Edisi 28 Agustus 2016 | Balipost.com

Page 1

20 HALAMAN NOMOR 11 TAHUN KE 69 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

balipost (148 rb Like) http://facebook.com/balipost

MINGGU KLIWON, 28 AGUST AGUSTUS TUS 2016 2016 01 01 16 6

@balipostcom (4.295 Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipostcom http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418

Pengemban P eng een ngeem ng mb m baan n Pengamal Pancasila Pancas

JAUHKAN KK MISKIN

DARI

ROKOK

Jakarta (Bali Post) Wacana kenaikan tarif rokok menjadi Rp 50 ribu terus berkembang. Rokok telah menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat. Data BPS menyebutkan 70 persen perokok berasal dari rumah tangga (KK) miskin. Hal itu diungkapkan Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (27/8) kemarin. Dia mengungkapkan yang menyebabkan kemiskinan di rumah tangga miskin adalah fluktuasi harga beras dan kedua konsumsi rokok. Karena dari data BPS menunjukkan salah satunya alokasi budgeting rumah tangga miskin adalah untuk rokok, tegasnya. Fakta yang dibeberkan Tulus berdasarkan data konkret yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Tulus mengatakan saat ini keinginan untuk merokok berbanding lurus dengan keinginan untuk memenuhi kebutuhan primer seperti sandang pangan. “Jadi, bagaimana dia bisa mengalokasikan untuk lauk-pauk apabila dikonsumsi untuk rokok? Jadi, seandainya pemerintah dan DPR ingin concern, jauhkan rumah tangga miskin dari konsumsi rokok salah satunya,” jelasnya. Walau kenaikan harga rokok masih sebatas wacana, namun Tulus mengisyaratkan agar kebijakan tersebut dilakukan dengan tujuan memberikan edukasi kepada masyarakat, tak hanya dari segi kesehatan namun juga di segi ekonomi dan sosial. Hal. 16 Konsumsi Rokok

Komentar Remaja Perokok Pemula Bali Capai 27 Persen Bahaya Asap Rokok Tak Mempan dengan Peraturan Sebagai seorang tenaga kesehatan, saya sangat setuju akan kenaikan bea cukai rokok. Karena, keinginan pemerintah menaikkan harga rokok juga berdasarkan pertimbangkan dari segi kesehatan, sehingga jika harga rokok melambung tinggi nantinya bisa membuat masyarakat berpikir lagi untuk membeli rokok. Secara perlahan membuat masyarakat mengurangi sedikit demi sedikit mengonsumsi rokok. Di samping itu, rokok sangat tidak baik untuk tubuh si perokok itu sendiri, bahkan bagi lingkungan sekitar keluarga atau teman yang ada di sekitarnya yang juga ikut menghirup asap rokok sebagai perokok pasif. Putu Lina Lentari, Amd.Keb.

Banyak pihak menyebut orang Bali paling cepat konsumtif. Apa saja dipasarkan selalu laris dibeli. Ini juga tak lepas dari kemampuan daya belinya. Makanya industri rokok kini menyasar perokok pemula baik dari anak-anak, remaja, dan wanita.

KESADARAN masyarakat untuk tidak merokok perlu ditumbuhkan untuk mengurangi ketergantungan terhadap rokok. Mengingat, telah ada banyak riset yang menyebutkan bahaya rokok. Salah satunya risiko untuk terkena kanker paru-paru. Ketergantungan masyarakat terhadap rokok juga tidak lepas dari terjangkaunya harga rokok saat ini. Pemprov Bali sudah memiliki perda rokok, namun masih banyak pecandu rokok. Terhadap hal itu, Ketua Komisi IV, Nyoman Parta, mengatakan, perokok merupakan tipe orang yang militan dan loyal pada merek rokok yang mereka pilih. “Mereka sudah berada dalam posisi kecanduan. Jadi, tidak bisa saudarasaudara kita perokok ini kita berikan peraturan. Dikasih gambar-gambar rokok yang mengerikan tidak bisa, tidak mempan, jadi itu bukan jawaban. Jawabannya adalah perbanyak sosialisasi tentang bahaya rokok,” imbuhnya. Hal. 16 Ruang Konsultasi

HASIL studi menyebutkan, 22-27 persen, remaja usia 15-27 tahun di Bali adalah merokok. Ini angka yang mengkhawatirkan. Angka peningkatan perokok remaja usia 13-15 tahun mengalami kenaikan yang signifikan dari tahun 2007 ke tahun 2013 yaitu 36,3 persen atau dengan kata lain satu di antara lima anak SMP, merokok. Jumlah perokok pemula Indonesia terus meningkat dan perokok pemula merupakan target industri rokok. Sementara di Bali, persentase remaja yang merokok 22-27 persen. Kini, industri rokok tidak memiliki target lagi untuk perokok lama, mengingat telah adiksi terhadap rokok sehingga susah untuk berhenti. Hal. 16 Belum Final

Selamatkan Generasi Indonesia

Sepertiga Penghasilan Sehari untuk Rokok

Saya sangat setuju dengan wacana pemerintah yang akan meningkatkan harga rokok. Di samping akan dapat meningkatkan pula cukai atau pendapatan negara seperti yang dikatakan oleh bapak Wakil Presiden. Hal ini pun sangat berdampak positif bagi kelangsungan peningkatan kesehatan di Indonesia. Dengan peningkatan harga ini akan mengurangi konsumen, khususnya usia muda dan bahkan mungkin dapat mengurangi pecandu untuk mengonsumsi rokok. Seperti yang telah diketahui, rokok telah banyak menjadi penyebab kematian di usia muda di Indonesia. Sehingga, dengan meningkatnya harga rokok dapat pula menyelamatkan generasi muda Indonesia. Ni Putu Ninikki Faradila Puteri

Untuk Infrastruktur Sangat setuju sekali, karena bahaya akan rokok itu sendiri sangatlah menyeramkan baik untuk si perokok aktif maupun pasif. Sehingga dengan naiknya harga rokok akan bisa menekan sedikit tidaknya jumlah perokok aktif itu sendiri. Asalkan jumlah dana atau uang dari hasil kenaikan rokok itu sendiri dialokasikan untuk hal yang positif khususnya untuk menunjang infrastruktur di masyarakat yang mungkin masih sangat banyak kekurangannya. Eka Anggi Lestari (win)

BPM/ dok

KTR - Kawasan tanpa rokok (KTR) diterapkan di mana-mana namun tak membuat perokok kapok.

ROKOK identik dengan pria, karena sebagian besar konsumennya memang kebanyakan dari kaum adam meski tidak menutup kemungkinan kaum hawa pun menjadi salah satunya. Kini, pemerintah berencana menaikkan cukai rokok sehingga harganya menjadi Rp 50.000. Wacana itu direspons Koordinator Kopertis VIII, Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, M.Si., bahwa wacana itu bukan saja mengurangi jumlah para perokok namun juga menyehatkan masyarakat. Dia pun sering berdialog dengan para buruh dan karyawan ternyata sepertiga penghasilannya sehari dibakar untuk rokok. Mereka digaji Rp 80.000 100.000, sehari, Rp 30 ribu dipakai untuk membeli rokok. ’’Nah, kalau sekarang harganya dinaikkan, mereka yang di masyarakat kelas bawah ini bisa berpikir seribu kali membeli rokok. Bisa jadi setengah lebih gaji seharinya untuk rokok,’’ tegasnya,. Dasi Astawa mengharapkan orang-orang yang bergerak di bidang pendidikan (educated) harus menjadi pelopor dan panutan sebagai generasi tanpa rokok. Bukan saja di sekolah dan kampus, juga di masyarakat sehingga siswa, mahasiswa, guru, dosen, dan karyawan bidang pendidikan menjadi contoh di masyarakat. Hal. 16 Asap Rokok

Harga Rokok Dinaikkan

Tak Pengaruhi Pecandu Berhenti Merokok Kendati merokok sangat berbahaya dan merugikan kesehatan, namun rokok tetap menjadi barang yang digemari oleh sejumlah masyarakat terutama kaum pria. Seseorang yang sudah kecanduan rokok biasanya bisa menghabiskan rokok hingga lebih dari satu bungkus per hari. Jika sehari saja tidak merokok, para perokok biasanya mengaku akan merasakan hal yang aneh pada mulut mereka.

SEPERTI yang dituturkan salah seorang perokok di Bangli, Sangiarta. Dia mengaku sudah mulai mengenal rokok sejak lebih dari dua puluh tahun. Berawal dari coba-coba, dirinya lantas menjadi ketagihan merokok sampai sekarang. Dia mengatakan sejak mengenal rokok, berbagai merek rokok sudah pernah ia coba. Dari harga yang termurah hingga termahal.

“Rasanya beda-beda,” terangnya. Dalam sehari, Sangiarta mengaku bisa menghabiskan hingga dua bungkus rokok. Itu jika dirinya bekerja full time. Namun jika bekerja dalam waktu normal biasanya menghabiskan satu setengah bungkus. “Kadang-kadang kan saya kerja di jalan begadang, jadi perlu rokok,” terangnya. Hal. 16 Sesuatu yang Kurang

Dasi Astawa

10 Negara Perokok TERBESAR DI DUNIA Tiongkok India Indonesia Rusia AS Jepang Brazil Bangladesh Jerman Turki

= 390 juta perokok atau 29% per penduduk = 144 juta perokok atau 12,5% per penduduk = 65 juta perokok atau 28% per penduduk = 61 juta perokok atau 43% per penduduk = 58 juta perokok = 49 juta perokok atau 38% per penduduk = 24 juta perokok atau 12,5% per penduduk = 23,3 juta perokok = 22,3 juta perokok atau 27% = 21,5 juta perokok atau 30,5%

Ketua KONI Kabut Asap Hutan Riau Capai Malaysia Samarinda Tersangka Jakarta (Bali Post) Kejaksaan Agung menetapkan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Samarinda, Kalimantan Timur, Aidil Fitri, sebagai tersangka dugaan korupsi dana hibah Pekan Olahraga Provinsi Samarinda 2014. “Penyidik menetapkan tiga tersangka dalam kasus itu,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejakgung, Muhammad Rum di Jakarta, Sabtu (27/8) kemarin. Dua tersangka lainnya yakni Nur Saim selaku Bendahara

KONI Samarinda dan Makmun A. Nuhung sebagai PNS Pemerintahan Kota (Pemkot) Samarinda. Dalam keterangan Kejakgung, Aidil Fitri disebutkan hanya sebagai wiraswasta. Kendati demikian, Kejakgung belum memastikan waktu pemeriksaan terhadap ketiga orang saksi yang sudah ditetapkan sebagai tersangka tersebut. “Tentunya nanti akan diperiksa tiga orang itu dalam status sebagai tersangka,” katanya. Hal. 16 Jemput Bola

BPM/rtr

MASKER - Warga Singapura sejak Jumat lalu sudah memakai masker akibat kabut asap di Riau. Kini, kabut asap akibat pembakaran hutan di Riau mencapai Malaysia.

Riau (Bali Post) Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan di wilayah Riau menyebar hingga ke negeri tetangga Malaysia. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih terus berupaya memadamkan kebakaran yang terjadi di wilayah Riau. Kepala Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan bahwa sebaran asap hingga ke Malaysia terjadi Sabtu kemarin disebabkan embusan angin. “Sebaran asap dari Riau sampai ke Malaysia,’’ tegasnya Sabtu (27/8) kemarin. Dia menjelaskan, asap tebal berasal dari kebakaran hutan dan lahan di Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, Riau. Asap tersebut terbawa angin ke arah timur. Sementara asap tipis juga masih menutupi wilayah di Kecamatan Pinggir

Kabupaten Rohil, Riau. Pembakaran lahan di wilayah tersebut sengaja dilakukan untuk diolah menjadi kebun. Akibatnya, dia mengaku bahwa pembakaran hutan dan lahan oleh petani sulit dicegah. Apalagi, Sutopo menambahkan, petani tidak bisa menghentikan kebiasaan mereka untuk membakar rumput di wilayah permukiman. “Petani pun masih terus membakar rumput/alang-alang di permukiman, tambahlah asapnya,” kata dia. Sementara itu, jurkam Greenpeace Indonesia, Yuyun Indradi, menilai bahwa polisi tidak memiliki alasan jelas dan kuat dalam menerbitkan surat perintah penghentian penyidikan (SP3) untuk 15 perusahaan yang sempat menjadi tersangka pembakaran hutan dan lahan. Hal. 16 Mencari Pembenaran


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.