3 Teori Utilitarianisme, Deontologi, Virtue Ethics Di Dalam Lingkungan Sekitar pada situasi COVID-19

Nama

: Eka Ayu Rowinda

Kelas

: D-III Akuntansi Fakultas Ekonomi

Mata Kuliah : Etika Bisnis dan Profesi Dosen

: Imam Setijawan, SE., Akt., M.S.Ak

Univesitas

: Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Menerapkan 3 Teori Utilitarianisme, Deontologi, dan Virtue Ethics di lingkungan sekitar dalam kehidupan sehari – hari terkait dampak COVID-19

1. Teori Utilitarianisme Teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan.

Pada dasarnya, di dalam kehidupan sehari hari dalam kondisi situasi COVID-19 ini masyarakat sekitar sudah melakukan berbagai hal yang bermanfaat. Seperti rumah di beri temepat cuci tangan, jadi jika ada tamu yang datang akan membersihkan dirinya terlebih dahulu dan memperhatikan kebersihan masing-masing. Hal tersebut salah satu manfaat bagi diri sendiri dan orang lain juga ikut merasakannya.

2. Teori Deontologi Teori ini adalah teori filsafat moral yang mengajarkan bahwa sebuah tindakan itu benar kalau tindakan tersebut selaras dengan prinsip kewajiban yang relevan untuknya.

Masyarakat di sekitar lingkungan, harus menerapkan perbuatan yang baik, seperti menjaga keamanan dengan tidak mencuri. Karena hal tersebut tidak benar. Dan tidak berbuat curang atau bohong dalam bermasyarakat, suatu kewajiban harus di jalankan, dengan adanya hal tersebut, karena telah melakukan hal-hal yang benar, maka dampak positif akan dirasakan oleh dirinya dan orang lain juga.

3. Teori Virtue Ethics

Virtue ethics ini berfokus kepada karakter moral dari pengambilan keputusan, bukan konsekuensi dari keputusan (utilitarianisme) untuk motifasi dari pengambilan keputusan (deontologi). Teori ini mengambil pendekatan yang lebih holistik untuk memahami perilaku beretika dari manusia. Teori ini menerima bahwa banyak aspek dari kepribadian kita. Setiap dari kita memiliki keragaman karakter yang berkembang sejalan dengan kematangan emosional dan etika. Setelah terbentuk, ciri-ciri karakter akan stabil.

Seseorang di dalam kegiatannya sehari-hari dapat dilihat dari sikap dan perilaku nya.

Dalam teori ini, seseorang harus melakukan sesuatu yang bermanfaat dan benar dalam kehisupan bermasyarakat maupun individu. Dan tentunya harus memberikan hal-hal yang baik dan bersikap positif.