Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id
terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
balipost (166 rb Like) http://facebook.com/balipost
Senin Kliwon, 15 Januari 2018
Bali Restart
Membangun Pariwisata dari Pertanian
Pengemban Pengamal Pancasila
Bali Post/eka
Murjana Yasa
Menurut Murjana Yasa, pertanyaan itulah yang wajib dipikirkan dan dijawab oleh segenap komponen masyarakat Bali khususnya para decision maker di Bali. Ditegaskan, ekonomi yang inklusi secara makro adalah pertumbuhan yang stabil dan meningkat serta diikuti oleh penurunan kemiskinan dan kesenjangan serta penurunan angka pengangguran. Artinya, pertumbuhan ekonomi yang benar-benar dinikmati oleh masyarakatnya. ‘’Bali harus menuju ke situ. Mewujudkan ekonomi yang inklusi itu,’’ tegasnya. Selama ini, ada kesan Bali
Mahar Politik Jelang Pilkada
Tugas Pertama Satgas Antipolitik Uang POLITIK uang rupanya tidak terjadi saat pencoblosan, namun dikhawatirkan terjadi menjelang penentuan calon. Hal ini mengacu pada pengakuan La Nyalla Mattalitti tentang adanya permintaan mahar politik sebesar Rp 40 miliar. Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyatakan, pengakuan La Nyalla perlu ditelusuri kebenarannya agar praktik politik uang di balik pilkada serentak 2018 bisa terbongkar. Dia mengatakan penelusuran dapat dilakukan Satgas Antipolitik Uang yang baru saja dibentuk oleh Polri untuk memastikan pilkada berlangsung bersih dan berkualitas. Neta mengingatkan jauh sebelum La Nyalla, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi juga mengaku pernah diminta dana sebesar Rp 10 miliar untuk bisa memperoleh surat rekomendasi maju di Pilgub Jawa Barat 2018. Hal ini perlu nendapat perhatian Satgas Antipolitik Uang Polri. Sebab, praktik politik uang merupakan salah satu penyebab berkembangnya politik biaya tinggi dan maraknya korupsi yang melibatkan kepala daerah. Kasus La Nyalla dapat menjadi momentum bagi Pol-
ri untuk memantau, memburu, dan menciduk para pelaku politik uang di balik Pilkada 2018. Sehingga keberadaan Satgas Antipolitik Uang Polri benar-benar nyata dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Sebaliknya jika pengakuan adanya politik uang tidak benar, maka pihak yang merasa dirugikan dapat mengklarifikasi hingga melaporkannya ke polisi dengan tuduhan pencemaran nama baik. Seperti diketahui Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Tito Karnavian, telah membentuk Satgas Antipolitik Uang untuk mencegah terjadinya politik uang pada tahapan-tahapan pilkada serentak 2018. Satgas yang dipimpin Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol. Ari Dono Sukmanto akan mengawasi empat tahapan pilkada yakni tahap pencalonan, tahap pemilihan, tahap penetapan calon terpilih hingga tahap pengajuan keberatan di Mahkamah Konstitusi. Adapun isu politik uang dalam Pilkada 2018 juga turut ditanggapi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal. 19 Mahar Politik
@balipostcom (5.495 Follower) http://twitter.com/balipostcom
@balipostcom http://instagram.com/balipostcom
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 233801, 225764 Faksimile: 227418
Jokowi Resmikan SUGBK Pascarenovasi
Antivandalisme dan Antibanjir Jakarta (Bali Post) –
Presiden Joko Widodo meresmikan penggunaan kembali Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Minggu (14/1) kemarin, usai stadion terbesar di Asia Tenggara itu direnovasi. Peresmian ditandai dengan menggelar pertandingan uji coba internasional antara tim nasional Indonesia versus Islandia. Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden M. Jusuf Kalla juga menyaksikan laga yang berkesudahan 1-4 untuk Islandia.
KONDISI ekonomi Bali diklaim sangat bagus, senantiasa di atas rata-rata nasional. Begitu juga dalam keberhasilan penanganan masalah kemiskinan dan pengangguran, prestasi Bali juga disebut-sebut di atas rata-rata nasional. Namun, ada satu pertanyaan yang menggelitik, apakah ekonomi Bali itu sudah inklusi atau tidak? Pertanyaan itulah yang dilontarkan pengamat dan pakar ekonomi pembangunan Universitas Udayana Dr. I Gusti Wayan Murjana Yasa, S.E., M.Si. pada diskusi ‘’Bali Restart’’, pekan lalu. begitu mengagung-agungkan pariwisata. Namun, Murjana Yasa justru mempertanyakan apakah pariwisata itu sudah menyejahterakan rakyat Bali? Apakah pemilik-pemilik hotel dan input pariwisata yang digunakan di hotelhotel, akomodasi termasuk makanan, minuman dan sebagainya yang konon menyumbang pendapatan terbesar sudah dinikmati masyarakat Bali yang notabene sebagai penopang pariwisata tersebut? ‘’Kalau itu belum, maka kita harus restart. Pariwisata Bali harus menuju ke arah itu,’’ katanya lagi. Selanjutnya, Murjana Yasa mengharapkan Bali membangun pariwisata dari pertanian karena sejatinya di situlah rohnya. Membangun pariwisata dari adat dan budaya dengan menggerakkan kreativitas UMKM dan usaha kecil masyarakat Bali. Pasalnya, ketika pertanian Bali yang merupakan roh pariwisata maju, sektor UMKM maju dan kreativitas sosial budaya yang berbasis budaya Bali maju, maka di situlah akan lahir produk-produk unggulan yang berjati diri kuat. Hal. 19 Kopi Pupuan
20 HALAMAN
NOMOR 144 TAHUN KE 70
Bali Post/ant
LAGA PERSAHABATAN - Presiden Joko Widodo berbincang dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di sela-sela menyaksikan laga persahabatan antara Indonesia melawan Islandia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Minggu (14/1) kemarin. Pertandingan tersebut menandai peresmian renovasi SUGBK yang dipersiapkan untuk menyambut Asian Games XVIII Agustus mendatang.
Stadion Utama Gelora Bung Karno dibangun Bung Karno pada 1960 dan diresmikan pada 1962. Stadion olahraga terbesar di Asia Tenggara inilah yang menjadi saksi penyelenggaraan Asian Games IV pada 1962 dan GANEFO Games pada 1963. Kini, Stadion Utama Gelora Bung Karno juga dipersiapkan untuk menjadi arena utama penyelenggaraan Asian Games XVIII 2018 di Jakarta dan Palembang, Sumatera Selatan. Dinyatakan bahwa Stadion Utama Gelora Bung Karno kini telah memenuhi standar internasional sesuai aturan FIFA. Daya tampung stadion adalah 80.000 tempat duduk dengan kualitas kursi lebih bagus, yang terbagi dalam dua kategori, yaitu satu kursi tunggal dan kursi lipat yang telah memenuhi standar aksesibilitas evakuasi. ‘’Setiap kursi mampu menahan beban hingga 250 kilogram dan tidak mudah ditarik sehingga (mampu) menahan aksi vandalisme,’’ kata Presiden Jokowi dalam akun facebook-nya, Sabtu (13/1). Salah satu persyaratan keselamatan dan keamanan sesuai standar FIFA itu adalah jika kondisi kekacauan atau kedaruratan terjadi seluruh orang di dalam stadion ini harus sudah dapat keluar dari dalam stadion dalam waktu 15 menit sejak keputusan pengosongan stadion itu dinyatakan. Hal lain adalah kualitas pencahayaan. Stadion ini diterangi lampu berkekuatan 3.500 lux. Ini tiga kali lebih terang dari sebelumnya, tetapi 50 persen lebih hemat energi listrik, karena menggunakan LED, bukan lagi lampu konvensional. Pencahayaan sesuai standar keperluan penyiaran televisi profesional-digital dan foto berita internasional menjadi salah satu keharusan. Pemirsa televisi di seluruh dunia akan lebih mampu menikmati pertandingan yang digelar, juga para pembaca berita cetak ataupun media dalam jaringan. ‘’Dari segi pencahayaan, ini salah satu yang terbaik di dunia saat ini,’’ kata Jokowi. Sistem pencahayaan stadion yang berusia 57 tahun ini terintegrasi dengan sistem tata suara yang berkekuatan hingga 80.000 Watt PMPO. Yang pokok juga adalah rumput di lapangan sepak bolanya adalah rumput berstandar internasional untuk sepak bola, yaitu Zoysia matrella, yang dilengkapi alat penyiram otomatis hingga sistem drainase antibanjir. (ant)
Longsor di California, 18 Tewas
EVAKUASI - Petugas penyelamat berupaya mengevakuasi mobil setelah terjadi longsor di Montecito, California.
Bali Post/rtr
Los Angeles Jumlah korban meninggal akibat tanah longsor di California menembus angka 18 setelah petugas evakuasi menemukan jasad seorang laki-laki tua. Sheriff Santa Barbara, Bill Brown, mengatakan laki-laki berusia 87 tahun ini ditemukan regu penyelamat di rumahnya, seperti diberitakan AFP. Sementara itu, jumlah korban hilang saat ini menjadi tujuh orang, termasuk seorang anak kecil perempuan yang berusia dua tahun. Hujan deras pada Selasa, setelah 10 bulan kekeringan, menyebabkan lumpur dan puing-puing lengket mengalir dari perbukitan ke Montecito. Selain menyebabkan korban tewas dan korban luka, 65 rumah dilaporkan hancur, sedangkan sisanya mengalami kerusakan. Bencana longsor ini terjadi dua pekan setelah mereka mengalami kebakaran, sehingga harus mengungsi dari daerah tempat tinggal mereka. Sebelumnya, topan kuat musim dingin melanda wilayah West Coast AS pada Senin, membawa salju tebal dan mengirim lumpur serta puing ke daerah permukiman sebelum fajar pada Selasa. Di Santa Barbara County, sebanyak 100 rumah hancur dan 300 rumah rusak akibat diterjang lumpur longsor, kata Eliason, sebagaimana dikutip Xinhua. Ia menambahkan, delapan harta komersial juga rusak dan 20 lagi hancur. ‘’Awak pertolongan dengan susah-payah membersihkan jalan raya untuk membebaskan 300 warga yang telah terjebak sejak Selasa di Romero Canyon,’’ tambah Eliason. Hal. 19 Sangat Mendukung
Lubdaka Zaman Now, Berburu Kepentingan
Oleh I Gusti Ketut Widana
NARASI kisah Lubdaka, sang pemburu masuk surga, menginspirasi banyak umat melaksanakan ritual Siwaratri dengan hasrat meneladani perilakunya lalu berharap, meski seorang pendosa sekalipun, atas kuasa Tuhan dapat mencapai sekaligus menikmati pahala surga. Tak heran, setiap kali hari suci Siwaratri datang dan diperingati, Pura-pura terutama di daerah perkotaan relatif membeludak, dengan satu pemaknaan sebagai ‘’malam penebusan dosa’’. Saking antusiasnya umat melaksanakan Siwaratri sampai lupa menaati tribrata sebagai
sadhana spiritual yang mesti dijalani, yaitu: upawasa, mengosongkan tubuh material dari asupan makanan dan minuman; mona brata, perilaku berdiam diri, tapakur dalam renungan mendalam, meniadakan kata/ bicara, fokus menyucikan pikiran; dan jagra, mengondisikan diri selalu dalam keadaan sadar, eling, tan mrema, tan aturu, atanghi, bukan sekadar melek alias begadang, yang selama ini dipahami dan dilakoni umat. Apa pun yang namanya ritual, sesungguhnya adalah simbolisasi tattwa dalam tataran susila, sehingga sim-
bol-simbol upacara dengan upakara bebanten yang sarat makna dapat diaktualisasikan ke dalam bentuk laksana, bukan hanya berhasrat ‘’menebus’’ dosa lalu ‘’bermimpi’’ menikmati rasa bahagia di surga. Terlalu dangkal pemahaman ritual suci Siwaratri sebagai ajaran Siwa Tattwa yang begitu dalam kandungan maknanya itu. Apalagi jika kemudian praktik ritual Siwaratri dilaksanakan seperti lazimnya upacara yadnya lainnya yang lebih menampakkan bahkan menonjolkan aksi penghiburan daripada misi pengluhuran. Akibatnya, tribrata yang
sepatutnya menjadi inti pelaksanaan Siwaratri pun kebanyakan diabaikan, hingga terjebak kembali seperti acara seremonial belaka yang tak lepas dari suasana kemeriahan/kesemarakan dengan aksen bernuansa eufo-ritual, belum menuju zona zero (spiritual). Padahal teladan sosok Lubdhaka jelas-jelas melakoni perjalanan perburuannya ke tengah hutan belantara dalam keadaan sepi (sipeng) hingga memasuki kegelapan malam yang paling gelap, saat menjelang tilem kapitu. Dalam konteks zaman now, meski tidak lagi harus memasuki tengah hutan, seti-
daknya aura ritualistik magis dengan vibrasi spiritualistik semestinya tetap bisa dihadirkan tatkala melaksanakan ritual Siwaratri. Sebab, sangat berbeda dengan ritual yadnya lainnya, peringatan Siwaratri benar-benar sarat dengan tuntutan sekaligus tuntunan pelaksanaan tribrata, dengan tujuan agar sang Diri yang adalah sang Atman itu sendiri disadarkan agar tidak terus terjebak pada kemelekatan badan material yang tidak kekal. Penyadaran untuk misi pembebasan sang Atman dari belenggu badan material itulah sejatinya inti pokok ajaran Siwaratri,
sampai kemudian berhasil mencapai puncak kesadaran spiritual, atutur sang Atma ri jatinya. Sebab, hakikat badan material dalam konsep Siwa Tattwa adalah sebagai media berkarma bagi sang Atman yang ber-sthana dalam diri. Sehingga pesan moral yang dititipkan pada ritual Siwaratri, bagaimana umat sedari awal menyadari bahwa sang Atman yang ber-sthana dalam diri akan menjadi bermakna jika berkarma berdasar dharma, yang menyebabkan sang Atman berkesadaran Siwa. Hal. 19 Kepuasan Duniawi