Edisi 06 November 2016 | Balipost.com

Page 1

20 HALAMAN NOMOR 79 TAHUN KE 69 Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

balipost (152 rb Like) http://facebook.com/balipost

MINGGU KLIWON, 6 NOVEMBER 2016

@balipostcom (4.485 Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipostcom http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418

Pengemban Pengamal Pancasila

Pascademo Rusuh

21 Kendaraaan Rusak, 100 Polisi Terluka Jakarta (Bali Post) Aksi damai sejumlah organisasi masyarakat Islam secara besar-besaran pada Jumat (4/11), sempat berujung anarkis. Selain memakan satu korban jiwa yang merupakan peserta aksi dan puluhan lainnya luka-luka, kejadian tersebut juga menyebabkan kerugian materiil maupun imateriil yang tidak kecil harus ditanggung

BANGKAI Hingga Sabtu (5/11) kemarin, bangkai kendaraan milik Polri yang dibakar massa saat aksi 4 November masih mangkrak di depan Istana Merdeka, di Jakarta Pusat.

aparat keamanan. ‘’Sebanyak 21 kendaraan dirusak, tiga di antaranya dibakar serta 18 dilempari batu dan rusak, termasuk kendaraan dari pejabat TNI,” ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (5/11) kemarin. Hal. 19 Ulah Provokator

BPM/ade

Pernyataan Jokowi Munculkan Spekulasi BPM/rtr

MENANTANG - Manny Pacquiao (kiri) menantang Jessie Vargas Minggu (6/11) ini.

Pacman Vs Vargas

Siap ’’Comeback’’ Las Vegas Senator Manny Pacquiao akan istirahat sejenak dari dunia politik dan akan kembali berlaga. Setelah cukup lama absen dari ring tinju, Pacman akan bertar-

ung melawan Jessie Vargas yang merupakan juara kelas Welter WBO di Thomas & Mack Center, Las Vegas, AS, Minggu ini (6/11). Hal. 19 Sempat Pensiun

Di Badung, Terkesan Kaku

Jakarta ( Bali Post) Presiden Joko Widodo menyayangkan terjadinya kericuhan usai unjuk rasa Jumat (4/11) lalu. Bahkan, Jokowi menyebut ada aktor politik di balik terjadinya kericuhan itu. “Kami menyesalkan kejadian yang seharusnya sudah bubar, tetapi jadi rusuh. Ini kita lihat ditunggangi aktor-aktor politik yang memanfaatkan situasi,” kata Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu dini hari (5/11) kemarin. Unjuk rasa, ujar Jokowi, seharusnya berjalan tertib seperti ketika siang hari sebelum ricuh. Menurut Presiden, penyampaian aspirasi dengan melalui unjuk rasa memang sudah seharusnya

dilakukan dengan tertib. Partai Demokrat (PD) bereaksi atas pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut ada aktor politik menunggangi demo 4 November. Presiden Jokowi didesak mengungkap aktor politik yang dimaksud. “Pernyataan Presiden tentang ada aktor politik bisa menimbulkan persepsi liar. Pernyataan Presiden Jokowi tentang ada aktor-aktor politik di belakang demo harus clear dan terang benderang, sebut saja langsung siapa

aktor-aktor politik di belakang demo kemarin,” kata Jubir PD, Didi Irawadi Syamsuddin, Sabtu (5/11) kemarin. “Sebab, kalau tidak bisa timbul persepsi liar di masyarakat, sehingga bisa timbul saling curiga satu dengan lainnya. Tentu tidak baik bagi kehidupan demokrasi yang sehat,” imbuhnya. Didi berpendapat unjuk rasa kemarin, sepenuhnya karena adanya rasa keadilan masyarakat yang terluka. Didi mengapresiasi aksi demo sempat berjalan tertib, namun menyayangkan berujung rusuh. “Bagaimanapun unjuk rasa adalah hak konstitusi masyarakat. Terima kasih unjuk rasa sudah berjalan dengan baik, walau disesalkan masih

‘’Rahina Mabasa Bali’’, Kurang Gereget Gebrakan Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra dalam upaya melestarikan bahasa Bali, dilakukan dengan mengeluarkan kebijakan rahina mabasa Bali. Wali kota menetapkan rahina mabasa Bali tiap Rabu, Purnama, dan Tilem. Kebijakan ini dilakukan dengan mengeluarkan surat edaran (SE) nomor 434/1419/BKPP.

SELAIN di Pemerintah Kota Denpasar, penggunaan bahasa daerah Bali pada waktu-waktu tertentu juga diterapkan di Kabupaten Badung. Dina mabasa Bali (hari berbahasa Bali) ini diterapkan setiap hari Jumat dan setiap bulan purnama. Bahkan, dalam sidang paripurna di DPRD Badung pun berkomunikasi menggunakan bahasa daerah Bali. Beragam dialek bahasa daerah Bali muncul dalam persidangan antara jajaran anggota wakil rakyat di Gumi Keris ini. Maklum saja sidang yang sebelumnya mengunakan bahasa nasional kini justru mengunakan bahasa daerah Bali. Suasana sidang pun terkesan layaknya sangkep (rapat) di balai banjar dan terlihat kaku dan terbata-bata. Hal. 19 Tutur Bahasa

BPM/dok

MABASA BALI - Mabasa Bali tak hanya dilakukan di kegiatan adat, kini juga wajib di instansi pemerintah dan swasta.

BPM/dok

GURU - Guru sedang mengajarkan bahasa Bali di kelas.

Anak di Desa pun Jarang ’’Mabasa’’ Bali KEPALA Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali, TIA Kusumawardhani di Denpasar, Sabtu (5/11) kemarin, menyatakan mendukung adanya hari berbahasa Bali atau rahina mabasa Bali. Seperti yang sudah dilakukan Kota Denpasar, melalui Surat Edaran Wali Kota tentang Rahina Mabasa Bali. “Sebagai bangsa berbudaya, tentu bahasa itu merupakan sesuatu yang harus kita jaga kelestariannya. Kalau seperti Denpasar sudah mendeklarasikan bahwa setiap hari Rabu menggunakan bahasa Bali, itu sesuatu yang baik,” ujarnya. Hal. 19 Budi Pekerti

ada percikan yang tidak perlu. Tetapi aparat keamanan patut diapresiasi telah dengan baik bisa mengamankan Ibu Kota dan berbagai wilayah lain di NKRI dengan baik,” ujar Didi. Orang kedua yang bereaksi adalah Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon. Ia meminta Jokowi mengungkap agar tidak menimbulkan spekulasi. “Presiden harus klarifikasi maksud pernyataannya itu. Siapa yang disebut sebagai aktor politik itu? Supaya tidak ada yang berspekulasi,” kata Fadli dalam sebuah diskusi bertemakan “Politik dan Kebangsaan Kini” di Jakarta Pusat, Sabtu kemarin. Hal. 19 Desak Presiden

DALAM surat edaran tersebut diwajibkan semua pegawai kantor, instansi, lembaga, baik pemerintah ataupun swasta menggunakan bahasa Bali setiap hari Rabu, Purnama, dan Tilem. Dari pengamatan selama ini, rahina mabasa Bali belum sepenuhnya dilaksanakan para pegawai di jajaran lingkungan Pemkot Denpasar, alias belum maksimal. Beberapa pegawai masih tetap menggunakan bahasa Indonesia pada saat rahina mabasa Bali. ‘’Ya sebenarnya tiang inget ada program baru dari Pak Wali, tapi karena sudah terbiasa, jadi seperti sekarang (menggubakan bahasa Indonesia),’’ ujar salah seorang pegawai kontrak di setda Kota Denpasar, Rabu (2/11) lalu. Tak hanya di kalangan pegawai Pemkot Denpasar yang tak konsekuen dengan SE Wali Kota, penerapan rahina mabasa Bali di instansi swasta juga kurang gereget. Hal. 19 Perlu Disebarkan

’’Mabasa Bali’’dan Nasib Guru Bahasa Bali SAAT ini digencarkan rahina mabasa Bali di Kota Denpasar dan Badung. Mungkin akan menyusul pemkab lainnya di Bali. Di Kota Denpasar dilakukan setiap Rabu, Purnama, dan Tilem. Program ini positif untuk mendukung smart city, asalkan diikuti komitmen Pemkot untuk mengangkat guru bahasa Bali.

Program rahina mabasa Bali ini sebenarnya sudah lebih awal dilakukan di lingkungan sekolah PGRI di Kota Denpasar dengan Jumat mabasa Bali dan Sabtu berbahasa Inggris. Ketua YPLP Kota PGRI Denpasar, Drs. I Nengah Madiadnyana, M.M., mengatakan program ini sudah dijalankan sejak 6-8 tahun lalu, tinggal sekarang dimantapkan dan disesuaikan dengan program Pemkot Denpasar. Sementara itu, Kepala SMAN 3 Denpasar, Drs. I Ketut Suyastra, M.Pd., mengingatkan agar program wajib berbahasa Bali tiap Rabu, Tilem, dan Purnama jangan dipaksakan di semua lini. Termasuk di sekolah dilakukan secara bertahap. Sebab, dia khawatir jika diharuskan bisa membuat siswa yang tak menyu-

kai bahasa Bali, kemudian absen pelajaran dan tak bersekolah. Di sekolah cukup program ini diberlakukan untuk kegiatan di luar jam pelajaran, jika diwajibkan masuk ke PBM, dia yakin bisa menimbulkan masalah. PBM untuk bahasa Inggris dan bahasa Indonesia tetap dilakukan dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, tak boleh digantikan bahasa Bali. Makanya dia wanti-wanti jika dipaksakan, bisa jadi menimbulkan ketakutan baru di kalangan anak–anak. Sedangkan guru bahasa Bali, Desak Nyoman Agung Wulan Rosmithasari, S.Pd.B., M.Pd., mendukung program Pemkot Denpasar ini untuk memerangi ketakutan berbahasa Bali. Tentu praktiknya sangat sederhana di

mana siswa bisa menggunakan bahasa sesuai kemampuannya bahkan digabung dengan bahasa Indonesia. ‘’Yang penting unsur mabasa Bali itu dia lakoni, lebih baik daripada tidak sama sekali,’’ ujarnya. Guru Bahasa Bali Sejumlah pengamat menilai

Suyastra

rahina atau dina mabasa Bali harus didahului dengan memerhatikan nasib guru bahasa Bali yang kian merana. Selain bersaing dengan guru lain untuk memperebutkan jam mengajar bahasa Bali, mereka juga tak kian diangkat menjadi CPNS. Hal. 19 Ujung Tombak

Madiadnyana

Made Suarta


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 06 November 2016 | Balipost.com by e-Paper KMB - Issuu