Edisi 12 Oktober 2016 | Suluh Indonesia

Page 1

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771

www.suluhindonesia.com

Pengemban Pengamal Pancasi la

Rabu, 12 Oktober 2016

No. 186 tahun X

5 Pegawai Kemenhub Ditangkap

JAKARTA - Satuan Tugas Penindakan Pungutan Liar dari kepolisian menangkap lima pegawai Kementerian Perhubungan terdiri atas dua pegawai negeri sipil, tiga pegawai honorer, dan satu pihak luar dari swasta yang diduga terlibat tindakan pungutan liar, kemarin. Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian di Kantor Kemenhub, Jakarta, mengatakan polisi juga menyita barang bukti uang tunai Rp61 juta dari lantai 12 Gedung Karya Kemenhub dan Rp34 juta dari lantai 6 Gedung Karya Kemenhub dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) itu. Operasi penindakan pungli ini akan kita lakukan juga di banyak instansi tidak hanya Kementerian Perhubungan, kata Tito. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi Setiyono menjelas-

kan dua lantai di Gedung Karya tersebut merupakan lokasi pengurusan izin dari semua direktorat di Kemenhub. Kebetulan, OTT yang kita lakukan berada di pengurusan izin dari Ditjen Perhubungan Laut, kata Awi. Selain uang tunai diduga untuk pungli, polisi juga menyita buku tabungan yang diduga merupakan rekening untuk dana pungli dengan saldo Rp1 miliar. Lima pegawai Kemenhub yang ditangkap adalah dua orang Pegawai Negeri Sipil dengan pangkat golongan II-D, dan tiga pegawai honorer. Inisialnya AR, AD, D, T, dan NM, ujarnya. Awi mengatakan pungli tersebut untuk memudahkan pengurusan surat atau lisensi pelaut dan buku pelaut yang legalisasinya dilakukan Kemenhub. (ant)

Suluh Indonesia/ant

Hentikan Pungli

KETUA DPD - Anggota DPD dari Bengkulu Muhammad Saleh (kanan) berjalan usai terpilih menjadi pimpinan DPD dari Wilayah Barat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.

Presiden Perintahkan

JAKARTA - Presiden Joko Widodo memperingatkan seluruh kementerian dan instansi agar menghentikan segala bentuk pungutan liar (pungli), terutama yang berkaitan kepada pelayanan kepada masyarakat. St op yang namanya pungutan liar, terutama kepada yang berkaitan dengan pelayanan kepada masyarakat. Tangkap dan langsung pecat pegawai yang melakukan pungli, pesan Presiden Jokowi di Jakarta, kemarin. Hal tersebut disampaikan saat P residen melakukan kunjungan mendadak ke Kementerian Perhubungan, terkait kasus tangkap tangan dugaan pungutan liar perizinan di kementerian tersebut. Presiden mengatakan, pemerintah akan terus melakukan penertiban dan penangkapan kepada semua pi-

hak yang melakukan pungli kepada masyarakat. Sekali lagi saya tegaskan stop yang namanya pungutan liar dan saat ini sudah ada yang namanya operasi pemberantasan pungli, tegas Presiden. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan apresiasi kepada jajaran kepolisian yang sudah bekerja maksim al mem bongkar kasus tangkap tangan dugaan pungutan liar perizinan di kementeriannya agar dapat memberikan efek jera bagi para oknum pelaku. Saya meminta kepada seluruh jajaran Kemenhub untuk segera menghentikan praktik KKN di semua tingkatan, dan menjadikan ini momentum introspeksi agar institusi ini benar-benar menjalankan tugas sebagai pelayan publik yang berintegritras, ujar Menhub. Sejak dilantik dan mulai menjalankan tugas sebagai Ment-

eri Perhubungan, Budi sudah menegaskan kepada jajaran untuk memberikan pelayanan terbaik kepada semua pemangku kepentingan dan tidak melakukan praktik pungli. Satu bulan menjabat sebagai Menhub, Budi Karya mendapatkan berbagai laporan indikasi pungli di internal kementerian, khususnya di bidang pelayanan perizinan Karena ini sudah m enyangkut ranah hukum pidana maka pihak berwajib dalam hal ini kepolisian langsung berkoordinasi aktif. Kami menemukan fakta-fakta awal dan kemudian disampaikan ke pihak kepolisian untuk melakukan investigasi hingga diperoleh bukti kuat dan terjadi operasi tangkap tangan di unit perijinan, ucap Menhub Budi. Operasi Tangkap Tangan Jokowi membenarkan adan-

ya penangkapan pelaku pungutan liar atau pungli terkait administrasi di laut oleh oknum dari Kemenhub. Operasi Pemberantasan Pungli (OPP) baru dibicarakan, rapat baru saja selesai dan kami langsung dapat laporan dari Kapolri, bahwa di Kementerian Perhubungan telah ditangkap banyak pungli untuk pengurusan hukum laut dan surat kapal yang angkanya berbeda-beda ada yang ratusan ribu serta ada yang jutaan, kata Presiden. Ia menjelaskan hanya ingin meninjau langsung dan memastikan proses penggeledahan terhadap dugaan praktik pungutan liar. Presiden juga mengingatkan kepada seluruh instansi dan lembaga untuk menghentikan praktik pungli, karena sudah ada OPP. Saya perintahkan langsung tangkap dan pecat oknum yang terbukti, tegasnya. (ant/son)

Suluh Indonesia/ant

TEMUI PRESIDEN - Hakim Agung Gayus Lumbuun (tengah) menjawab pertanyaan wartawan seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin. Dalam pertemuan tertutup tersebut Presiden bersama Hakim Agung Gayus Lumbuun membahas kebijakan reformasi hukum.

OPP :

Mampukah Mumupus Tradisi Pungli ?

PEMERINTAH memutuskan pelaksanaan operasi pemberantasan pungutan liar dan penyelundupan (OPP) sebagai bagian langkah awal pelaksanaan reformasi hukum. Seskab Pramono Anung dalam konferensi pers bersama Menko Polhukam Wiranto usai rapat kabinet terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, kemarin mengatakan, secara prinsip Presiden dan Wapres setuju dengan diadakannya operasi pemberantasan pungli dan

penyelundupan. Seskab menyebutkan sasaran OPP antara lain adanya pungutan dalam pelayanan SIM, SCKC, BPKB, STNK, penanganan bukti pelanggaran dan penyelundupan. Pramono menyebutkan terkait OPP itu, Presiden Jokowi

menugaskan Menko Polhukam untuk merumuskan, menyelesaikan dan segera melaksanakan operasinya. Mungkin dalam waktu sekarang ini ada terapi kejut, nanti akan dilaporkan Kapolri (Jenderal Tito Karnavian), tadi Kapolri sudah lapor kepada Presiden, kata Seskab. Pramono menyebutkan dalam ratas itu, Presiden Jokowi juga memberi arahan tentang pembangunan lapas baru karena yang ada saat ini sudah melebihi kapasitas. Sementara itu, Menko Polhukam Wiranto menjelaskan setelah ada paket kebijakan ekonomi, maka kini pemerintah mulai melakukan reformasi hukum atau revitalisasi hukum nasional. Banyak peraturan, ada 60.000 lebih, itu perlu penyederhanaan. Itu menimbulkan ketidakpastian hukum yang menyebabkan kepercayaan masyarakat menjadi rendah, katanya. Menurut Wiranto, sasaran yang akan dicapai adalah pulihnya kepercayaan publik dan ada kepastian hukum. Ia menyebutkan dari banyak masalah hukum, dapat dibagi menjadi tujuh kelompok antara lain terkait pelayanan publik, penyelesaian kasus, manajemen perkara, penguatan SDM, dan pembangunan budaya hukum. Tahap awal melakukan operasi pungli, suap, penyelundupan yang merajalela. (ant)

Suluh Indonesia/ant

PRESIDEN TINJAU LOKASI OTT KEMENHUB - Presiden Joko Widodo (kedua kanan) bersama Menhub Budi Karya Sumadi (kedua kiri) dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan saat meninjau lokasi Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Kemenhub Jakarta, kemarin. Dalam OTT tersebut, lima pegawai Kemenhub dan calo serta menyita uang tunai sebesar Rp 95 juta.

DPR Tegaskan :

Calon Petahana Wajib Cuti

JAKARTA - Ketua Ko-

misi II DPR RI Rambe Kamarul Zaman mengatakan bakal calon petahana yang mengikuti pemilihan kepala daerah (pilkada) 2017 wajib cuti setelah ditetapkan sebagai calon pada 24 Oktober 2016 untuk menjalani masa kampanye. Yang petahana harus cuti di luar tanggungan negara. Itu adalah kewajiban bukan opsi atau pilihan, tapi adalah kewajiban

pada saat masuk masa kampanye. Sanksinya kalau tidak cuti didiskualifikasi, kata Rambe di, Jakarta, kemarin. Dia mengatakan sudah menjadi suatu syarat kalau calon petahana yang mengikuti pilkada wajib cuti pada masa kampanye, yakni 28 Oktober 2016-11 Februari 2017 sehingga jika melanggar aturan itu maka akan didiskualifikasi. Terkait gugatan uji materi terhadap kewajiban cuti calon petahana ke Mahkamah Konstitusi, Rambe menekankan jika pada saat penetapan calon ke-

pala daerah, gugatan belum juga dikabulkan maka calon petahana harus cuti jika ingin lanjut ke pilkada 2017. Gugatan apapun kalau sudah tanggal 24 Oktober 2016 ini ditetapkan persyaratan, semua harus dipenuhi, tidak ada menunggu hasil keputusan (Mahkamah Konstitusi), ini sudah tahapan, kita tidak bisa mel anggar tahapan, ujarnya. Dia mengatakan kewajiban cuti juga merupakan tanggung jawab moral calon petahana yang mengikuti pilkada serentak di seluruh Indonesia pada

2017. Ini tanggung jawab moral, dari ketentuan yang ada juga kita imbau, ini aturan yang harus dilaksanakan, ujarnya. Dia mengatakan kewajiban cuti tidak bisa menunggu hasil keputusan Mahkamah Konstitusi. Sekalipun setelah penetapan calon, Mahkamah Konstitusi menetapkan calon petahana tidak harus cuti, Rambe mengatakan calon petahana tetap harus cuti karena sudah memasuki tahapan yang dijadwalkan. (ant)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 12 Oktober 2016 | Suluh Indonesia by e-Paper KMB - Issuu