Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Provinsi Jawa Tengah 2010 3.3.4.2 1)
Prioritas Wilayah Intervensi
Jumlah Balita Gizi Buruk – Persentase Balita yang Mendapatkan Imunisasi Lengkap
Dengan melihat jumlah balita gizi buruk sebagai indikator utama dan persentase balita yang mendapatkan imunisasi lengkap sebagai indikator pendukung. Prioritas pertama, adalah wilayah dengan jumlah balita gizi buruk tinggi dan persentase balita yang mendapatkan imunisasi lengkap rendah. Pada wilayah tersebut diperlukan adanya langkah-langkah untuk dapat menaikan persentase balita yang mendapatkan imunisasi lengkap dengan sasaran balita dari rumah tangga miskin. Wilayah yang menjadi target intervensi adalah di Kabupaten Banjarnegara dan Tegal. Prioritas kedua, adalah wilayah dengan jumlah balita gizi buruk tinggi namun persentase balita yang mendapatkan imunisasi lengkap tinggi (Kabupaten Cilacap, Rembang, Pati, Batang, dan Pekalongan). Pada wilayah prioritas tersebut diperlukan adanya langkah-langkah untuk menurunkan jumlah balita gizi buruk. Prioritas ketiga, adalah wilayah dengan jumlah balita gizi buruk rendah namun persentase balita yang mendapatkan imunisasi lengkap rendah (Kabupaten Wonosobo, Klaten, Wonogiri, Karanganyar, Grobogan, Demak, Semarang, Kendal, Pemalang, Brebes, dan Kota Tegal). Di wilayah ini diperlukan adanya intervensi peningkatan persentase balita yang mendapatkan imunisasi lengkap dengan sasaran balita dari kelompok rumah tangga miskin dan non miskin. Prioritas keempat, adalah wilayah dengan jumlah balita gizi buruk rendah dan persentase balita yang mendapatkan imunisasi lengkap tinggi (Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Purworejo, Magelang, Boyolali, Sukoharjo, Sragen, Blora Hal - 118