
LembarKerjaPesertaDidik
BerbasisSocioscientificIssue
PadaModelENACT
GLOBALWARMING
SemesterGenap
DisusunOleh: AnggiWidiarni
DosenPembimbing:
AntomiSaregar,M.Pd,M.Si
RahmaDiani,M.Pd
Nama :
Kelas


LembarKerjaPesertaDidik
BerbasisSocioscientificIssue
PadaModelENACT
SemesterGenap
DisusunOleh: AnggiWidiarni
DosenPembimbing:
AntomiSaregar,M.Pd,M.Si
RahmaDiani,M.Pd
Nama :
Kelas
Assalamualaikum, Warahmatullahi Wabarokatoh
Segala puji bagi Allah, tuhan semesta alam yang telah melimpahkan Rahmat dan hidayahnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan “Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik (E-LKPD) Pada Materi Global Warming”.
Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang, masa kaya akan ilmu dan teknologi seperti ini.
Perubahan iklim dan pemanasan global adalah isu yang mendesak dan berpengaruh luas terhadap kehidupan di seluruh dunia. Dalam upaya menghadapi tantangan ini, pendidikan memiliki peran penting untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai dampak dan solusi terkait. E-LKPD ini dirancang untuk memfasilitasi proses pembelajaran yang interaktif dan mendalam tentang global warming yang disajikan dengan model pembelajaran enact serta penerapan social responsibility. Melalui berbagai aktivitas dan tugas yang disajikan, peserta didik diajak untuk berpikir kritis, kreatif, dan bertanggung jawab dalam mencari solusi terhadap masalah lingkungan yang dihadapi saat ini.
Penulis menyadari bahwa E-LKPD ini masih memiliki kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan guna perbaikan dan penyempurnaan di masa mendatang. Semoga e-LKPD ini dapat bermanfaat bagi para siswa dan pendidik dalam upaya bersama menjaga kelestarian lingkungan dan menciptakan masa depan yang lebih baik.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Bandar lampung, 1 Juli 2024
Penulis
Anggi Widiarni NPM. 2011090156
Peserta didik diberikan link E-LKPD untuk dibaca dan dipahami
secara seksama
Setiap eksperimen yang ada dalam E-LKPD di kerjakan secara berkelompok
Percobaan yang ada dalam E-LKPD dilaksanakan bersama kelompok masing-masing.
Kerjakan soal yang ada dalam LKPD dengan tepat
2.
1 E-LKPD diberikan untuk masing-masing kelompok yang berisi 8-10 orang
4.
E-LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik) merupakan penunjang dalam kegiatan pembelajaran dan kegiatan praktikum
3 Masing-masing kelompok menjawab setiap pertanyaan yang terdapat dalam E-LKPD
5
Masing-masing kelompok mendiskusikan hal-hal yang terdapat dalam E-LKPD agar dapat memahami pembelajaran dan kegiatan praktikum pada materi global warming
Masing-masing kelompok wajib mempresentasikan hasil diskusi dan hasil percobaan di depan kelas.
Peserta didik mampu mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan keterampilan proses dalam pengukuran, perubahan iklim dan pemanasan global, pencemaran lingkungan, energi alternatif, dan pemanfaatannya.
Peserta didik kritis dalam mengidentifikasi masalah SSI, mengembangkan keingintahuan, dan memiliki kepedulian terhadap lingkungan.
Peserta didik memeta-metakan dan mengeksplorasi masalah yang berkaitan dengan isu-isu yang ada pada lingkungan sekitar khususnya global warming
Peserta didik mengajukan argumentasi ilmiah dan kritis berani mengusulkan perbaikan atas suatu kondisi dan bertanggungjawab terhadap usulannya.
Peserta didik merencanakan cara untuk mengatasi masalah yang mereka ambil dari isu-isu global warming di lingkungan sekitar.
Peserta didik melakukan rencana yang telah di susun dan melakukan kampanye kesadaran lingkungan pada masyarakat.
1.
Peserta didik mampu mendeskripsikan global warming seperti pengertian dan penyebab global warming, efek rumah kaca, dan alternatif Solusi menanggulangi global warming dalam kehidupan sehari-hari
2.
Peserta didik mampu menganalisis dampak global warming dalam kehidupan sehari-hari.
3.
Peserta didik mampu mengevaluasi dan merefleksikan kondisi lingkungan dengan berani mengutarkan pendapat dan berargumentasi serta menunjukkan kepedulian terhadap
lingkungan
4
Peserta didik mampu mengajukan argumentasi ilmiah yang kritis dan berani mengusulkan perbaikan atas suatu kondisi lingkungan serta bertanggung jawab sosial atas usulannya
5
Dengan menggunakan media sosial dan kampanye peserta didik mampu menyuarakan solusi dari isu-isu yang berkaitan
dengan lingkungan
1. Melalui diskusi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan peserta didik mampu menganalisis dampak global warming dalam kehidupan sehari-hari
Melalui kegiatan membaca artikel yang telah ditentukan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada, peserta didik dapat mendeskripsikan global warming seperti pengertian dan penyebab global warming, efek rumah kaca, dampak dan alternatif Solusi menanggulangi global warming dalam kehidupan sehari-hari
2. Melalui diskusi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan peserta didik mampu memberikan argumentasinya terhadap isu global warming yang ada dalam kehidupan sehari hari
3 Melalui hasil praktikum diskusi peserta didik mampu dengan cermat mengetahui hal apa yang dilakukan untuk membantu lingkungannya.
5.
4 Melalui pembuatan seruan hasil karya dan kampanye di media sosial tentang penanggulan masalah terkait global warming peserta didik mampu memberikan argumentasi ilmiahnya dan memberikan tanggung jawab sosialnya terhadap lingkungan.
Pengertian dan penyebab global warming
Penyebab
Aktivitas manusia : deforestasi, pembakaran lahan, dan aktifitas industri
Karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan uap air
Alternatif solusi penanggulangan global warming
PengertiandanPenyebabGlobalWarming
Pemanasan global sedang menjadi topik yang banyak dibicarakan saat ini Bukan hanya sekadar wacana, dampaknya dapat kita rasakan sehari-hari. Sebelum kita bahas lebih lanjut tentang pengertian dan penyebabnya, penting untuk kita mengerti kenapa masalah ini sangat penting buat kita semua
Gambar 1. Pabrik Indsutri
Sumber: Canva
Pemanasan global telah menjadi isu yang sangat mendesak dalam beberapa dekade terakhir. Peningkatan suhu rata-rata atmosfer, lautan, dan daratan bumi terus meningkat sejak akhir abad ke-19, sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia.
Tahu kah kamu? Gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO₂), metana (CH₄), dan nitrous oxide (N₂O) dari pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan aktivitas industri berperan besar dalam fenomena ini. Hasil Penelitian Mona (2024) menemukan bahwa suhu udara rata-rata di Indonesia naik 0.3°C hingga 0.5°C per dekade.
Hal ini juga terjadi loh di Indonesia, Dampak pemanasan global sangat terasa di Indonesia. Misalnya, laporan dari (BMKG) pada tahun 2023 menunjukkan bahwa Jakarta mengalami peningkatan suhu rata-rata yang signifikan dalam dua dekade terakhir Hal ini terjadi di kota-kota lainnya kemarau dan kekeringan yang berkepanjangan melanda lebih lama.
Gambar 2. Kemarau di Jakarta Sumber:https://news.republika.co.id/ber ita/pu76tz282/90-hari-tak-diguyurhujan-jakarta-dibayangi-kemarauekstrem#google vignette
Hasil penelitian dari Roselina (2023) menunjukkan bahwa perubahan suhu tinggi menyebabkan kemarau dan mengurangi hasil panen padi hingga 10% di beberapa daerah, terutama di wilayah yang sangat bergantung pada pertanian Petani pun mengalami gagal panen dan tidak mencapai target, hal ini membuat ekonomi para petani menurun
Gambar 3. Kekeringan di Sawah Sumber: https://www.merdeka.com/peristiwa/10 07-hektare-sawah-di-cianjur-terancamgagal-panen-akibat-kekeringan.html
Fenomena ini tidak hanya mengakibatkan kerugian ekonomi yang besar, tetapi juga memaksa ribuan orang untuk meninggalkan rumah mereka Selain itu, meningkatnya suhu mengakibatkan gangguan kesehatan yang serius, seperti penyakit pernapasan dan dehidrasi, serta mengurangi produktivitas kerja Kita sebagai pelajar juga mengalami kerugian, seperti terganggunya proses belajar akibat kondisi lingkungan yang tidak kondusif, serta terbatasnya akses ke fasilitas pendidikan yang aman.
Selain itu, mencairnya es di kutub, kenaikan permukaan laut, dan perubahan pola cuaca yang ekstrem, hal ini ada karena pemanasan global Di Indonesia, peningkatan permukaan laut telah mengancam puluhan ribu rumah di daerah pesisir, terutama di Pulau Jawa dan Sumatra.
Gambar 4. Es mencair di kutub
Sumber: https://www.idntimes.com/science/discovery/izzanamira-1/yang-akan-terjadi-saat-es-kutub-mencair
Gambar 5. Kebakaran lahan di ITERA
Sumber: https://kumparan.com/lampunggeh/detik-detik-kebakaran-15-hektare-lahan-di-iterapenyebab-masih-diselidiki-21IjrTktAl2
Dengan demikian, kita dapat melihat bahwa pemanasan global tidak hanya berdampak pada skala global, tetapi juga memiliki konsekuensi langsung yang sangat nyata di tingkat lokal Efek dari peningkatan suhu dan perubahan pola cuaca akibat pemanasan global dapat memperburuk kondisi kebakaran lahan yang semakin sering terjadi Hal ini terlihat jelas pada kejadian kebakaran lahan di Institut Teknologi Sumatera (ITERA).
Dilansir dari berita kumparan.com Pada tanggal 1 Oktober 2023, terjadi kebakaran hebat di lahan Institut Teknologi Sumatera (ITERA), menghanguskan sekitar 15 hektar lahan. Kebakaran ini memunculkan kekhawatiran serius terkait dampak lingkungan dan sosial Proses pemadaman yang dilakukan oleh BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan Pemadam Kebakaran Kota Bandar Lampung membutuhkan waktu beberapa jam karena luasnya area yang terbakar dan kondisi cuaca yang kurang mendukung.
Kebakaran ini menyoroti pentingnya pengelolaan lingkungan yang baik dan kesiapsiagaan bencana Asapnya merusak vegetasi, mengganggu kesehatan masyarakat, dan aktivitas akademik di ITERA Ini menunjukkan dampak langsung isu lingkungan pada kesejahteraan sosial dan pendidikan, memerlukan perhatian dari berbagai pihak. Cuaca ekstrem dan kemarau panjang memperparah kondisi, membuat lahan lebih rentan kebakaran.
Gambar 6. Kebakaran lahan di ITERA Sumber:https://bandarlampung.pikiranrakyat.com/kesehatan-lingkungan/pr3437193175/lampung-selatan-tanganikebakaran-lahan-milik-itera-seluas-15hektare?page=all
Tahukah kamu?
Hutan berfungsi sebagai penyerap karbon, menyimpan karbon di dalam pohon dan tanah. Aktivitas manusia juga bisa memicu adanya global warming loh
Penggundulan hutan atau biasa disebut dengan deforestasi Ketika hutan ditebang dan dibakar, karbon yang tersimpan dilepaskan ke atmosfer sebagai karbon dioksida (CO₂), yang merupakan gas rumah kaca utama. Ini berkontribusi pada pemanasan global
Sumber: https://kompas.com/sains/read/2021/11/04/13000022 3/deforestasi-indonesia-salah-satu-negarapembabat-hutan-terbanyak?page=all
8. Peta Hutan Kalimantan
Sumber:https://asiatoday.id/read/hari-hari-terakhir-hutan-kalimantan
Deforestasi memiliki berbagai dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan, keanekaragaman hayati, iklim, dan masyarakat manusia. Hasil penelitian Ramadhany (2023), kegiatan pertambangan memberikan kontribusi yang signifikan dalam peningkatan laju deforestasi hutan di Indonesia, khususnya di Kalimantan Timur. Bahkan luas lahan deforestasi kawasan Kalimantan Timur pada 10 tahun kedepan mencapai 2,7491 l Ha Sangat-sangat gawat ya
Hutan kalimantan adalah paru-paru dunia, kini menghadapi ancaman serius akibat deforestasi masif, alih fungsi lahan untuk perkebunan sawit, dan kebakaran hutan. Menurut Greenpeace (2023), lebih dari 30% hutan Kalimantan telah hilang dalam dua dekade terakhir, mengakibatkan penurunan keanekaragaman hayati dan peningkatan emisi karbon Deforestasi ini juga berdampak pada masyarakat lokal yang bergantung pada hutan. Kita semua bertanggung jawab untuk melindungi bumi kita. Mari kita selamatkan bumi kita!!!1
Diskusikan lah dengan teman sekelompok mu dan jawablah pertanyaan dibawah ini!
Pertanyaan?
Bagaimana aktivitas manusia berkontribusi pada pemanasan global?
2.
1. Apa saja dampak dari pemanasan global yang sudah dirasakan di Indonesia?
3
Bagaimana teknologi dapat membantu dalam mengatasi masalah pemanasan global?
4.
Mengapa penting untuk melakukan mitigasi terhadap pemanasan global? Berikan contoh tindakan mitigasi yang dapat dilakukan di Indonesia.
Jawabanmu?
PilihFile
Setelah membaca bahan bacaan di atas dan menjawab pertanyaan yang telah diberikan, serta mendiskusikannya dengan teman kelompok mu, mari lanjutkan kegiatan pembelajaran dengan mengikuti langkah berikut
1. Pilih salah satu isu yang menurutmu paling penting atau paling menarik untuk dieksplorasi lebih lanjut. Pastikan isu tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan atau masyarakat di sekitarmu
3.
Amati lingkungan sekitar dan catatlah beberapa isu yang mungkin berhubungan dengan pemanasan global Ini bisa mencakup kebakaran lahan, deforestasi dan aktivitas industri
2. Buatlah peta atau diagram yang menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan atau terkait dengan isu tersebut. Pihak-pihak ini bisa termasuk pemerintah daerah, organisasi lingkungan, komunitas lokal, atau bahkan teman sekelas mu tanyakan tentang pendapat mereka dan lain-lainnya.
Contoh
Observasi Lingkungan Sekitar
1
Kemarau Panjang dan Kekeringan: Musim kemarau lebih panjang dan dan ketersediaan air yang sulit didapatkan
Isu yang Dipilih: Kemarau Panjang dan Kekeringan
Dampak Signifikan:
Sektor Pertanian: Hujan yang tak kunjung turun membuat lahan
pertanian dan perkebunan sulit mendapatkan air .
Ketahanan Pangan: Produksi pangan terganggu, harga bahan pangan bisa naik
Sumber Air: Ketersediaan air untuk sehari-hari sulit ditemukan
Kesehatan: Penyebaran diare dan kolera yang terjadi karena sulitnya air bersih ditemukan
Pihak-pihak yang berkepentingan
OrganisasiLingkungan
Penjelasan Peta Hubungan
Pemerintah Daerah: berperan sebagai pengambil kebijakan dan pelaksana program adaptasi dan mitigasi.
Organisasi Lingkungan bekerja sama dengan pemerintah untuk kampanye dan edukasi
Akademisi dan Peneliti memberikan data dan rekomendasi kepada pemerintah dan organisasi lingkungan.
Komunitas Lokal sebagai pihak yang merasakan dampak langsung dan perlu diberdayakan serta dilibatkan dalam program adaptasi.
Media menyebarkan informasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu kekeringan dan kemarau berkepanjangan
Setelah melakukan observasi dan memilih isu yang relevan, selanjutnya adalah melakukan penelitian kecil-kecilan tentang isu yang kamu pilih Kamu bisa mencari informasi dari internet, mengamati langsung di lapangan, atau bahkan mewawancarai
orang-orang yang terdampak oleh isu tersebut serta pihak-pihak yang terkait dengan penanganan isu tersebut. Catat semua
temuanmu dengan mengikuti langkah-langkah berikut secara
detail
1
2.
Mengapa kamu memilih isu ini?
Apa dampak terbesar dari isu ini terhadap lingkungan atau masyarakat?
3
4
Bagaimana isu ini berhubungan dengan pemanasan global?
Apa langkah-langkah yang bisa diambil untuk mengatasi isu ini?
5.
Hubungkan langkah-langkah yang kelompok anda ambil dengan materi FISIKA.
Contoh
Metode Penelitian:
Observasi Lapangan: Mengamati langsung daerah yang dilanda kekeringan dan kemarau panjang di sekitar
Wawancara: Bertanya kepada petani, warga lokal, dan pihak berwenang
Riset Internet: Mencari data dan laporan dari sumber terpercaya, seperti BMKG, lembaga penelitian, dan artikel ilmiah.
Kemarau Panjang dan Kekeringan
Fluktuasi yang tidak menentu, musim hujan datang terlambat
Dampak pada Pertanian Kesulitan dalam melakukan panen, hasil panen menurun bahkan gagal panen
Ketersediaan Air
Wawancara
Penurunan debit sungai, sumur mengering sulit mendapatkan air
Petani merasa kesulitan, butuh solusi irigasi alternatif
Sumber Data BMKG, laporan tahunan, artikel jurnal, wawancara lokal
Jawabanmu?
PilihFile
KirimJawabanmu
Setelah membaca dan melakukan eksporasi lebih jauh, anda dan kelompok anda akan memperkirakan situasi dari persepektif masa depan, serta mempertimbangkan potensi risiko secara sains dan teknologi.
1.
Jelaskan seperti apa masa depan dalam 10 tahun jika masalah saat ini berlanjut tanpa adanya Upaya apapun!
2.
Jelaskan seperti apa masa depan dalam 10 tahun jika masalah saat ini sudah terselesaikan!
3.
Tuliskan Tindakan apa yang akan anda dan kelompok anda ambil untuk arah yang diingkan dalam beragam hal berkaitan dengan Masyarakat (KAITKAN DENGAN ILMU FISIKA)!
Contoh
Masa Depan dalam 10 Tahun jika Masalah Berlanjut Tanpa Upaya Apapun
Lingkungan:
Kemarau : Daerah pertanian mengalami kekeringan yang lebih sering dan parah, menyebabkan lahan menjadi tidak produktif dan gagal panen
Kekeringan Berkepanjangan: Sulitnya mencari air, kualitas air menurun dan gangguan penyakit yang disebabkan kurangnya air
Penurunan Kualitas Air: Kualitas air menurun karena pencemaran dan penurunan debit sungai
Masyarakat:
Ketahanan Pangan: Produksi pangan menurun drastis, menyebabkan kelangkaan pangan dan peningkatan harga
Kesehatan: Penyebaran penyakit yang berhubungan dengan air diare, meningkat.
Ekonomi: Pendapatan masyarakat yang bergantung pada pertanian menurun, meningkatkan angka kemiskinan
Ekosistem:
Kerusakan Habitat: Kekeringan yang berkepanjangan dapat merusak habitat alami, mengancam keanekaragaman hayati bahkan matinya hewaan-hewan.
Masa Depan dalam 10 Tahun jika Masalah Terselesaikan
Lingkungan:
Pengelolaan Air yang Baik: Tersedianya infrastruktur pengelolaan air yang efisien, seperti waduk dan sumur resapan.
Pertanian Berkelanjutan: Penerapan teknologi pertanian yang tahan oleh kemarau berkepanjangan dan akan meningkatkan produktivitas lahan.
Konservasi Lingkungan: Hutan dan lahan konservasi terlindungi, menjaga keseimbangan ekosistem
Masyarakat:
Ketahanan Pangan: Produksi pangan stabil dan mencukupi kebutuhan masyarakat
Kesehatan yang Lebih Baik: Penurunan kasus penyakit terkait air berkat kualitas air yang lebih baik.
Ekonomi yang Stabil: Pendapatan masyarakat, terutama petani, meningkat karena produktivitas pertanian yang lebih baik
Ekosistem:
Keanekaragaman Hayati: Habitat alami terlindungi, mendukung keanekaragaman hayati.
Tindakan yang Diambil untuk Arah yang Diinginkan
Konservasi dan Pengelolaan Air
Pembangunan Waduk dan Sumur Resapan: Menyimpan air hujan untuk digunakan saat musim kemarau.
Teknologi Irigasi Modern: Menggunakan irigasi tetes dan sistem irigasi pintar untuk efisiensi penggunaan air
Fisika Terapan: Memanfaatkan prinsip-prinsip fisika dalam desain dan pengoperasian sistem pengelolaan air.
Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat
Edukasi Pertanian Berkelanjutan: Mengedukasi petani tentang teknik pertanian yang ramah lingkungan dan tahan terhadap kemarau dan kekeringan yang berkepanjangan
Kampanye Kesadaran Lingkungan: Melibatkan masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan dan konservasi air untuk menghadapi kemarau dan kekeringan yang berkepanjangan.
Kerjasama Multisektor
Pemerintah dan Swasta: Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan organisasi non-pemerintah dalam proyek mitigasi dan adaptasi kekeringan dan kemarau yang berkepanjangan
Komunitas Lokal: Melibatkan komunitas lokal dalam perencanaan dan pelaksanaan program lingkungan.
Conduct
Setelah memperkirakan dampak masa depan dari masalah yang telah dipilih, kini saatnya kita melakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami penyebab dan solusi potensial dari isu ini menggunakan berbagai teknologi yang tersedia
2.
Lakukan penelitian sederhana menggunakan teknologi, seperti
mencari informasi tambahan melalui internet tentang penyebab dan dampak dari isu yang telah kelompok kalian ambil.
1 Apakah ada solusi teknologi yang sedang dikembangkan untuk mengurangi isu yang telah kalian pilih? Jelaskan lebih lanjut!
Contoh
Contoh
Informasi Tambahan tentang Penyebab dan Dampak dari Perubahan Pola
Curah Hujan
Penyebab Utama:
Pemanasan Global: Peningkatan suhu global akibat emisi gas rumah kaca menyebabkan kemarau dan kekeringan yang berkepanjangan.
Fenomenaa El Niño: Pemanasan
Urbanisasi: Pertumbuhan kota-kota besar tanpa perencanaan yang baik mengurangi area resapan air dan meningkatkan aliran permukaan yang cepat hilang ke sungai dan laut.
Dampak Utama:
Pertanian: Kesulitan menentukan waktu tanam dan panen, serta penurunan hasil panen.
Ketersediaan Air: Penurunan debit sungai dan sumur, serta kualitas air
yang menurun
Kesehatan: Peningkatan penyakit yang berhubungan dengan air, seperti demam berdarah dan diare.
Ekonomi: Penurunan pendapatan masyarakat yang bergantung pada pertanian, serta peningkatan harga bahan pangan
Solusi Teknologi yang Sedang Dikembangkan
Sistem Irigasi Cerdas
Deskripsi: Menggunakan sensor untuk memantau kelembaban tanah
dan kebutuhan air tanaman secara real-time
Manfaat: Mengurangi pemborosan air dan meningkatkan efisiensi penggunaan air di lahan pertanian.
Teknologi Terlibat: Sensor kelembaban, IoT (Internet of Things), dan algoritma pengelolaan air berbasis data
Sistem Pengumpulan Air Hujan
Deskripsi: Menggunakan infrastruktur untuk mengumpulkan dan menyimpan air hujan untuk keperluan domestik dan pertanian.
Manfaat: Mengurangi ketergantungan pada sumber air tanah dan meningkatkan ketersediaan air di musim kemarau
Teknologi Terlibat: Tangki penyimpanan, sistem filtrasi, dan distribusi air
Setelah melakukan penelitian mendalam dan memahami berbagai solusi teknologi yang dapat diterapkan, sekarang waktunya untuk mengambil tindakan nyata dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mengatasi perubahan pola curah hujan.
2
Buat poster edukatif tentang isu yang telah kelompok anda pilih, serukan di media sosial mu dan lingkungan sekolah mu!
1. Implementasikan satu tindakan kecil dalam kehidupan sehari-hari yang dapat membantu mengurangi global warming khusunya isu yang kamu pilih dan dokumentasikan hasilnya.
PilihFile
Formpengumpulanposter
Reflection
Tulis refleksi pribadi tentang apa yang telah kalian pelajari dari kegiatan ini dan bagaimana kalian dapat menerapkan pengetahuan ini untuk menjadi warga negara yang lebih bertanggung jawab.
Sebelumnya kita telah memahami berbagai gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap pemanasan global. Dalam bagian ini kita akan mengeksplorasi lebih dalam tentang mekanisme efek rumah kaca, bagaimana gas-gas ini menjebak panas di atmosfer, dan dampak jangka panjang terhadap lingkungan dan kehidupan di bumi Untuk memperdalam pemahaman kita, tonton video berikut tentang efek rumah kaca.
Diskusikan lah dengan teman sekelompok mu dan jawablah pertanyaan dibawah ini!
Pertanyaan?
Apa yang dimaksud dengan efek rumah kaca? 1. Bagaimana efek rumah kaca mempengaruhi kehidupan di bumi? 2
Jawabanmu?
Setelah menonton video di atas dan menjawab pertanyaan yang telah diberikan, serta mendiskusikannya dengan teman kelompok mu, mari lanjutkan kegiatan pembelajaran dengan mengikuti langkah berikut. Kamu dan kelompok mu akan mengidentifikasi isu Efek Rumah Kaca.
1.
Pada sub materi efek rumah kaca kamu akan membuat peta atau diagram yang menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan atau terkait dengan isu tersebut Pihak-pihak ini bisa termasuk pemerintah daerah, organisasi lingkungan, komunitas lokal, dan lainlain.
2.
Lakukan penelitian kecil-kecilan tentang isu efek rumah kaca. Kamu bisa mencari informasi dari internet, mengamati langsung di lapangan, atau bahkan mewawancarai orang-orang yang terdampak oleh isu tersebut serta pihak-pihak yang terkait dengan penanganan isu tersebut. Catat semua temuanmu dengan detail
Setelah membaca dan melakukan eksplorasi lebih jauh, anda dan kelompok anda akan memperkirakan situasi dari persepektif masa depan, mempertimbangkan potensi resiko sains dan teknologi.
1 Diskusikan dalam kelompok dan buat prediksi tentang apa yang akan terjadi pada lingkungan kita dalam 10 tahun ke depan jika efek rumah kaca dapat dikendalikan
3.
Diskusikan dalam kelompok dan buat prediksi tentang apa yang akan terjadi pada lingkungan kita dalam 10 tahun ke depan jika efek rumah kaca tidak dikendalikan.
2. Pelajari studi kasus tentang negara yang terkena dampak parah akibat efek rumah kaca. Buat laporan singkat tentang bagaimana efek rumah kaca mempengaruhi negara tersebut dan apa yang bisa dipelajari dari kasus tersebut
PilihFile Formpengumpulantugas
Setelah memperkirakan dampak masa depan dari masalah yang telah dipilih, kini saatnya kita melakukan praktikum sederhana terkait solusi alternatif global warming
Conduct
TujuanPraktikum
Peserta didik dapat melihat bagaimana gas CO₂ mempengaruhi suhu dalam sebuah ruang tertutup.
AlatdanBahan
2 Buah wadah kaca bening
Termometer
Sumber CO₂ (misalnya: soda kue dan cuka)
Lampu pijar
Langkah-langkahPraktikum
Masukkan termometer ke dalam setiap wadah kaca
Tambahkan campuran soda kue dan cuka ke salah satu wadah untuk menghasilkan CO₂
Tutup kedua wadah dan nyalakan lampu pijar di dekat mereka
Amati dan catat perubahan suhu di kedua wadah selama 30 menit PengaruhGasCO2TerhadapSuhudalamRuangTertutup
HasilPraktikum
1
Bandingkan hasil eksperimen dan buat grafik perubahan suhu Diskusikan bagaimana gas CO₂ mempengaruhi suhu dalam eksperimen ini dan hubungkan dengan efek rumah kaca.
Setelah melakukan penelitian mendalam dan memahami berbagai solusi teknologi yang dapat diterapkan, sekarang waktunya untuk mengambil tindakan nyata dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mengatasi efek rumah kaca
Rencanakan dan laksanakan kampanye kesadaran di sekolah tentang pentingnya mengurangi emisi gas rumah kaca Buat poster, brosur, atau video pendek yang mengedukasi teman-teman kalian tentang tindakan yang bisa diambil untuk mengurangi efek rumah kaca 1.
Identifikasi satu masalah terkait efek rumah kaca di lingkungan sekitar kalian dan kembangkan proyek untuk mengatasinya. Misalnya, menanam pohon, mengurangi penggunaan plastik, atau mempromosikan penggunaan transportasi umum 2
PilihFile
Tulis refleksi pribadi tentang apa yang telah kalian pelajari dari kegiatan ini dan bagaimana kalian dapat menerapkan pengetahuan ini untuk menjadi warga negara yang lebih bertanggung jawab.
Tahukah kamu bahwa pemanasan global adalah masalah besar yang sangat mendesak? Suhu rata-rata bumi terus meningkat sejak akhir abad ke-19, terutama akibat aktivitas manusia. Peningkatan suhu ini menyebabkan berbagai masalah, seperti kenaikan permukaan laut dan cuaca ekstrem. Tapi jangan khawatir, ada beberapa solusi alternatif yang bisa kita terapkan untuk mengatasi masalah ini!.
Pertama, kita bisa beralih ke sumber energi terbarukan, seperti tenaga surya, angin, dan air. Contohnya, hasil penelitian Belly (2019) yang menunjukkan bahwa menggunakan tenaga matahari untuk mengisi baterai motor pada perahu nelayan bisa meningkatkan efisiensi penggunaan perahu dan memberikan akses listrik yang lebih berkelanjutan. Menarik, bukan?
Gambar 9 Perahu nelayan tenaga surya
Sumber:
https://mediacenter itbmg ac id/perahumatahari/
Tidak hanya itu, reboisasi dan penghijauan juga sangat vital
Penanaman kembali hutan yang telah ditebang dan penghijauan area yang sebelumnya tidak berhutan dapat membantu menyerap CO2 dari atmosfer dan mengubahnya menjadi oksigen Penelitian dari Adelia (2024) dalam jurnal IJEDR menunjukkan bahwa menanam pohon bisa mencegah pemanasan global. Hebat, kan?
Selain itu, meningkatkan efisiensi energi adalah langkah penting lainnya. Dengan menggunakan energi secara lebih efektif, kita bisa mengurangi jumlah energi yang dibutuhkan dan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan. Misalnya, sebuah penelitian Bima (2020) menunjukkan bahwa penerapan EReporting System di pertambangan PT Bukit Asam berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca.
Gambar 10 Reboisasi
Sumber:
https://dlh semarangkota go id/pengertiandan-manfaat-reboisasi-yang-wajib-andaketahui/
Selain itu, pembuatan kompos bisa menjadi salah satu solusi efektif untuk mengurangi dampak pemanasan global. Dengan mengolah limbah organik seperti sisa makanan, daun, dan potongan rumput menjadi kompos, kita dapat mengurangi jumlah sampah dan gas metana, salah satu gas rumah kaca yang kuat Proses kompos juga meningkatkan kesehatan tanah dengan menambahkan nutrisi dan meningkatkan kemampuan tanah untuk menyimpan karbon.
Hasil penelitian Gusti (2018), Gas CH₄ pada lapisan stratosfer berperan sebagai gas rumah kaca (GRK) dan berefek pada munculnya pemanasan global. Oleh karena itu, diperlukan pengubahan sampah organik melalui cara yang ramah lingkungan Pengubahan sampah organik melalui dekomposisi aerob dengan bantuan EM-4, dapat menghasilkan kompos dan pelepasan gas CO₂ ke lapisan stratosfer.
Terakhir, kebijakan pemerintah yang ketat dapat menetapkan standar emisi yang lebih rendah untuk industri dan kendaraan serta memberikan insentif untuk penggunaan energi bersih. Di Jakarta, kebijakan pemerintah yang ketat telah berhasil mengurangi emisi karbon dioksida dari pabrik-pabrik besar dengan memberikan insentif bagi perusahaan yang menggunakan teknologi ramah lingkungan Dengan adanya aturan yang jelas dan dukungan dari pemerintah, kita bisa bergerak menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan.
Sumber:https://social-innovation.hitachi/idid/innovationhub/reduce-carbon-emissions/
Dengan semua langkah ini, kita bisa bersama-sama mengatasi pemanasan global dan menjaga bumi tetap sehat untuk generasi mendatang. Yuk, kita mulai dari sekarang!
1.
Setelah kamu dan kelompok mu membaca narasi di langkah engage terdapat isu-isu yang bisa kamu pilih, silahkan kamu memilih isu-isu (Reboisasi, Pengurangan emisi karbon, dan Pembuatan Kompos) yang ingin kamu diskusikan dengan kelompokmu.
2.
Pada sub materi Alternatif Solusi Penanggulangan Global Warming kamu akan membuat peta atau diagram yang menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan atau terkait dengan isu tersebut.
Pihak-pihak ini bisa termasuk pemerintah daerah, organisasi lingkungan, komunitas lokal, dan lain-lain
Setelah melakukan observasi dan memilih isu yang relevan, selanjutnya adalah melakukan penelitian kecil-kecilan tentang isu yang kamu pilih. Kamu bisa mencari informasi dari internet, mengamati langsung di lapangan, atau bahkan mewawancarai orang-orang yang terdampak oleh isu tersebut serta pihak-pihak yang terkait dengan penanganan isu tersebut Catat semua temuanmu dengan mengikuti langkah-langkah berikut secara detail.
1.
2
Mengapa kamu memilih isu ini?
Apa dampak terbesar dari isu ini terhadap lingkungan atau masyarakat?
Bagaimana isu ini berhubungan dengan pemanasan global?
3. Apa langkah-langkah yang bisa diambil untuk mengatasi isu ini?
5
4. Hubungkan langkah-langkah yang kelompok anda ambil dengan materi FISIKA.
Jawabanmu?
Setelah membaca dan melakukan eksporasi lebih jauh, anda dan kelompok anda akan memperkirakan situasi dari persepektif masa depan, serta mempertimbangkan potensi risiko secara sains dan teknologi.
1.
Jelaskan seperti apa masa depan dalam 10 tahun jika masalah saat ini berlanjut tanpa adanya Upaya apapun!
2.
Jelaskan seperti apa masa depan dalam 10 tahun jika masalah saat ini sudah terselesaikan!
3.
Tuliskan Tindakan apa yang akan anda dan kelompok anda ambil untuk arah yang diingkan dalam beragam hal berkaitan dengan Masyarakat (KAITKAN DENGAN ILMU FISIKA)!
Setelah memperkirakan dampak masa depan dari masalah yang telah dipilih, kini saatnya kita melakukan praktikum sederhana terkait solusi alternatif global warming
PenguranganEmisiKarbonMenggunakanPanelSurya
TujuanPraktikum
Menganalisis efektivitas penggunaan panel surya sebagai sumber energi terbarukan dalam mengurangi emisi karbon.
AlatdanBahan
Panel surya mini
Lampu LED Super bright
Multimeter untuk mengukur output energi
buku catatan
Langkah-langkahPraktikum
Letakkan panel surya mini dibawah lampu LED super birght yang dinyalakan
Gunakan multimeter untuk mengukur output energi yang dihasilkan oleh panel surya mini
Catat data setiap 5 menit selama 30 menit
Matikan lampu dan catat data perubahan setelah lampu dimatikan
Buat grafik perubahan output energi selama 30 menit
2.
1 Diskusikan bagaimana energi terbarukan seperti panel surya dapat mengurangi emisi karbon.
ReboisasidanPenguranganGasRumahKaca
TujuanPraktikum
Menunjukkan manfaat reboisasi dalam mengurangi konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer.
AlatdanBahan
Sensor CO₂
Bibit tanaman (misalnya, pohon kecil)
Tanah dan pot
Ruangan tertutup kecil
Langkah-langkahPraktikum
Tempatkan sensor CO₂ di ruangan tertutup kecil.
Letakkan pot dengan tanaman di ruangan yang sama.
Catat tingkat CO₂ setiap 10 menit selama 1 jam
Amati perubahan tingkat CO₂ setelah tanaman ditempatkan di ruangan.
HasilPraktikum
Buat grafik perubahan tingkat CO₂ selama 1 jam 1 Diskusikan bagaimana reboisasi dan penghijauan dapat mengurangi jumlah CO₂ di atmosfer. 2
Menunjukkan manfaat untuk pembuatan kompos guna mengurangi dampak dari global warming
AlatdanBahan
Sayuran/buah buahan sisa atau kotoran hewan (bahan hijau)
Jerami atau ranting kecil atau serbuk kayu (bahan coklat)
Air
Pilih lokasi yang teduh dengan drainase yang baik
Tempatkan wadah kompos atau buat tumpukan di area yang mudah diakses.
Letakkan lapisan bahan coklat seperti ranting kecil atau jerami di dasar tumpukan untuk membantu aerasi
Lapisan Pertama: Tambahkan lapisan bahan coklat setebal sekitar 1520 cm.
Lapisan Kedua: Tambahkan lapisan bahan hijau setebal sekitar 5-10 cm
Lapisan Ketiga: Ulangi proses ini, lapis demi lapis, dengan rasio ideal 3 bagian bahan coklat untuk 1 bagian bahan hijau.
Kelembaban: Siram setiap lapisan dengan air secukupnya agar kelembaban tumpukan seperti spons yang diperas
Aduk tumpukan setiap 1-2 minggu, jaga kelembaban dan siram air secara rutin (ulangi sampai adanya proses dekomposisi)
Lakukan penyaringan dan kompos siap digunakan
HasilPraktikum
1
2.
Buatlah gambar haasil kompos
Diskusikan bagaimana pemuatan kompos sampah dapat mengurangi global warming dana kaitkan dengan ilmu fisika
PilihFile Formpengumpulanhasilpraktikum
Setelah melakukan penelitian mendalam dan memahami berbagai solusi teknologi yang dapat diterapkan, sekarang waktunya untuk mengambil tindakan nyata dalam menerapkan alternatif solusi global warming
1.
Rencanakan dan laksanakan kampanye kesadaran di sekolah tentang pentingnya mengurangi emisi gas rumah kaca Buat poster, brosur, atau video pendek yang mengedukasi teman-teman kalian tentang tindakan yang bisa diambil untuk alternatif Solusi menanggulangi global warming sesuai dengan isu kelompok mu masing-masing, setelah itu sebarkan hasil kampanye mu ke media sosial mu.
2.
Identifikasi satu masalah alternatif Solusi menanggulangi global warming di lingkungan sekitar kalian dan kembangkan proyek untuk mengatasinya
PilihFile Formpengumpulantugas
Tulis refleksi pribadi tentang apa yang telah kalian pelajari dari kegiatan ini dan bagaimana kalian dapat menerapkan pengetahuan ini untuk menjadi warga negara yang lebih bertanggung jawab
Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata atmosfer, lautan, dan daratan bumi yang disebabkan oleh aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan aktivitas industri yang menghasilkan gas rumah kaca seperti CO₂, CH₄, dan
N₂O Dampak pemanasan global sangat luas, termasuk pencairan es di kutub, kenaikan permukaan laut, dan perubahan pola cuaca yang ekstrem, yang mengakibatkan kerugian ekonomi dan bencana alam seperti banjir dan kekeringan di berbagai wilayah, termasuk Indonesia
Untuk menanggulangi pemanasan global, beberapa solusi dapat diterapkan, seperti penggunaan energi terbarukan (tenaga surya, angin, dan hidroelektrik), peningkatan efisiensi energi, reboisasi, dan pengelolaan sampah melalui daur ulang. Kebijakan pemerintah yang menerapkan standar emisi ketat dan memberikan insentif untuk penggunaan energi bersih juga sangat penting untuk mengurangi dampak pemanasan global dan mencapai masa depan yang berkelanjutan.
1
Seorang petani di desa mengalami musim tanam yang sulit karena perubahan cuaca yang ekstrem Curah hujan yang tidak menentu dan suhu tinggi telah menyebabkan penurunan hasil panen yang signifikan. Menurut penelitian Ruminta (2023) yang dilansir dari Jurnal Kutivasi, Indonesia sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim karena faktor politik, geografis, dan sosial. Perubahan pola curah hujan dan suhu akibat fenomena El Nino telah menyebabkan penundaan musim tanam dan peningkatan risiko defisit beras tahunan Data dari beberapa studi menunjukkan bahwa kejadian cuaca ekstrem seperti banjir dan kekeringan semakin sering terjadi di wilayah-wilayah pertanian di Indonesia. Berdasarkan informasi di atas, bagaimana perubahan cuaca yang ekstrem mempengaruhi ketahanan pangan di Indonesia?
A. Mengurangi risiko penyakit tanaman
B. Meningkatkan hasil panen secara signifikan
C Meningkatkan kerentanan terhadap kekurangan pangan
D Mengurangi frekuensi kejadian cuaca ekstrem
E. Mempercepat pemulihan lahan pertanian setelah bencana
Berdasarkan gambar tersebut, apa dampak dari pencairan gletser terhadap lingkungan?
A. Peningkatan permukaan air laut
B. Penurunan suhu global
C Peningkatan keanekaragaman hayati
D Peningkatan produksi tanaman pangan
E. Penurunan intensitas bencana banjir
3 Sebuah kota metropolitan seperti Jakarta dan kota-kota besar lainnya sangat wajar menghadapi masalah serius terkait polusi udara, karena padatnya kendaraan dan banyaknya pabrik industri. Menurut penelitian, kualitas udara di Jakarta seringkali masuk dalam kategori "tidak sehat" hingga "sangat tidak sehat" Data dari US Embassy di Jakarta menunjukkan bahwa dalam paruh pertama tahun 2019, hanya ada 10 hari dengan kualitas udara yang sehat. Tingginya kadar PM2.5, sebuah partikel mikroskopis yang sangat berbahaya, telah mempersingkat harapan hidup rata-rata warga Jakarta hingga 2,3 tahun Warga setempat mulai mengalami gangguan pernapasan yang meningkat karena tingginya tingkat polusi. Bagaimana kualitas udara yang buruk dapat berkontribusi terhadap global warming?
A Mengurangi penyerapan radiasi matahari oleh atmosfer
B. Meningkatkan penggunaan energi terbarukan
C. Mempercepat laju deforestasi
D Mengurangi produksi gas rumah kaca
E Meningkatkan produksi makanan organik
4.
Bagaimana deforestasi dapat memperburuk masalah global warming?
A. Meningkatkan produksi oksigen
B Meningkatkan penyerapan karbon dioksida
C. Mengurangi efek rumah kaca
D. Meningkatkan suhu atmosfer secara lokal
E Menyebabkan habitat hewan hilang
5 Emisi gas rumah kaca dari kendaraan bermotor adalah salah satu penyeba -b utama pemanasan global, Menurut penelitian Panjaitan (2024), peningkatan emisi gas rumah kaca dari kendaraan bermotor berkontribusi pada perubahan iklim yang merugikan, dengan dampak yang dapat dirasakan secara global Apa yang dimaksud dengan efek rumah kaca?
A. Peningkatan suhu global karena aktivitas matahari
B Penurunan suhu global secara bertahap
C Peningkatan efisiensi penggunaan energi
D. Penangkapan panas di atmosfer oleh gas-gas tertentu
E. Penurunan curah hujan di beberapa wilayah
Berdasarkan gambar tersebut, apa yang dimaksud dengan gas-gas rumah kaca?
A. Gas yang digunakan untuk membantu penyerapan radiasi matahari
B Gas yang membentuk lapisan ozon di atmosfer
C. Gas yang bertanggung jawab atas penurunan suhu global
D. Gas yang meningkatkan intensitas hujan
E. Gas yang mempertahankan panas di atmosfer
7.Sebuah sekolah mengadakan kampanye pengurangan penggunaan plastik sekali pakai sebagai bagian dari upaya mereka untuk mengurangi dampak global warming Mengapa penting untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai terkait dengan global warming?
A. Untuk meningkatkan produksi limbah
B. Untuk mengurangi penggunaan energi terbarukan
C Untuk mengurangi emisi gas rumah kaca
D. Untuk meningkatkan konsumsi bahan bakar fosil
E. Untuk meningkatkan suhu atmosfer
8.Panel surya membantu mengurangi dampak global warming dengan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Teknologi ini mengkonversi sinar matahari menjadi listrik melalui sel fotovoltaik, sehingga mengurangi emisi karbon dioksida (CO₂) yang dilepaskan ke atmosfer Dengan menggunakan energi matahari yang bersih dan tidak terbatas, panel surya mengurangi polusi dan membantu menekan pemanasan global. Bagaimana panel surya membantu mengurangi dampak global warming?
A Dengan meningkatkan produksi limbah
B Dengan meningkatkan konsumsi bahan bakar fosil
C. Dengan mengurangi ketergantungan pada energi terbarukan
D. Dengan meningkatkan intensitas hujan
E Dengan mengurangi keanekaragaman hayati
9.Seorang ilmuwan lingkungan menyoroti bahwa penurunan jumlah hutan hujan tropis di seluruh dunia dapat mempercepat laju global warming. Apa dampak dari penurunan jumlah hutan hujan tropis terhadap pemanasan global?
A. Penurunan tingkat polusi udara
B. Peningkatan penyerapan karbon dioksida
C Peningkatan produksi oksigen
D Penurunan suhu atmosfer secara lokal
E. Peningkatan intensitas angin topan
10Pola konsumsi energi mempengaruhi global warming secara signifikan Penggunaan energi yang efisien dan beralih dari bahan bakar fosil ke sumber energi terbarukan seperti angin, matahari, dan air dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang menjadi penyebab utama pemanasan global. Mengurangi konsumsi bahan bakar fosil juga berarti mengurangi jumlah karbon dioksida CO₂ yang dilepaskan ke atmosfer. Oleh karena itu, penting untuk mengadopsi kebiasaan konsumsi energi yang lebih ramah lingkungan untuk menekan dampak negatif terhadap iklim Bagaimana pola konsumsi energi dapat mempengaruhi global warming?
A Dengan meningkatkan efisiensi penggunaan energi
B Dengan mengurangi konsumsi bahan bakar fosil
C. Dengan meningkatkan intensitas angin topan
D. Dengan meningkatkan suhu global secara langsung
E Dengan mengurangi keanekaragaman hayati
Arifiyanto, B (2020) Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca dengan
Penerapan E-Reporting System di Pertambangan PT Bukit Asam.
Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal, pp. 181-189.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) (n.d)
Klimatologi Diakses https://wwwbmkggoid/iklim/?lang=ID tanggal 25 mei 2024.
Anggita, A.F, et. al. Penanaman Pohon Sebagai Upaya Mencegah Pemanasan Global di Kelurahan Bandar Selamat Lingkungan VIII
Sumatera Utara, IJEDR: Indonesian Journal of Education and Development Research, 2(2), pp. 970-977, 2024
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC). (2021). Climate Change 2021: The Physical Science Basis Contribution of Working Group I to the Sixth Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change. Cambridge University Press.
Lasmi, Ni Ketut. (2022). IPA Fisika Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga,
Nadya, N. and Salim, Agus. Pengaruh Sea Level Rise di Wilayah Perkotaan. Riset Sains dan Teknologi Kelautan, 6(1), pp. 1-4, 2023.
Radwitya, E (2022) Desain dan penerapan pembangkit listrik tenaga surya untuk instalasi penerangan pada kapal nelayan kecamatan pesaguan kanan. Injection Indonesian Journal of Vocational Mechanical Engineering, 2(2), 86-93. https://doi.org/10.58466/injection.v2i2.809
Rozci, F Dampak Perubahan Iklim Terhadap Sektor Pertanian Padi Jurnal Ilmiah Sosio Agribisnis (JISA), 23(2), pp 108-116, 2024
Suryadi, Y., Sugianto, D. N., and Hardiyanto, H. Identifikasi Perubahan
Suhu dan Curah Hujan serta Proyeksinya di Kota Semarang, Proceeding Biology Education Conference, 14(1), pp 241-246, 2017
Nama : Anggi Widiarni
Tempat Lahir : Banjar Agung
Tanggal Lahir : 06 Maret 2001
Jenis Kelamin : Perempuan
Jurusan : Pendidikan Fisika
Email : anggiwdyb@gmail.com