LASKAR RENCONG
16
Marwah Olahraga Aceh
SELASA 7 MARET 2017
Pemain PPLP Diberi Latihan Khusus SEBELUM ke Riau, kemarin empat pemain PPLP Aceh T. M Noer Fadhil, Faizun, Iftiqar Rizal, dan Aulia Hidayat diberikan pelatihan khusus oleh coach Yusmahdi, yakni joging 45 menit di dalam stadion Harapan Bangsa Banda Aceh dan menggelar latihan ringan sore harinya. Sementara, pemain dari Langsa, Khairil Zul Azhar tidak hadir karena belum tiba di Banda Aceh. Hal ini dilakukan memantapkan fisik putra Aceh ini sebelum unjuk kemampuan dengan semua pemain terpilih se-Sumatera yang dipantau langsung pelatih timnas U-19, Indra Sjafri. Bek tengah, T Noer Fadhil mengatakan siap berjuang dan menampilkan permainan terbaiknya dalam proses seleksi besok, ia mengaku berhasrat ingin kembali berseragam timnas karena sebelumnya Fadhil pernah merasakan timnas U-16. “Saya siap lolos dan dipercaya menjadi bagian dari timnas yang dilatih Indra Sjafri,” kata dia yang diamini rekan lainnya. Sementara, Aulia Hidayat mengaku tidak sabar lagi ingin ikut seleksi meski beberapa hari kedepan konsentrasinya terbagi karena akan mengkuti ujian akhir sekolah di SMU 9 Banda Aceh. (rad/rif)
KOMPAK: Pemain PPLP Aceh dari kiri, Faizun, Aulia Hidayat, Iftiqar Rizal, T Noer Fadhil, bersemangat jelang keberangkatan mengikuti seleksi timnas U-19 di Pekanbaru, Riau. FOTO: RACHMAD RAMADHANI/RAKYAT ACEH
Berjuang Masuk Timnas U-19 Berangkat dengan Uang Pribadi BANDA ACEH (RA) - Lima pemain Aceh U-19 hari ini bertolak ke Pekanbaru guna mengikuti seleksi nasional tahap II tim nasional U-19 yang digelar 8-9 Maret di stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai, Selasa (7/3). Mereka ikut seleksi dengan biaya pesawat (Pulang Pergi) sendiri karena pihak PSSI pusat tidak menyediakan dana transporta-
si, namun di sana para pemain akan dijemput pihak panitia dari Asprov PSSI Riau. Ketua PSSI Aceh, Adly Tjalok berpesan agar Aulia Hidayat dan kawan-kawan mengikuti seleksi dengan sungguh-sungguh dan lolos kembali menjadi bagian dari timnas U-19. “Dari semua pemain yang ikut cuma kalian yang lulus, kini harapan masyarakat Aceh ada sama adek-adek supaya lolos dan menjadi kebanggaan masyarakat bahwa tahun ini ada pemain Aceh di timnas U19,” pesan Adly Tjalok yang disampaikan sekum Khaidir TM di depan empat pemain di kantor PSSI Aceh, Senin (6/3). Selain itu, Khaidir mengaku asprov PSSI Aceh meminta maaf karena tidak bisa mendampingi pemain ikut seleksi di
Pekanbaru karena sangat ujarnya. mendadak, hingga Sementara, pelatih kemarin asprov belum Yusmahdi Mahmud sedikit menerima surat resmi mengeluh terkait jadwal dari PSSI pusat, mereka seleksi 8-9 Maret karena hanya menerima nama bersifat mendadak, ia pun pemain lolos dari pesan baru menerima kabar dari singkat yang diterima tim media massa. pelatih PPLP Aceh. “Seharusnya PSSI harus “Kami mohon maaf melihat kondisi yang timbul, sebesar besarnya, ini yaitu dana, bisa saja pemain sistem seleksi sangat kesulitan dan keluarganya militer dan singkat waktu, tidak mampu membeli tiket kami tidak bisa berbuat pesawat untuk mereka banyak karena kondisi kas berangkat,” terangnya. keuangan PSSI tertatihNamun demikian, lanjutAdly Tjalok tatih sehingga tidak nya, lima pemain Aceh siap mampu antar kalian ke Pekanbaru,” berangkat karena keluarga sudah meny-
etujui dan mendukung penuh keikutsertaan mereka seleksi timnas. Sementara, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Aceh, Asnawi mengaku sangat bangga setelah lima pemain PPLP Aceh terpilih mengikuti seleksi nasional tahap II timnas U-19. “Kami bersyukur pemain binaan Dispora Aceh selama ini telah diperhatikan tim nasional,” kata dia. Asnawi menambahkan, capaian ini diperoleh berkat kerja sama semua pihak sehingga pemain sepakbola Aceh mulai dilirik menjadi menjadi bagian di timnas Indonesia. “Kita harapkan pemain mengikuti seleksi dengan serius. Harapan saya kelak mereka bisa menjadi pemain sepakbola profesional,” harapnya. (rad/rif)
Piala Bupati Aceh Selatan
Panitia Siapkan Bonus Rp72 Juta
FOTO: OFFICIAL PSSI
Pertemuan AFC dan PSSI Membahas program kerja sepakbola Indonesia.
Klub Indonesia Belum Punya Lisensi AFC JAKARTA (RA) - Kedatangan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) membuka fakta bahwa belum ada klub di Indonesia yang punya lisensi. Padahal ini penting untuk keikutsertaan klub Tanah Air di ajang Asia. Selama ini lisensi klub memang menjadi pembicaraan di Indonesia. Sebab, banyaknya jual-beli klub yang marak. Namun demikian, fakta lain terungkap. Ini setelah AFC bilang kalau belum ada klub Indonesia yang punya lisensi. PSSI yang diwakili Sekjen PSSI, Ade Wellington, mengungkapkan jalannya pertemuan yang dilakukan pihaknya dengan AFC. Dalam kunjungan kali ini, AFC diwakili Visakan Subramania (AFC Development Officer) dan Mahajan Vasudevan Nair (AFC Head of Club Licensing). “Sabtu ini jadi hari kedua pertemuan kami dengan AFC. Kami membicarakan pola lisensi klub yang akan diterapkan baik di liga nasional maupun internasional pada 2018,” kata Ade akhir pekan kemarin. Secara khusus, kunjungan AFC ini untuk mensosialisasikan regulasi AFC untuk klub yang akan tampil di Piala AFC dan Liga Champions Asia. AFC menerapkan seluruh peserta dua turnamen itu untuk memenuhi persyaratan lisensi klub profesional, tidak terkecuali Indonesia, yang kembali mendapat jatah di Piala AFC juga play-off Liga Champions Asia pada 2018. Pada 2018, tiga klub Indonesia berhak tampil pada dua turnamen internasional itu. Dua klub langsung bermain di penyisihan grup Piala AFC sedangkan satu klub tampil di play-off Liga Champions Asia. Namun, jangan harap tiga klub itu bisa tampil bila tidak memenuhi persyaratan lisensi klub profesional AFC. Ada lima aspek dan 49 item yang menjadi persyaratan. Meski terbilang banyak, Ade Wellington tidak khawatir klub-klub di Tanah Air kesulitan memenuhi hal itu. Pasalnya, aturan lisensi klub semacam ini sudah diterapkan bagi www.harianrakyataceh.com
Berikut lima poin kedatangan AFC ke Indonesian soal lisensi klub: 1. Klub-klub di Indonesia membutuhkan lisensi AFC untuk dapat berpartisipasi di kompetisi AFC Cup dan Liga Champions Asia di tahun 2018 2. PSSI lewat pertemuan ini telah mulai mensosialisasikan kepada perwakilan klub mengenai persyaratan dan timeline yang harus dikejar oleh klub-klub agar dapat berpartisipasi di turnamen AFC tahun depan 3. Timeline pengajuan seluruh syarat yang dibutuhkan untuk mendapatkan lisensi AFC bagi klubklub dimulai tanggal 1 April dan ditutup pada tanggal 31 Oktober 2017 4. Penerapan lisensi AFC ini sangat penting dalam upaya meningkatkan kualitas kompetisi, manajemen klub dan industri sepakbola Indonesia secara keseluruhan dan berkala untuk masa yang akan datang. 5. Terkait prakteknya, AFC akan kembali datang ke Indonesia di awal April untuk menjelaskan secara detail dalam pertemuan yang akan berlangsung antara PSSI-BOPI- Kemenpora, agar tidak terjadi salah tafsir terkait syarat-syarat yang dimaksudkan oleh AFC dalam proses untuk mendapatkan lisensi. klub kasta tertinggi di sepak bola Indonesia sejak 2009. “Klub sudah akrab dengan aturan ini. Semua kriteria itu bukan mustahil dipenuhi. Mungkin, hanya butuh perbaikan di sisi infrastruktur,” ucapnya. Sejauh ini tiga klub yang sudah memenuhi persyaratan lisensi klub untuk tampil di dua turnamen internasional itu adalah Persib Bandung, Arema FC, dan Persipura Jayapura. Lantaran regulasi ini jadi sebuah keharusan dari AFC, PSSI nantinya tidak segan mengalihkan jatah ke klub lain bila klub yang finis di tiga teratas klasemen akhir Liga 1 2017 ternyata belum juga memenuhi lisensi klub itu. Seperti diketahui, tiga klub teratas di akhir musim 2017 jadi wakil Indonesia di play-off Liga Champions Asia dan Piala AFC 2018. (jpg/rif)
TAPAKTUAN (RA) - Kabupaten Aceh Selatan kembali menggelar turnamen sepak bola Bupati Cup II Tahun 2017 di lapangan Mawar, Kluet Selatan (Asel). Menyemarakkan even ini, panitia pelaksana akan menyediakan bonus total Rp72 juta. “Turnamen sepak bola piala Bupati Cup II Aceh Selatan tahun 2017 dipercayakan Kandang Kluet Selatan sebagai tuan rumah. Ajang ini direncakan dimulai tanggal 22 Maret 2017 hingga selesai. Kami persiapkan bonus senilai Rp72 juta ditambah tropi,” ujar ketua panitia pelaksana, Abi Zami pada Rakyat Aceh, Senin (6/3). Saat ini panitia sedang mempersiapkan semua kebutuhan, termasuk melayangkan surat undangan kepada klub-klub yang
ada di Aceh Selatan. Bonus sebesar Rp 72 juta itu, diperuntukkan untuk juara I Rp30 juta, juara II Rp20 juta, juara III Rp12,5 juta, juara IV Rp7,5 juta, top skor Rp1 juta dan pemain terbaik Rp1 juta. “Seiring menunggu kekuatan hukum terhadap kepanitiaan, kami terus melancarkan beberapa persiapan agar pelaksanaannya sukses, aman dan tertib. Kita berharap even ini menjadi upaya peningkatan prestasi sepak bola bagi generasi Aceh Selatan, sehingga pengalaman yang dipetik menjadi acuan dalam memajukan sepak bola daerah,” imbuh Abi Zami. Kepala bagian (Kabag) Olahraga pada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh Selatan Drs Munawir Hasan yang
dikonfirmasi menjelaskan, apabila turnamen ini diikuti 62 klub, maka tenggat waktu pertandingan bisa menghabiskan 45 hari. “Kondisi ini belum termasuk pengaruh cuaca dan halangan lainnya di luar perkiraan. Kita doakan, turnamen sepak bola Bupati Cup II ini berlangsung aman dan sukses,” ungkap Munawir. Disampaikan, informasi yang diterima dari panitia pelaksana, undangan kepada klub-klub sepak bola untuk berpartisipasi di ajang ini dilayangkan besok pagi (hari ini-red). Mudah-mudahan apa yang diprediksikan menjadi sebuah kenyataan dan memperkaya pergelutan persepak bolaan di lapangan Mawar Kandang, tandasnya. (dir/rif)
Aqua DNC 2017
Tiga SSB Wakili Aceh Selatan TAPAKTUAN (RA) - Danone Aqua kembali menyelenggarakan festival sepak bola anak usia 10-12 tahun. Tiga Sekolah Sepak Bola (SSB) di Aceh Selatan, menjadi yang terbaik untuk mewakili kabupaten tersebut ke seleksi tingkat provinsi di Banda Aceh. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) setempat, Samsulijar mengatakan, pihaknya bertekad meraih prestasi gemilang, sekaligus mendidik generasi sepak bola yang handal dan berjiwa satria, kabupaten Aceh Selatan mengatur langkah untuk bergelut di kancah piala Aqua Danone tahun 2017. Dari 21 klub yang tampil, tiga SSB berhasil lolos prakualifikasi dan menjadi duta Aceh Selatan, yakni SSB Gunung Terbang Pasie Raja, SSB Bintang Fajar Kota Fajar dan SSB Pordela Trumon Tengah. Seleksi prakualifikasi berlangsung 19-21 Februari 2017 lalu di lapangan Sasko FC, Kluet Utara. “Seleksi prakualifikasi dilaksanakan secara selektif, objektif dan transparan, diikuti 21 klub se Aceh Selatan dengan melibatkan berbagai unsur. Selain kekuatan tanding di medan laga, pemain juga diseleksi administrasi untuk memenuhi persyaratan. Pemain diwajibkan memberi surat keterangan dari sekolah, Akta kelahiran, Kartu Kelurga (KK), surat keterangan sehat dari dokter dan dilakukan pemeriksaan gigi oleh dokter gigi untuk memastikan batas usia,” terang Samsulijar kepada Rakyat Aceh di Tapaktuan, Senin (6/3). Menurut Kepala bagian (Kabag) Olahraga Dispora Aceh Selatan, Drs Munawir Hasan, tiga SSB tersebut akan diberangkatkan menuju Banda Aceh pada 22 Meret 2017. Dilepas di kantor Dispora, Lhok Bengkuang, Tapaktuan. Nantinya,
RAKYAT ACEH/DOK
DUTA DANONE: Wakil Bupati Aceh Selatan, Kamarsyah didampingi Kepala Dispora Aceh Selatan, Samsulijar dan para pelatih berpose dengan tiga SSB duta piala Aqua Danone di lapangan Sasko FC Kota Fajar usai prakualifikasi, Aceh Selatan.
pejuang sepak bola piala Aqua Danone Aceh Selatan akan diinapkan di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh. “Tahun ini, Pemkab Aceh Selatan memploting anggaran untuk membantu keberangkatan tim sepak bola Aqua Danone, masing-masing tim dibantu Rp 5,5 juta. Walaupun tidak seberapa besar, dana ini hendaknya menjadi spirit dalam meningkatkan prestasi sepak bola bagi generasi Aceh Selatan,” papar Munawir Hasan. Disebutkan, pemain sepak bola ala Aqua Danone tampil beda dengan sepak bola biasa. Sepak bola Aqua Danone menurunkan delapan pemain setiap kese-
belasan serta diperkuat pemain cadangan, pelatih dan official. Sedangkan sepak bola biasa berkekuatan 11 pemain sekali main. Munawir berharap, tiga SSB Aceh Selatan bisa tampil prima dan mampu menaklukan lawan saat berlaga di even Aqua Danone. “Tim yang menjadi juara piala Aqua Danone tingkat provinsi Aceh menjadi pelontar bagi Aceh untuk bertarung di tingkat nasional. Bukan sekedar itu, juara nasional akan dididik dan dilatih ke luar negeri untuk meningkatkan prestasi sepak bola Indonesia. Kegigihan dan keuletan merupakan kunci untuk meraih prestasi bagi atlet,” pungkasnya. (dir/rif) metro aceh @gmail.com