www.bisnis-jakarta.com

Indonesia Perlu Tangkap

Peluang OBOR lebih Besar

JAKARTA - Indonesia perlu menangkap peluang yang lebih besar dari inisiatif One Belt One Road (OBOR) karena berbagai proyek yang disasar dalam inisiatif tersebut dinilai berhubungan erat dengan pembangunan infrastruktur berbagai sektor. “Indonesia adalah salah satu negara di Asia yang memiliki potensi ekonomi menjanjikan,” kata Presdir PT Bank HSBC Indonesia Sumit Dutta dalam siaran pers, kemarin. Berdasarkan hasil kajian Riset Global HSBC, meningkatnya kemakmuran ASEAN terbukti turut meningkatkan permintaan kebutuhan perumahan, sekolah, rumah sakit, rel kereta api, bandar udara, dan fasilitas lainnya. Menurut analisis HSBC, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, enam negara ASEAN dengan tingkat ekonomi tertinggi, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam, diperkirakan akan menginvestasikan sekitar 2,1 triliun dolar AS sampai tahun 2030. Sejalan dengan OBOR yang ambisius dari Tiongkok, kolaborasi dengan keinginan pembangunan tadi berpotensi menghasilkan ledakan investasi dan konstruksi. Proyek-proyek yang disasar inisiatif itu juga berhubungan erat dengan pembangunan infrastruktur, baik transportasi maupun energi, yang telah dibuktikan oleh perusahaan-perusahaan Tiongkok di dalam negeri mereka. Selain itu, hubungan perdagangan ASEAN-Tiongkok sendiri tumbuh melalui rantai suplai kawasan, terutama di industri elektronik dan mesin, dan ada hubungan erat komoditas dagang Tiongkok-ASEAN. Inisiatif OBOR dinilai mampu menjadi daya tarik pembangunan di negara ASEAN, bukan hanya karena melemahnya investasi langsung luar negeri di negara-negara selain Tiongkok, namun juga karena meledaknya pembangunan infrastruktur di negara-negara bersangkutan.(ant)

Bisnis Jakarta/ist

DEFISIT ANGGARAN - Kinerja ekspor pada triwulan II 2017 dinilai tak sebaik triwulan sebelumnya, sedangkan investasi nonbangunan belum tumbuh cepat pada periode ini. Defisit anggaran diprediksi akan melebar, dari target dalam APBN 2017 sebesar 2,41 persen terhadap PDB, menjadi 2,6 persen terhadap PDB, karena adanya tambahan belanja prioritas.

Defisit Anggaran

Diprediksi Melebar Hingga 2,6 Persen JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan porsi utang Indonesia mengalami pertumbuhan hingga Rp3.667,41 triliun karena pemerintah sedang mendorong kinerja pembangunan. “Tumbuh ce-

pat karena kita memang mendorong betul pembangunan,” kata Darmin di Jakarta, kemarin. Meski porsi utang pemerintah saat ini telah mencapai Rp3.667,41 triliun, menurut Darmin, rasio utang terhadap PDB Indonesia masih rendah

daripada negara maju maupun negara berkembang lainnya. “Utang Indonesia kalau dibandingkan dengan berbagai negara, tidak termasuk tinggi. Dia masih ada di rasio 30 persen (terhadap PDB). Itu masih di bawah kebanyakan

negara,” katanya. Darmin mengatakan bahwa pemerintah telah berupaya mengurangi porsi utang dalam mendorong kinerja pembangunan, yaitu dengan mengundang keterlibatan swasta maupun badan usaha. Menurut

Hipmi Apresiasi

Kinerja Mendag Karena Harga Stabil

Enggartiasto Lukita

JAKARTA - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) mengapresiasi kinerja Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita karena harga-harga kebutuhan politik relatif stabil menjelang Lebaran 2017 dan

tidak bergejolak seperti tahun sebelumnya. “Pantauan Hipmi harga-harga relatif stabil sejak awal bulan puasa sampai jelang Lebaran ini, tidak ada gejolak harga yang berarti. Harga juga tidak

KURS RUPIAH

13.500 13.500

13.057 13.168

13.020

14.000 12/11

14/11

15/11

fluktuatif,” kata Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Hipmi Bahlil Lahadalia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa. Menurut Bahlil, kinerja Mendag dan lembaga pemerintah lainnya yang telah bekerja keras memantau pasokan, distribusi, dan pengawasan harga hingga ke konsumen sehingga harga-harga telatif stabil merupakan sebuah hal yang layak diapresiasi. Pada tahun-tahun sebelumnya, gejolak harga kerap mewarnai saat Ramadhan dan Lebaran antara lain karena momentum tersebut kerap dimanfaatkan para spekulan untuk memainkan harga kebutuhan pokok. “Kami lihat aksi spekulan-spekulan tidak berani muncul tahun ini. Sebab dari awal Hipmi minta Mendag tegas dan beliau memang tegas dalam menindak,” katanya. Ketum Hipmi menyatakan ketegasan tersebut terlihat dari pernyataan bahwa untuk berbagai pihak yang telah terbukti menjadi spekulan, perizinannya akan dicabut. Bahlil mengatakan, kunci stabilitas harga terletak pada kesigapan pemerintah pusat, kepolisian, dan pemerintah daerah dalam mendisiplinkan importir, distributor, agen-agen sampai ke pedagang pasar. “Kami lihat simpul-simpul di jalur distribusi ini lancar, sebab dikawal semua. Tidak ada ‘bottleneck’ sehingga pasokan ke pasar lancar. Bahkan harga di beberapa tempat malah turun,” paparnya. Hipmi berharap agar tren stabilitas harga tetap dipeliha-

ra saat Lebaran dan setelah Lebaran, sehingga juga bakal meringankan beban masyarakat kecil di berbagai daerah. Sebelumnya, Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf mengatakan hingga pekan terakhir Ramadhan 1438 H harga jual komoditas pangan relatif stabil, bahkan jauh menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Sampai pekan terakhir, komoditas pangan harganya stabil. Kami mengapresiasi upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah,” kata Syarkawi Rauf. Syarkawi mengapresiasi upaya pemerintah melalui Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan yang mampu meredam gejolak harga pangan selama Ramadhan 2017 sehingga harga jual eceran pangan utama seperti daging sapi, bawang putih, gula, dan minyak goreng yang harganya relatif stabil. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyakini harga kebutuhan pangan akan tetap stabil dan tidak melonjak terlalu tinggi menjelang Lebaran. “Rasanya kali ini kita makin bisa mengendalikan harga pangan,” kata Darmin di Jakarta, Kamis (15/6). Darmin mengatakan beberapa harga komoditas pangan mulai mengalami penurunan seperti cabai rawit, gula dan bawang putih, yang harganya beberapa waktu lalu masih relatif tinggi. (ant)

dia, melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) tersebut, beban APBN dalam membangun infrastruktur akan sedikit berkurang. “Pemerintah memang berusaha supaya pembangunan infrastruktur jangan membebani

APBN terlalu besar. Kalau Anda melihat sekarang banyak pembangunan, untuk air minum, tol dengan KPBU, itu sebenarnya supaya jangan terlalu membebani APBN,” ujarnya. Sebelumnya, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan

dan Risiko Kementerian Keuangan mencatat hingga akhir April 2017 total utang pemerintah pusat mencapai Rp3.667,41 triliun, atau naik sekitar Rp17 triliun dari porsi utang pada bulan Maret 2017 sebesar Rp3.649,75 triliun. (ant)

Rupiah

Bergerak Melemah 14 Poin JAKARTA - Nilai tukar rupiah kemarin sore, bergerak melemah sebesar 14 poin menjadi Rp13.289 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.275 per dolar Amerika Serikat (AS). Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, penguatan mata uang rupiah terhadap dolar AS cenderung tertahan di tengah masih lemahnya harga minyak mentah dunia akibat suplai berlebih di pasar. “Harga minyak

masih di bawah level 50 dolar AS per barel, kondisi itu menjadi faktor negatif bagi mata uang berbasis komoditas, seperti rupiah,” katanya. Menurut dia, harga minyak mentah yang cenderung masih tertekan menyusul produksi berlebihan dari rig Amerika Serikat berdampak negatif bagi fluktuasi rupiah. Hal itu dikarenakan minyak merupakan salah satu komoditi ekspor Indonesia, sehingga pergerakan harganya mempengaru-

hi rupiah Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa The Fed yang percaya diri untuk kembali menaikan suku bunga acuannya (Fed Fund Rate/ FFR) juga turut membuat laju dolar AS berbalik menguat dibandingkan sebelumnya. “Sebelumnya dolar AS tertekan karena sejumlah data ekonomi yang masih lemah, namun pernyataan The Fed yang optimis itu membalikan arah,” tuturnya. (ant)

Bisnis Jakarta/ant

NILAI TUKAR RUPIAH - Petugas membawa tumpukkan uang di Cash Center Bank Mandiri, Jakarta, kemarin. Nilai tukar rupiah kemarin sore, bergerak melemah sebesar 14 poin menjadi Rp13.289 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.275 per dolar Amerika Serikat (AS).

Pemimpin Umum : Satria Naradha, Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Suja Adnyana, Redaktur Pelaksana : Nikson, Gde Rahadi, Redaksi : Hardianto, Ade Irawan, Kuswandi, Petrus, Bogor : Aris Basuki (Koordinator), M. Ibrahim, Depok : Rajif Nugroho, Tangsel : Novi Revolusiana, Iklan : Emiliana, Sirkulasi : D. Swantara. Alamat Redaksi : Jalan Gelora VII No 32 Palmerah, Jakarta Pusat. Telpon (021) 5356272, 5357602, Fax (021) 53670771. Website : www.bisnis-jakarta.com, email : info@bisnis-jakarta.com. Tarif Iklan : Iklan Mini minimal 3 baris Rp 6.000 per baris, Iklan Umum/Display BW : Rp 15.000 per mmk, Iklan Warna FC : Rp. 18.000 per mmk Iklan Keluarga/Duka Cita : Rp 7.000 per mmk, Advetorial Mini (maks 400 mmk) Rp 4.500 per mmk, Biasa (lebih dari 400 mmk) Rp 6.000 per mmk. Pembayaran melalui Bank BCA No Rekening 006-304-1944 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi, Bank BRI No Rekening 0018-01-000580-30-2 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi. Bukti transfer di fax ke (021) 53670771, cantumkan nama dan nomor telpon sesuai registrasi.

Penerbit : PT. NUSANTARA MEDIA BALIWANGI Wartawan Bisnis Jakarta membawa tanda pengenal dan tidak dibenarkan meminta/menerima sesuatu dari sumber.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.