Kawasan Timur Tengah menjadi salah satu pilihan beberapa pelajar untuk melanjutkan studinya, tak terkecuali para pelajar Indonesia. Anggapan Timur Tengah sebagai pusat keilmuan dalam mempelajari agama Islam menjadi keyakinan pasti bahwa nantinya siapa pun yang belajar di sana mampu memberikan pengetahuan lebih akan Islam dibandingkan dengan pelajar yang menempuh pendidikan Islamnya di negeri sendiri, dan hal ini membuat mahasiwa peminat Timur Tengah naik drastis tiap tahunnya.
Tercatat sebanyak 5000 lebih pendaftar seleksi calon mahasiswa baru Timur Tengah melalui Kementrian Agama pada 2021 ini, karena mempelajari ilmu agama menjadi daya tarik terbesar serta pendorong yang kuat bagi para pendaftar tersebut untuk terus berjuang. Namun, apakah benar begitu realitas yang terjadi? Benarkah setiap lulusan Timur Tengah mampu menjadi sosok alim yang menjawab kebutuhan masyarakat? Bagaimana sebenarnya? Baca selengkapnya di Majalah edisi kali ini.