Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771 www.suluhindonesia.com
Rabu, 25 November 2015
No. 214 tahun IX
Pengemban Pengamal Pancasila
BC Sita Narkoba Rp 54 Miliar TANGERANG - Bea Cukai KPU Soekarno-Hatta, Tangerang menggagalkan penyelundupan narkotika berbagai jenis dari 19 kasus berbeda dengan nilai estimasi Rp54 miliar lebih. Dirjen Bea Cukai, Heru Pambudi di Tangerang, kemarin mengatakan, ada 15 orang tersangka yang diamankan petugas dari berbagai kasus. Adapun barang bukti yang disita yakni 11,8 kilogram sabu, 1.292 butir ekstasi, 9.000 happy five, 12 butir xanax atau obat penenang dan 19,6 kilogram synthetic cannabinoid. Seluruh barang bukti merupakan hasil penindakan yang dilaksanakan selama empat bulan dari Agustus-November. Hal ini menunjukan rata-rata setiap minggu KPU Bea Cukai Soekarno-Hatta
berhasil menemukan narkotika dan psikotropika yang melalui bandara. ‘’Seminggu bisa lebih dari satu kali ditemukan kasus penyelundupan narkotika dan psikotropika dalam kurun waktu empat bulan,” ujarnya. Diakuinya, mendekati akhir tahun, upaya penyelundupan narkotika mengalami peningkatan. Jaringan internasional terlihat saling berlomba memasukkan narkotika ke Indonesia. Modus yang dilakukan pun beragam dan tak bisa terdeteksi oleh kasat mata. Maka itu perlu kejelian dan inteligensi petugas. Misalnya saja narkotika di masukan ke dalam tabung besi, disisipkan dalam kotak kue, disimpan di bawah lapisan meja lipat hingga di dalam kemasan teh. (ant)
Terkait Catut Nama
Jokowi Harus Tegas
Suluh Indonesia/ant
HARI GURU NASIONAL - Presiden Joko Widodo (kiri depan) didampingi Mendikbud Anies Baswedan (keempat kanan) bersilahturahmi dengan sejumlah guru semasa SMP dan SMA nya pada acara puncak Peringatan Hari Guru Nasional ke-21 Tahun 2015 di Istora Senayan, Jakarta, kemarin. Dalam acara bertema Guru Mulia karena Karya tersebut Presiden Joko Widodo memberikan Satyalancana Pendidikan kepada sejumlah guru dan tenaga kependidikan atas pengabdian dan prestasi mereka.
JAKARTA - Presiden Jokowi harus tegas dan mengambil tindakan untuk mengatasi kegaduhan yang terjadi dalam polemik perpanjangan kontrak Freeport. ‘’Kegaduhan Freeport tidak boleh berlama-lama, masih banyak hal penting, contohnya Pilkada yang perlu diawasi secara ketat, jangan sampai tertutup isunya,’’ , kata pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio di Jakarta, Selasa. Ia juga berpendapat isu antara Menteri ESDM Sudirman Said dan Ketua DPR Setya Novanto terkesan mainmain, padahal permasalahannya membawa nama baik presiden dan wakil presiden. Menurutnya, sebagai pemimpin, presiden masih bersikap terlalu tenang, apalagi Sudirman Said juga belum memberikan laporan resmi kepada presiden. Jalur hukum merupakan hal terbaik yang seharusnya dilaksanakan, selain itu proses berjalannya hukum juga harus terbuka, agar semua bisa mengawasi. Terkait mundur dari jabatan, Hendri justru berpendapat se-
baiknya Sudirman Said dan Setya Novanto tidak pergi begitu saja. ‘’Jika mereka mundur, dikhawatirkan kasus hanya menguap begitu saja, tanpa penyelesaian seperti biasanya, sehingga mafianya tidak pernah tertangkap,” kata Hendri. Sebelumnya, pengamat politik dari Universitas Jayabaya Igor Dirgantara menyarankan agar Ketua DPR RI Setya Novanto dan Menteri ESDM Sudirman Said sama-sama meletakkan jabatannya untuk dapat fokus menyelesaikan kasus tanpa membuat kegaduhan politik. ‘’Sebaiknya dua-duanya mundur saja,” kata Igor. Igor mengatakan Setya Novanto bisa mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPR dan melakukan langkah hukum kepada Menteri ESDM jika dianggap melakukan fitnah dan pencemaran nama baik. Di sisi lain Sudirman Said juga sebaiknya mengembalikan mandat politiknya kepada Presiden agar tidak membuat gaduh. ‘’Upaya hukum penting untuk bisa menguak kebenaran dari kegaduhan ini, agar bisa menguak siapa sebenarnya
calo PT Freeport,” jelas Igor. Dia mengingatkan kehebohan polemik Sudirman dengan Novanto melebihi pemberitaan soal pilkada yang semestinya mendapatkan kontrol segenap pihak. Transparan Sementara itu, Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengharapkan, MKD bekerja secara objektif dan transparan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku, sehingga dapat membuat keputusan yang adil. ‘’MKD bekerja di ruang sosial dan politik yang dimonitor oleh publik,” katanya. Ia mengatakan hal itu menanggapi kerja MKD yang memproses pengaduan Menteri ESDM Sudirman Said soal dugaan Ketua DPR Setya Novanto mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia. Menurut Basarah, Fraksi PDIP menunggu MKD bekerja memproses laporan Menteri ESDM Sudirman Said. (wnd)
Guru Siapkan Masa Depan Bangsa JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengatakan bukan hanya sekedar sebuah pekerjaan melainkan menyiapkan masa depan bangsa. ‘’“Ini yang harus digarisbawahi. Saya yakin bahwa karya guru akan melukiskan wajah masa depan RI,” kata Presiden saat berpidato dalam acara Puncak Peringatan Hari Guru Nasional 2015 di Istora Senayan Jakarta, kemarin. Menurut Jokowi, kualitas manusia Indonesia ditentukan oleh para guru, sehingga para pengajar ini membentuk anak Indonesia yang bekerja berdasarkan etos kerja dalam karya. ‘’Saya ingin ajak
semua untuk gunakan momentum ini mengingatkan peran penting guru dalam pendidikan karakter bangsa,” kata Presiden. Jokowi juga menyebut guru adalah agen perubahan karakter bangsa. “Itu bisa dimulai di kelas, di sekolah. Sekolah bukan hanya tempat menuntut ilmu, tapi sebagai arena pembelajaran anak membentuk karakter,” katanya. Presiden mengatakan nilai-nilai seperti etos kerja, kerja keras, integritas, kejujuran, optimisme, disiplin, gotong-royong, bisa ditumbuhkan dan menjadi kebiasaan yang dimulai dari ruang kelas. ‘’Anak-anak kita
akan terbangun karakternya ketika dapat inspirasi, teladan, praktik nyata dari pembelajaran di kelaskelas,” kata Jokowi. Presiden juga mengingatkan bahwa mendidik anak itu bukan hanya guru maupun orang tua di rumah, tapi juga lingkungan serta teknologi. ‘’Pada malam hari ada yang mendidik televisi. Itu bisa mempengaruhi. Ada lagi sekarang namanya mendsos (media sosial), facebook, youtube, twtter, path, instagram, itu sangat mempengaruhi karakter anak kita,” kata Presiden. Jokowi meminta para guru memberi kekuatan mendidik sehingga
menahan pengaruh negatif teknologi yang berkembang saat ini. Menurut Presiden, pembangunan karakter bangsa menjadi tantangan abad 21, sehingga guru diharapkan membuat karakter bangsa. ‘’Bangsa kita bisa jadi bangsa pemenang kalau punya karakter bangsa pemenang,’’ katanya. Presiden juga mengingatkan bahwa persaingan itu tidak hanya antarkota, antarprovinsi, tetapi antarnegara. Jokowi juga mengungkapkan mulai 1 Januari 2016 mendatang sudah dibuka Masyarakat Ekonomi ASEAN. (ant)
Sudirman Said Berharap
MKD Mendengar Aspirasi Rakyat JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said berharap Mahkamah Kehormatan Dewan mendengarkan aspirasi publik saat memproses laporannya terkait polemik pencatutan nama Presiden untuk saham PT Freeport. Sudirman menegaskan dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada MKD untuk memproses laporannya. Namun sebelum diputuskan, dia berharap MKD mau mendengarkan aspirasi publik. ‘’Pokoknya kita beri kesempatan, kita berharap MKD bekerja sebaik-baiknya mendengarkan suara masyarakat,” ujar Sudirman di Kompleks Istana Kepreside-
nan Jakarta, kemarin. Sudirman mengaku siap menghadapi ancaman pihak manapun termasuk Ketua DPR Setya Novanto yang akan melaporkan dirinya ke Bareskrim Polri atas langkah yang telah diambilnya. Laporan itu dilayangkan karena menganggap bukti rekaman yang diserahkan ke MKD tak utuh. ‘’Sayanya enggak mau komentar saja. Supaya MKD (bekerja),” katanya. Sebelumnya Pengacara Ketua DPR Setya Novanto Rudi Alfonso memastikan pihaknya akan melaporkan Menteri ESDM Sudirman Said ke polisi karena telah merugikan kliennya.
Laporan ke kepolisian akan disampaikan setelah tim hukum melakukan konstruksi pasal apa saja yang dilanggar Sudirman. Sejauh ini, tim hukum men-
duga ada tiga pelanggaran yang dilakukan Sudirman Said yakni melakukan penyadapan atau perekaman percakapan secara diam-diam antara Novanto. (ant)
Suluh Indonesia/ade
AKSI MOGOK BURUH - Buruh melakukan aksi mogok nasional yang di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur, kemarin. Aksi mogok nasional yang dilakukan oleh para buruh dari hari ini hingga 27 November 2015 untuk menolak UU Pengaturan peraturan pemerintah.