Edisi 08 Januari 2017 | Balipost.com

Page 1

20 HALAMAN NOMOR 139 TAHUN KE 69 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

balipost (157 rb Like) http://facebook.com/balipost

MINGGU PON, 8 JANUARI 2017

Pengemban Pengamal Pancasila

@balipostcom (4.710 Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipostcom http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418

Retno ”Tekan” Julie Bishop Jakarta (Bali Post) Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, menegaskan, otoritas Australia harus segera menangkap dan memproses hukum penerobos Gedung Konsulat Jenderal Indonesia di Melbourne, yang kemudian mengibarkan bendera kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM). “Otoritas Australia harus segera menuntaskan investigasi dan memproses hukum pelaku kriminal penerobos KJRI Melbourne,” kata Marsudi melalui pernyataan yang dimuat pada akun media sosial Kementerian Luar Negeri, Sabtu petang (7/1) kemarin. Lebih lanjut, Marsudi menyampaikan, penerobosan di kompleks Konsulat Jenderal Indonesia di Melbourne merupakan tindakan kriminal yang sama sekali tidak dapat ditoleransi. Oleh karena itu, Australia sebagai negara penerima memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk segera memproses hukum pelaku dan menjamin keamanan semua misi Indonesia di Australia, sesuai Konvensi Wina 1961 dan 1963 tentang Hubungan Diplomatik dan Konsuler. Hal. 19 Lakukan Komunikasi

Julie Bishop

Retno Marsudi

Indonesia Protes Australia

Wiranto

Pemutusan Kerja Sama Tak Menyeluruh Jakarta (Bali Post) Memanasnya hubungan RI- Australia tak lepas dari diputusnya kerja sama pertahanan dengan Indonesia hingga terjadi insiden pengibaran bendera OPM. Pemerintah Indonesia menyatakan pemutusan kerja sama pertahanan RI-Australia bukan penghentian secara menyeluruh namun hanya program kerja sama pelatihan bahasa. “Bukan pemutusan kerja sama pertahanan secara menyeluruh seperti yang diberitakan di banyak media akhir-akhir ini,” kata Menko Polhukam Wiranto dalam konferensi pers belum lama ini. Hal. 19 Pelatihan Bahasa

Harus Pintar Kelola Generasi Produktif DALAM beberapa bulan ini, pihak kejaksaan selaku penuntut dalam perkara narkoba memang cukup membuat pelaku shock. Ya, mereka yang terbukti menjadi pengedar, walau barang buktinya kisaran nol koma, tuntutan bisa di atas sepuluh tahun penjara. Bahkan beberapa waktu lalu, secara berturutturut jaksa menuntut pelaku narkoba dengan pidana penjara selama 17 tahun, walau barang buktinya kecil. Tetapi, ada juga pelaku yang barang buktinya lumayan banyak, tuntutan hukumannya di bawah 10 tahun. Soal vonis, semua tergantung hakim dalam memutus perkara tersebut. Biasanya, dalam setiap pertimbangan, hakim mengatakan dalam pertimbangan yang memberatkan, yakni bisa merusak generasi bangsa. Memang, bahaya narkoba dewasa ini sudah tidak pandang bulu. Profesi dan jalur apa pun sudah ada yang terkena kasus narkoba. Sementara polisi dan BNN dalam setahun ini, sudah berhasil mengamankan seribuan kasus narkoba. Praktisi hukum, Gusti Putra Yudhi S. yang dimintai pendapat Sabtu (7/1) kemarin, mengatakan, narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan saraf yang dapat mengubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk. “Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma dan ketenteraman umum, menimbulkan dampak negatif yang berpengaruh pada tubuh baik secara fisik maupun psikologis,” ucap praktisi hukum asal Buleleng itu. Hal. 19 Tantangan Besar

INDONESIA DARURAT NARKOBA

Tangkap Pengibar Bendera OPM Jakarta (Bali Post) -

Pemerintah Indonesia meminta otoritas Australia untuk segera menangkap pelaku yang menerobos Konsulat Jenderal RI di Melbourne dan mengibarkan bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM). Juru Bicara Kementerian Luat Negeri RI Arrmanatha Nasir di Jakarta, Sabtu (7/1) kemarin, mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah berkomunikasi dengan Menlu Australia Julie Bishop, Sabtu pagi kemarin, yang menekankan kewajiban Australia untuk melindungi semua properti diplomatik sesuai dengan Konvensi Wina. “Pemerintah RI telah menyampaikan protes kepada pemerintah Australia dan meminta agar pelaku segera ditangkap dan dihukum secara tegas sesuai dengan hukum yang berlaku,” kata dia. Dalam komunikasi tersebut, Menlu Australia menyampaikan keprihatinan atas kejadian tersebut dan komitmen untuk menangkap pelaku serta men-

ingkatkan keamanan di seluruh kantor diplomatik dan konsulat Indonesia. Insiden penerobosan dan pengibaran bendera OPM tersebut terjadi pada hari Jumat (6/1) saat sebagian besar staf KJRI sedang melakukan ibadah Salat Jumat. Pelaku menerobos halaman gedung apartemen

tetangga KJRI, kemudian memanjat pagar tembok KJRI yang tingginya lebih dari 2,5 meter. Terkait dengan kejadian tersebut, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, mengatakan bahwa pemerintah RI dan Australia sebaiknya waspada agar hubungan kedua negara tidak terganggu. “Besar kemungkinan, pelaku memanfaatkan situasi pascapenangguhan kerja sama pelatihan militer antarkedua negara,” katanya. Ia menegaskan, “Tindakan tersebut sulit untuk dianggap terpisah dari ingar-bingar di kedua negara pascapenangguhan itu.” Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengumumkan penghentian sementara kerja sama pelatihan Indonesia-Australia setelah mencuat pidato dan makalah di institusi Australia yang menghina ideologi Pancasila. (ant)

Generasi Emas Tanpa Narkoba BADAN Narkotika Nasional (BNN) beserta jajarannya terus gencar melaksanakan program Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Ini bukti jika keseriusannya menangani masalah narkoba di Indonesia. Apalagi Presiden Joko Widodo menetapkan Indonesia darurat narkoba. Disinyalir peredaran narkoba saat ini tidak lagi sebatas bisnis, tapi didesain memutus mata rantai generasi muda agar negara tidak lagi memiliki generasi penerus yang kuat atau lost generation (generasi yang hilang). Jika hal itu terjadi maka negara asing yang akan menguasai semua sektor dan sendi-sendi perekonomian Indonesia. Guna mewujudkan generasi emas yaitu generasi sehat tanpa narkoba, seluruh rakyat Indonesia harus bersama-sama dan bersungguh-sungguh memerangi narkoba, terutama dari kehidupan generasi muda sebagai penerus bangsa. Apalagi dari data berbagai sumber menyatakan saat ini jumlah penduduk usia muda lebih banyak daripada yang tua. Mereka inilah diharapkan jadi generasi emas yang nantinya tahun 2045 menjadi penerus memimpin negara ini dan membawa kemajuan serta kejayaan bagi Indonesia. “Saat ini yang perlu dilindungi dan dibentengi adalah para remaja, terutama berstatus pelajar dan mahasiswa. Mereka adalah generasi penerus dan aset bangsa. Jangan sampai di Indonesia terjadi lost generation,” tegas Kepala BNNP Bali Brigjen Pol. Putu Gede Suastawa Sabtu (7/1) kemarin. Hal. 19 Masuk Mata Pelajaran

Budaya Konsumtif Hambat Wujudkan Generasi Emas Bali KAISAR Jepang langsung memanggil para pembesarnya ketika negeri sakura luluh lantak dibom Amerika. Bukan untuk bertanya tentang berapa jumlah tank yang masih tersedia atau berapa jenderal yang masih hidup, malah menanyakan, apakah masih ada guru yang hidup di Jepang. Beruntung pada saat itu masih ada guru yang hidup.

“Artinya apa? Melalui guru-lah dilahirkan generasi-generasi cerdas kemudian untuk membangun negara Jepang itu sendiri dan terbukti berhasil. Saya yakin juga dengan peranan, fungsi guru di Bali, kita optimis menjawab tantangan globalisasi melalui generasi emas yang cerdas,” ujar Wakil Ketua DPRD Bali, Dr. I Nyoman Sugawa Korry, saat diskusi ‘’Strategi mewujudkan generasi emas Bali’’ di acara penyerahan Anugerah K. Nadha Nugraha belum lama ini. Menurut Sugawa, generasi emas akhir-akhir ini memang banyak menjadi pembicaraan karena disadari tahun 2020-2035, struktur demografi bangsa Indonesia akan didominasi oleh generasi yang produktif. Generasi muda produktif ini bisa menjadi sebuah keunggulan bagi bangsa apabila mereka diisi oleh kemampuan-kemampuan lebih dibandingkan generasi sebelumnya. Hal. 19 Pendekatan Komprehensif


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 08 Januari 2017 | Balipost.com by e-Paper KMB - Issuu