20 HALAMAN NOMOR 100 TAHUN KE 69 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (152 rb Like) http://facebook.com/balipost
MINGGU UMANIS, 27 NOVEMBER 2016
penghasilannya habis untuk membayar utang atau bunganya. Sisanya tinggal sedikit dan sang bapak sudah mulai tidak sabar. Cara yang paling gampang dan risikonya paling kecil sebenarnya adalah mempercepat pembayaran utangnya. Hal ini bisa dilakukan dengan apa yang saya sebut ‘menunda kesenangan’. Fokuskan seluruh sumber daya untuk mempercepat pelunasan utang. Jangan beli handphone baru dulu, jangan ganti sepeda motor dulu. Tunda dulu kesenangannya.
(Delayed Gratification) SEBUAH SMS masuk ke ponsel saya. Isinya sebagai berikut: “Saya membangun toko dengan utang, tiap bulan untuk memenuhi kebutuhan hidup saya dari sisanya setelah bayar utang. Saya bosan pak, hasilnya segitu saja. Apakah saya bisa diversifikasi usaha lain, sedangkan
usaha yang satu masih ada utang-utang? Terus apa yang harus kita lakukan untuk penghasilan tambahan? 08180544xxxx Bapak/Ibu pembaca sekalian, sangat mungkin apa yang disampaikan oleh pengSMS tadi juga merupakan
concern bagi kita semua. Keprihatinan dasarnya adalah ‘apa yang harus kita lakukan untuk mendapatkan penghasilan tambahan?’ Bukankah itu juga merupakan keprihatinan kita semua? Marilah kita lihat perspektifnya. Kasus bapak (atau ibu) di atas adalah sebagian besar
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418
Pengemban Pengamal Pancasila
Menunda Kesenangan
@balipostcom (4.485 Follower) http://twitter.com/balipostcom
Bayar dan lunasi dulu utangnya, sehingga nanti porsi penghasilan yang dapat dinikmati semakin membesar. Cara kedua adalah jika bapak (atau ibu) sudah yakin dengan bisnis toko anda adalah dengan memperluas skala usaha. Jadi tidak perlu mempercepat pembayaran utang, namun sisa hasil dire-investasikan kembali ke bisnisnya. Logikanya, jika modal yang diinvestasikan membesar, hasilnya juga membesar. Kedua cara di atas prinsipnya sama, yaitu ‘menunda
kesenangan’. Prinsip ‘menunda kesenangan’ itu kelihatannya sederhana. Tapi menurut saya sangatlah powerful. Inilah prinsip dasar dari kapitalisasi. Inilah prinsip dasar dari financial planning. Ini kebalikan dari prinsip konsumerisme yang melanda kita sekarang ini. Dengan secara konsisten menunda kesenangan, maka akan ada sisa penghasilan yang digunakan untuk berinvestasi. Hal. 19 Pembayaran Utang
Provokator ”Rush Money” di Medsos Ditangkap Jakarta (Bali Post) – Penyidik Cyber Crime Bareskrim Polri menangkap tersangka penyebar isu rush money berinisial AR (31), Kamis (24/11) di Jalan Mazda Raya, Penjaringan, Jakarta Utara. “Penyidik Bareskrim menangkap seorang laki-laki inisial AR alias Abu Uwais (31), guru SMK di Penjaringan, Jakarta Utara,” kata Kadivhumas Polri Irjen Pol. Boy Rafli Amar di Mabes Polri Jakarta, Sabtu (26/11) kemarin. AR yang berprofesi sebagai guru SMK ini ditangkap setelah selesai mengajar. Ia ditangkap atas unggahannya yang berisi provokasi untuk mengajak masyarakat melakukan aksi demonstrasi pada 2 Desember 2012 dan menarik dana dari bank yang ia tulis pada akun jejaring sosial miliknya bernama Abu Uwais. Kadivhumas mengatakan, foto yang diunggah tersangka AR menunjukkan tersangka seolah-olah tidur dengan dikelilingi uang yang
ditariknya dari bank. Foto tersebut diberi keterangan “Aksi rush money mulai berjalan, ayo ambil uang kita dari bank milik komunis”. Di foto lainnya, tampak uang dengan pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu yang disusun menyerupai angka 212. Dalam foto ini diberi keterangan, “Rush Money.. persiapan tanggal 212.. Kita modal sendiri bukan dari pengembangan....” “Ini sangat provokatif, tidak mendidik. Atas dasar unggahan ini, AR
ditangkap dan diperiksa,” ujar mantan Kapolda Banten itu. Meski AR telah ditetapkan sebagai tersangka, ia tidak ditahan dan hanya dikenakan wajib lapor dua kali dalam sepekan. “AR statusnya tersangka tapi dia tidak ditahan, hanya wajib lapor. Dia tidak ditahan karena alasan kemanusiaan, masih punya anak kecil dan dia seorang guru,” imbuhnya. Hal. 19 Minta Maaf
Garap Nusa Penida
Fidel Castro, Mantan Pemimpin Kuba Meninggal
Fidel Castro
BPM/ist
BPM/ant
NELAYAN - Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti (kedua kiri) berinteraksi dengan nelayan usai meresmikan Pelabuhan Perikanan (PP) Untia di Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (26/11) kemarin. PP Untia menempati lahan seluas 5,4 hektar akan mendukung aktivitas nelayan yang berada di zona Wilayah Pengelolaan Perikanan 731 yang meliputi perairan Flores dan laut Bali yang memiliki potensi sumber daya ikan sebesar 929.700 ton pertahun. (Beritanya di halaman 16)
Bupati Suwirta Minta Komitmen Pusat
Havana Fidel Castro, pemimpin revolusioner Kuba yang membangun sebuah negara komunis di “depan pintu” Amerika Serikat dan selama lima dekade menantang AS yang hendak menggulingkannya, meninggal dunia, Jumat waktu setempat. Castro meninggal dunia dalam usia 90 tahun. Kesehatan Castro sudah memburuk sejak penyakit usus hampir membunuhnya pada 2006 dan ia secara resmi menyerahkan kekuasaan kepada adiknya, dua tahun kemudian. Mengenakan zaitun berwarna seragam militer, Raul Castro muncul di televisi negara untuk mengumumkan kematian kakaknya itu. “Pada 10.29 malam hari, panglima tertinggi revolusi Kuba, Fidel Castro Ruz, meninggal,” kata Presiden Raul Castro kepada rakyat Kuba. Jenazah Castro akan dikremasi sesuai dengan keinginannya. Pemimpin berjenggot itu berkuasa lewat revolusi tahun 1959 dan memerintah Kuba selama 49 tahun dengan perpaduan karisma dan kemauan besi untuk menciptakan negara satu partai dan menjadi tokoh sentral dalam Perang Dingin. Hal. 19 Dikecam Amerika
BPM/dwa
PERSOALAN - Bupati Suwirta menyampaikan persoalan Nusa Penida di hadapan perwakilan belasan menteri, Sabtu kemarin.
Semarapura (Bali Post) Kedatangan belasan perwakilan menteri ke Nusa Penida memberikan harapan besar untuk perkembangan pembangunan Nusa Penida. Pasalnya, meski menjadi salah satu kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN), kondisi infrastruktur di Nusa Penida sangat buruk. Ini terlihat dari masih banyaknya jalan rusak yang diperkirakan bisa mencapai 70 persen dari total jalan yang ada. Selain itu, ketersediaan listrik di Nusa Penida masih sangat minim. Kondisi ini tak pelak membuat Nusa Penida terasa dianaktirikan. Pada rapat di atas kawasan konservasi perairan (KKP) Nusa Penida yang menggunakan kapal Bounty Cruises, Sabtu (26/11) kemarin, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menyampaikan, kondisi infrastruktur di Nusa Penida sudah sangat jauh tertinggal dari daerahdaerah lainnya di Bali. Ini terlihat dari banyaknya akses jalan rusak yang hingga saat ini belum diatasi. Ketimpangan sangat dirasakan pada infrastruktur di Nusa Penida dibandingkan daerah lainnya. Pihaknya telah maksimal mengalokasikan anggaran untuk pembangunan infrastruktur di Nusa Penida. Hal. 19 Anggaran Terbatas
HUT Ke–32 LPD
Mengoptimalkan Partisipasi Membangun Desa Pakraman LEMBAGA Perkreditan Desa (LPD) kini memasuki usia -32 tahun. Usia yang relatif panjang jika dilihat dari perannya dalam membangun ketahanan ekonomi desa pakraman. LPD sebagai wadah keuangan yang menjadi otoritas desa pakraman, juga nyata-nyata memiliki kontribusi dalam penyerapan tenaga kerja, memberdayakan ekonomi warga desa pakraman serta menjadi salah satu penyangga kegiatan sosial budaya. Peran dan kontribusi LPD bagi krama Bali saat ini telah
dirasakan setidaknya di 1.433 desa pakraman. Ada sekitar 8.000 lebih tenaga kerja yang terserap di lembaga keuangan ini. ‘’Membentuk dan merawat LPD sampai tumbuh dan berkembang seperti saat ini, perlu waktu panjang. Kami selama ini berjuang dari nol dan merasakan betul bagiamana LPD awalnya tak dilirik dan tak dianggap,’’ papar Ketua Badan Kerja Sama (BKS) LPD Bali Drs. I Nyoman Cendikiawan, S.H., M.Si. Hal. 19 Membangun LPD
Cendikiawan
Arnaya
Berkembang Lewat Kepercayaan Masyarakat Laba LPD Se-Kabupaten Gianyar Rp 94,307 Miliar
SEBAGAI lembaga keuangan milik masyarakat desa adat, perkembangan LPD menjadi semakin maju atau stagnan atau bahkan tidak aktif, tergantung dari kepercayaan masyarakatnya untuk menanamkan modal sekaligus menggunakan layanan LPD. Apabila LPD berkembang baik, maka manfaat LPD tidak jauh-jauh, tetapi kembali lagi kepada masyarakat itu sendiri. Kepercayaan masyarakat terhadap perkembangan LPD dirasakan benar oleh LPD Banjar Anyar Kediri. Perkembangan LPD ini sempat terhenti sebelum akhirnya kembali aktif pada tahun 2014. Kepala LPD Banjar Anyar Kediri, Nyoman Subagiarta mengaku, saat membangkitkan kembali LPD Banjar Anyar, mengembalikan kepercayaan masyarakat adalah hal paling pertama dilakukan oleh pengurus. Hal. 19 Beri Kepercayaan
DI tengah kelesuan ekonomi, LPD di Kabupaten Gianyar tetap mengalami pertumbuhan. Kondisi ini terlihat dari aset yang dikelola LPD keseluruhan sudah melampaui Rp 2,834 triliun dengan laba mencapai Rp 94,307 miliar. Kepala Bagian Ekonomi Setda Gianyar, Gede Windia Bharata, mengatakan, berdasarkan rapat evaluasi LPD tahun buku 2015 dan Musyawarah Daerah BKS-LPD Kabupaten Gianyar di Balai Budaya Gianyar, Mei 2016 lalu, tahun 2015 aset
yang dikelola LPD keseluruhan sudah mencapai Rp 2,834 triliun. Total aset tersebut dikelola dengan penyaluran kredit mencapai Rp 2,117 triliun serta tabungan dan deposito yang dihimpun dari masyarakat Rp 2,422 triliun. Jumlah LPD di Kabupaten Gianyar 270 unit, sedangkan desa pakraman sejumlah 272 desa. Dua desa yang belum memiliki LPD, masih dalam proses penyelesaian awig-awig. Dikatakannya, pengemban-
gan LPD memang tak luput dari berbagai permasalahan. Di antaranya, kesenjangan tingkat pertumbuhan LPD yang beraset besar dengan LPD yang asetnya relatif kecil. Juga masih ada beberapa LPD yang belum menerapkan teknologi informasi dalam menunjang aktivitasnya. Penyampaian laporan yang tidak tepat waktu, berpengaruh terhadap terhambatnya perkembangan ekonomi di LPD bersangkutan. Hal. 19 Rasio Kecukupan Modal
Garda Terdepan Penguat Ekonomi SEJUMLAH LPD di Denpasar memiliki program-program unggulan dalam menarik minat warga untuk menjadi nasabahnya. Berbagai program yang diluncurkan akan semakin baik bila sesuai dengan keinginan para nasabah atau warga setempat. Sehingga, apa yang dilakukan LPD bisa memberi manfaat bagi warga setempat. LPD yang sehat dan kokoh dapat menjadi garda terdepan penguat ekonomi masyarakat. Hal. 19 Diterima Warga