Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771 www.suluhindonesia.com
Selasa, 28 Februari 2017
No. 42 tahun XI
Pengemban Pengamal Pancasila
Kali Meluap
Ibu dan Anak Tewas BOGOR - Hujan yang melanda wilayah Kota Bogor, Jawa Barat, Senin, mengakibatkan air kali di belakang SMA Negeri 2, Kelurahan Suresmi meluap, hingga mengakibatkan tembok rumah warga jebol, peristiwa tersebut menewaskan seorang ibu dan anak. Korban diketahui beranama Anita Fauziah Fitria usia 25 tahun dan anaknya yang masih balita Dziah Mahendra Dzikra berusia empat tahun. Keduanya menjadi korban terjangan air kali yang meluap. Berdasarkan laporan dari Humas Polresta Bogor Kota, kedua korban terbawa arus air kali yang meluap, setelah rumahnya jebol diterjang luapan air. Peristiwa terjadi di RT 3/ RW 4, Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal. Saat kejadian, wilayah Bogor sedang dilanda hujan dengan intensi-
tas sedang hingga lebat pukul 15.15 WIB. Selain menewaskan dua orang, peristiwa luapan air kali dengan arus yang cukup deras juga menerjang SMA Negeri 2 hingga menyebabkan dinding tembok pembatas lapangan jebol hingga menimpa rumah korban di bagian belakangnya. Korban ibu dan anak mengalami luka akibat tertimpa runtuhan rumahnya. Keduanya lalu terseret arus air yang cukup kuat, hingga menyeret sejumlah motor yang terparkir di halaman parkir SMA Negeri 2. Korban diduga meninggal dunia setelah teseret arus air sejauh kurang lebih 500 meter dari tempat tinggalnya. Hingga berita ini diturunkan, kedua korban telah dibawa ke Rumah Sakit Islam Bogor untuk dimandikan. (bas)
32 Kg Sabu Disita JAKARTA - BNN dan Ditjen Bea Cukai berhasil mengagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu sebanyak 32 kilogram asal Malaysia yang dikirim melalui jalur laut ke Aceh dengan tujuan Medan. Seorang tersangka diamankan berinisial BEP (37) sebagai pengedar dan satu orang tewas di tempat berinisial ABS (29) yang merupakan kurir yang ditembak petugas setelah melakukan perlawanan saat penggerebekan. Pengungkapan berawal dari penyelidikan yang mendalam dan diperoleh kesimpulan adanya sinyal pergerakan penyelundupan shabu asal Malaysia. Selanjutnya dilakukan koordinasi dengan Polis Diraja Malaysia terkait dengan informasi tersebut, kata Kepala BNN, Komjen Pol Budi Waseso yang akrab di-
panggil Buwas di Jakarta, Senin. Kemudian di Medan petugas menemukan sebuah kendaraan jenis pick up berwarna hitam yang diduga membawa shabu yang dimaksud. Dalam perjalanannya, di sekitar traffic light daerah Pondok Kelapa Medan mobil memberikan sebagian muatannya yang dikemas dalam sebuah tas ransel berwarna hitam kepada seorang pengendara motor. “Selanjutnya tim terbagi menjadi dua dan mengikuti keduanya secara terpisah. Ketika melintas di Jalan Gagak Hitam mobil pick up menambah laju kecepatannya karena menyadari telah diikuti oleh petugas,” kata Buwas. Petugas yang tak mau kehilangan jejak pun terus melakukan pengejaran hingga ke jalur lingkar luar Medan. (ant)
Suluh Indonesia/ant
JENAZAH TERORIS - Petugas membawa jenazah pelaku teror bom Kantor Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Bandung ke dalam ruang CT Scan Post Mortem, RS Polri Kramat Jati, Jakarta, kemarin.
Kapolri :
Pelaku Bom Pemain Lama
Suluh Indonesia/ant
PENANGANAN KORUPSI - Menkopolhukam Wiranto (kanan), Ketua KPK Agus Rahardjo (tengah), Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo (kiri) berfoto seusai pembukaan "Pelatihan Bersama Peningkatan Kapasitas Aparat Penegak Hukum Dalam Penanganan Tindak Pindana Korupsi Wilayah Hukum Banten" di Bintaro, Tangsel, kemarin.
SURABAYA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut pelaku aksi bom panci di Bandung merupakan pemain lama yang pernah ia tangkap saat latihan teroris di Aceh pada tahun 2011 silam. “Dia pernah ikut latihan teroris di Aceh Janto pada 2011. Dalam penangkapan itu ada 70 orang ditangkap termasuk dia. Waktu itu saya yang pimpin operasinya,” katanya usai sidang Doktoral Menpan RB, Asman Abnur di Unair Surabaya, Jatim, kemarin. Tito menambahkan polisi telah merekam pelaku tersebut karena dia masuk dalam peta jaringan teroris. Namun ketika disinggung identitas
pelaku, dirinya enggan menjawab. “Pelaku tercatat dalam Jamaah Ansharud Daulah Bandung, yang berafiliasi ke Aman Abdurahman (Maman). Pelaku ini pernah dihukum tiga tahun penjara,” ujarnya. Dirinya memastikan peristiwa bom panci di Bandung tidak terkait rencana kunjungan Raja Arab Saudi ke Indonesia. Bom panci tersebut, kata dia hanya sebatas untuk menunjukkan eksistensi kelompok teroris yang meminta polisi membebaskan tahanan teroris. “Tidak ada laporan keterkaitan bom di Bandung dengan rencana kunjungan raja Arab Saudi ke Indonesia,” kata Tito. Dia menjelaskan saat penyergapan di kantor kelu-
rahan Arjuna, Kota Bandung tadi pagi, pelaku sempat berteriak-teriak meminta polisi membebaskan tahanan teroris. “Kita kan memang punya puluhan tahanan teroris di Mako Brimob Kepala Dua, ada yang masih diperiksa, diadili, itu minta dibebaskan, saya pikir itu hanya eksistensi saja,” tuturnya. Polisi akhirnya mengambil tindakan tegas setelah tiga kali upaya negosiasi gagal. Sempat terjadi tembak menembak di kantor kelurahan, sebelum akhirnya pelaku bisa dilumpuhkan. “Dari pelaku polisi mengamankan sangkur dan bahan peledak di tubuhnya. Pelaku tewas dalam perjalanan ke rumah sakit,” kata dia.
Sebelumnya benda mirip panci meledak di Taman Pandawa Bandung, depan Kantor Kelurahan Arjuna, Kota Bandung, Senin pagi. Usai ledakan, pelaku langsung berlari ke arah Kantor Kelurahan Arjuna. Petugas Brimob Polda Jawa Barat kemudian melumpuhkan tersangka dengan sejumlah tembakan, setelah negosiasi gagal. Pelaku tewas dalam perjalanan ke rumah sakit. Sementara itu, Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Sartika Asih Hisbulloh Huda mengatakan pihaknya belum mengindentifikasi secara detail, namun dapat dipastikan pelaku datang dengan kondisi sudah meninggal. (ant)
Pemerintah Segera Keluarkan
Kebijakan Afirmatif Ekonomi Berkeadilan WAKIL Presiden M Jusuf Kalla mengatakan pemerintah dalam waktu dekat akan mengeluarkan kebijakan afirmatif untuk mengurangi kesenjangan ekonomi akibat liberalisasi dan globalisasi. Wapres M Jusuf Kalla saat peletakan batu pertama pembangunan gedung “Center of Microfinance” di Unhas Makassar, Sulsel , kemarin mengatakan, pemerintah akan terbitkan kebijakan, bagaimana ekonomi yang berkeadilan harus ada langkah afirmasi. Hal ini akibat liberalisasi dan globalisasi, yang menyebabkan kesenjangan makin tinggi. Pembangunan tersebut kerja sama antara PT Bank BRI
dengan Unhas. Bangunan dua lantai dengan luas 1.400 meter persegi tersebut bisa jadi pusat pengkajian dan pendidikan bidang usaha kecil dan mikro. Dalam kesempatan itu Wapres Jusuf Kalla didampingi Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Dirut BRI Asmawi Syam serta Rektor Unhas Dwia Aries Tina. Lebih lanjut Jusuf Kalla mengatakan liberalisasi tersebut juga menyebabkan kesen-
jangan makin tinggi. “Oleh karena itu, tambahnya, pemerintah ingin membuat jalan tengah dengan kebijakan ekonomi yang berkeadilan; yakni adil dari sisi fasilitas dan adil dari sisi hasil,” kata Wapres. Wapres mencontohkan masyarakat Thionghoa yang cepat maju. Tidak ada yang salah mereka maju dan pemerintah tak ingin menurunkan mereka tapi mendorong yang lain naik. “Center of microfinance ini membalikkan dari praktek ke teori. Jadi dari proses menjadi teori kemudian dipraktekkan lagi, supaya orang jangan memulai dari nol lagi,” kata Wapres. JK mengharapkan center ini menjadi pembelajaran bagi kita semua. Wapres menjelaskan bahwa masalah terbesar bangsa saat ini adalah bagaimana bisa maju secara bersama-sama dan mengurangi ketimpangan. “Kalau ada kesenjangan yang besar antara yang kaya dan miskin suatu negara akan goyah. Jadi bukan menurunkan yang besar tapi dengan menaikkan yang kecil. Atau memperbanyak yang kecil,” kata Wapres. Persoalan utamanya, tambah Wapres, adalah bagaimana para pengusaha kecil mendapatkan akses yang lebih baik dan mendidiknya kemudian mendorongnya agar dapat menaikkan pendapatan, membuka lapangan kerja sehingga akan membuat harmoni bangsa. “Jadi bagaimana pengusaha kecil bisa dapatkan akses dan mendapatkan fasilitas perbankan,’’ katanya. (ant)
Suluh Indonesia/ant
PENANGKAPAN TERDUGA TERORIS - Petugas kepolisian bersenjata lengkap berusaha melumpuhkan terduga teroris di Kantor Kelurahan Arjuna, Bandung, kemarin. Kepolisian berhasil menangkap seorang pria terduga teroris yang meledakkan benda yang diduga "Bom Panci" di Taman Pandawa Bandung dan melakukan pembakaran kantor kelurahan Arjuna.
Ledakan Bom Panci
Keamanan Raja Salman Prioritas JAKARTA - Ledakan bom di Taman Pandawa, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, kemarin membuat sejumlah pihak khawatir dengan keamanan Raja Arab Saudi, Salman Bin Abdul Aziz Al Saud yang akan ke Indonesia pada 1 Maret 2017. Oleh karena itu, pimpinan DPR mengingatkan perlunya peningkatan keamanan untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan dan menjaga citra positif Indonesia di mata internasional.
”Tentu. Tapi tanpa itu (bom panci) pun kita tetap meningkatkan keamanan apalagi yang datang Raja Salman dengan personil sampai 1.500 tentunya diperlukan keamanan yang betul-betul ketat, profesional dan dapat menjaga keamanan untuk keseluruhan baik itu tamu atau obyek vital yang ada,” kata Wakil Ketua DPR Agus Hermanto di Gedung DPR Jakarta, kemarin. Agus berharap aparat keamanan lebih konsentrasi untuk menciptakan keamanan mengingatkan peristiwa ini
akan menjadi perhatian internasional. Agus menilai kunjungan Raja Salman akan menjadi kunjungan bersejarah bagi bangsa Indonesia setelah kedatangan pemimpin Arab Saudi sebelumnya Raja Faisal yang berkunjung pada 1970 atau 47 tahun lalu. “Harapannya kunjungan ini juga akan dibahas masalah investasi dan juga masalah kuota haji. Meskipun sekarang ini sudah dinaikkan, namun kekurangan masih mencolok sehingga kami berusaha bahwa kita bisa menaikkan kuota haji tersebut,” katanya.
Agus berharap berharap Raja Salman dapat mendongkrak investasi, terutama di sektor pariwisata. “Kita tahu, kita tidak bisa absorb turis secara banyak sehingga ini perlu diadakan pembicaraan diplomatis dan tentu kita harapkan bisa menarik turis-turis tersebut,” kata dia. Sementara itu, Ketua DPR Setya Novanto meminta semua pihak harus waspada, sebagaimana imbauan Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang menyatakan masih adanya ancaman bom. (har)