Edisi 12 Juni 2016 | Balipost.com

Page 1

20 HALAMAN NOMOR 288 TAHUN KE 68 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

balipost (140 rb Like) http://facebook.com/balipost

MINGGU PON, 12 JUNI 2016

Pengemban Pengamal Pancasila

@balipostcom (4.195 Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipostcom http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418

BALI TENGGELAM MAKIN NYATA BALI POST pernah menurunkan tulisan bahwa Pulau Bali pada tahun 2050 diramalkan tenggelam dan Nusa Dua akan terpisah. Dengan adanya air pasang laut naik ke darat (rob) membuat ancaman Bali tenggalam semakin nyata.

Sejumlah pengamat menilai tak perlu lagi menunggu tahun 2050, Pulau Bali sudah akan tenggelam. Ini sebuah fenomena alam misterius yang mungkin saja terjadi. Kenaikan suhu yang ekstrem dan meningkatnya air muka laut akibat

global warming (pemanasan global), mengancam sejumlah wilayah di Indonesia. Hampir semua kawasan pesisir Bali disapu air laut. Bahkan, warga melaporkan air laut sudah menyentuh kawasan barat Bandara Ngurah Rai Bali. Para nelayan mengaku bencana alam ini rutin terjadi

namun kali ini yang terparah. Anomali cuaca dan iklim ini akan menimbulkan dampak yang lebih dramatis seperti yang akan terjadi pada Pulau Bali. Hal. 19 Akan Terendam

TERENDAM AIR LAUT Hektaran sawah milik warga di Desa Lepang, Klungkung terendam air laut. Bencana ini paling parah terjadi selama ini.

BPM/dwa

Perparah Abrasi di Bali

Bencana Kali Ini yang Paling Buruk GELOMBANG tinggi yang melanda pesisir Pulau Bali semakin memperparah abrasi pantai di sejumlah kawasan. Warga yang tinggal di pesisir mengaku bencana air pasang laut kali ini merupakan yang paling buruk. Selain air pasang menggenangi jalan, juga berdampak pada abrasi dan memutuskan jalan dan korban manusia. Dari informasi yang dihimpun, dampak air laut terjadi hampir di sepanjang pesisir Jembrana. Di Perancak, seorang nelayan, I Ketut Narna (51), nyaris tenggelam ketika jukungnya dihantam ombak tinggi saat melaut. Air laut pasang di pesisir Perancak mengakibatkan banjir rob di wilayah tersebut, Senin (6/6). Genangan air laut yang naik hingga ke daratan itu terjadi pada pagi hari di sejumlah lokasi di Perancak. Yang paling terkena dampak di ujung Barat Pantai Perancak atau muara Tanjung Tangis. Di dekat campuhan ini, air laut pasang hingga ke jalan. Dua warung yang berada lebih bawah dari jalan tergenang air setinggi betis orang dewasa. Di sepanjang bibir sungai muara air juga naik hingga merendam tempat tambat perahu nelayan. Pengelola warung, Wayan Mudita dan Gede Sujana, mengaku air pasang ini terjadi sudah sejak dua hari lalu. Yang terparah kemarin, air hingga menggenangi warung lesehan. Untuk menghindari terjangan air yang lebih parah, warga mengerahkan sebuah alat berat untuk membuat tanggul beton. Hal. 19 Yang Terparah

DATA ABRASI PANTAI DI BALI Panjang garis pantai di Bali mengalami Abrasi Wilayah Denpasar Badung Tabanan Buleleng Jembrana Gianyar Klungkung Karangasem

Korban Gelombang Tinggi Air Laut Korban Jiwa: zNi Ketut Lastri Muliani, meninggal di Pantai Huwug. zNi Kadek Intan Berliana, hilang di Pantai Huwug. zNi Gusti Ayu Sukaseni, hilang di Perairan Nusa Penida. zDua wisatawan tewas terhempas ombak besar di Pantai Padanggalak.

Kerusakan Lain: Merusak jukung nelayan di Kusamba Merusak pemecah ombak Dermaga Gunaksa Sawah petani di Lepang dan Sidayu tergenang air Merusak warung-warung di Pantai Klotok Merusak senderan di Jungut Batu Merusak sejumlah penahan gelombang di Pantai Sanur Merusak tempat pembuatan garam Kusamba Air laut meluber ke jalan di seputaran Pantai Kuta Merusak jalan dan rumah di Perancak Air laut meluber ke Jl. By-pass Ngurah Rai.

Garis Pantai 10 km 81 km 36 km 127 km 60 km 18 km 58,5 km 79,5 km

: 470 km : 176. 81 KM Abrasi 10km 12,1 km 27,75 km 30,56 km 14 km 9 km 20,2 km 31 km

Bali Mesti Lakukan Mitigasi Bencana ROB atau banjir air laut merupakan fenomena alam yang belakangan sering terjadi di seluruh permukaan bumi, khususnya di pulau-pulau kecil. Beberapa pulau di Republik Fiji yang berada pada kawasan Asia Pasifik bahkan sudah tenggelam akibat rob. Kejadian ini mestinya membuka mata semua pihak agar melakukan tindakan mitigasi, tidak terkecuali di Bali. Apalagi, rob juga tengah melanda hampir semua daerah pesisir Pulau Dewata. Manajer Concervation International untuk kawasan Bali, I Made Iwan Dewantama, di Denpasar, Sabtu (11/6) kemarin, mengungkapkan pemerintah harus lebih hati-hati dalam menata laut. Dalam hal ini, segera menyusun tata ruang laut dan menetapkannya menjadi Peraturan Daerah. Dengan demikian, pemerintah bisa lebih tegas ketika berbicara sempadan pantai atau reklamasi laut. Jangan sampai ada proyek yang dilakukan secara sembarangan di kawasan laut atau pantai. “Misalnya, contoh gampang di Pantai Sawangan (selatan Hotel Nikko, red) kok tiba-tiba ada kayak reklamasi kecilkecilan. Itu kan ngawur namanya. Itu contoh kecil saya lihat yang menggampangkan,” ujarnya. Iwan menambahkan, upaya mitigasi juga penting untuk segera dilakukan. Bila berbicara mitigasi perubahan iklim, berarti tidak melakukan penebangan pohon atau mengurangi illegal logging. Hal. 19 Menyerap Emisi

Sumber: grafis/asd

Intrusi Air Bawah Tanah Naiknya permukaan air laut atau banjir rob di beberapa lokasi pesisir pantai di Bali dipastikan berpengaruh terhadap terjadinya perembesan air laut ke daratan yang disebut intrusi. Intrusi ini akan memperparah kondisi air bawah tanah (ABT) di Bali. Sementara itu, BMKG menyebut naiknya permukaan air laut dewasa ini diakibatkan oleh pengaruh astronomi, di mana bumi, bulan, dan matahari berada dalam satu garis lurus (spring tide) yang mengakibatkan naiknya tinggi muka laut dan faktor cuaca. Kondisi ini merupakan siklus rutin bulanan yang normal terjadi. Hal. 19 Anomali Positif

Warga Pesisir Jadi Korban Gelombang Tinggi GELOMBANG tinggi air laut memorak-porandakan wilayah pesisir Klungkung. Gelombang tinggi yang terjadi akhir-akhir ini tidak hanya merusak perahu nelayan, hampir seluruh warga pesisir merasakan dampak dari amukan air laut. Banjir rob itu pun membuat sejumlah bangunan yang berada di pesisir pantai porak-poranda. Masyarakat pun kini menjadi waswas beraktivitas di pesisir pantai yang akhirnya mematikan mata pencahariannya sehari-hari. Di Pantai Padanggalak dilaporkan dua warga hilang akibat dihempas air pasang laut. Seorang lainnya hilang terhempas air laut saat naik perahu cepat di perairan Nusa Penida. Klungkung tampaknya paling parah mendapat dampak dari gelombang tinggi air laut. Gelombang

tinggi yang menghantam puluhan perahu nelayan di Pantai Kusamba pada Selasa (24/5) lalu, ternyata menjadi awal dari serangkaian bencana yang disebabkan oleh gelombang tinggi. Pasalnya, pada waktu bersamaan lahan pertanian di Pantai Lepang, Desa Tulikup menjadi korban amukan ombak. Satu hektar lahan pertanian pun terendam banjir rob hingga menyebabkan gagal panen. Selanjutnya pada hari Minggu (5/6), giliran petani garam di Desa Kusamba yang menjadi korban hantaman ombak besar sehingga menghancurkan gudang tempat penggaraman. Selanjutnya pada Rabu (8/6), pesisir Pantai Desa Jungut Batu Kecamatan Nusa Penida, Klungkung menjadi saksi keganasan ombak tersebut. Hal. 19 Disapu Ombak

BPM/dwa

RUSAK - Sejumlah warung makan di pesisir Klungkung rusak diterjang air laut pasang.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.