20 HALAMAN NOMOR 251 TAHUN KE 68 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com
TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA
E-mail: balipost@indo.net.id
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (124 rb Like) http://facebook.com/balipost
RABU WAGE, 4 MEI 2016
Pengemban Pengamal Pancasila
Acharya Yogananda Bantah Bergerilya Cari Tanda Tangan Denpasar (Bali Post) Ida Acharya Agni Yogananda membantah door to door mencari tanda tangan para Wakil Dharma Adhyaksa terkait keputusan Pesamuhan Sabha Pandita tanggal 9 April 2016. Acharya mengaku hanya mendampingi Ketua Sidang yakni Pedanda Gde Bang Buruan Manuaba mencari tanda tangan itu. Ini dikarenakan Sekretaris Sabha Pandita dan staf yang mestinya melakukan tugas tersebut sudah tidak aktif. Pihaknya tidak mau dibantu oleh Sabha Walaka karena tidak ingin diintervensi. Apalagi menurut Anggaran Dasar, Sabha Walaka hanya bertugas menyiapkan bahan dan mendampingi pandita. ‘’Pimpinan sidang Ida Bang Buruan Manuaba ikut mencari tanda tangan, kita hanya mendampingi. Mohon diluruskan, bahwa tidak ada istilah gerilya. Supaya ini cepat selesai. Kalau toh ada kekeliruan, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya sesuai ketentuan yang berlaku,’’ ujarnya, Selasa (3/5) kemarin. Acharya Yogananda menjelaskan, draf keputusan yang disodorkan pimpinan sidang membahas KSPN Besakih dan kawasan Teluk Benoa atau tidak secara frontal memutuskan kawasan suci Teluk Benoa. Keputusan ini disesuaikan dengan SK Sabha Pandita untuk Tim 9 yakni mengkaji KSPN Besakih dan kawasan Teluk Benoa. Inilah yang kemudian dibahas dalam pesamuhan sehingga keputusannya harus disesuaikan. Terlebih saat pesamuhan, Sabha Pandita juga telah menerima kajian Tim 9 dengan mendrop poin b dan c pada halaman 8. ‘’Kalau tidak dibaca utuh kelihatannya tidak ada kata-kata suci, (padahal) ada. Kajian Tim 9 di kawasan Teluk Benoa itu ada banyak tempat suci dan beberapa kawasan suci. Kawasan laut, kawasan teluk, kawasan pantai, loloan, campuhan, dan sebagainya. Banyak malahan, tidak hanya satu,’’ jelasnya. Hal. 19 Tempat Suci
@balipostcom (4.088 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418
Dharma Adhyaksa Minta Wiana Tak Perkeruh PHDI PERNYATAAN Ketut Wiana yang menyebutkan Sabha Walaka keliru dalam menyalin keputusan Pesamuan Sabha Pandita, disorot Dharma Adhyaksa Parisada Ida Pedanda Gde Ketut Sebali Tianyar Arimbawa. Dharma Adhyaksa sangat menyesalkan pernyataan Ketut Wiana juga duduk di Pengurus Harian Parisada Pusat, yang mempersempit pengertian ‘’kesucian’’ dalam tataran yang pragmatis.
Bali Post/dok
Ida Acharya Agni Yogananda
Ida Pedanda Sebali sangat menyesalkan sekaligus menegur dan minta Ketut Wiana lebih hati-hati membawa status sebagai ketua di Parisada Pusat, agar tidak memperkeruh Parisada dan menambah kebingungan umat Hindu. Sebab, menurut Dharma Adhyaksa, jangankan Teluk Benoa, bahkan seluruh alam Bali ini suci dan harus dijaga kesuciannya. Dharma Adhyaksa juga menyesalkan sikap Ketut Wiana karena melampaui kewenangan yang diatur dalam Anggaran Dasar Parisada. Sebab, menurut Anggaran Dasar, yang ditugaskan dan diberi kewenangan menyiapkan bahan dan mendampingi Sabha Pandita adalah Sabha Walaka, bukan porsi Ketut Wiana sebagai Pengurus Harian masuk pada substansi. Soal apakah Keputusan Sabha Pandita menentang penguasa seperti dikeluhkan Ketut Wiana, Dharma Adhyaksa menegaskan, Keputusan Sabha Pandita itu jelas pada ranah kesucian semata, tidak masuk pada masalah pro-kontra reklamasi. ‘’Soal pemerintah mau mereklamasi dan mengabaikan keputusan ini, Parisada tidak punya otoritas untuk menghentikannya, tetapi pemerintahlah yang akan menerima konsekuensinya kalau keputusan ini tidak diperhatikan sama sekali. Hal. 19 Aspirasi Umat
Hal. 19 Hal. 19 Pulau Pudut Rekomendasi
Kasus Suap Reklamasi
Ketua DPRD DKI Akui Temui Aguan Jakarta (Bali Post) – Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengakui pernah menemui bos PT Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan selaku mantan atasannya. ‘’Sebetulnya silaturahim kan tidak masalah, saya kan salah satu bekas karyawan beliau (Aguan),’’ kata Prasetyo usai diperiksa di gedung
Prasetyo Edi Marsudi
KPK, Jakarta selama sekitar delapan jam, Selasa (3/5) kemarin. Prasetyo dalam perkara menjadi saksi untuk Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja. Ariesman adalah tersangka dalam perkara dugaan tindak pidana pemberian hadiah terkait pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Pantai Utara
Jakarta. ‘’Sekali bertemu,’’ tambah politisi PDI Perjuangan itu singkat. Pernyataan Prasetyo berbeda dengan keterangan Ketua Badan Legislasi Daerah (Balegda) DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik yang juga diperiksa KPK, kemarin. Taufik membantah pernah bertemu dengan Aguan di rumah Aguan.
Padahal pengacara Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta M Sanusi, Krisna Murthi, menyebut kliennya sempat ditelepon oleh M Taufik untuk datang ke rumah Aguan untuk menjelaskan tentang teknis ranperda. Pertemuan itu terjadi pada Januari 2016. Hal. 19 Tidak Pernah
Bali Post/ade
Pemberian VoA Harus Selektif
Lawan City, Ronaldo Dipastikan Turun
Mangupura (Bali Post) – Dibunuhnya anggota Polri A.A. Putu Sudiarta oleh Amokrane Sabet, warga Prancis, menyita perhatian banyak pihak. Pasalnya, bukan kali ini saja warga asing terlibat kriminalitas di Pulau Dewata. Di Ubud juga ada wisatawan asing mencuri. Demikian pula di Kuta, wisatawan asing mengeroyok manajer restoran. Demikian pula belasan wisatawan asing melakukan kejahatan online, termasuk pembobolan ATM. Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali Ngurah Wijaya menegaskan keterlibatan warga asing dalam aksi kriminalitas di Bali bukan lantaran pariwisata Bali yang dijual murah, melainkan merupakan perilaku oknum. ‘’Orang asing yang kaya pun ada yang melakukan tindak kriminal. Bahkan, ada wisatawan merupakan buronan Interpol, jadi bukan karena pariwisata murah. Pariwisata murah itu dampaknya pada kualitas destinasi yang menurun,’’ tegas Ngurah Wijaya, Selasa (3/5) kemarin. Hal. 19 Perilaku Negatif
Madrid – Real Madrid berharap Cristiano Ronaldo yang telah kembali bugar dapat memimpin mereka menuju final Liga Champions, meski mitranya di lini depan Karim Benzema masih diragukan dapat tampil pada pertandingan Rabu (Kamis diri hari WIB) melawan Manchester City. Ronaldo menyelesaikan sesi latihan penuh pada Senin untuk pertama kalinya sejak mengalami cedera otot paha belakang saat melawan Villarreal pada 20 April, dan ia diharapk a n dapat tampil pada leg kedua semifinal melawan City yang m a m p u menahan imbang 0-0 pada pertandingan leg pertama. Benzema, yang juga diganggu masalah otot paha belakang, hanya da-
Munaslub Golkar
Tommy Terjegal Jakarta (Bali Post) Penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar yang semula dijadwalkan 23-26 Mei 2016 dimajukan pada 15-17 Mei 2016. Ketua Steering Committee (SC) Munaslub Partai Golkar Nurdin Halid mengatakan keputusan memajukan penyelenggaraan Munaslub akan ditetapkan dalam rapat pleno Golkar hari ini (Rabu 4 Mei 2016). ‘’Insya Allah Munaslub dimajukan menjadi tanggal 15 sampai 17 Mei 2016 di Bali,’’ kata Nurdin Halid di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (3/5) kemarin. Nurdin menegaskan tidak ada motif politik tertentu dalam perubahan jadwal Munaslub tersebut. ‘’Ini hanya persoalan teknis mengenai kesiapan jadwal Bapak Presiden. Tidak ada faktor politis dan lain-lain,’’ kata Nurdin. Sementara itu, Wakil Ketua Komite Etik Munaslub Partai Golkar Lawrence Siburian memastikan Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) tidak dapat mencalonkan diri sebagai bakal calon ketua umum Golkar. Hal itu karena putra mantan Presiden Soeharto itu tidak lolos syarat pencalonan. Hal. 19 10 Tahun Penjara
Pengakuan Sandera Abu Sayyaf
Berpindah-pindah, Tidur Beralaskan Tanah WENDI Rakhadian, korban penyanderaan Abu Sayyaf yang telah dibebaskan belum lama ini, menceritakan pengalamannya selama dalam penyekapan kelompok radikal di Filipina itu. ‘’Selama disekap itu setiap harinya saya beserta teman yang lain tetap diberi makan nasi. Sistemnya, kami makan jika diberikan, kadang tiga kali sehari, kadang kurang dari itu,’’ tutur Wendi di Padang, Selasa (3/5) kemarin.
Tidak Terbit Terkait dengan hari besar Kenaikan Yesus Kristus dan Isra Mirad Nabi Muhammad SAW yang juga merupakan hari libur nasional, maka Bali Post pada tanggal 5 dan 6 Mei 2016 tidak terbit. Bali Post terbit kembali seperti biasa mulai Sabtu (7/5). Untuk itu kepada pelanggan dan relasi iklan mohon maklum. Penerbit
pat melakukan latihan lari pada Senin. Juara Eropa sepuluh kali itu meraih kemenangan 1-0 di markas Real Sociedad di Liga Spanyol pada Sabtu, tanpa kehadiran dua pencetak gol terbanyak mereka. Bintang Portugal Ronaldo tidak ambil bagian pada pertandingan pekan lalu di Manchester, sedangkan penyerang Benzema ditarik keluar lapangan saat turun minum. Meski Real memiliki peluang-peluang yang lebih baik, namun lini depan mereka tumpul pada babak kedua. Pencetak gol terbanyak sepanjang masa bagi klub, Ronaldo, telah membukukan 47 gol di semua kompetisi pada musim ini. Trigol pada leg kedua perempatfinal melawan VfL Wolfsburg membalikkan defisit dua gol dari pertandingan pertama, yang sempat berpotensi mengeliminasi pasukan Zinedine Zidane. Manajer City Manuel Pellegrini melakukan delapan perubahan terhadap timnya saat melawan Southampton pada Minggu, sebagai persiapan untuk lawatan ke Madrid, namun rencananya menjadi senjata makan tuan sebab mereka kalah 2-4. Hal. 19 Pertandingan Penting
Bali Post/ant
Untuk porsi makanan, katanya, juga diberikan secukupnya, namun dikonsumsi dalam keadaan cemas serta waswas. Saat ditanyai kegiatan yang dilakukannya selama penyekapan itu, ia mengatakan sehari-harinya hanya duduk di tempat mereka dikumpulkan (disandera). ‘’Kami 10 orang itu dikumpulkan pada satu tempat, dan tidak boleh menjauh dari tempat itu. Kami tidak berani berbuat macam-macam, karena selalu diawasi oleh beberapa orang yang menggenggam senjata laras panjang,’’ jelasnya. Wendi juga mengatakan tempat yang ditempati olehnya itu tidak menetap pada satu titik karena penyekap selalu berpindah-pindah lokasi sesuai penilaian situasi. Hal. 19 Tidak Aman