Analisis Wilayah Kabupaten Kulon Progo berdasarkan Studi Lapangan terhadap Teori Ekonomi Wilayah

Analisis Wilayah Kabupaten Kulon Progo, DIY berdasarkan Studi Lapangan: Waduk Sermo dan Pantai Glagah terhadap Teori Ekonomi Wilayah Oleh : Dwi Yuna Arum S.

P

1. Endahuluan 1.

Latar Belakang Wilayah merupakan sebuah luasan area yang memiliki satu kesamaan (homogenitas). Kesamaan yang dimiliki dapat berupa kesamaan Sumber daya Alam yang dimiliki, kesamaan topografi, kesamaan iklim, kesamaan letak geografis dan yang terakhir ditentukan berdasarkan letak administrative.

Agar suatu wilayah dapat berkembang diperlukan sektor – sektor sumber daya yang dapat dijadikan penggerak ekonomi wilayah atau dikatakan sebagai sebuah system produksi yang dapat meningkatkan taraf hidup penduduk di dalam wilayah tersebut.

Namun jika berbicara ekonomi, baiknya juga tidak dilupakan pentingnya ekologi sehingga kedua hal ini dibicarakan berdampingan.

Mengapa berdampingan? Secara harfiah ekonomi berarti adalah peraturan tentang rumah tangga sedangkan ekologi berarti ilmu yang mempelajari tentang rumah tangga. Keduanya beririsan pada definisi rumah tangga atau dapat dikatakan juga sebagai sebuah kebutuhan.

Kabupaten Kulon Progo adalah sebuah wilayah administrative di Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY) yang terdiri atas 12 kecamatan.

Kesempatan Kabupaten Kulon Progo untuk berkembang sangat memungkinkan dikarenakan wilayah ini memiliki lingkungan dan sumber daya yang baik, system ekonomi yang terbuka dan infrastruktur pendukung yang sedang dikembangkan.

Potensi yang dimiliki di Kulon Progo salah satunya adalah pariwisata. Pada wilayah yang merupakan bagian barat dari Sungai Progo ini, terdapat banyak pesona alam yang dijadikan sebagai destinasi berkunjung dari mulai dataran rendahnya sampai dengan dataran tinggi.

Pariwisata yang menjadi fokusan amatan adalah Waduk Sermo dan Pantai Glagah, keduanya memiliki fungsinya sendiri sebagai penyeimbang lingkungan, juga membantu aktivitas pertanian yang juga menjadi sektor penymbang terbesar bagi pendapatan Kabupaten Kulon Progo.

1.2. Tujuan penulisan 1.1.

Mengidentifikasi pengaruh lingkungan dan sumber daya terhadap perkembangan ekonomi wilayah Kabupaten Kulon Progo khususnya pada Waduk Sermo dan Pantai Glagah 1.2.

Menganalisis pengaruh teknologi terhadap perkembangan wilayah 1.3.

Keterkaiatan dengan teori Long term Aggregat Supply

1

P

2. Embahasan Studio Analisis Wilayah Kab. Kulon Progo 2015

2.1. Gambaran umum Pada bagian ini akan dijelaskan secara deduktif deskripsi mengenai wilayah Kabupaten Kulon Progo secara umum hingga kawasan amatan yang letaknya berada di dalam Kabupaten Kulon Progo yaitu Waduk Sermo dan Pantai Glagah. http://dppka.jogjaprov.go.id/upload/files/13.png

2.1.1. Kabupaten Kulon Progo Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima kabupaten/kota di Propinsi D.I. Yogyakarta yang terletak paling barat, dengan batas wilayah sebagai berikut: o Barat : Kabupaten Purworejo, Propinsi Jawa Tengah o Timur : Kabupaten Sleman dan Bantul, Propinsi D.I. Yogyakarta o Utara : Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah o Selatan : Samudera Hindia Keberagaman bentang alam dimiliki oleh Kabupaten Kulon Progo sehingga dapat dikatakan bahwa Kabupaten kulon Progo merupakan wilayah menonjol lingkungan dan sumber daya nya dibandingkan dengan wilayah – wilayah lain disekitarnya.

Kabupaten Kulon Progo memiliki topografi yang bervariasi dengan ketinggian antara 0 - 1000 meter di atas permukaan air laut, yang terbagi menjadi 3 wilayah meliputi : a. Bagian Utara Merupakan dataran tinggi/perbukitan Menoreh dengan ketinggian antara 500 1000 meter di atas permukaan air laut, meliputi Kecamatan Girimulyo, Kokap, Kalibawang dan Samigaluh. Wilayah ini penggunaan tanah diperuntukkan sebagai kawasan budidaya konservasi dan merupakan kawasan rawan bencana tanah longsor.

b. Bagian Tengah Merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian antara 100 500 meter di atas permukaan air laut,meliputi Kecamatan Nanggulan, Sentolo, Pengasih, dan sebagian Lendah, wilayah dengan lereng antara 2 15%, tergolong berombak dan bergelombang merupakan peralihan dataran rendah dan perbukitan. c. Bagian Selatan Merupakan dataran rendah dengan ketinggian 0 100 meter di atas permukaan air laut, meliputi Kecamatan Temon, Wates, Panjatan, Galur, dan sebagian Lendah. Berdasarkan kemiringan lahan, memiliki lereng 0 2%, merupakan wilayah pantai sepanjang 24,9 km, apabila musim penghujan merupakan kawasan rawan bencana banjir.

Sumber air baku di Kabupaten Kulon Progo meliputi 7 (tujuh) buah mata air, Waduk Sermo, dan Sungai Progo. Mata air yang sudah dikelola PDAM meliputi mata air Clereng, Mudal, Grembul, Gua Upas, dan Sungai Progo. Di Kecamatan Kokap, mata air dikelola secara swakelola oleh pihak Kecamatan dan Desa, yang kemudian disalurkan secara gravitasi dengan sistem perpipaan.

2

Kabupaten Kulon Progo dilewati oleh 2 (dua) prasarana perhubungan yang merupakan perlintasan nasional di Pulau Jawa, yaitu jalan Nasional sepanjang 28,57 km dan jalur Kereta Api sepanjang kurang lebih 25 km. Hampir sebagian besar wilayah di Kabupaten Kulon Progo dapat dijangkau dengan menggunakan transportasi darat.

Tujuan penataan ruang wilayah sebagaimana tercantum dalam pasal 2 Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kulon Progo tahun 2012 – 2032 adalah untuk mewujudkan daerah sebagai basis komoditas pertanian didukung pariwisata, pertambangan, serta industri bahari dengan mensinergikan wilayah bagian selatan, tengah, dan utara. (http://www.kulonprogokab.go.id/) 2.1.2. Waduk Sermo Waduk Sermo merupakan waduk multiguna yang terdapat di Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Proyek pembangunan Waduk Sermo merupakan salah satu komponen program IISP (Integreted Irrigation Sector Project) yang pembiayaannya berasal dari APBN murni dan bantuan ADB. Studi kelayakan Waduk Sermo dilakukan oleh Mac Donald tahun 1980, dilanjutkan oleh PT Indra Karya tahun 1985 dan 1991. Waduk Sermo ini dibuat dengan membendung Kali Ngrancah yang dapat menampung air 25 juta meter kubik..

Pembangunan waduk sermo ini membuat Pemda Kulonprogo harus memindahkan 107 KK dengan bertransmigrasi ke Tak Toi Bengkulu, dan ke PIR kelapa sawit Riau.

Waduk Sermo menyalurkan air untuk sistem irigasi ke daerah Kalibawang yang memiliki cakupan areal seluas 7.152 Ha. Sistem irigasi tersebut merupakan interkoneksi dari beberapa daerah irigasi, diantaranya Clereng, Pengasih, dan Pekik Jamal.

Waduk Sermo dimanfaatkan sebagai sumber air bersih oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan untuk air irigasi yang mengairi sawah di daerah Wates dan sekitarnya. Selain itu waduk ini juga digunakan untuk kepentingan pariwisata, perikanan dan olahraga.

Kawasan Sekitar Waduk adalah kawasan tertentu di sekeliling waduk yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi waduk.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Waduk Sermo mampu menampung aliran air dari Kali Ngrancah dengan kapasitas tampungan 25 juta m3 dengan luas DAS kurang lebih 21 Km2. Secara teknis, hal tersebut berarti bahwa kerusakan lingkungan dapat dilihat dari indikasi adanya pendangkalan atau sedimentasi Waduk.

Waduk Sermo pada perencanaanya dapat berumur 50 tahun guna menampung air sungai (irigasi). Hasil dari pengamatan sedimentasi di waduk Sermo pada tahun 2001 dan 2002, mencapai ratarata 1.412.350 m3 /th dan pada pengamatan tahun 2010, mencapai rata-rata 802.900 m3 /th, yang artinya sudah ada penurunan volume sedimentasi. Sedimentasi ini sangat mempengaruhi performa dari Waduk Sermo sendiri sebagai catchment area. (Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak, 2010).

Goolge Earth 2016

http://images.blog.reservasi.com/2015/04/Pemandangan-waduk-sermo-terlihat-dengan-jelas-dari-Kalibiru.jpg

3

2.1.3. Pantai Glagah Pantai glagah merupakan salah satu pantai yang terletak di sebelah selatan pulau jawa, Tepatnya di Kecamatan Temon, Kabupaten KulonProgo. Seperti karakter pantai lain yang berada di sebelah selatan pulau jawa, Pantai Glagah memiliki gelombang yang cukup tinggi sehingga terjadi abrasi yang cukup parah, sehingga pemerintah memasang pemecah ombak untuk meminimalisasi hal tersebut. . Terdapat 3 ekosistem yang terbentuk di pantai ini anatara lain Gumuk pasir , Pantai, dan Estuari ( Laguna). Laguna merupakan sekumpulan air tenang peralihan antara sungai serang dan pantai glagah. Laguna ini juga dijadikan sebagai sarana pariwisata.

Ombak yang menyapu di sepanjang pantai membuat pasir besi terpilahkan dan menjadi butiran bebas, yang terkayakan, dimana mineral dengan nilai specific gravity tinggi akan mengendap, sedangkan mineral yang mempunyai nilai specific gravity rendah akan tercuci dan terbuang. Pasir besi merupakan kekayaan alam yang perlu dijaga kelestariannya.

2.2.

Analisis Potensi dan Masalah Kabupaten Kulon Progo 2.2.1. Potensi 1. Keberagaman sumber daya alam 2. Menonjol pada sektor pertanian khususnya pertanian lahan kering 3. Dominasi usia produktif

4. Sudah memiliki branding wilayah 5. Sedang dilakukan pembangunan proyek – proyek besar yang perpotensi investasi tinggi dan mampu meningkatkan ekonomi wilayah

Master Plan Bandara Internasional Nyi Ageng Serang

Pantai glagah merupakan salah satu Sandy beach (pantai berpasir hitam) yang memiliki garis pantai yang panjang dan lereng pantai yang landau Pasir hitam yang terdapat di pantai ini mengandung mineral dengan dominasi unsur besi. Pasir besi di Indonesia hanya terletak di selatan pulau jawa dan bagian barat pulau Sumatera. Syarat utama dari terbentuknya pasir besi adalah gunung api, dan sungai yang mengalir melalui pantai. Sumber dari pasir besi ini adalah batuan yang bersifat intermedier hingga basa yang bersifat andesitik hingga basaltic.

Pasir besi yang berasal dari gunung berapi, mengalir melewati sungai, berkumpul di sepanjang sungai (terutama pada lekukan sungai), dan mengendap di sungai, muara, hingga menuju laut.

Kawasan Industri Baja dan Logam

Studio Analisis Wilayah Kab. Kulon Progo 2015

4

2.2.2. Masalah 1. Rawan bencana terutama kekeringan, banjir dan longsor 2. Infrastruktur belum optimal

3. Rawan terjadi pergeseran guna lahan

4. Rentan konflik dengan masyarakat lokal

Aksi Penolakan Petani terhadap Pembangunan Bandara

Studio Analisis Wilayah Kab. Kulon Progo 2015

2.3. Pengaruh Lingkungan dan sumber daya sebagai pendukung perkembangan ekonomi wilayah Kabupaten Kulon Progo Bagian ini merupakan bagian analisis dan cara pandang dalam melihat seberapa besar pengaruh potensi yang dimiliki Kabupaten Kulon Progo terhadap perkembangan ekonominya. Bertolak pada sumber – sumber terkait, dapat dikatakan bahwa pertanian dan pariwisata adalah sektor terkuat yang mampu menjadi penggerak ekonomi wilayah di Kabupaten Kulon Progo.

2.3.1. Pertanian Pertanian yang diunggulkan di Kabupaten Kulon Progo adalah pertanian lahan kering. Sektor pertanian ini, sudah sejak lama sangat didukung dari pasokan air yang berasal dari sungai dan juga Waduk Sermo. Salah satu komoditas yang cukup berkembang pesat adalah olahan hasil kelapa. Hasil produksi pertanian lahan kering ini dapat di spesialisasi menjadi potensi pendorong perkembangan ekonomi yang dimiliki oleh Kabupaten Kulon Progo bila dikelola dengan baik dan benar.

2.3.2. Pariwisata Terdapat banyak potnsi pariwisata yang menyebar sesuai dengan bentang lahan di Kabupaten Kulon Progo. Dari mulai dataran tinggi, perbukitan menoreh, Waduk Sermo hingga daerah pesisir pantai. Pada bagian ini, berdasarkan kunjungan lapangan yang dilakukan, Waduk Sermo dan Pantai Glagah serta eksternalitasnya akan menjadi focus pembahasan pariwisata.

2.3.2.1. Waduk Sermo Potensi pariwisata yang dimiliki Waduk Sermo akan menarik angka wisatawan yang ingin berkunjung ke Waduk Sermo bahkan selain berwisata, Waduk ini dijadikan sebagai media edukasi dan pembelajaran bagi para akademisi. Dengan melihat anemo yang tinggi dan daya tarik tersendiri yang dimiliki oleh Waduk Sermo maka penyediaan infrastruktur diprediksi semakin pesat di sekitar Waduk Sermo.

5

Diasumsikan Fasilitas dan infrastruktur mampu menarik investor untuk berinvestasi di kawasan tersebut. Dari segi perekonomian, serapan lapangan pekerjaan masyarakat sekitar khususnya Desa Hargowilis Kecamatan Kokap akan meningkat begiu pula ekonomi dari wilayah Kabupaten Kulon Progo sekaligus branding wilayah tersebut. Walaupun Waduk Sermo mulai didukung dengan pengaruh irastruktur, apabila infrastruktur yang dikembangkan adalah infrastruktur yang berorientasi ekonomi, maka kapasitas Waduk Sermo semakin lama semakin terdegradasi. Ditambah dengan kerentanan Waduk Sermo terhadap pergeseran guna lahan yang akan berpotensi terjadi sedimentasi sehingga bila tidak terdapat pengelolaan yang tepat guna, maka justru pembangunan yang seharusnya dapat memberikan peluang ekonomi berkelanjutan bagi Wiayah Kabupaten Kulon Progo, justru akan menurunkan daya tarik sekaligus performa dari Waduk Sermo itu sendiri.

Namun, dikarenakan potensi wisata pada pantai ini juga cukup besar, masih terjadi pro dan kontra antara pemberdayaan pasir hitam di Pantai Glagah untuk dikembangkan sebagai bahan baku Industri baja yang diprediksikan akan mengganggu kegiatan pariwisata di Pantai Glagah.

Dengan asumsi banyaknya pengunjung di Pantai Glagah, diharapkan pantai ini dapat meningkatkan perkembangan ekonomi yang bergerak di sektor pariwisata bagi Kabupaten Kulon Progo walaupun memiliki gelombang laut dari Samudera Hindia yang tinggi namun penurunan kualitas lingkungan juga tidak dapat terelakkan bila tidak dapat ditangani dengan tepat.

http://tipsberwisata.com/wp-content/uploads/2016/01/pantai-glagah.jpg

Dokumentasi Pribadi 2016

2.3.2.2. Pantai Glagah Keberadaan pantai glagah banyak memberikan kebermanfaatan secara ekonomi kepada warga sekitar. Pantai Glagah adalah satu – satu nya pantai di Wilayah Kabupaten Kulon Progo yang memiliki jumlah pengunjung terbesar dibandingkan dengan pantai – pantai lainnya.

Keberadaan pasir hitam yang mengandung mineral besi sebenarnya mampu memberikan pemasukan lebih terhadap ekonomi wilayah Kabupaten Kulon Progo yang dikembangkan melalui industry baja sebagai bahan mentahnya.

2.4. Pengaruh tenaga kerja (Labor) sebagai pendukung perkembangan ekonomi wilayah Kabupaten Kulon Progo Keberadaan sumber daya yang beragam dan bila ingin dikembangkan tentu sangat membutuhkan peran tenaga kerja didalamnya. Pada setiap pengembangan kawasan yang dilakukan dan dalam sektor apapun yang akan menggerakkan ekonomi wilayah sangat dibutuhkan dampak nya kepada pendapatan dan kemampuan ekonomi masyarakt sekitar.

Kabupaten Kulon Progo didominasi oleh usia produktif, sehingga dengan diadakannya berbagai pelatihan dan dibukanya lapangan pekerjaan maka kebutuhan penduduk baik local maupun penduduk migrasi seharusnya dapat terpenuhi baik primer, sekunder maupun tersier.

6

Hal ini juga didukung dengan tren penduduk yang naik di wilayah ini sehingga diproyeksikan akan banyak tenaga kerja yang dapat diserap, pun serapan tenaga kerja meningkat, kompetisi juga akan mewarnai proses serapan tenaga kerja ini. Maka dari itu, alangkah leih baik bila kualitas sumber daya manusia di Wilayah Kabupaten Kulon Progo sendiri terus ditingkatkan salah satunya melalui pendidikan dan pelatihan keterampilan khusus sehingga mampu memenuhi standard kebutuhan pasar terutama di era globalisasi dan MEA.

Studio Analisis Wilayah Kab. Kulon Progo 2015

2.5. Pengaruh teknologi sebagai pendukung perkembangan ekonomi wilayah Kabupaten Kulon Progo Salah satu teknologi yang sangat berpengaruh pada pengembangan ekonomi wilayah khususnya di Kabupaten Kulon Progo adalah Infrastruktur.

Pembangunan di Kecamatan Wates sebagai pusat pemerintahan wilayah ini lebih baik jika dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Kulon Progo. Pemerintah Kabupaten Kulon Progo terus meningkatkan dan memperbaiki infrastruktur yang ada khususnya perbaikan dan pemeliharaan jalan raya.

Selain proyek pembangunan infrastruktur jalan raya yang menghubungkan Kota Wates menuju Magelang, Mega proyek yang masih menjadi perdebatan antara Pemerintah Daerah Kulon Progo dengan masyarakat sekitar khususnya yang berada di area bandara NYIA yakni di daerah Temon juga dapat meningkatkan pembangunan infrastruktur yang ada. Hal tersebut diakibatkan oleh adanya dampak pengganda atau efek domino bagi perkembangan wilayah di Kabupaten Kulon Progo. Efek domino tersebut antara lain dapat berupa semakin banyak muncul aktifitas-aktifitas ekonomi di sekitar lokasi bandara maupun pada lokasi yang dilewati yakni jalan raya dari Kota Yogyakarta (pusat pemerintahan Propinsi DIY) menuju lokasi bandara di Daerah Temon Kabupaten Kulon Progo.

Banyak pihak yang memprediksikan bahwa pembangunan mega proyek bandara Kulon Progo (NYIA) tersebut dapat memacu perkembangan wilayah khususnya pada aspek infrastruktur, tetapi masyarat terdampak pembangunan bandara tersebut masih banyak yang menentang proyek tersebut. Alasan penentangan pembangunan bandara tersebut antara lain karena warga tersebut masih belum paham mengenai konsep relokasi dan mata pencaharian oleh Pemerintah. Selain itu, banyak warga yang merasa keberatan jika pembangunan bandara tersebut terletak di Kecamatan Temon, apalagi sampai menggusur lahan pertanian milik warga, mengingat lahan pasir yang saat ini sudah produktif merupakan andalan bagi masyarakat khususnya petani setempat.

2.6. Kajian Teori LRAS terhadap Perkembangan ekonomi wilayah Kabupaten Kulon Progo Dalam jangka panjang, kurva penawaran agregat berwujud vertical karena diasumsikan kebutuhan konsumen terus meningkat sementara untuk dapat terus memenuhi kebutuhan tersebut, output di tentukan oleh jumlah modal dan tenaga kerja serta ketersediaan teknologi, tetapi tidak memperhitungkan tingkat harga. Karena itu, pergeseran permintaan agregat mempengaruhi tingkat harga tetapi tidak output atau kesempatan kerja.

Implikasi teori tersebut pada perekonomian wilayah Kabupaten Kulon Progo adalah dengan melihat sumber daya dan tenaga kerja yang tersedia juga teknologi yang mendukung. Aspek sumber daya yang merupakan salah satu potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Kulon Progo memiliki keberagaman terutama dari aspek pertanian dan pariwisata dikarenakan kondisi bentang lahan yang beragam eperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Sumber daya yang telah terspesialisasi dalam hal pertanian dan pariwisata diproyeksikan mampu meningkatkan pendapatan asli daerah dan PDRB.

Rekapitulasi Kulon Progo dalam Angka 2010 - 2013 Studio Analisis Wilayah Kab. Kulon Progo 2015

7

Sumber daya yang dikembangkan dan dikelola dengan baik di Kabupaten Kulon Progo akan mampu membuka lapangan kerja dari dalam maupun luar wilayah dengan baik sehingga bila input dalam sumber daya dan tenaga kerja terus bertambah justru tetap akan berjalan produktif. Walaupun begitu, untuk mencegah terjadinya Law of Diminishing Return dalam perekonomian wilayah perlu dikembangkan teknologi yang berkelanjutan yang mampu mengakomodasi keperluan produksi wilayah dan teknologi yang tepat untuk dikembangkan di Kabupaten Kulon Progo adalah berupa infrastruktur.

https://agsicentre.files.wordpress.com/2012/07/kurva-penawaran-agregat-jangka-panjang.jpg

P

3. Enutup 3.1. Kesimpulan Keberagaman bentang lahan yang ada di Kabupaten Kulon Progo merupakan sebuah anugrah karena mampu menggerakkan pertumbuhan ekonomi wilayah. Hal ini disimpulkan dengan keberagaman hasil produksi yang berasal dari bentang lahan yang berbeda – beda dan sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai tempat pariwisata.

Kesempatan Kabupaten Kulon Progo untuk berkembang sangat memungkinkan dikarenakan wilayah ini memiliki lingkungan dan sumber daya yang baik, system ekonomi yang terbuka dan infrastruktur pendukung yang sedang dikembangkan.

Pembahasan mengenai perkembangan ekonomi wilayah di Kabupaten Kulon Progo difokuskan pada sektor pertanian dan pariwisata.

Namun kedua hal tersebut juga tetap sangat dibutuhkan pengembangan yang berdampingan dengan karakter sosial budaya di Kabupaten Kulon Progo.

Sesuai dengan teori Long Run Aggregat Supply, sumber daya dan tenaga kerja yang dimiliki perlu tersedia secara berkelanjutan dan terus menerus untuk terus dapat menyokong produktivitas ekonomi wilayah. Namun, pada titik tertentu, jika tidak ada bantuan teknologi, maka sumber daya akan terus tergerus dan semakin banyak tenaga kerja yang porsi pekerjaannya pun tidak lagi sesuai dengan keadaan sumber daya. Hal tersebut dapat dikatakan sebagai Law of Diminishing return, sehingga ekonomi wilayah tidak lagi berkembang dengan baik karena tidak ada keseimbangan antara sumber daya yang dimiliki dengan tenaga kerja. Teknologi yang berperan sangat penting tersebut, dalam konteks pengembangan wilayah Kabupaten Kulon Progo adalah pengembangan infrastruktur.

Banyaknya proyek – proyek yang dilakukan pemerintah, diharapkan dapat direalisasikan dan mampu menarik investasi – investasi yang jika divaluasikan menjadi sangat beneficial. Diharapkan pula, investasi ini juga akan memperbaiki infrastruktur di Kabupaten Kulon Progo.

8

5.2. Rekomendasi Pertama, salah satu hal penting yang dapat dilakukan untuk mengimprove ekonomi wilayah Kabupaten Kulon Progo. Adalah dengan melakukan Branding wilayah. Saat ini, branding tersebut sudah digalakkan yaitu “The Jewel of Java” hal ini lebih terarah pada sektor pariwisata. Kedepannya, dengan branding tersebut, perlu ditambahkan pula branding kea rah pertanian sehingga nantinya akan tercipta iklim kondusif untuk berinvestasi tidak hanya di sektor pariwisata namun juga pada sektor pertanian yang telah memberikan sumbangan terbesar dalam pertumbuhan ekonomi wilayah pada beberapa tahun terakhir ini. Pertanian dan pariwisata yang dikembangkan juga tetap disesuaikan dengan karakter sosial budaya.

Dari pengembangan yang didapatkan dari branding wilayah tersebut, juga akan menyerap banyak tenaga kerja dan akan berimplikasi terhadap pola perpindahan penduduk. Hal ini sangat memberikan kesempatan bagi Kabupaten Kulon Progo selain menyediakan lapangan pekerjaan bagi penduduk yang tinggal didalamnya, tetapi juga mampu memberikan pelayanan yang baik dengan investasi – investasi yang berhasil ditarik melalui branding tersebut.

Adanya branding, juga membantu wilayah Kabupaten Kulon Progo melakukan spesialisasi dalam pengembangan ekonomi. Diharapkan nantinya dari segi barang maupun jasa dapat dilakukan pertukaran dengan wilayah lainnya.

Investasi – investasi yang berhasil ditarik karena banyaknya pengadaan proyek akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Salah satu investasi yang sangat esensial yaitu infrastruktur. Infrastruktur yang baik yang dimulai dari kawasan sekitar proyek pengembangan dan pariwisata akan mendorong penyediaan barang dan jasa yang sustain sesuai dengan kaitan Teori LRAS dan selain itu investasi teknologi di bidang pertanian juga akan memberikan pengaruh yang sama.

Yang kedua, pemerintahan yang transparansi akan menjadi pendukung utama bagi long run aggregate supply di Kabupaten Kulon Progo. Transparansi disini akan sangat berarti bagi masyarakat didalamnya. Diketahui sejak terdapat berbagai macam proyek pengembangan, masyarakat mulai sensitive terhadap issue guna lahan dan rentan akan konflik dengan pemerintah.

Namun, dengan adanya transparansi, diharapkan akan terciptanya pembangunan wilayah yang konstruktif dan partisipatif. Transparansi pembangunan yang dilakukan pemerintah, juga akan memberikan pengaruh positif terhadap iklim berinvestasi di Kabupaten Kulon Progo. Untuk memperkuat peraturan investasi yang diproyeksikan akan meningkat tajam, diperlukan system teknologi berbasis IT yang akan membantu pemerintah dalam penyeleksian investasi. Teknologi ini pun akan semakin meminimalisasi kerentanan akan konflik dan kepercayaan masyarakat terhadap pembangunan ekonomi di Kabupaten Kulon Progo.

Daftar Pustaka

Google Earth 2016 http://thesis.umy.ac.id/datapublik/t23887.pdf http://yogyakarta.panduanwisata.id/ http://bpmpt.kulonprogokab.go.id/pages-39-profil-daerah.html http://www.bksdadiy.dephut.go.id/halaman/2014/23/SM_Sermo.html http://waduksermo.com/thread/kategori/fasilitas/all/all/ https://www.yogyes.com/id/places/1092/ RTRW Kabupaten Kulon Progo 2012-2032 Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014 Sudarmadji dan Widyastuti “Potensi Wisata Waduk Sermo: Pengembangan dan Kendala dari Aspek Lingkungan Hidup”. Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada http://www.andyyahya.com/2014/02/pasir-besi-di-indonesia-dari-genesa.html http://www.njogja.co.id/kulonprogo/pantai-glagah-laguna-dermagakebun-buah-naga-semua-ada-di-glagah/

9