Edisi 08 Desember 2015 | Balipost.com

Page 1

20 HALAMAN

NOMOR 112 TAHUN KE 68

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id

terbit sejak 16 agustus 1948 perintis: k. nadha HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000

balipost (89rb Like) http://facebook.com/balipost

Selasa Umanis, 8 Desember 2015

Pengemban Pengamal Pancasila

@balipostcom (3,8rb Follower) http://twitter.com/balipostcom

@balipostcom http://instagram.com/balipostcom

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Faksimile: 227418

Upacara ’’Pakelem’’ di Puncak Semeru

Memohon Kerahayuan Jagat Lumajang (Bali Post) Karya pakelem digelar di puncak Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, Senin (7/12) kemarin. Upacara untuk memohon kerahayuan jagat ini dihadiri sejumlah tokoh. Di antaranya mantan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya, tokoh Puri Ubud Tjokorda Ardana Sukawati dan mantan Gubernur Bali Dewa Beratha. Hadir juga perwakilan Pemkab Lumajang dan Dinas Pariwisata Pemprov Jawa Timur. Upacara dihadiri ribuan umat dari Bali dan Jawa.

Karya agung ini di-puput tiga sulinggih masing-masing Ida Pedanda Made Gunung, Ida Rsi Nabe Sangging Prabhangkara Dwijasana dan Ida Maha Rsi Alit Budha. Prosesi dimulai dengan menyiapkan wewalungan pakelem oleh tiga sulinggih dan tokoh dari Bali di Pura Mandara Giri Semeru Agung, Lumajang. Lalu, dilanjutkan pacaruan agung. Upacara diakhiri dengan persembahyangan bersama. Sebelumnya, tarian sakral Rejang Dewa dan Topeng Sidakarya ikut ditampilkan. Hal. 19 Danau Ranupani

Bali Post/udi

PAKELEM AGUNG - Ida Pedanda Made Gunung membuat ‘’preteka’’ yang akan dipakai sarana bhakti pakelem agung di puncak Gunung Semeru, Senin (7/12) kemarin. Foto kiri: Umat Hindu menggelar upacara pamrayascita di Penataran Agung Pura Semeru Agung, Lumajang, Jawa Timur, sebelum ngaturang bhakti pakelem. Pada upacara yang diikuti ribuan umat Hindu asal Bali dan Jawa itu, juga dihadiri Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya, Dewa Made Beratha, Cok Ace, perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Lumajang dan Provinsi Jawa Timur.

Soal Pencatutan Nama

Jokowi Sebut Salahi Moralitas Jakarta (Bali Post) –

Presiden Joko Widodo dengan keras menyatakan kewibawaan lembaga negara tidak bisa dipermainkan dengan mencatut nama lembaga negara itu. “Saya enggak apa-apa dikatain presiden gila, presiden saraf, presiden koppig. Enggak apa-apa. Tapi, tapi tidak boleh yang namanya lembaga negara itu dipermainkan. Lembaga negara itu bisa kepresidenan, bisa lembaga negara lain,” kata Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (7/12) malam.

Jusuf Kalla

Bali Post/ant

Setnov Lebih Bagus Mundur Jakarta (Bali Post) Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai lebih bagus jika Setya Novanto (Setnov) memilih mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPR. “Ya itu lebih bagus sebenarnya, lebih sportif,” kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (7/12) kemarin. Penegasan tersebut disampaikan JK menanggapi pertanyaan wartawan tentang adanya desakan yang makin besar dari masyarakat melalui petisi online agar Ketua DPR-RI Setya Novanto mundur dari jabatannya. Ia lalu membandingkan kasus pelanggaran Setya Novanto lainnya terkait kasus pelanggaran etika yang menggunakan jabatannya sebagai Ketua DPR ketika menghadiri kampanye capres Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump. “Mana lebih berat, pertemuan (Setya Novanto) dengan Trump atau pertemuan minta saham? Lebih berat mana? Lebih tidak pantas (mana)?” ujarnya. Hal. 19 Meminta Saham

Bali Post/ant

POSTER - Gerakan Mahasiswa Peduli Indonesia (GMPI) membawa poster bergambar Ketua DPR Setya Novanto di Medan, Sumatera Utara, Senin (7/12) kemarin. Mereka mendesak Mahkamah Kehormatan Dewan untuk mengusut kasus permintaan saham PT Freeport Indonesia yang diduga melibatkan Ketua DPR Setya Novanto.

Girsang Akui Ada Lobi Diselesaikan Secara Damai

Jakarta (Bali Post) Sidang tertutup Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) yang memeriksa Ketua DPR-RI Setya Novanto mendapat kritik sejumlah pihak. Pasalnya, sidang yang memeriksa Setya Novanto berbeda dengan sidang yang menghadirkan Menteri ESDM Sudirman Said dan Presdir PT Freeport Maroef Sjamsoeddin. Sidang tertutup itu menimbulkan kecurigaan adanya lobi-lobi dalam proses perkara Setya Novanto. Anggota DPR Ruhut Sitompul mengaku kecewa dengan sidang MKD saat memeriksa Setya Novanto. Dia mengaku tidak banyak berharap dari proses penanganan yang dilakukan MKD, sehingga lebih berharap penanganan perkara Setya Novanto dilakukan melalui proses penegakan hukum yang saat ini tengah ditangani Kejaksaan Agung. “Dari dulu aku sudah pesimis sama MKD. MKD ya… begitu saja. Lanjutkan di Kejaksaan Agung,” kata anggota F-PD Ruhut Sitompul di Gedung DPR, Jakarta, Senin (7/12) kemarin. Hal. 19 Dua Saksi

Joko Widodo

Bali Post/ant

Dengan nada suara bergetar dan tangan gemetar menahan amarah, Presiden Jokowi menandaskan jika sudah menyangkut wibawa dan mencatut namanya untuk meminta saham 11 persen, ia tidak bisa diam membenarkan tindakan itu. “Tapi kalau sudah menyangkut wibawa mencatut meminta saham 11 persen itu saya enggak mau! Enggak bisa!” kata Presiden. Presiden menolak keras pencatutan oleh siapa pun, karena dia menganggap perbuatan itu sudah sangat menyalahi kepatutan, kepantasan, dan moralitas. “Ini masalah kepatutan, masalah kepantasan, moralitas! Itu masalah wibawa negara!” tandas Presiden lagi.

Dalam rekaman perbincangan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoedin dan Ketua DPR Setya Novanto yang kemudian diadukan Menteri ESDM Sudirman Said ke DPR karena dianggap mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden, suara yang diduga Setya menyebut Presiden Joko Widodo sebagai orang koppig yakni kata dari bahasa Belanda yang berarti keras kepala. Pada hari yang sama dengan Presiden Jokowi menggelar jumpa pers mendadak itu, Setya Novanto tengah menjalani sidang etik pada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) di DPR, namun berbeda dari dua persidangan sebelumnya, persidangan terhadap Novanto ini berlangsung tertutup. (kmb4/ant)

Setya Novanto Bantah Catut Nama Presiden

Jakarta (Baoli Post) – Ketua DPR-RI Setya Novanto, Senin (7/12) kemarin, diperiksa MKD. Sidang Novanto digelar tertutup. Pada keterangannya, ia membantah telah mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk meminta jatah saham ke PT Freeport Indonesia. Dalam pembelaannya di sidang MKD yang beredar di kalangan wartawan, Novanto menyatakan kesaksian Menteri ESDM Sudirman Said dan Presiden Direktur PT Freeport Maroef Sjamsoeddin adalah tidak benar. “Bahwa keterangan/kesaksian Saudara Maroef Sjamsoeddin yang mengatakan saya meminta saham, menjanjikan perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia mengatasnamakan Presiden maupun Wakil Presiden menggunakan wewenang saya untuk kepentingan pribadi adalah keterangan/kesaksian palsu dan tidak benar,” kata Novanto. Dalam pembelaannya, Novanto juga menyebut bahwa Menteri ESDM Sudirman Said telah mencemarkan nama baiknya. “Bahwa saudara pengadu Sudirman Said telah mencemarkan nama baik saya dengan mengatakan bahwa saya mencatut nama Presiden dan meminta saham kepada PT Freeport Indonesia tanpa bukti sama sekali,” elak Novanto. Anggota MKD DPR-RI Guntur Sasono mengatakan, Ketua DPR Setya Novanto tidak bisa menerima apa yang disampaikan pengadu (Menteri ESDM Sudirman Said). “Kita dengar pembelaan beliau. Beliau tidak bisa menerima apa yang disampaikan oleh pengadu. Kan beliau punya hak juga untuk membela,” kata Sasono saat rehat sidang MKD. Hal. 19 Permintaan Novanto

’’Saya enggak apaapa dikatain presiden gila, presiden saraf, presiden koppig. Enggak apa-apa. Tapi, tapi tidak boleh yang namanya lembaga negara itu dipermainkan. Lembaga negara itu bisa kepresidenan, bisa lembaga negara lain.’’ Joko Widodo Presiden RI

Enam Bantahan Setya Novanto n Tidak pernah memanggil pimpinan PT Freeport Indonesia melainkan saya yang diminta oleh Saudara Maroef Sjamsoeddin selaku Pimpinan PT Freeport Indonesia untuk bertemu pertama kalinya di kantor saya, di gedung Nusantara III DPR-RI. n Tidak pernah menjanjikan penyelesaian kontrak PT Freeport Indonesia dan tidak penah meminta PT Freeport Indonesia memberikan saham yang disebutnya akan diberikan kepada Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. n Selalu mengutamakan kepentingan nasional RI secara transparan dan tidak pernah bertindak yang merugikan kepentingan bangsa dan negara RI. n Tidak pernah menjanjikan suatu keputusan kepada Pimpinan PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin dan saya tidak pernah meminta saham dalam bentuk apa pun kepada pimpinan PT Freeport Indonesia. n Selalu menjaga kehormatan DPR-RI dan selalu mengambil langkah-langkah yang profesional dalam menjaga kehormatan, keluhuran dan martabat DPR-RI.

Bali Post/ant

SETYA NOVANTO - Ketua DPR Setya Novanto melambaikan tangan usai menjalani sidang dugaan pelanggaran etik oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (7/12) kemarin.

n Tidak pernah menjadi pemburu rente, dan tidak pernah menggunakan kekuasaan dan pengaruh untuk mengambil keuntungan pribadi, bahkan sebaliknya saya selalu menjaga agar tercipta situasi yang kondusif, agar iklim investasi menjadi terjamin dengan daya saing ekonomi yang rasional. (kmb4)

Dituntut Dua Tahun, Rio Capella Keberatan Jakarta (Bali Post) Patrice Rio Capella, terdakwa kasus suap, dituntut dua tahun pidana penjara, denda Rp 50 juta, subsider satu bulan kurungan. JPU meyakini mantan Sekjen Partai NasDem tersebut terbukti menerima uang suap Rp 200 juta dari Gubernur Sumatera Utara (nonaktif) Gatot Pujo Nugroho dan istri mudanya, Evy Susanti. ‘’Menuntut supaya majelis hakim Pengadilan Tipikor, yang memeriksa dan mengadili perkara ini, menyatakan terdakwa Patrice Rio Capella terbukti secara sah menurut hukum sebagaimana Pasal 11 UU No.31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No.20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tipikor,’’ terang JPU KPK Yudi Kristiana saat membacakan surat tuntutan di Pengadilan

Tipikor Jakarta, Senin (7/12) kemarin. Dalam analisis yuridisnya, berdasarkan fakta-fakta hukum yang terungkap dalam persidangan, ditambah alat bukti berupa keterangan saksi, ahli, terdakwa, serta bukti atau petunjuk, terdakwa dinilai terbukti menerima uang dari Gatot dan istri Evy melalui Sisca sebesar Rp 200 juta. Meskipun terdapat penyangkalan dari Rio yang mengatakan tidak pernah meminta uang dari Gatot dan Evy melalui Sisca. ’’Minta ketemu-ketemu terus, aku kan sibuk jadi harus menyisihkan waktu, ketemu terus memangnya kegiatan sosial, tetapi jangan sampai mereka pikir aku yang minta lho Sis,’’ papar jaksa menirukan komunikasi antara Rio dan Sisca. Menanggapi tuntutan JPU, Rio merasa keberatan. Oleh karena itu, ia akan menyam-

paikan nota pembelaan pada persidangan, Rabu (16/12) pekan depan. ‘’Kita sudah samasama dengar tadi, dituntut dua tahun, potong masa tahanan, untuk minggu depan pembelaan, kita akan menyampaikan pembelaan, Rabu (23/12) nanti putusan. Jadi tentang Pasal 11 dan 2 tahun, saya pikir ini sebuah hal yang berdasarkan fakta-fakta persidangan, kan tadi sudah disampaikan oleh jaksa. Saya pikir mengenai fakta-fakta persidangan, jadi walaupun menurut saya dua tahun itu pun masih berat dengan fakta-fakta yang sudah disampaikan, tetapi tetap dikaitkan dengan bukan pada posisi sebagai penyelenggara negara, dari faktanya tetapi disampaikan JPU masih juga dikaitkan dengan sebagai penyelenggara negara karena menerima hadiah,’’ tukasnya. (wnd)

Patrice Rio Capella

Bali Post/ant


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 08 Desember 2015 | Balipost.com by e-Paper KMB - Issuu