Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771 www.suluhindonesia.com
Senin, 18 Januari 2016
No. 11 tahun X
Pengemban Pengamal Pancasila
Muammalat Dibobol Karyawan MATARAM - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTB sedang menangani kasus pembobolan tabungan 19 nasabah Bank Muammalat Cabang Mataram sebesar Rp 8 miliar oleh oknum karyawan bank syariah tersebut. Kepala OJK NTB Yusri di Mataram, kemarin mengaku sudah memanggil manajemen Bank Muammalat dari pusat dan cabang Mataram untuk membahas penyelesaian pembayaran ganti rugi kepada nasabah yang dirugikan. ‘’Mudahan minggu ini sudah dibayar seluruhnya. Kami sudah bertemu dengan tim dari kantor pusat Bank Muammalat beberapa hari lalu,” katanya. Ia mengatakan, pihaknya tidak ingin masalah penyelesaian ganti rugi dana nasabah yang dibobol tersebut berlang-
sung lama karena bisa menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Bank Muammalat. ‘’Mungkin akan berpengaruh juga pada industri perbankan syariah lainnya. Makanya, secepatnya dibayarkan. Minggu depan itu sudah selambat-lambatnya,” ujar Yusri. Atas kejadian pembobolan tabungan nasabah oleh oknum karyawan Bank Muammalat berinisial DN, kata Yusri, pihaknya meminta bank syariah pertama di Indonesia itu memperkuat manajemen risikonya. ‘’Harapannya kasus Bank Muammalat ini menjadi pembelajaran bagi bank lain, sehingga memperkuat manajemen risikonya,” ucapnya. Kasus pembobolan tabungan yang ada di rekening 19 nasabah tersebut, dilaporkan oleh nasabah Desember 2015. (ant)
Suluh Indonesia/ant
KELUARGA PELAKU - Maemunah (50) menunjukkan ijasah putranya Ahmad Muhazan yang menjadi salah satu pelaku bom bunuh diri di rumahnya di desa Kedungwungu, Krangkeng, Indramayu, kemarin. Keluarga berharap jenasah Ahmad Muhazan bisa segera dipulangkan.
Terkait Bom Jakarta
Polda Kembali Tangkap Teroris
Suluh Indonesia/ant
TOLAK JENASAH TERORIS - Warga melintas di bawah spanduk penolakan jenasah teroris di desa Kedungwungu, Krangkeng, Indramayu, kemarin. Sebagian warga desa tersebut menolak jenasah teroris Ahmad Muazan untuk dimakamkan di desa mereka.
JAKARTA - Polda Metro Jaya membenarkan adanya upaya penangkapan terduga jaringan pelaku teroris lain yang berkaitan dengan tragedi pemboman di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakpus. ‘’Benar ada upaya-upaya penangkapan terkait jaringan bom di Sarinah, namun kami belum bisa memberi informasi lebih lanjut,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Muhammad Iqbal di Jakarta, kemarin. Ia juga belum bisa menjelaskan secara rinci berapa total terduga jaringan teroris Sarinah yang sudah diamankan serta lokasi-lokasi penangkapan demi alasan penyelidikan. Selain itu, ia menjelaskan, memang benar ada penggeledahan paksa terhadap rumahrumah terduga pelaku teroris bom Sarinah, namun barang bukti yang ditemukan belum bisa diinformasikan. Informasi terbaru, status terduga pelaku teror bom atas nama Sugito sudah dipastikan sebagai warga sipil yang turut menjadi korban ledakan di Pos Polisi Sarinah, Jakarta Pusat. ‘’Terduga atas nama Sugito
sudah dipastikan adalah warga sipil yg berprofesi sebagai kurir dari Karawang dan bukan terduga pelaku,” kata Iqbal. Ia menjelaskan setelah proses penyelidikan didapat hasil bahwa Sugito merupakan warga sipil, dengan demikian jumlah terduga pelaku sebelumnya lima orang menjadi empat pelaku pemboman. Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah merilis nama-nama terduga pelaku teror bom dan korban meninggal yang terjadi di Jalan MH Thamrin, Jakpus. Ia menjelaskan terduga pelaku semuanya meninggal dunia, dari yang tujuh meninggal, lima merupakan terduga pelaku teroris. Korban Bertambah Sementara itu, Kabiddokkes Polda Metro Jaya Kombes Pol. Musyafak mengatakan jumlah korban meninggal dunia akibat peristiwa teror Sarinah bertambah menjadi delapan orang, yang sebelumnya tujuh orang. ‘’Rais Karna yang dirawat di RS Abdi Waluyo kemarin malam pukul 21.30 telah meninggal dunia,” kata Musyafak.
Ia menambahkan, hingga saat ini korban luka yang masih dirawat di rumah sakit berjumlah 16 orang. ‘’Sampai saat ini, korban yang masih dirawat ada 16 orang,” katanya. Sedangkan dari identifikasi tujuh orang yang meninggal di tempat kejadian, empat diduga pelaku, satu masih mungkin diduga pelaku, dan dua warga sipil (satu WNA dan satu WNI). Dimakamkan Secara terpisah, jenazah Rico Hermawan (21), salah satu warga sipil korban teror bom itu, setibanya di rumah duka, Dukuh Jayan, Desa Senting, Kabupaten Boyolali, Jateng langsung dimakamkan. Jenazah Rico dengan diangkut mobil ambulans RS Bhayangkara Polri tiba di rumah duka Dukuh sekitar pukul 05.20 WIB, dan disambut isak tangis oleh keluarga, sanak saudara, kerabat, dan tetangga korban yang sudah menunggu. Jenazah Rico dibawa ke masjid desa setempat yang berada di depan rumah korban sebelum dimakamkan. (ant)
Bersatu Melawan Ancaman Terorisme JAKARTA - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan kunci melawan paham radikalisme dan ancaman terorisme adalah persatuan. Selain itu, Menhan meyakini program bela negara yang terus digulirkan dan berjalan hingga saat ini, bisa menjadi salah satu cara menangkal segala bentuk ancaman terorisme. ‘’Kita harus merapatkan barisan untuk menghadapi semua ancaman. Hanya kebersamaanlah yang akan mampu mengatasi semuanya," kata Ryamizard Ryacudu saat menghadiri acara Apel Kebhinekaan Lintas Iman Bela Negara, di Jakarta, kemarin.
Acara bertema "Menolak Radikalisme, Terorisme dan Narkoba" itu dihadiri pula oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Ketua Umum PB NU Said Aqil Siradj. Selain itu, juga hadir perwakilan lembaga keagamaan dari KWI, PGI, PHDI, Walubi, dan Matakin. Acara juga ratusan LSM dan masyarakat. Menurut Ryamizard, bentuk-bentuk yang selama ini terjadi, termasuk teror bom dan aksi tembak para teroris bisa ditangkal kalau masyarakatnya bersatu. ‘’Teror-teror seperti kemarin itu kecil. Kalau kita ber-
satu, tidak akan ada yang seperti itu. Takut dia. Tapi kalau kita ditakuttakuti lalu takut dan kita tidak bersatu, dia akan laju terus,’’ katanya. Mantan KSAD ini menegaskan program bela negara yang digagasnya dan sudah berjalan, sebenarnya sebagai upaya untuk menumpas radikalisme dan terorisme. Langkah ini, menurutnya menjadi salah satu faktor penting selain keberadaan perangkat-perangkat negara seperti Polri, TNI dan alutsista untuk mengantisipasi terorisme menyebar luas. ‘’Salah satu yang saya tonjolkan, selain tentara dan alutsistanya, adalah rakyat. Rakyat itu besar,
makanya saya sampaikan jika ada 100 juta rakyat yang terlatih, radikalisme dan terorisme tidak ada apa-apanya. Kalau rakyat hanya berkumpul-kumpul tapi tidak berlatih, percuma saja,’’ ujarnya. Dia mengakui, gerakan terorisme dan radikalisme sudah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Oleh karena itu, program bela negara disiapkan untuk menanggulangi hal ini. ‘’Dulu kan sedikit, sekarang sudah tiga ribuan, kalau dibiarkan akan bertambah, berbahaya itu. Saya akan siapkan bela negara untuk menangkal segalanya. Bela negara itu bersatu,’’ tegasnya. (har)
KPK Tegaskan
Penggeledahan Sesuai Prosedur JAKARTA - KPK membantah keras pernyataan Wakil Ketua DPR dari Fraksi PKS Fachri Hamzah dan Anggota DPR Fraksi Golkar Bambang Soesatyo yang mengatakan, KPK melanggar prosedur dalam menggeledah dua ruangan Anggota Komisi V DPR atas nama Budi Suprianto dan Yudi Widiana. Menurut Plh Kabiro Humas KPK Yayuk Andriati Iskak, dalam melakukan proses penggeledahan terhadap tiga anggota DPR Komisi V yang dicurigai terdapat jejak-jejak tersangka, pihaknya telah melakukan penggeledahan sesuai prosedur sebagaimana dalam melakukan penggeleda-
han terhadap kasus dugaan korupsi lain. ‘’Penyidik sudah menunjukan tanda pengenal, surat tugas, surat perintah penyidikan, surat perintah penggeledahan dan surat perintah penyitaan. ‘’Bahkan, kata dia, sebelum melakukan penggeledahan, semua surat tersebut sudah ditunjukan kepada staff biro hukum DPR, staff Sekjen DPR dan Sekretariat MKD,” kata Yuyuk. Perihal adanya protes keras dari Fahcri yang mempertanyakan dasar surat izin pengggeledahan di ruangan koleganya, Yuyuk menjelaskan bahwa untuk surat penggeledahan, penyidik memang tidak menyebut nama pemilik tempat yang
akan digeledah, melainkan hanya ruangan yang akan turut digeledah, sesuai kebutuhan materi penyidikan. ‘’Nama tersangka Damayanti dkk, menunjukan bahwa penggele-
dahan dilakukan untuk perkara atas nama Damayati dkk. Jadi untuk surat perintah pengggeledahan yang disebut hanya tempat penggeledahan,’’ kata Yayuk. (wnd)
Suluh Indonesia/ant
LINTAS IMAN BELA NEGARA - Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj (ketiga kanan) dan Sekjen PBNU Helmy Faisal Zaini (kanan) bersama pemuka lintas agama mengangkat tangan seusai pembacaan ikrar saat apel kebhinekaan Lintas Iman Bela Negara di Lapangan Banteng, Jakarta, kemarin.