Tabloid Mahasiswa Washilah Januari 2015

Page 1

UIN Alauddin Makassar

Washilah--Sejatinya Pusat Pengembangan Bisnis (P2B) memiliki fungsi profit, membantu instansi tempatnya bernaung. Namun, beda halnya dengan P2B UIN Alauddin, selain fungsi profit, lembaga yang berada dibawah kepemimpinan Drs H Syamsul Qomar M Thi ini, juga menjalankan fungsi Edukasi

W

ujud edukasi yang dilaksanakan lembaga P2B ini seperti pelatihan interpretasi elektro kardiogram (EKG) Unit Poliklinik P2B UIN Alauddin untuk mahasiswa dan dosen Ilmu Kesehatan, seta pelatihan Pengelolaan keuangan yang menggandeng BNI sebagai mediator baru-baru ini. Selain fungsi edukasi, sebagai lembaga yang membantu UIN Alauddin menghasilkan pundipundi keuangan, fungsi profit yang dijalankan lembaga ini pun tidak main-main. “Keuntungan tahun 2014 mencapai 3,6 milyar,” kata Dr Muh Anshar S Pt M Si, penata usaha dan administrasi P2B. Senin (19/01). Profit ini dihasilkan dari pengelolaan aset serta peningkatan pelayanan dan pengembangan unit-unit usaha Badan Layanan Umum (BLU) UIN Alauddin Makassar. Training Center (TC) yang merupakan aset

Gedung Training center UIN Alauddin, penghasil keuntungan terbesar P2B

P2B Maksimalkan Kinerja Jalankan Fungsi Profit dan Edukasi

terbesar yang dimiliki P2B ini, tahun 2013 secara keseluruhan dari lantai I hingga lantai VII memberikan fasilitas sarana dan prasarana yang mampu menunjang kinerja pengelolaan unit usaha TC dalam memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen. Training Centre sebagai layanan bisnis, menerima event atau kegiatan-kagiatan yang lebih merujuk di dalam kampus, baik yang dilakukan oleh pihak universitas, fakultas, maupun lembaga kemahasiswaan. Disamping itu pula, TC juga menerima event dari luar kampus yang

berminat untuk menggunakan fasilitas tersebut. Seperti kegiatan pelatihan, seminar, serta perkawinan. Pengelola TC UIN Alauddin, Dra Nila Sastrawati MSi menjelaskan, bahwa TC sebenarnya pusat pelatihan yang lebih mengarah kepada kegiatan-kegiatan di dalam kampus. Mengenai biaya operasional, TC yang mulai difungsikan sejak bulan juni 2012 ini merujuk kepada peraturan perundang-undangan, yakni melalui prosedur Kementrian Pengelolaan Keuangan Negara. Kata Dra Nila, menggunakan biaya op-

Sema dan Dema

Pengurus LK: Sistem Keterwakilan Tidak Cerminkan Demokrasi Washilah--Meski aturan serta struktur kelembagaan Senat Mahasiswa (Sema) dan Dewan Mahasiswa (Dema) sudah tercantum di buku saku tahun 2014, sejumlah pengurus Lembaga Kemahasiswaan (LK) tak lantas menerima pemberlakuannya. Selain sistem pemilihan yang rumit, dan metode pemilihan keterwakilan, sejumlah ketua lembaga menilai sistem ini akan menimbulkan konflik kelas.

P

ada sistem yang untuk kali pertama diterapkan di UIN Alauddin ini, oleh beberapa pengurus lembaga kemahasiswaan dianggap rumit dan membingungkan. Tidak hanya itu, pada sosialisasi petunjuk tekhnis (Juknis) Pemilihan Mahasiswa (Pemilma) yang berlangsung pada, Selasa (13/01) lalu, beberapa perwakilan mempertanyakan ketetapan pemilihan yang mengharuskan pemilihan dilakukan dengan sistem keterwakilan, seperti yang diungkapkan perwakilan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Ari.

Ari menilai, pemberlakuan sistem ini tidak lagi mencerminkan sikap demokratis, karena hanya diwakili oleh beberapa orang saja. Bab II pada juknis, yang menyebutkan tujuan pemilma sebagai wadah pembelajaran demokrasi kepada segenap mahasiswa dalam lingkup UIN Alauddin juga digugat oleh perwakilan mahasiswa lainnya. Beberapa pengurus kelembagaan lain juga sempat menyesalkan lambannya sosialisasi sistem baru ini, seperti yang diungkapkan Ketua BEM Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), Muh Fathul Amin kepada reporter Washilah via Black Berry Messanger belum lama

ini. Menurut dia, jika dipaksakan pemilihan pada bulan ini, sosialisasi yang dilakukan birokrasi sudah sangat terlambat. “Jika dipaksakan pemilihan, pasti sudah terlambat sekali (sosialisasi, Red), kan ini sistem baru yang diterapkan.” tulisnya. Khaidir Hasram, ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) memiliki pandangan serupa. Sistem pemilihan keterwakilan, menurutnya akan menimbulkan konflik di dalam kelas, mengingat Ketua Tingkat (Keti) serta Sekertaris kelaslah yang memiliki kewenangan untuk mewakili teman sekelasnya untuk melakukan pemilihan. “Konflik bisa terjadi jika ada teman sekelas yang berseberangan dengan ketua tingkat, dan menimbulkan pengkotakan dalam kelas” kata dia. Selain itu, sistem ini ia anggap Berlanjut ke halaman 3

erasional tidak langsung digunakan pihak pengelola secara langsung. “Jadi, prosedurnya kita membuat permintaan dana sesuai dengan yang kita butuhkan, kemudian kita ajukan ke pihak universitas. Nah, setelah cair baru kita gunakan untuk operasionalnya,” tambah dosen Fakultas Syariah dan Hukum ini. Lebih jauh, ia juga mengatakan bahwa TC ini tidak seperti hotel pada umumnya, karena aset tersebut berada di bawah naungan lembaga pemerintahan. TC sebagai pusat pelatihan UIN Alauddin yang memiliki tiga tugas

fungsi pokok yakni Pendidikan Pengajaran, Pelatihan, dan Pengabdian. Sementara itu, dalam sebuah perguruan tinggi, dikenal konsep Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari tiga fungsi pokok TC tersebut. Itulah sebabnya TC tidak difungsikan sebagai hotel, karena telah memiliki tugas fungsi pokok dari perguruan tinggi. Hal tersebut, lanjut Dra Nila, dapat dibuktikan dengan masuknya orang-orang dari luar maupun dalam kampus yang mengadakan Berlanjut ke halaman 3

Data dan Fakta Sistem pemilihan menggunakan sitem perwakilan. Senat Mahasiswa (Sema) merupakan lembaga Legislatif, sedang Dewan Mahasiswa (Dema) organisasi eksekutif mahasiswa di tingkat Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri. Calon Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dipilih dalam musyawarah dengan sistem perwakilan. Peserta musyawarah diikuti dua orang tiap kelas (Ketua dan Sekertaris kelas/ kelompok). dan masingmasing akan di SK-kan oleh pimpinan kampus.

Calon Senat Mahasiswa (Sema) Fakultas yang terpilih berjumlah 17 orang dari perwakilan masing-masing prodi secara proporsional, menurut jumlah mahasiswa jurusan/prodi dengan menggunakan rumus jumlah mahasiswa dibagi 17 Ketua Dewan Mahasiswa (Dema) dilakukan dengan cara sistem perwakilan. Dipilih oleh wakil dari jurusan dan prodi. Wakil ini diutus oleh HMJ dengan cara yang demokratis. Sema memiliki fungsi menyelenggarakan musyawarah organisasi kemahasiswaan tingkat universitas dan fakultas. Mengontrol kinerja Dewan Mahasiswa (Dema) dalam melaksanakan kebijakan organisasi. . *Dikutip dari juknis dan buku saku


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Tabloid Mahasiswa Washilah Januari 2015 by Tabloid Mahasiswa Washilah - Issuu