Lampung NewsPaper | Kamis, 5 Juni 2014

Page 9

lampung newsPaper kamis, 5 Juni 2014

economic development

9

Sarana Berkualitas dan Edukatif

FOTO SABIRIN/LAMPUNG NEWSPAPER

LEPAS PESERTA : Sekdakab Lampura Samsir memberikan arahan sekaligus melepas secara resmi Peserta Pekan Nasional Petani Nelayan ke Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur di Aula BP4K Lampura, Rabu (4/6)

n Penas Petani Nelayan XIV

Ajang Belajar Petani Nelayan BANDARLAMPUNG– Se­ jum­lah kabupaten/kota mulai memberangkatkan peserta Pekan Nasional (Penas) Petani Nelayan XIV di Kecamatan Panjen, Malang Jawa Timur 7-12 Juni 2014. Seperti kemarin, kabupaten Lampung Timur (Lamtim) memberangkatkan 137 peserta yang dilepas oleh Bupati Lamtim, Erwin Arifin. Sedangkan Kabupaten Lampung Utara (Lampura) mem­berang­ katkan 70 peserta yang dilepas Sekdakab Lampura, Samsir. Pelepasan peserta Penas Petani Nelayan dari Kabupaten Lamtim dilakukan di Aula Atas Sekdakab Lamtim. Erwin Arifin mengatakan, acara tersebut dalam rangka untuk mem­ bangkitkan semangat dan tang­ gung jawab serta kemandirian petani nelayan dalam me­ning­ katkan pembangunan per­ tanian. Kegiatan ini merupakan pertemuan kontak tani nelayan seluruh indonesia yang digagas oleh para tokoh tani nelayan sejak tahun 1971. Kegiatan PENAS tahun ini mengambil tema, “Memantapkan ke­pemim­ p­inan dan kemandirian kontak tani nelayan dalam rangka pengembangan kemitraan dan jejaring usaha tani guna me­ wujudkan kesejateraan petani nelayan” “Seya berharap melalui kegiatan ini, meningkatnyaa kualitas sumber daya manusia (SDM) dan kemandirian kontak tani nelayan selaku pelakuu utama sistem dan usaha agri­ bisnis, serta meningkatkan hubungan kemitraan usaha dann jejaring agribisnis antara peserta dengan para pengusaha agribisnis,”jelasnya. Sambungnnya, untuk tahun ini kabupaten Lamtim mem­ berangkatkan 137 peserta yang terdiri dari peserta utama, peserta pendamping dan pe­ serta peninjau. Untuk itu dirinya menghimbau kepada seluruh peserta untuk dapat mengikuti semua rangkaian kegiatan PENAS secara disiplin, meng­ gunakan waktu se-efisien mung­

kin untuk menimba ilmu pe­ ngetahuan, pengalaman, in­ formasi serta teknologi dari daerah lain. Serta memanfaatkan ke­giatan tersebut untuk men­ jalin jejaring bisnis dengan petani atau pengusaha dari daerah lain. Sementara itu, Pemkab Lam­ pura melalui Badan Penyuluh Pertanian Perikanan Per­ke­ bunan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Lampura, kirim 70 orang petani berprestasi ikuti Penas Petani Nelayan XIV di Kecamatan Panjen, Malang. Sedangkan, tujuan mengikut Penas tersebut untuk me­ning­ katkan Sumberdaya Manusia (SDM) para petani di Kabupaten setempat. Kepala BP4K Lampura Syah­ rudin Putra mengatakan, ke­ giatan nasional yang dilak­ sanakan 4 tahunan tersebut rencananya akan dilaksanakan selama sepekan sejak tanggal 7-12 Juni 2014 mendatang. Sedangkan, kegiatan tersebut seperti sarasehan dan pelatihan teknis tentang Pertanian di Kabupaten Malang Jawatimur. “Hari ini kita telah mem­ berangkatkan sebanyak 70 petani berprestasi guna me­ ngikuti kegiatan tersebut. Bah­ kan, para Petani itu juga di­ dampingi oleh masing-masing penyuluh yang berasal dari 23 Kecamatan se Lampura, “ ujar dia, Rabu (4/6). Selanjutnya, dia juga ber­ harap, seluruh kontingen asal Lampura dapat mengharumkan nama baik daerahnya selama mengikuti kegiatan Penas ter­ sebut, juga mampu menyerap berbagai pengalaman untuk diaplikasikan dalam kegiatan bertani di Lampura. “Kita sangat berharap, ke 70 orang Petani yang telah diberangkatkan untuk mengikuti Penas, sekem­ balinya nanti dapat menyerap berbagai pengalaman untuk diaplikasikan dalam kegiatan bertani di Kabupaten ki­ta,”­ harapnya. Sementara itu, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Lampura Samsir mengatakan, Penas

petani nelayan merupakan forum pertemuan atau tempat kegiatan belajar mengajar, tukar menukar informasi dan pengalaman antara para pe­ tani-nelayan dan hutan, pe­ neliti, penyuluh, pihak swas­ ta dan pemerintah sehingga dapat mengembangkan se­ mangat, tanggungjawab serta keman­d irian bagi petaninelayan dan hutan sebagai pelaku utama Pembangunan Pertanian, Pe­rikanan dan Kehutanan. “Daya saing produk per­ tanian harus mampu menjadi daya saing bagi kabupaten Lampura dan Kabupaten atau kota lainnya di Indonesia,” ujarnya seraya juga berharap para petani yang mengikuti Penas di Malang dapat me­ nyerap ilmu dan pengalaman selama mengikuti Penas, dan dapat mengaplikasikannya di Kabupaten setempat. “Pesan saya dan Pak Bupati, serap seluruh ilmu dan pengalaman selama mengikuti Penas untuk diterapkan di Lampura, “kata Samsir. Selain itu, tambah dia, Penas Petani Nelayan meru­ pakan salah satu upaya me­ ning­ k atkan sumber daya pertanian di Indonesia. “Di­ yakini, melalui berbagai ke­ giatan yang dilak­s anakan dalam Penas tentunya akan muncul tenaga-tenaga per­ tanian yang handal untuk membangun pertanian In­ donesia lebih maju. “Kita juga harus meyakini jika setelah mengikuti kegiatan Pena situ, ke 70 orang Petani asal Lam­ pura, akan menjadi Petani Handal yang dapat mem­ banggakan Kabupaten Lam­ pura, di masa depan,”­pung­ kasnya. Sekedar informasi, Penas XIV tahun ini mengambil tema, “Memantapkan Kepemimpinan dan Kemandirian Kontak Tani Nelayan dalam rangka Pe­ ngembangan Kemitraan dan Jejaring Usahatani guna Me­ wujudkan Kesejahteraan PetaniNelayan. (yan/sab/een)

Jelang Ramadan Harga Sembako Naik

TUBA- Menjelang bulan Ramadan 1435 H harga ko­ munitas sembilan bahan pokok (sembako) di wilayah kabupaten Tulangbawang (Tuba) tidak stabil di bulan Juni 2014 ini. Beberapa harga komunitas bahan pokok melonjak naik di pasar-pasar tradisional daerah setempat. Tidak stabilnya harga bebe­ rapa komonitas bahan pokok yang terjadi di pasar-pasar tra­ disional wilayah Tuba, dise­babkan adanya permainan agen penyalur untuk beberapa ko­monitas bahan pokok konsumsi sehari-hari rumah tangga ter­sebut. “Seperti minyak makan, telur ayam ras, cabe merah (kriting) dan bawang merah, semua me­ ngalami kenaikan harga. Jika dibandingkan pada bulan Mei lalu, harga naik mencapai Rp5000 hingga Rp 20.000 dalam per kilo­ gram (kg) nya,” ungkap Patimah (32) warga kecamatan Banjar Agung kepada Lampung News­ Paper usai berbelanja di Pasar

Tradisional Unit 2, Rabu (03/06) Khusus sayuran, seperti cabe merah dan bawang merah, sam­ bung Patimah, harganya melonjak naik sekali. Padahal bahan sayuran tersebut menjadi kebutuhan pokok dalam kehi­dupan seharihari rumah tang­ga. Apalagi bulan Ramadan tahun 2014 tidak lama lagi tiba. Sehingga kenaikan harga itu sangat dirasakan oleh mas­ yarakat (pembeli). “Cabe merah sebelumnya Rp 12.000 kini mencapai Rp 30.000 per kg, bawang merah sebelumnya Rp 16.000 kini Rp 25.000 per kg, “ ujar Patimah. Senada diungkapkan, Mar­yati (28) warga Etanol Unit 2 menga­ takan, kenaikan harga terjadi sejak awal bulan ini. Karena pada minggu-minggu lalu harga be­ berapa bahan pokok dipasar unit 2 masih stabil, seperti telur ayam dan minyak makan juga beberapa bahan pokok lainnya. “Minyak makan sebelumnya Rp 13.000 kini Rp 17.000 per kg,

Indra Bangsawan saat di temuai di ruang kerjanya baru-baru ini mengatakan, pentingnya melakukan pengawasan ter­ hadap masyarakat di wilayah pesisir pantai dan di daerah perairan kabupaten Tuba untuk mengurangi pelanggaran da­ lam melakukan kegiatan pe­ nangkapan ikan. “Rawanya pelanggaran (illegal fishing) yang dilakukan para nelayan di Tuba dan pendatang mendorong kami untuk mengambil langkahlangkah upaya penyelamatan terhadap biaota air tawar dan laut,” bebernya beberapa waktu lalu. Ia mengatakan, pe­ma­

sangan pukat yang berlebihan, pe­nyetruman ikan, pe­nge­ boman dan penangkapan ikan me­makai trol, hal ini bila di biarkan akan merusak ekosistem dan punahnya biota-biota baik yang di air tawar dan air laut. “Jadi di harapkan melalui peran serta masyarakat yang dibentuk Pokmaswas dapat mengurangi aksi nelayan-nelayan nakal yang melakukan penangkapan tampa memikirkan kelang­ sungan biota,”tegasnya Sementara itu Jamal, Kepala Kampung Sungai Burung Ke­ camatan Dente Teladas menge­ luhkan aksi kawanan nelayan pendatang dari daerah lain

langkah atau upaya turun la­ pangan survey harga di pasarpasar tradisional atau operasi pasar. Jika memang belum seha­rusnya mengalami kenai­ kan harga, maka para pedagang tersebut dilakukan penertiban bahkan dikenakan sanksi. “Pemerintah daerah juga harus peka dengan keluhan-keluhan masyarakatnya. Dan tentunya upaya semacam ope­rasi pasar atau survey harga pasaran me­ mang merupakan salah satu tugas dari pemerintah juga kan? Oleh karenanya segeralah dicek teru­ tama pasar-pasar tradisional atau pasar kampung.”Harapnya. Hasil penelusuran koran ini memang terdapat kenaikan harga beberapa komunitas ba­ han pokok di pasar tradisional Unit 2 dan wilayah Menggala. Hal tersebut diketahui sejak awal Juni 2014, karena men­ jelang bulan Ramadan 1435 H yang tidak lama lagi dilak­sanakan umat muslim. (elw/een)

Rapel Kenaikan Gaji Masih Terganjal PP LAMPURA -Hingga Rabu (4/6), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Utara (Lam­pura) belum dapat me­ mastikan waktu pencairan rapel kenaikan gaji pegawai negeri sipil (PNS) dilingkungannya. Pasalnya, Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur tentang kenaikan gaji tersebut hingga kini belum terbit. “Kita belum dapat petunjuk untuk mencairkan rapel ke­ naikan gaji itu dari Pusat. Untuk itu, sampai dengan sekarang Kita masih menunggu petunjuk Peraturan Pemerintah ter­se­ but,”ujar Kepala Badan Penge­ lolaan Keuangan dan Aset (BPKA) Lampura, Dedy Alpani,

Rabu (4/6). Menurut dia, untuk tahun 2014 ini gaji PNS seluruh In­ donesia diperkirakan akan me­ngalami kenaikan dalam kisaran 6 persen atau 7 persen. Namun sayangnya, PP yang menjadi dasar untuk mencair­ kan dana itu hingga kini belum diterima oleh pihaknya. “Tahun ini, gaji PNS naik sebesar 6-7 persen,” pungkasnya. Ditambahkan Kasi Gaji, Bidang Perbendaharaan BPKA, Rusdi bahwa alokasi dana rapel kenaikan gaji PNS Lampura tahun ini diperkirakan mencapai sekitar 12 Miliar terhitung sejak bulan Januari hingga Juni ini. “Alokasi rapel kenaikan gaji

Rawan Illegal Fishing, Bentuk Pokmaswas TUBA - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Ka­ bupaten Tulangbawang (Tuba) berupaya mempertahankan ekosistem biota air tawar dan biaota laut, guna kelangsungan hidup manusia di masa men­ datang khususnya wilayah setempat. DKP Tuba tahun 2013 lalu, telah membentuk Pokmaswas (Kelompok Masyarakat Pe­ ngawas) sebanyak 15 kelompok tersebar di 7 kecamatan, me­ liputi kecamatan Penawar Aji, Banjar Margo, Menggala, Dente Teladas, Gedung Me­ neng, Gedung Aji dan Banjar Agung. Menurut Kepala DPK Tuba,

selain itu telur ayam ras sebelum­ nya Rp 19.000 kini Rp 23.000 per kg. Namun ada juga beberapa bahan pokok lainnya yang tidak naik harganya,” ungkap Maryati yang diamini oleh warga lainnya. Menurut Maryati, kenaikan harga dari beberapa bahan pokok kebutuhan rumah tangga tersebut, sepertinya permainan dari agenagen penyalur untuk wilayah Pasar Unit 2. Karena tidak semua bahan pokok kebutuhan rumah tangga di pasar tradisional Unit 2 me­ngalami kenaikan. “Hanya beberapa bahan pokok saja yang naik harganya. Selain itu, di daerah lain menu­ rut keterangan dari tetangga yang pernah berbelanja di luar Pasar Unit 2 (Selain wilayah Tuba) harga minyak makan, telur dan harga bahan pokok lainnya masih tetap sama seperti harga lama,” urai Maryati. Ia mengharapkan, supaya badan atau instansi pemerintah yang membidangi, mengambil

yaitu kabupaten tetangga, yang masuk keperairan Tuba dengan melakukan penangkapan me­ makai trol. “Bila aksi kawanan nelayan pendatang yang masuk ke­ perairan Tuba tidak segera di tertipkan di pastikan para nelayan lokal setiap tahunya akan merugi. Pasalnya para nelayan yang berasal dari wilayah Kabupaten Lampung Timur menangkap meng­ gunakan trol sehingga hasil tangkapan nelayan lokal me­ nurun akibat nelayan pen­ datang,”keluhnya Pihaknya meminta DPK Tuba menghadapi musim timuran seperti saat ini, agar

pihak dinas terkait melakukan pengawasan yang aktif serta dilakukan patroli secara rutin. “Bila aksi kawanan nelayan pendatang yang masuk ke­ perairan Tuba tidak segera ditertibkan dipastikan para nelayan lokal setiap tahunya akan merugi,”keluhnya Bukan hanya meruginya nelayan lokal akibat para aksi kapal-kapal trol dari Kabupaten tetangga namun turunya PAD Kabupaten Tuba. Pasalnya hasil tangkapan nelayan pen­ datang tersebut dijual ke Kabupaten Lampung Timur bukan di jual ke pembina nelayan di kampung sungai burung. (elw/een)

yang akan kita bayarkan itu diperkirakan setiap bulannya akan dibayarkan sekitar Rp. 2 Miliar. Jika dihitung dari bulan Januari sampai Juni, maka jumlahnya mencapai sekitar Rp. 12 Miliar bahkan bisa lebih,” katanya. Namun, tambah dia, pi­ haknya belum berani menya­ lurkan rapel kenaikan gaji itu lantaran PP yang mengatur pelaksanaannya belum di­ terbitkan. Untuk itu, selama ini pihaknya terus mencari informasi melalui internet terkait keberadaan PP itu. Namun, memang PP itu belum diterbitkan oleh pemerintah pusat. “Hampir setiap hari, kita

cari info soal PP tentang ke­ naikan gaji tahun ini. Tapi memang belum ada,” pungkas Rusdi. Sementara itu, salah se­ orang PNS Lampura yang berinisial DI mengaku sangat meng­ha­rapkan rapel kenaikan gaji dimaksud dapat segera di­bayarkan. Karena dana itu sangat dibutuhkan terlebih seperti saat ini yang sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadhan dan tahun ajaran baru anak-anak sekolah. “Mau­nya rapel itu cepat keluar mas. Apalagi sekarang sudah men­dekati bulan puasa dan tahun ajaran baru,” ujarnya singkat.(rin/een)

n Dugaan Penggelapan Raskin

Sementara, Kakam Masih Bebas WAYKANAN - Meski sempat diperiksa inspektorat Waykanan, namun saat ini Kepala Kampung (Kakam) Ketawai, Kecamatan Kasui, dengan inisial M yang di­ duga menggelapkan 1.000 kilo­ gram (kg) beras untuk masyarakat miskin (raskin) tahun 2013 masih melenggang bebas. M terlihat masih aktif menjabat Kepala Kam­ pung Ketawai. Inspektur Waykanan, Yunada Atik, Rabu (4/6) mengatakan, meski pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap M namun tak memenuhi bukti kalau M telah melakukan penggelapan raskin. “Ya, memang saat ini status Kepala Kampung Ketawai hanya sebagai terduga pelaku peng­

gelapan raskin di kam­pung­nya. Wa­ laupun kami sudah me­la­kukan pemeriksaan terhadap M beberapa waktu yang lalu, namun hingga kini belum cukup bukti,” katanya. Kendati demikian, kata Yunada, pihaknya tetap melakukan penye­ lidikan terhadap kebenaran dugaan penggelapan raskin yang diduga dilakukan M tersebut. Penyelidikan dilakukan dengan melakukan peme­ rik­saan terhadap kepala dusun, saksi pelapor dan saksi terlapor. “Menurut rencana besok (hari ini,red), kami akan melakukan pemeriksaan terhadap tujuh kepala dusun Kampung Ketawai. Jadi status M tergantung hasil pemerik­ saan para saksi tersebut,” tegas­ nya. (eng/ben)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.