Edisi 21 Agustus 2016 | Balipost.com

Page 1

20 HALAMAN NOMOR 4 TAHUN KE 69 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

balipost (144 rb Like) http://facebook.com/balipost

MINGGU PON, 21 AGUSTUS 2016

@balipostcom (4.295 Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipostcom http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418

Pengemban Pengamal Pancasila

Gelar Rapat Kabinet di Simalungun

Presiden Percepat Poros Maritim Simalungun (Bali Post) Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak harus menggelar rapat kabinet di Jakarta. Sabtu (20/8) kemarin, Presiden Jokowi menggelar rapat kabinet terbatas (ratas) di Kabupaten Simalungun, Sumut. Rapat yang dimulai sekitar pukul 19.00 WIB itu membahas percepatan pembentukan Indonesia sebagai Poros Maritim.

“Sudah hampir dua tahun kita bicara poros maritim, ada yang sudah terealisasi, ada yang belum,” kata Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan panjang. Hadir dalam rapat tersebut Menteri Koordinator Kemaritiman/Plt. Menteri ESDM Luhut

Binsar Pandjaitan, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menpan RB Asman Abnur, Kepala Bekraf Triawan Munaf. Selain itu, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri BUMN Rini Soemarno,

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar penerapan diplomasi tidak diabaikan dalam pembangunan kekuatan maritim di

Indonesia. “Kita tidak bisa abaikan penerapan diplomasi dalam membangun kekuatan maritim dalam rangka menghadapi ancaman di laut, bukan hanya illegal fishing tapi juga lainnya,” kata Jokowi. Hal. 19 Ekosistem Laut

Pengganti Arcandra Harus Luar Parpol Jakarta (Bali Post) Presiden Jokowi sedang menggodok nama–nama sebagai kandidat Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) yang telah ditinggalkan Arcandra Tahar. Nama-nama yang beredar datang dari berbagai kalangan baik itu profesional maupun partai politik (parpol). Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada sekaligus mantan anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Fahmy Radhi, berharap, Presiden Jokowi memilih Menteri ESDM dari kalangan profesional, bukan partai. “Karena ini sektor strategis yang mengelola banyak uang, menteri ini jangan partisan. Jadi nonpartisan saja,” ungkapnya dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (20/8) kemarin. Hal. 19 Integritas

BPM/rtr

RAYAKAN - Bolt merayakan kemenangan.

”Triple-triple” untuk Bolt Rio de Janeiro Pelari Jamaika Usain Bolt berhasil meraih medali emas ketiganya di Olimpiade Rio de Janiero. Pada babak final di Olympic Stadium, Sabtu (20/8) pagi kemarin, pelari Jamaika terdiri atas Bolt, Asafa Powell, Yohan Blake, dan Nickel Ashmeade terdepan menyentuh garis finis dengan catatan waktu 37,27 detik. Hal. 19 Kejutan

BPM/ant

ANTINARKOBA - Sejumlah penggiat HAM dan Antinarkoba melakukan aksi mendukung pengakuan pimpinan Kontras ketika acara Kopi Darat Indonesia Sehat di Taman Demokrasi, Jakarta, Sabtu (20/8) kemarin.

BPM/ade

DISKUSI- Anggota Komisi VII DPR Kurtubi saat diskusi bertema “Geger Arcandra & Nasib Sektor ESDM”.

Mengawal Bali dengan Peradaban Pertanian Bali tak bisa hanya diam dan pasrah menghadapi serbuan investasi. Petani Bali harus bangkit dan berbuat untuk menjaga Bali. Petani Bali juga harus tertantang terus mendapatkan penghasilan yang memadai untuk mendukung ajeg Bali. TANTANGAN lain yang harus dihadapi petani Bali adalah segera menyetop ketergantungan ketersediaan bahan pangan dari daerah lain. Jati diri petani Bali harus dibangkitkan. Pandangan ini mengemuka saat sarasehan Strategi Membangkitkan Kejayaan Pertanian Bali di Gedung Pers Bali K. Nadha, baru-baru ini. Pembicara yang berlatar dari berbagai profesi, baik birokrat, politisi, dan kalangan pariwisata serta tokoh masyarakat mengingatkan dalam mengawal pertanian Bali, kita tidak mengabaikan pertanian. Risikonya terlalu tinggi jika pertanian sampai tergusur oleh kepentingan yang hanya berorientasi pada uang. Hal. 19 Lakukan Inovasi

Petani Jadi Lahan Politik BALI mengalami proses pergesaran yang mengancam identitas karakter asli Bali baik masyarakat pertanian maupun lahan pertaniannya. Hal ini akibat pemerintah daerah menggiring masyarakat tanpa kontrol terhadap sektor pariwisata. Kondisi ini ditandai dengan sajian angka statistik. Berdasarkan Sensus Pertanian 2013 bahwa komposisi umur petani di atas 45 tahun 62%, antara 35 45 tahun hanya 26%, dan petani di bawah 35 tahun hanya 12%. Wayan Supadno mengatakan Bali selama 10 tahun terakhir kehilangan petani akibat alih profesi 5,2 juta KK. Hal. 19 Tergantung Wayan Supadno dari Luar

Statistik Pertanian Bali PENGELOLAAN pertanian di negeri ini disurvei setiap sepuluh tahun sekali. Berdasarkan hasil survei, data statistik menunjukkan jumlah rumah tangga usaha pertanian di Bali 2013 mencapai 408.233. Jumlah ini menurun 17,09 persen atau rata-rata 1,70 persen per tahun sejak 2003. Hal. 19 Buleleng Terbanyak

Jumlah Petani Bali

408.233 RT

Pemilik lahan < 1.000 M2 Pemilik lahan 1.000-1.999M2 Pemilik lahan 2.000-4.999 M2

72.855 RT 53.540 RT 133.185 RT

Sisi Gelap Pertanian di Bali

Tergantung Tengkulak, Gagal Kuasai Pasar Masalah pertanian tak hanya menyangkut pengolahan dan produksi, sisi gelap pertanian Bali juga menyangkut pemasaran. Petani Bali bisa dikatakan terjepit baik dari segi produksi maupun pascapanen. Buleleng yang juga dikenal sebagai produsen beras di Bali mengalami kendala dalam pendistribusian pascapanen.

HAL itu diakui Kepala Dinas Koperasi Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Buleleng, Drs. Ketut Suparto, MMA. Dia menilai pertanian di Buleleng memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan. Namun beberapa tahun belakangan ini justru mengalami kendala pascapanen. Petani cenderung memilih beras dijual cepat kepada tengkulak. Kualitas butiran beras dihasilkan sering terabaikan. Kondisi demikian memicu harga tidak stabil di tingkat pasaran. Mantan Kabag Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Setda Buleleng ini menjelaskan, beras petani Buleleng cenderung mengejar percepatan pertumbuhan ketimbang kualitas. Teknik komposisi penggunaan pupuk, air dan pola tanam belum sepenuhnya diperhatikan. Kendala kemudian muncul menyangkut hasil produksi pascapanen mau dibawa ke mana? Hal. 19 Kualitas Beras

PETANI - Bupati Klungkung Suwirta berdialog dengan petani.

BPM/dwa


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 21 Agustus 2016 | Balipost.com by e-Paper KMB - Issuu