Asphami volume 13

Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia

INFO PEST : “Ahok kena DBD, Dinkes:

Setiap Jumat Ada Fogging”

Buletin

Pest C ntrol Volume 13 / Tahun ke-V/ Maret 2015

Bangun Kesadaran Masyarakat Wujudkan Lingkungan Sehat Oleh : Ir. Zulkirman,MM (Sekretaris DPD ASPPHAMI DKI Jakarta)

Dibutuhkan Kerja Sama Apik Pasca Banjir Oleh: Drs. H. Muallif Z.A

(Ketua DPD ASPPHAMI DKI JAKARTA)

Waspada !...

Bahaya Penyakit Pasca Banjir

Oleh: dr. Koesmedi Priharto, SpOT,M.Kes, FICS

(Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta)

Tata Cara Dan Prosedural Ijin Perusahaan Pest Control Oleh: Windi Hartono (Kabid Hukum dan Etika)

DABERANDA Dari Dapur

Buletin

Pest C ntrol

Redaksi

Penanggung Jawb Drs. H. Muallif Z.A.

Oleh : Azis Kamal Nurdiyana

Pemimpin Redaksi : Azis Kamal Nurdiyana Dewan Redaksi : H. Heryanto, S., SE. Ir. Zulkirman Ir. Richard E. Siregar Ir. Drajat Nugraha Windi Hartono Redaktur Pelaksana : Huda Sabili Sekertaris Redaksi : Tri Efriyati Design / Layout : Khusnul Akmal Destribusi : Asep Wahyuda Alamat Redaksi : GD. PEMBINA GRAHA BLOK II, NO. 120 JL. D.I. PANJAITAN NO, 45 JAKARTA TIMUR

Pembaca budiman, Buletin Pest kembali menyapa anda di edisi yang ke-13.

Terimakasih tak terhingga kami ucapkan atas kesetiaannya menunggu terbitnya Buletin ASPPHAMI. Semoga menjadi tambah baik dan lebih bermanfaat adanya.

Pada edisi kali ini, kami berusaha memotret fenomena musim penghujan yang mengitari masyarakat ibukota, khususnya dampak penyakit yang ditimbulkan akibat banjir maupun pasca banjir yang bisa saja muncul

seperti beberapa daerah di Indonesia saat ini, khususnya DKI Jakarta.

Seperti biasa, kami selalu berusaha menampilkan informasi yang up to date untuk anda. Namun, harapan kami kepada seluruh pembaca yang budiman untuk selalu memberikan informasi dan kritik serta saran jika ada halhal yang layak untuk diperbincangkan.

Harapan kami, semoga suguhan kami kali ini dapat bermanfaat bagi pribadi, masyarakat, dan bangsa ini.

Amin.

Telp. 021-92872002 Website : www.aspphami-dki.or.id Email Redaksi aspphami_dki@yahoo.com Bank : Mandiri Cab. Gatot Subroto a/n DPD ASPPHAMI DKI JAKARTA a/c no. 070.000104031.5

Redaksi PES CONTROL menerima sumbangan naskah artikel dan foto yang sesuai dengan isi majalah ini. Redaksi berhak merubah tukisan tanpa mengurangi isinya. Naskah/tulisan yang tidak dimuat akan dikembalikan bila disertai perangko secukupnya.

Percetakan : BHARATA JAYA Isi diluar tanggung jawab percetakan

DAFTAR HARGA IKLAN BULETIN PEST CONTROL ASPPHAMI DKI JAKARTA NO

Letak Iklan

Luas

1

Halaman 2

1 Halaman

2

Halaman 2

1/2 Halaman Berwarna Rp. 1.000.000

3 4

Halaman 2 Profil

1/4 Halaman Berwarna Rp. 500.000 1 Halaman Hitam Putih Rp. 1.000.000

5 Halaman Belakang (Bag. Dalam) 6 Halaman Belakang (Bag. Dalam) 7 Halaman Belakang (Bag. Dalam) Cover Belakang 8 Cover Belakang 9 10

Halaman Dalam

11

Halaman Dalam

Ket

Harga/Edisi

Berwarna Rp. 2.000.000

1 Halaman Berwarna Rp. 2.000.000 1/2 Halaman Berwarna Rp. 1.000.000 1/4 Halaman Berwarna Rp. 500.000 1 Halaman Berwarna Rp. 2.500.000 1/2 Halaman Berwarna Rp. 1.500.000 1/2 Halaman Hitam Putih Rp. 500.000 1/4 Halaman Hitam Putih Rp. 300.000

BULETIN PEST CONTROL I Volume 13 / Tahun ke-V / Maret 2015

3

Buletin

Pest C ntrol DAFTAR ISI

Volume 13 / Tahun ke-V/ Maret 2015

4

Bangun Kesadaran Masyarakat 6 Wujudkan Lingkungan Sehat Ir. ZULKIRMAN,MM (Sekretaris DPD ASPPHAMI DKI Jakarta)

Dari SalesHingga Owner

7

Waspada!... Bahaya Penyakit Pasca Banjir

10

Dibutuhkan Kerja Sama Apik Pasca Banjir Drs. H. Muallif Z.A

13

7 Tips Sehat di Musim Penghujan

16

Lie San Ie (Bendahara Umum DPP ASPPHAMI)

dr. Koesmedi Priharto, SpOT, M.Kes, FICS (Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta)

(Ketua DPD ASPPHAMI DKI Jakarta)

Tata Cara dan Prosedural 19 Ijin Perusahaan Pest Control Oleh: Windi Hartono (Kabid Hukum dan Etika)

BULETIN PEST CONTROL I Volume 13 / Tahun ke-V / Maret 2015

SUARA ANDA

Ingin Ikut Pelatihan Pengendalian Hama Terus terang saya baru tahu ada media Pest Control, dan kebetulan saat ini saya sangat membutuhkan informasi yang lebih mendalam seputar hama kususnya serangga. selain itu, saya tertarik juga untuk mengikuti pelatihan pengendalian hama yang menurut informasi ada pelatihannya juga, lalu bagaimana mekanismenya supaya saya bisa mengikuti pelatihan tersebut...?? mohon informasi sejelas-jelasnya..

Sony - Jakarta Selatan.

Bagaimana Menjadi Anggota ASPPHAMI..??

Setelah beberapa kali membaca Buletin Pest Control, saya dapat merasakan betapa pentingnya menjaga kesehatan lingkungan dari serangan hama. untuk itu, saya tertarik untuk ikut bergabung menjadi anggota ASPPHAMI. Mohon informasi terkait syarat masuk menjadi anggota ASPPHAMI.

Suparman-DKI Redaksi : Terimakasih atas partisipasinya. Untuk menjadi anggota atau ingin mengikuti pelatihan pengendalian hama, silahkan datang langsung ke alamat atau dapat menghubungi nomor telepon kantor kami.

Pest Control Membasmi Lalat Saya mengenal Pest Control sudah sejak sekitar dua tahun lalu. Walaupun saya bukan anggota, namun saya sangat menikmati informasi yang disediakan didalam buletin ini.

Kalau boleh usul, sebaiknya Pest Control juga ikut memperhatikan lingkungan yang bersentuhan langsung dengan para pedagang terutama untuk urusan lalat, karna terkadang mereka kurang memperhatikan hal itu, sehingga menyebabkan munculnya benih-benih penyakit. terimakasih.

Andik- DKI Redaksi : Terimakasih atas sarannya. Sebetulnya apapun bentuk hama adalah fokus kami, termasuk urusan lalat. Untuk lingkungan pedagang harus ada koordinasi yang lebih intens.

Hai Pest Control, saya menjadi anggota sejak satu tahun lalu.

Setahu saya, media Pest Control hanya buletin ini saja dan itupun jarang sekali terbit. saya usul, mohon ditingkatkan dan dibenahi supaya dapat menambah pengetahuan kita.

Eko-Tangerang Redaksi: Terimakasih atas partisipasinya. Selain buletin ada juga website-nya,walaupun masih jauh dari sempurna. Dan hingga saat ini terus dilakukan pembenahan.

BULETIN PEST CONTROL I Volume 13 / Tahun ke-V / Maret 2015

5

PROFIL Ir. ZULKIRMAN,MM (Sekretaris DPD ASPPHAMI DKI Jakarta)

Bangun Kesadaran Masyarakat Wujudkan Lingkungan Sehat

P

ria kelahiran Pariaman, 16 Agustus 1967 ini terhitung sejak Tahun 2000 sudah bergabung dengan ASPPHAMI. Kini ia menduduki jabatan sebagai Sekretaris DPD ASPPHAMI DKI Jakarta. Mengawali karirnya, ia sebagai ketua bidang Organisasi dan Keanggotaan DPP IPPHAMI hingga tahun 2005, kemudian terpilih menjadi Ketua BPK ASPPHAMI hingga tahun 2011.

Sejak duduk di bangku kuliah dirinya sudah bergelut dalam bidang vektor dan hama. Hal itu dilakoninya melalui pendidikan S-I diselesaikannya dengan mengambil jurusan Hama dan Penyakit Tanaman (HPT) pada Fakultas Pertanian Universitas Lampung (UNILA). Kemudian melanjutkan S-2 dengan jurusan Magister Management(MM), STIE Pengembangan Bisnis dan Mangement di Jakarta.

Selain pendidikan formal, ia juga banyak mengikuti training-training dan pelatihan-pelatihan pada beberapa instansi dan perguruan tinggi, antara lain Dinas Kesehatan, Dinas Tenaga Kerja, Dirjen Pajak, Universitas Lampung, Universitas Trisakti, Universitas Indonesia, dan lain-lain. laki-laki dengan tinggi badan 170 cm ini pun pernah menduduki beberapa jabatan di dalam kampus, diantaranya adalah menjadi Asisten Dosen mata kuliah Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman, Asisten Dosen mata kuliah Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman Pangan dan Hortikultura, dan Asisten Dosen mata kuliah Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman Perkebunan pada Jurusan Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

Saat ini, pria yang telah di karuniai 2 orang putra dan 1 orang putri ini juga aktif sebagai narasumber pelatihan-pelatihan pada beberapa instansi pemerintah dan organisasi swasta lainnya yang berkaitan dengan pengendalian vektor dan pencegahan penyakit bersumber binatang serta kesehatan dan keselamatan kerja bidang kimia.

6

Saat ini, selain aktif sebagai sekretaris DPD ASPPHAMI DKI Jakarta, ia juga adalah Direktur Utama PT. Multitech Yasa Guna.

Kendati demikian, kesibukannya tak membuat lesu untuk terus memajukan organisasi ASPPHAMI yang dinaunginya saat ini.

Baginya, berkembangnya ASPPHAMI merupakan bagian dari usaha membangun kesadaran masyarakat untuk terus mewujudkan lingkungan sehat khususnya di wilayah DKI Jakarta ini.

Terkait kesehatan masyarakat, ia berharap adanya payung hukum jelas semacam Peraturan Daerah (PERDA) yang mengatur masalah pengendalian Vektor dan Hama, supaya masyarakat lebih terlindungi dari ancaman penyakit yang bersumber pada binatang (Vektor dan Hama Permukiman). ”Ini penting sekali, terlebih saat menghadapi musim-musim penghujan seperti sekarang ini”, ujarnya.

Disamping mengatur tentang pengendalian Vektor dan Hama Permukiman, Peraturan Daerah (PERDA) tersebut juga bertujuan agar masyarakat lebih waspada terhadap bahaya lain akibat hama, yakni mencegah terjadinya bahaya kebakaran karena kabel-kabel listrik yang putus (konsleting) akibat gigitan tikus.

Dengan demikian, mari kita bangun kesadaran masyarakat untuk mewujudkan lingkungan yang sehat dan aman dari gangguan Vektor dan Hama Permukiman dalam rangka mewujudkan program “JAKARTA SEHAT UNTUK SEMUA 2017 ”, pungkasnya.

BULETIN PEST CONTROL I Volume 13 / Tahun ke-V / Maret 2015

PROFIL Lie San Ie (Bendahara Umum DPP ASPPHAMI)

Dari Sales Hingga Owner Bagi perempuan karir, sosok Lie San Ie mungkin bisa di jadikan salah satu referensi mendulang kesuksesan dalam membangun ekonomi. Selain sibuk sebagai bendahara umum DPP ASPPHAMI, ia juga merupakan seorang pengusaha. Awalnya pada tahun 1990, wanita alumni SMA Stella Duce –Jogjakarta ini bergabung sebagai sales di sebuah perusahaan jasa PEST CONTROL yang baru didirikan di bilangan Daan Mogot Jakarta Barat.

Seiring dengan kemajuan perusahaan dan dengan kemajuan karirnya, sonyi diangkat sebagai Manager Marketing sampai dengan terahir dipercaya sebagai Direktur Marketing.

Berkat kegigihannya itulah, perempuan yang akrab di panggil Sonyi ini mampu mendirikan perusaahan sendiri pada tahun 2005 dengan nama PT. SONYI BERDIKARI JAYA yang berada di kawasan Jakarta Pusat.

Walaupun usahanya terbilang kecil, namun semangatnya untuk maju tak pernah pudar. Saat ini, karyawannya berjumlah 60 orang yang sebelumnya hanya lima karyawan saja.

Meskipun pendidikan terahirnya hanya sampai Sekolah Menengah Atas (SMA), tetapi kecintaannya terhadap ilmu pengetahuan terutama pada bidang kesehatan tidak membuatnya berhenti sampai disitu. Ditengah karirnya, Ia masih meluangkan waktu mengikuti

beberapa kegiatan diantaranya, lokakarya IPPHAMI pada tahun 1996, Pest Summit sejak tahun 2000 hingga 2014, seminar–Implementasi UU. No. 28 tentang bangunan gedung dan PP. No. 36 tekait kerusakan bangunan gedung akibat serangga perusak dan jamur, Seminar NPMA sejak tahun 1997 hingga 2006.

Selain itu, Sonyi juga menambah wawasannya di dunia Pengendalian hama dengan belajar jarak jauh secara aktif , sampai dengan diraihnya Sertifikat dari Purdue University untuk bidang : - Pest Control Technology ( 2000) - Intermediate Level-Urban and Industrial Integrated Pest Mana-gement (2001) - Food Plant Pest Management (2001)

Sedangkan karir di DPP ASPPHAMI dengan menjadi bendahara umum dilakoninya sejak awal tahun 2014. Sebelumnya, ia adalah bendahara Pest Summit 2010 di Bali.

Jika melihat track recordnya, perempuan yang punya hobi nyanyi dan kuliner ini tidak diragukan lagi kemampuannya untuk memajukan organisasi dan perusahaan yang dinaunginya.

Hidup di Ibukota Jakarta, Sonyi ingin perannya di organisasi ASPPHAMI menciptakan DKI Jakarta yang bersih, sehat, dan bermartabat. Lebih dari itu, ia bertekad membesarkan industri Pest Control bersekala Nasional agar hidup berkembang dan mampu bersaing di era pasar terbuka (MEA).

BULETIN PEST CONTROL I Volume 13 / Tahun ke-V / Maret 2015

7

FOKUS

Siaga Bencana Banjir, Siaga Pasca Banjir Banjir, banjir, banjir...begitulah teriakan warga DKI Jakarta yang rumah dan harta bendanya terendam air akibat hujan tinggi yang melanda mayoritas wilyah DKI Jakarta pada awal Februari 2015 lalu. Untung saja, ketika air meluap dari kalikali (drainase) yang mengelilingi Jakarta datang pada pagi hari, sehingga masyarakat siap siaga menyelamatkan harta bendanya. Berbeda ketika banjir pada tahun lalu, air meluap kerumah warga pada malam hari.

Dampak banjir besar itu melumpuhkan mayoritas sendi kehidupan dan dunia bisnis serta seluruh sektor di ibukota. Kerugian materi yang ditanggung amatlah besar, tidak tanggung-tanggung ditaksir kerugian mencapai Rp 20 triliun. Kerugian itu lebih besar dibandingkan banjir pada tahun 2014 yang hanya 5,16 triliun. Bila dirinci, banjir yang melanda dari 31 Januari hingga 8 Februari 2015 itu, perkiraan merugikan sektor UKM dan koperasi sekitar Rp 781 juta per hari. Belum lagi kerugian berupa materi non materi yang ditanggung masyarakat DKI, sungguh tidak terhitung jumlahnya.

8

Meski demikian, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan tanggap dan cepat melakukan penanganan bencana dengan menyiapkan ratusan pompa air dan petugas banjir yang terus siaga mengawasi air. Bahkan antisipasi bencana banjir jelang puncak musim hujan dengan memasang alat khusus sistem peringatan banjir di sejumlah daerah rawan banjir di Jakarta.

Terpenting lagi adalah penanganan pasca banjir, karena ancaman berbagai macam jenis penyakit siap melanda warga ibukota Jakarta.

Seperti, penyakit diare, demam berdarah dengue (DBD), Chikungunya, Leptospirosis, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan penyakit kulit lainnya.

Untuk itulah Perusahaan Pest Control hadir melalui ASPPHAMI kerjasama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta khususnya Dinas Kesehatan DKI Jakarta bersama-sama siap melakukan pencegahan penyakit pasca banjir terutama melakukan Pengendalian Vektor dan Hama Permukiman (fogging, mist blowing, dan lain-lain) kerjabakti dan bakti sosial lainnya.

BULETIN PEST CONTROL I Volume 13 / Tahun ke-V / Maret 2015

FOKUS

Waspada !...

Bahaya Penyakit Pasca Banjir dr. Koesmedi Priharto, SpOT, M.Kes, FICS (Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta)

“Jadi, pembasmian bukan hanya dilakukan pada pemukiman-pemukiman penduduk saja, tapi yang lebih penting adalah lembaga-lembaga pendidikan”.

H

ujan dengan intensitas yang tinggi bisa menyebabkan masalah banjir, kerusakan materi, dan ancaman penyakit menular pasca banjir lantaran sungai meluap sehingga genangan air terjadi dimana-mana.

Kondisi lembab menyebabkan perkembangbiakan kuman semakin meningkat. Penyebarannya pun sangat mudah, seperti melalui genangan air yang terbawa sepatu, cipratan lumpur, jejak kotor dari hewan dan lain sebagainya.

Walhasil, berbagai jenis penyakit muncul seperti, penyakit diare, demam berdarah dengue (DBD), Chikunguya, Leptospirosis, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan penyakit kulit lainnya. “Untuk itulah masyarakat harus waspada dan mengantisipasi, ujar Kepala Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta dr. Koesmedi Priharto, SpOT, M.Kes, FICS kepada pengurus DPD ASPPHAMI DKI Jakarta saat audiensi di kantornya beberapa waktu lalu.

Kasus penyakit leptospirosis di musim banjir 2014 (Januari – Maret 2014) mencapai 101 orang, dengan puncak kasus di bulan Februari. Pola serupa juga ditemukan dalam kasus penyakit diare yang berobat ke Puskesmas di DKI Jakarta selama musim banjir, mencapai total 53.698 orang yang merupakan 33% dari jumlah penderita selama tahun 2014.

Demikian pula dengan penyakit Demam Berdarah Dengue di musim banjir yang mencapai 3.048 orang atau 36% dari penderita demam berdarah selama satu tahun. Oleh karena

itu, diperlukan edukasi dan tindakan tepat agar masyarakat terhindar dari penyebaran wabah penyakit.

Sedangkan solusi dan cara menghindari penyebaran penyakit akibat kuman itu diantaranya dapat dihindari dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), yang mengutamakan prinsip mencegah lebih baik daripada mengobati. Penerapan PHBS antara lain dengan menggunakan air bersih, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, membuang sampah pada tempatnya, dan memberantas jentik nyamuk, serta mengendalikan vektor dan hama permukiman lainnya.

Kewaspadaan dini sangat penting untuk mencegah terjadinya penyakit berbahaya ini, terutama bagi ana-anak.

Angka kesakitan tertinggi korban DBD di Rumah Sakit adalah anak usia 7-12 tahun, sedangkan nyamuk menggigit itu pukul 09.00-15.00 sore saat anak-anak masih berada di sekolah.

“Nah, peta-peta semacam itu seharusnya perlu diperhatikan bagi pihak-pihak terkait seperti ASPPHAMI ini. Jadi, pembasmian bukan hanya dilakukan pada pemukimanpemukiman penduduk saja, tapi yang lebih penting adalah lembaga-lembaga pendidikan tersebut,” pesan Koesmedi.

Di rumah sakit sendiri, kata Koesmedi, banyak bermunculan jenis hewan kecoa kecil-kecil yang sampai hari ini belum pernah ia mendengar bagaimana cara membasminya. “Jadi maksud saya, sasaran tepat itu alangkah lebih baiknya di fikirkan betul sehingga sesuai dengan harapan masyarakat. Contoh semacam gudang obat, gudang makanan di RS itu. Jadi, dalam hal ini pest control menurut saya, memang banyak masalahnya, dan bukan masalah rayap saja, namun akan lebih manfaat kalau arahnya kepada yang menyebabkan mudahnya tersebar penyakit-penyakit itu,” ungkapnya.

BULETIN PEST CONTROL I Volume 13 / Tahun ke-V / Maret 2015

9

FOKUS

P

enerapan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai solusi dan cara menghindari penyebaran penyakit akibat kuman terutama yang terjadi pasca banjir sangat penting dilakukan oleh masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran bersama bagi semua pihak untuk terlibat didalamnya, termasuk intervensi pemerintah ataupun pihak swasta dalam mengkampanyekan berbagai metode sebagai langkah penerapannya. Upaya-upaya itu dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya sebagai berikut.

- Meningkatkan kesadaran warga dengan membersihkan lingkungan disekitar rumah.

- Pembagian Panduan yang informatif mengenai 3M Plus dan PSN. - Sosialisasi gerakan 3M Plus dilingkungan.

- Menumbuhkan kesadaran untuk mengisi kartu kendali jentik.

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) pada dasarnya, untuk memberantas jentik atau mencegah agar nyamuk tidak dapat berkembang biak.

Pemberantasannya perlu peran aktif masyarakat khususnya memberantas jentik Aedes.aegypti di rumah dan lingkungannya masingmasing. Cara ini adalah suatu cara yang paling efektif dilaksanakan, karena: 10

a.tidak memerlukan biaya yang besar b. bisa dilombakan untuk menjadi daerah yang terbersih c. menjadikan lingkungan bersih d. budaya bangsa Indonesia yang senang hidup bergotong royong e. dengan lingkungan yang baik tidak mustahil, penyakit lain yang diakibatkan oleh lingkungan yang kotor akan berkurang.

Sedangkan untuk membasmi jumlah nyamuk dewasa yang telah dapat berkembang biak, dapat dilakukan dengan pengasapan (fogging) digunakan untuk mengurangi jumlah nyamuk dewasa yang dapat bertelur sebanyak 200 – 400 per hari. Jika dibandingkan dari kedua langkah diatas, tentu saja program 3M Plus memiliki peranan yang sangat penting untuk membatasi penyebaran virus penyakit ini asalkan masyarakat melakukannya secara kontinyu dan teratur.

Permasalahan mengenai efektifitas pelaksanaan program Pemberantasan Sarang Nyamuk melalui 3M Plus adalah kurangnya minat masyarakat untuk melakukan semua hal tersebut. Hal ini berkaitan dengan pemahaman masyarakat untuk terbiasa memiliki pola hidup bersih dan sehat sehingga merasa bahwa bukan hal yang kondusif untuk hidup berdampingan dengan nyamuk Aedes Aygepti.

BULETIN PEST CONTROL I Volume 13ahun ke-V / Maret 2015

FOKUS

S

elain menciptakan kebersihan lingkungan sebagai sarana menciptakan masyarakat sehat, fasilitas lain yang harus di penuhi adalah adanya tempat-tempat kesehatan yang memadai, karena derajat kesehatan masyarakat suatu negara dipengaruhi oleh keberadaan sarana kesehatan.

Sarana kesehatan yang dimaksud terdiri dari fasilitas pelayanan kesehatan yang menghasilkan tenaga kesehatan, terdiri dari : Puskesmas, Rumah Sakit, dan Upaya Kesehatan Sumberdaya Masyarakat (UKSB).

Terkait demam berdarah, Penduduk Ibukota belum bisa terlepas dari ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD). Kendati

demikian, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta yakin sepenuhnya Ibukota bakal bebas dari DBD pada 2020 mendatang.

Dinas Kesehatan pun sudah melakukan berbagai upaya untuk mencapai target tersebut di antaranya pemberdayaan masyarakat melalui Jumantik Cilik dan Jumantik Mandiri guna meningkatkan aktivitas Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di masyrakat.

Selain itu, melakukan koordinasi dengan Jumantik di 15 Kecamatan yang memiliki data kasus dengue terbanyak di Jakarta, kegiatan olahraga bersama dengan seluruh karyawan Pemprov DKI Jakarta, PSN serentak setiap tiga bulan sekali, serta kegiatan fogging.

DKI JAKARTA

FASILITAS

JUMLAH

PUSKESMAS KECAMATAN

44

PUSKESMAS RAWAT INAP TEMPAT TIDUR RANAP

10 (111 th 2012) (218 th 2013)

PUSKESMAS KELURAHAN

295

RUMAH SAKIT - RSUD/RSKD - RS IKS -TT KELAS III

147

7(1504 TT) 92 7989

AGD DINKES 118

51

PBDS

152

PBDU/PBDG

248

LAB KLINIK

175

Praktik Perorangan DS

8209

JUMLAH PDDK

9.604.329 Jiwa

PDDK MISKIN PPLS

1.258.125 Jiwa

ASKES JPK PNS

1.650.178. Jiwa 143.543 Jiwa

Praktik Perorangan DU

8201

Jamkesmas Kp. Beting/Tanah Merah

16.215 KK

Praktik Perorangan DGS

1385

APOTIK

1824

Jumlah kasus DBD Hasil PE Provinsi DKI JakartaTahun 2009 - 2013 Tahun

Jumlah Pasien DBD

Jumlah Meninggal

Angka Kematian DBD (CFR=%)

Angka Kesakitan DBD (IR / 100.000 Penduduk)

2009

18.735

77

0,1

221,09

2010

18.006

33

0,17

202,09

2011

6.757

3

0,04

70,35

2012

6.668

5

0,07

68,47

2013

3.119

7

0,22

31,95

BULETIN PEST CONTROL I Volume 13 / Tahun ke-V / Maret 2015

11

FOKUS Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan jumlah kasus demam Berdarah Dengue (DBD) terus mengalami penurunan setiap tahunnya.�Kami mencatat kasus DBD yang terjadi selama Januari 2015 sebanyak 265 kasus. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan dua tahun sebelumnya," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI, Kusmedi.

Menurut dia, dalam periode yang sama tahun 2014 lalu, tercatat sebanyak 865 kasus DBD, sedangkan pada Januari 2013 sebanyak 695 kasus DBD di Wilayah DKI Jakarta.

Selain tren yang terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun, dalam kasus DBD kali ini juga tercatat tidak sampai ada korban yang meninggal dunia. Meskipun demikian, dia menegaskan Dinas Kesehatan DKI tidak lantas akan berdiam diri. Berbagai macam aksi telah dicanangkan untuk mencegah munculnya dan meluasnya kasus DBD. Disamping aksi pencegahan, juga penanganan kasus yang baik demi mencegah adanya angka kematian dan Case Fatality Rate (CFR).

Hal yang penting dalam penanganan kasus adalah penegakan diagnosis dan pengobatan segera (preventif sekunder). Sebagaimana yang diketahui, penyakit DBD

12

sering salah didiagnosis dengan penyakit lain seperti flu atau typhoid/ tipus. Hal ini disebabkan karena infeksi virus dengue yang menyebabkan DBD bisa bersifat asimptomatik atau tidak jelas gejalanya.

Data dari berbagai rumah sakit menunjukkan bahwa pasien DBD sering menunjukkan gejala batuk, pilek, demam, mual, muntah maupun diare. Masalah bisa bertambah karena virus tersebut dapat masuk bersamaan dengan infeksi penyakit lain seperti flu atau tipus. Oleh karena itu, perlu kejelian pemahaman tentang perjalanan penyakit virus dengue, patofisiologi, dan ketajaman pengamatan klinis. Untuk memperoleh kepastian tentang diagnosis, perlu juga dilakukan pemeriksaan penunjang di laboratorium.

Penegakan diagnosis dengan cepat sangat penting karena memberikan efek yang besar terhadap prognosis penyakit. Jika terjadi keterlambatan sedikit saja, keadaan pasien bisa jauh lebih parah karena fase klinis penyakit DBD cukup pendek. Keputusan perawatan yang diberikan juga harus sesuai dengan kondisi pasien, apakah rawat inap biasa sudah cukup atau harus mendapatkan perawatan intensif di ICU.

BULETIN PEST CONTROL I Volume 13 / Tahun ke-V / Maret 2015

FOKUS

Dibutuhkan Kerja Sama Apik Pasca Banjir Drs. H. Muallif Z.A (Ketua DPD ASPPHAMI) DKI Jakarta “ASPPHAMI bersinergi dengan pemerintah DKI Jakarta khususnya Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk mengatasi permasalahan pasca banjir, dengan munculnya berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh vektor dan hama permukiman, seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), diare dan penyakit kulit lainnya”.

B

anjir melanda ibukota Jakarta beberapa waktu lalu, membuat sejumlah kalangan terus berempati. Rasa simpatik dan kepedulian ditunjukan dengan kerjabareng dan saling bahu membahu mengatasi permasalahan di ibukota. Khususnya pasca banjir, karena berbagai penyakit mulai bermunculan. Seperti yang dilakukan antara DPD ASPPHAMI DKI Jakarta dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta melalui kerjabakti sosial, bersih-bersih, fogging, dan lain sebagainya.

Menurut Ketua DPD ASPPHAMI DKI Jakarta Drs H Muallif ZA, permasalahan banjir di Jakarta sudah menjadi barang istimewa yang semua orang harus memikirkan dan memprioritaskan untuk mengatasinya. Karena pemerintah DKI Jakarta sendiri kewalahan mengatasi dan menyelesaikan permasalahan banjir yang terjadi sejak Jakarta berdiri. “Banjir ini menjadi tanggungjawab bersama,” ujar Anggota DPRD DKI Jakarta kepada pest control Dalam hal ini, kata H Muallif, ASPPHAMI bersinergitas dengan pemerintah DKI Khususnya Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk mengatasi permasalahan pasca banjir, dengan munculnya berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh vektor dan hama permukiman, seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), diare dan penyakit kulit lainnya. “Tentu sosialisasi kepada masyarakat melalui RT/RW tentang pencegahan penyakit terus kita lakukan,”ungkapnya.

Selain itu, DPD juga mengintruksikan kepada anggota ASPPHAMI DKI Jakarta untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit ini sesuai kemampuannya masing-masing. Hal itu dilakukan setelah ada sinyal dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk melakukan aksi sosial.

“Jadi data pemetaan lokasi berdampak dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dan kita yang turun ke lokasi,” ujar Muallif Dalam catatan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bahwa jumlah kasus demam berdarah terus mengalami penurunan setiap tahunnya. Menurut Data Dinkes DKI, selama Januari 2015 terjadi sebanyak 265 kasus DBD di daerah Ibukota. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan dua tahun sebelumnya yakni pada tahun 2014 lalu tercatat sebanyak 865 kasus, sedangkan pada Januari 2013 sebanyak 695 kasus DBD di Wilayah DKI Jakarta.

Meskipun pada awal tahun ini lebih rendah dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya, kata H Muallif, pemerintah dan DPRD DKI Jakarta tidak boleh diam. Keduanya harus sigap bertindak yang lebih serius sebelum berkembangnya wabah seperti yang sudah terjadi di Jawa Timur, Lampung dan daerah lainnya.

Keduanya harus selalu bersinergi demi kesehatan warga Jakarta. Hal itu bisa juga dilakukan dengan cara membuat Perda yang lebih spesifik dalam hal pencegahan atau penanggulangan vektor dan hama permukiman ini.

BULETIN PEST CONTROL I Volume 13 / Tahun ke-V / Maret 2015

13

Info Penting untuk Anda...

Pelatihan Pengendalian Vektor & Hama Permukiman segera diadakan lagi

Sebagai agenda rutin, tahun ini DPD ASPPHAMI Prov.DKI jakarta akan kembali menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Pengendalian Vektor dan Hama Permukiman Bagi Teknisi & Supervisor. Pelatihan ini penting sebagai sarana peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) juga sebagai persyaratan wajib Perijinan Usaha Pengendalian Hama.

Kegiatan ini terbuka bagi seluruh Perusahaan Pengendalian Hama & Pemakai Jasa Pengendalian Hama, baik anggota maupun non anggota ASPPHAMI (syarat dan ketentuan berlaku).

Segera persiapkan tenaga-tenaga terbaik anda untuk dapat berpartisipasi dalamm kegiatan yang sangat bermanfaat ini.

Bagi para distributor, event ini juga merupakan ajang efektif untuk memperkenalkan produk-produk anda karena para peserta khususnya kelas Supervisor yang merupakan pengambil keputusan dalam menentukan produk yang akan digunakan.

Jadi, Tunggu Apa lagi, Segera daftarkan diri anda.....

Informasi Sekretariat Panitia Pelatihan : Telp. (021) 92872002 Email. aspphami_dki@yahoo.com.

14

BULETIN PEST CONTROL I Volume 13 / Tahun ke-V / Maret 2015

Penerbitan Buku ProďŹ l dan Direktori ASPPHAMI Buku Profil dan Direktori ASPPHAMI adalah salah satu program rutin Dewan Pengurus Pusat (DPP) ASPPHAMI dalam rangka sosialisasi dan memenuhi kebutuhan informasi bagi semua stake holder terkait dan masyarakat khususnya pengguna jasa Pest Control, serta sebagai sarana komunikasi antara Pengurus dan Anggota di seluruh Indonesia.

Buku ini berisi seluruh datadata penting terkait dunia usaha Pest Control, Organisasi bahkan hal-hal teknis yang akan sangat membantu sebagai panduan dalam menjalankan bisnis ini.

Buku akan didistribusikan ke seluruh anggota di seluruh Indonesia, Instansi Pemerintah, Formulator & Distributor Pestisida serta pihak-pihak yang terkait dengan dunia usaha ini.

Khusus bagi anggota ASPPHAMI DKI JAKARTA, diberikan DISKON sebesar 20% dari harga yang tertera pada proposal sponsorship buku Profil dan Direktori.

Segera hubungi Sekretariat DPP ASPPHAMI untuk mendapatkan posisi iklan terbaik yang anda inginkan....

Diskon 20%

BULETIN PEST CONTROL I Volume 13 / Tahun ke-V / Maret 2015

15

ILMU PENGETAHUAN

Dampak Penyakit Akibat Banjir Dampak banjir sangat besar bagi masyarakat. Beraneka macam kotoran masuk ke pekarangan bahkan ke dalam rumah. Sampah yang berasal dari air selokan dan septik tank pun terkadang ikut mengotori. Kondisi semacam ini menyebabkan nyamuk dan bibit kuman penyakit mudah berkembang biak.

Selain itu, kondisi basah yang membuat tidak nyaman bagi tubuh juga dapat menurunkan kondisi tubuh sehingga daya tahan tubuh akan sangat mudah dimasuki berbagai penyakit.

Munculnya dampak penyakit tidak hanya terjadi saat banjir saja. Bahkan, Pasca banjir dianggap lebih rentan terhadap penyebaran kuman dan virus penyakit. Ada beberapa penyakit yang umumnya muncul saat maupun pasca banjir ini, diantara nya adalah sebagai berikut.

Diare Penyakit diare sangat erat kaitannya dengan kebersihan individu (personal hygiene). Pada saat banjir, sumbersumber air minum masyarakat, khususnya air minum dari sumur dangkal, akan ikut tercemar.

Demam Berdarah

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Penyebab ISPA dapat berupa bakteri, virus, dan berbagai mikroba lainnya. Gejala utama dapat berupa batuk dan demam. Jika berat, maka dapat atau mungkin disertai sesak napas, nyeri dada, dll. ISPA mudah menyebar di tempat yang banyak orang, misalnya di tempat pengungsian korban banjir.

Penyakit Kulit Penyakit kulit dapat berupa infeksi, alergi, atau bentuk lain. Jika musim banjir datang, maka masalah utamanya adalah kebersihan yang tidak terjaga baik.

Seperti juga pada ISPA, berkumpulnya banyak orang juga berperan dalam penularan infeksi kulit.

Saat musim hujan terjadi peningkatan tempat perindukan nyamuk Aedes Aegypti, karena banyak sampah seperti kaleng bekas, ban bekas, dan tempattempat tertentu terisi sehingga menimbulkan genangan, tempat berkembang biak nyamuk tersebut.

Misalnya Demam Tifoid, dalam halini menyangkut faktor kebersihan makanan memegang peranan penting.

Leptospirosis

Penyakit Kronis

Leptospirosis (demam banjir) disebabkan bakteri leptospira menginfeksi manusia melalui kontak dengan air atau tanah masuk ke dalam tubuh melalui selaput lendir mata atau luka lecet. Bakteri Leptospira ini bisa bertahan di dalam air selama 28 hari. Di Indonesia, hewan penular terutama adalah tikus, melalui kotoran dan air kencingnya yang bercampur dengan air banjir.

Seseorang yang memiliki luka, kemudian bermain atau terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran atau kencing tikus yang mengandung bakteri leptospira, berpotensi terinfeksi dan jatuh sakit.

Memburuknya penyakit kronis yang mungkin memang sudah diderita, ini terjadi karena penurunan daya tahan tubuh akibat musim hujan berkepanjangan, apalagi bila banjir yang terjadi selama berhari-hari.

16

Penyakit Saluran Cerna Lain

Kejadian Luar Biasa Banjir dapat pula menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit menular secara besar-besaran dan meningkatkan potensi penularan penyakit. Risiko terjadinya KLB epidemik penyakit menular sebanding dengan kepadatan dan kepindahan penduduk.

BULETIN PEST CONTROL I Volume 13 / Tahun ke-V / Maret 2015

ILMU PENGETAHUAN PENANGANAN Langkah-langkah teknis yang dapat dilakukan masyarakat dalam upaya menghindari timbulnya penyakit pasca banjir : 1. Membersihkan lingkungan tempat tinggal, dimulai dengan mengumpulkan dan membuang sampah yang terbawa arus air ke tempat sampah. Membersihkan lantai dan dinding rumah dengan cairan desifektan dan mengubur lubanglubang bekas air.

2. Berhati-hati menggunakan sumber air. Air sumur atau air keran yang berpotensi terkontaminasi sebaiknya tidak digunakan dulu, meskipun dimasak atau direbus.

3. Memakai alat pelindung yang beralas keras (sandal/sepatu) apabila berjalan dalam genangan air dan menghindari tempat persembunyian tikus, dengan menutup lubang tikus yang ada.

4. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi suplemen vitamin, makanan yang bergizi dan teratur, beristirahat yang cukup, mencuci tangan dengan sabun sebelum atau sesudah makan, serta membuang makanan yang telah terkontaminasi.

5. Mencuci sayuran terlebih dahulu sebelum dimasak, menghindari mengkonsumsi sayuran yang telah terkontaminasi, dan menutup makanan yang akan disajikan.

6. Mendapatkan perawatan medis secepatnya untuk mencegah penurunan kondisi tubuh dan mengobati luka yang terbuka dengan plester tahan air.

Upaya-upaya lain untuk meminimalisir penyebaran penyakit pasca banjir perlu dilakukan oleh lembaga dan institusi yang berwenang dalam rangka melindungi kesehatan masyarakat dan memulihkan kondisi lingkungan pasca banjir khususnya dalam bidang kesehatan dan sanitasi.

Dan upaya tersebut terdiri dari upaya pencegahan (preventif) yang bertujuan agar wabah penyakit tidak menyebar dan upaya penanganan (kuratif) kepada para korban bencana banjir yang menunjukkan gejala-gejala terserang penyakit dengan pengobatan sebaik-baiknya. Berdasarkan UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, tanggung jawab pemerintah daerah dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana meliputi: penjaminan pemenuhan hak masyarakat dan pengungsi yang terkena bencana,

perlindungan terhadap bencana, pengurangan risiko bencana dan pengalokasian anggaran yang memadai.

PENCEGAHAN Upaya pencegahan penyebaran penyakit akibat banjir yang dapat dilakukan pemerintah (pemerintah daerah) antara lain sebagai berikut.

1. Tindakan jangka pendek. Klorinasi dan memasak air: Pastikan ketersediaan air minum yang bersih dan aman.Langkah ini merupakan pencegahan paling penting pasca banjir, untuk mengurangi risiko wabah penyakit yang terbawa air.

2. Vaksinasi terhadap hepatitis A. Imunisasi diperlukan bagi kelompok berisiko tinggi, seperti orang-orang yang terlibat dalam pengelolaan air minum, air limbah, atau limbah.

3. Pencegahan malaria dan demam berdarah.

Banjir tidak selalu mengarah pada peningkatan jumlah nyamuk secara langsung, masih ada waktu untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan seperti penyemprotan insektisida dan pemberantasan sarang nyamuk. Oleh karena itu, perlu dilakukan deteksi dini di laboratorium agar dapat melacak dan mencegah epidemi malaria serta demam berdarah. Diagnosis dini dan pengobatan untuk malaria (dalam waktu 24 jam dari onset demam) sangatlah penting.

4. Sanitasi. Mempromosikan praktek higienis yang baik dilakukan dengan memasak air hingga mendidih dan mempersiapkan makanan yang bersih. Selain itu sanitasi dipelihara melalui pembersihan lingkungan dari sampah, lumpur, dan kotoran yang dapat menimbulkan penyakit serta menjaga kecukupan air bersih dan penyediaan sarana kakus yang memadai.

Catatan: Dari berbagai sumber.

BULETIN PEST CONTROL I Volume 13 / Tahun ke-V / Maret 2015

17

TIPS

7 Tips Sehat di Musim Penghujan Musim hujan adalah suatu musim dengan ciri meningkatnya curah hujan di suatu wilayah dibandingkan biasanya dan dalam jangka waktu tertentu secara tetap. Musim hujan hanya dikenal di wilayah dengan iklim tropis. Di daerah tropis musim hujan bergantian dengan musim kemarau (musim kering) dan sangat dipengaruhi oleh pergerakan semu Matahari tahunan. Pergerakan Matahari mengubah peta suhu udara dan permukaan tanah dan samudera. Pada gilirannya perbedaan suhu akan mengubah konsentrasi uap air di udara. Biasanya musim hujan terjadi pada bagian bumi yang tengah mengalami posisi zenith peredaran semu Matahari.

Perubahan ini tentu saja memiliki dampak yang kurang baik bagi kesehatan tubuh. Lalu, bagaimanakah tips mudah tetap sehat di musim hujan tersebut..??

Berubahnya kelembaban udara di lingkungan terbuka akan mempermudah virus, kuman dan bakteri yang terbawa angin masuk ke tubuh melalui udara yang kita hirup maupun berbagai makanan dan minuman yang kita konsumsi tiap harinya. Bahaya lainnya adalah nyamuk demam berdarah serta berbagai keluhan kesehatan saat lingkungan sekitar terkena banjir.

Mulai peduli dan tahu tentang menjaga kesehatan tubuh saat musim hujan mutlak diperlukan bagi kita semua.

Berikut 7 tips tetap sehat di musim hujan 1. Tambah Konsumsi Buah-Buahan.

Buah-buahan mengandung aneka jenis vitamin khususnya vitamin C yang dibutuhkan oleh tubuh untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh yang kita miliki. Jadi penting kiranya mulai membeli buah-buahan untuk di konsumsi selama musim hujan.

2. Jangan Lupa Olahraga Rutin.

Mulailah untuk lebih menyemangati diri untuk berolahraga pagi, meskipun cuaca dan rute untuk berjalan kaki sangat tidak mendukung dan bersahabat dengan anda. Karena berolahraga akan membuat tubuh lebih sehat dan bugar saat menjalani aktivitas maupun pekerjaan dimusim penghujan.

3. Sedia Jas Hujan. Tempat bekerja yang lumayan jauh dari rumah akan membuat seseorang beresiko kehujanan di perjalanan. Udara yang terlampau dingin dan air hujan yang mengenai tubuh akan membuat seseorang menjadi sakit, jika lupa membawa jas hujan.

4. Kurangi Jajan di Jalan. Udara yang begitu lembab dan air hujan yang jatuh di bumi sedikit banyak akan mengontaminasi berbagai makanan yang di jual di jalanan. Oleh karena itulah, ada baiknya membawa bekal makanan dari rumah. Agar anda lebih yakin akan makanan yang anda konsumsi.

5. Waspada Nyamuk Berbahaya. Mulai mengenangnya air hujan di lubang kecil dan besar serta berbagai perabotan dan kaleng yang berserakan di halaman belakang dan depan rumah akan menjadi tempat tumbuh kembang nyamuk termasuk nyamuk demam berdarah. Mulailah melakukan kegiatan bersih-bersih di area sekitar rumah dan lingkungan anda.

6. Mulai Minuman Hangat dan Sehat. Minuman hangat sekaligus menyehatkan sangat pas untuk diminum saat musim penghujan sekarang ini. Mulailah meracik minuman sehat yang anda gemari seperti secangkir teh hangat, segelas jahe hangat serta dapat pula segelas susu hangat.

7. Rutin Cuci Tangan. Udara yang lembab dan berbagai tempat yang lembab mengandung virus, kuman dan bakteri yang bisa menempel di tangan anda. Sebab itulah, sangat dianjurkan untuk lebih sering mencuci tangan baik saat mau makan maupun sehabis bekerja dan beraktivitas apapun di musim penghujan seperti saat ini.

18

BULETIN PEST CONTROL I Volume 13 / Tahun ke-V / Maret 2015

TEKNOLOGI LINGKUNGAN

Pembasmi Jentik Nyamuk Biologis dan Ramah Lingkungan Oleh : Merrylin Saragih (P.T. Mahakam Beta Farma)

Awal tahun 2015 kasus Demam Berdarah (DBD) merebak pada beberapa provinsi di Indonesia. Hal ini terjadi karena berkaitan dengan siklus lima tahunan dan bersamaan puncak musim hujan sehingga dapat membuat perkembangbiakan nyamuk meningkat dan berpotensi menularkan DBD. Maka diperlukan pengendalian terhadap vektor DBD tersebut. Adapun pengendalian vektor DBD dengan cara gerakan 3M (menguras, mengubur, menutup), larvasida kimia dan biologi untuk memberantas jentik nyamuk, dan fogging untuk memberantas nyamuk dewasa. Pengendalian vektor yang aman bagi manusia dan hewan peliharaan sangat dibutuhkan oleh masyarakat, karena tempat perkembangbiakan nyamuk DBD berhubungan erat dengan aktivitas rumah tangga. Bacillus thuringiensis var. Israelensis H-14 (Bti) merupakan bakteri yang dapat digunakan sebagai salah satu cara dalam mengendalikan vektor DBD yang aman bagi manusia dan hewan peliharaan.

Bacillus thuringiensis var. Israelensis H-14 (Bti) adalah bakteri gram positif, berbentuk batang. Bakteri ini dapat hidup secara alami ditanah. Apabila kondisi lingkungan tidak menguntungkan maka Bti akan memproduksi bentuk pertahanan hidup yang disebut endospora. Proses ini dikenal sebagai sporulasi. Saat sporulasi terjadi, tubuhnya akan terdiri dari protein Cry yang termasuk ke dalam protein kristal yang disebut endotoksin. Apabila jentik nyamuk memakan toksin tersebut, kemudian toksin akan merusak dinding sel epitel dan merusak keseimbangan osmotik sel di dalam usus jentik. Jentik akan berhenti makan dan akhirnya mati. Oleh karena itu, protein atau toksin Cry dari Bti ini dapat dimanfaatkan sebagai larvasida.

Cara kerja Bti yang sangat spesifik, hanya terhadap jentik nyamuk saja tanpa menyebabkan toksik bagi manusia, hewan dan lingkungan, sehingga hal ini dapat dijadikan alasan penggunaan Bti yang aman dalam mengendalikan vektor DBD pada tempat perkembangbiakannya, baik container yang ada di dalam rumah maupun di luar rumah. Selain itu, Bti juga direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan sebagai insektisida dalam pengendalian vektor DBD,

antara lain dalam lampiran PERMENKES No 374/Menkes/Per/III/2010 hal 94 Tentang Bahan Pengendalian Vektor menyebutkan bahwa Bacillus thuringiensis var. Israelensis H-14 (Bti) merupakan salah satu insektisida yang digunakan untuk mengendalikan larva/ jentik nyamuk vektor Demam Berdarah Dengue. Selain itu, Buku Pedoman Penggunaan Insektisida (Pestisida) dalam Pengendalian Vektor (Kementerian Kesehatan RI) juga menyebutkan Bacillus thuringiensis var. Israelensis H14 (Bti) sebagai insektisida dalam mengendalikan vektor DBD.

LARVASIDA BIOLOGI...Mati Jentiknya, Tetap Ramah Lingkungannya...

BULETIN PEST CONTROL I Volume 13 / Tahun ke-V / Maret 2015

19

DAFTAR ANGGOTA DAFTAR ANGGOTA DPD ASPPHAMI PROVINSI DKI JAKARTA NO. ANGGOTA BIASA 1. Aardwolf Pestkare Ind., PT. 2. Agricon Putra Citra Optima, PT. 3. Alam Jaya Kreasi Nasional, PT. 4. Anaya Kesuma, CV. 5. Anugerah Sentosa Abadi, CV. 6. Archem Indonesia Utama, PT. 7. Atrindo Asia Global, PT. 8. Biosis Indonesia Putra, PT. 9. Cardig Anugra Sarana Bersama, PT. 10. Consult International Indonesia, PT. 11. Daya Prima Lestari, PT. 12. Dimensi Indonusa, PT. 13. Duta Chemical, CV. 14. Eascot Inovasi Ind., PT. 15. Ecolab Indonesia, PT. 16. Eka Energi Selaras, PT. 17. Enlulu Sukses Makmur, PT. 18. Etos Indonusa, PT. 19. Faraya Karyatama Mandiri, PT. 20. Fumigan Utama Int'l, PT. 21. Gemini Indopesco, PT. 22. Global Trijaya Mandiri Perkasa, PT. 23. Gucimas Pratama, PT. 24. Ilham Price, CV. 25. Inco Nusa Abadi, CV. 26. Indo Prima Jaya, PT. 27. Insekta Fokustama, PT. 28. Iss Indonesia, PT. 29. Jaya Pestindo Utama, PT. 30. Jerca Utama Sakti, PT. 31. Jessindo Mitra Sejati, CV. 32. Rikat Utama 'Neoten", CV. 33. Rizki Putra Dinamika, PT. 34. Rizki Putra Mandiri, CV. 35. Sarana Angkasa Persada, PT. 36. Sarana Gama Sejahetra, PT. 37. Sarana Prima, CV. 38. Setra Sari, PT. 39. Sigzacindo Nusantara, PT. 40. Sinar Jernih Sarana, PT. 41. Sonyi Berdikari Jaya, PT. 42. Spektra Solusindo, PT. 43. Star Group, CV. 44. Sterix Indonesia, PT. 45. Strategic Pest Control, PT. 46. Supra Indonesia, PT.

20

20

TELEPON 5820098 47862323 42881910 85907511 88364126 7229932 83701276 93691510 80875782 88357588 8717870 4253940 75912442 57907070 29327960 7418595 8306658 5606688 71650899 8810994 7656619 75915388 74637054 0561-762213 83263369 66691333 7818675 74864490 5867062 5667335 4259242 32753051 70953350 70953351 47869839 63857748 4613157 7902516 8306769 6320876 63859001 53165314 5712700 29941064 5770555 7252969

NO. ANGGOTA BIASA 47. Jessindotama Lintas Bahari, PT. 48. Jire Pestindo Utama, PT. 49. Kamlu, PT. 50. Karanglo Indah, CV. 51. Karunia Perkasa Jaya, PT. 52. Keraton Alam Indonesia, PT. 53. Koheren Eshcom, PT. 54. Larusa Protection, CV. 55. Maju Surya Perkasa, PT. 56. Mascaya, CV. 57. Metro Karimah, PT. 58. Mitra Karunia Indah, PT. 59. Mitra Wisesa Bersama, PT. 60. Multitech Yasa Guna, PT. 61. Neutron Mitra Abdi, PT. 62. Nurindo Megatama, PT. 63. Palapa Bumi Serasi, PT. 64. Panca Prima Persada, CV. 65. Panca Ratna Putra Tunggal, PT. 66. Pentagro Swadaya Perkasa, PT. 67. Permata Nusa Pratama, PT. 68. Pertamina Bina Medika, PT. 69. Pisbo Jaya, CV. 70. Postiga Sejahtera, PT. 71. Protek, CV. 72. Proton Gumilang, PT. 73. Putri Nauli Mandiri, PT. 74. Ragusa Sakti Utama Kholbi, PT. 75. Rama Bintang Fumindo, CV. 76. Rawayan Makmur, PT. 77. Rentokil Indonesia, PT. 78. TNN Indonesia, PT. 79. Tri Dharma Sakti Indah, PT. 80. Trimulia Nugraha, PT. 81. Tritunggal Sejahtera Margawi,PT. 82. Turacon Wirasta, PT. 83. Turakon Prasojo, PT. 84. Tatanan Estetika, PT.

TELEPON 4259242 88364126 4244444 5303194 58906178 53650083 70933285 33406078 5310556 0561-710714 52963413 63853103 47862365 5324067 7245459 7271306 4240020 32534357 29378841 3859175 88978783 7247460 4257710 4262123 7308309 53672377 7656619 7355612 53650083 7985969 53690111 5824383 5253070 78838206 47865757 8563473 7972778 68548808

NO. ANGGOTA LUAR BIASA TELEPON 1. Berdikari (Persero) 3459955 2. Dwimitra Agritech Hutama, PT. 75875390 3. Graha Esa, PT. 29451101 4. Gunung Permai Arga Makmur,PT. 66671458 5. Mutiara Sari Jatinegara, PT. 8196260 6. Wahana Agro Fertila, PT. 47862047

BULETIN PEST CONTROL I Volume 13 / Tahun ke-V / Maret 2015

HUKUM & ETIKA

Tata Cara dan Prosedural Ijin Perusahaan Pest Control Oleh: Windi Hartono (Kabid Hukum dan Etika)

Memasuki tahun baru 2015 ini, semua perijinan yang terkait dengan ijin dari Dinas-dinas di DKI Jakarta m a u p u n Pemerintah Daerah lainya di seluruh Indonesia wajib mengikuti Tatacara dan Prosedur baru yang berlaku sesuai Peraturan Menteri Dalam NegeriNomor 24 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ( PTSP ). Dengan aturan baru ini, permohonan ijin baru atau pun perpanjangan ijin perusahaan pest control tidak lagi langsung ke Dinas Kesehatan Pemda setempat, tetapi harus melalui Kelurahan dan Kecamatan terlebih dulu sebagai unit SatuanKerjaPerangkat Daerah ( SKPD ) dan Unit KerjaPerangkat Daerah ( UKPD ).

Untuk wilayah DKI Jakarta, aturan tatacara dan prosedur sebagaimana diuraikan diatas telah ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 12 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang mulai diberlakukan sejak tanggal 2 Januari 2015 yang lalu.

Dalam hal ini, proses pengelolaanya dimulai dari tahap permohonan sampai dengan ketahap terbitnya dokumen, wajib dilakukan secara terpadu dengan system satu pintu di Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Maksud utama penyelenggaraan PTSP adalah kemudahan antara lain kemudahan bagi masyarakat untuk memperoleh pelayanan perijinan, informasi mengenai tempat, waktu, biaya, persyaratan, prosedur, penyampaian dan penyelesaian pengaduan pelayanan perijinan. Sedangkan sasaran dari program ini adalah untuk mewujudkan pelayanan publik yang cepat, murah, mudah, transparan, pasti, terjangkau dan akuntabel, serta untuk meningkatkan hak-hak masyarakat terhadap pelayanan publik.

Secaragaris besar dapat dipastikan bahwa untukPemda DKI Jakarta, semua perijinan penyelenggaran kegiatan pest control terbatas, termite control, fumigasi, yang dulu melalui kantor Suku Dinas Kesehatan DKI Jakarta, sekarang wajib melalui PTSP yang dimulai dari tingkat Kelurahan, Kecamatan, danWalikota. Bahkan untuk penandatangan surat ijin tersebut tidak lagi oleh Suku Dinas Kesehatan DKI Jakarta, tetapi oleh Ketua PTSP.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, beberapa perusahaan Pest Control yang memperpanjang ijin kegiatanya karena sudah habis masa berlakunya, ternyata dalam kenyataany abelum mendapatkan penjelasan atau informasi secara rinci tentang bagaimana alur prosedur yang harus dilakukan. Hal ini berakibat tertundanya waktu penyelesaian ijin.Mungkin hal ini disebabkan karena program PTSP baru dimulai sehingga kedepan diperlukan upaya sosialisasi secara serentak dan lebih efektif, baik oleh Pemda maupun Asosiasi. Namun yang jelas dihimbau kepada semua anggota Asosiasi yang akan mengurus perpanjangan ijin maupun penerbitan ijin baru Pest Control, wajib memenuhi persyaratan secara lengkap karena biarpun hanya satu saja syarat tidak ada, dapat dipastikan ditolak.

Dibawah ini syarat secara keseluruhan yang harus dipenuhi : 1. Surat permohonan kepada kasatlak PTSP Kecamatan dengan meterai Rp.6.000.2. Fotocopy KTP pemohon.

3. Surat pernyataan mematuhi peraturan dengan meterai Rp.6.000.4. Fotocopy Domisili Perusahaan.

5. Fotocopy SIUP dan NPWP. 6. Fotocopy Undang-undang Gangguan.

7. Struktur organisasi perusahaan.

8. Denah bangunan gedung kantor.

9. Surat Keterangan Supervisor dari perusahaan.

10. Surat Pernyataan diri sebagai supervisor dengan meterai Rp.6.000.11. Surat keterangan teknisi dari perusahaan.

12. Surat pernyataan sebagai teknisi dengan meterai Rp.6.000.13. Surat penunjukan tenaga kesehatan lingkungan atau kesehatan masyarakat sebagai tenaga ahli.

14. Surat pernyataan diri sebagai tenaga ahli dengan meterai Rp.6.000.15. Fotocopyi jazah tenaga ahli ( D3 Kesling/SKM ) 16. Berita Acara hasil peninjauan lokasi.

Selanjutnya perlu diketahui, bahwa Satuan Pelaksanan PTSP tingkat Kecamatan maupun PTSP tingkat kelurahan, sepenuhnya berada dibawah Kantor PTSP tingkat Walikota yang mempunyai kewenangan untuk menerbitkan dan menandatangani setiap permohonan ijin yang disetujui Diharapkan untuk semua anggota Aspphami seluruh Indonesia khususnya DKI Jakarta, dapat memahami dan mengikuti prosedur baru ini sehingga tidak menemui kendala dalam pelaksanaanya.( WH )

BULETIN PEST CONTROL I Volume 13 / Tahun ke-V / Maret 2015

21

ALBUM FOTO MUNASLUB DPP ASPPHAMI Menjelang dilaksanakannya Munas pada semester pertama tahun 2015, DPP ASPPHAMI menyelenggarakan Musyawarah Nasional Luar Biasa pada tanggal 14 Januari 2015, berlokasi di Hotel Blue Sky, Petamburan. Agenda utamanya terkait penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Munaslub ini telah menghasilkan beberapa keputusan pen ng yang akan menjadi dasar bagi jalannya roda organisasi kita tercinta ini...

22

BULETIN PEST CONTROL I Volume 13 / Tahun ke-V / Maret 2015

ALBUM FOTO AUDIENSI ASPPHAMI DENGAN KEPALA DINAS KESEHATAN & HALAL BIHALAL ANGGOTA ASPPHAMI DKI JAKARTA

Pada tanggal 13 Februai 2015, DPD ASPPHAMI DKI Jakarta berkesempatan untuk beraudiensi dengan Kepala Dinas Kesehatan Prov. DKI Jakarta, Bapak dr.

Koesmedi Priharto, Sp.OT., M.Kes, FICS. Selain memperkenalkan ASPPHAMI, audiensi ini juga mendiskusikan berbagai hal terkait peluang kerjasama kedua belah pihak.

Bertempat di Graha Menara Hijau Pada tanggal 20 agustus 2014, DPD ASPPHAMI DKI Jakarta mengundang seluruh anggota dan relasi untuk bersama-sama menyempurnakan kesucian Hari Raya Idul Fitri 1435 H. dengan mengadakan acara Halal Bihalal dengan dukungan tak kurang dari 7 formulator dan distributor yang senantiasa setia mensponsori acara-acara kita bersama...

Minal Aidin Wal Faizin, Mohon Maaf lahir dan Batin....

BULETIN PEST CONTROL I Volume 13 / Tahun ke-V / Maret 2015

23

ALBUM FOTO

PELATIHAN PENGENDALIAN VEKTOR DAN HAMA PERMUKIMAN Untuk kali kedua di tahun 2014, DPD Aspphami DKI Jakarta selenggarakan kembali kegiatan yang menjadi urat nadi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang Pengendalian Hama bagi para Teknisi dan Supervisor perusahaan Pest Control. Pela han di bulan November lalu ini, juga tak menutup pintu bagi para pemakai jasa Pest Control untuk mengirimkan para Supervisornya menimba ilmu di sini dengan tujuan supaya kegiatan pengendalian hama bisa diawasi oleh berbagai pihak, sehingga tujuan utama menciptakan lingkungan yang sehat bisa dengan mudah diwujudkan.

Bagi yang minat berpar sipasi di periode berikutnya, dapat menghubungi Sekretariat DPD ASPPHAMI DKI Jakarta, atau via email aspphami_dki@yahoo.com.

24

BULETIN PEST CONTROL I Volume 13 / Tahun ke-V / Maret 2015

INTERMEZO

Trend Naik Turun Harga BBM Turunnya kembali harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar oleh pemerintah terhitung sejak 19 Januari 2015. Sebelumnya, pada tanggal 1 Januari pemerintah juga telah menurunkan harga premium dan solar setelah menaikkan harganya pada 18 November 2014. Harga BBM yang terus berubah-ubah ini telah mengakibatkan stabilitas harga di pasaran yang berdampak langsung pada masyarakat.

4 TAHUN,4 PERUBAHAN 1 OKT 2005 Pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak di Indonesia sebesar 80% pada 1 Oktober 2005. Keputusan ini diharapkan dapat menekan subsidi tahun fiskal 2005 sebanyak Rp89,2 triliun rupiah dan menahan defisit negara Rp24,9 triliun rupiah, atau sekitar 0,9% PDB negara.

Pemerintah mendapatkan tentangan karena sebelumnya telah menyatakan bahwa kenaikan Maret 2005 sebesar 29% merupakan kenaikan harga bahan bakar terakhir tahun ini.

1 DES 2008 Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38 Tahun 2008, pemerintah menurunkan harga jual eceran BBM jenis premium, solar, dan minyak tanah. Permen ini juga menetapkan harga jual eceran BBM jenis tersebut akan dievaluasi setiap bulan dan menetapkan batas atas untuk premium premium sebesar Rp6.000 per liter dan solar Rp5.500 per liter. Berdasarkan permen ini, setelahnya harga jual eceran premium dan solar kembali mengalami penurunan pada 15 Desember 2008 dan 15 Januari 2009.

NOV 2014 Pada 17 November 2014, Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga BBM. Premium naik dari Rp6.500 menjadi Rp8.500, sedangkan solar dari Rp5.500 menjadi Rp7.500 per liter. Menurut pemerintah, pengurangan subsidi BBM akan memberikan ruang fiskal hingga Rp100 triliun. Menurut Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro pemerintah akan memberikan kompensasi berupa bantuan langsung senilai Rp200.000 per bulan yang akan disalurkan kepada 15,5 juta rumah tangga sasaran (RTS). Kenaikan ini terjadi beriringan dengan turunnya harga minyak dunia secara drastis sejak Juni 2014.

JAN 2015 Pada 1 Januari 2015, Presiden Joko Widodo resmi menghapus subsidi BBM untuk jenis premium, dan solar ditetapkan subsidi sebesar Rp1.000. Harga BBM premium dan solar akan diumumkan oleh pemerintah setiap awal bulan. Perhitungan harga akan menggunakan rumus yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan mengacu pada harga minyak dunia, kurs rupiah terhadap dolar AS, serta faktor inflasi. Untuk Januari 2015, harga Premium turun dari Rp8.500 menjadi Rp7.600, sedangkan solar dari Rp7.500 menjadi Rp7.250 per liter.

Dampak Sering Berubahnya Harga BBM 1. Akan berimplikasi sangat luas kepada kebijakan politik dan seluruh sektor ekonomi 2. Perubahan harga jual BBM akan memiliki implikasi terhadap APBN yang secara khusus berkaitan dengan asumsi besaran subsidi minyak, subsidi listrik, dan subsidi lain.

3. Perubahan harga BBM akan mempengaruhi besarnya pengeluaran pemerintah dalam membiayai proyekproyek yang dibiayai oleh APBN. 4. APBN akan terus mengalami perubahan.

5. Perubahan harga BBM dalam hitungan minggu membuat perusahaan perusahaan nasional semakin berada dalam ketidakpastian, ancaman pemogokan dan kebangkrutan.

Sumber : Numbea (Sin)

BULETIN PEST CONTROL I Volume 13 / Tahun ke-V / Maret 2015

25

INFO PEST

Ahok Kena DBD, Dinkes: Setiap Jumat Ada Fogging Pest Control - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dikabarkan terkena demam berdarah dengue (DBD).

Menurut wakilnya Djarot Saiful Hidayat, Ahok terjangkit di rumahnya, kompleks Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Koesmedi Priharto menjelaskan pihaknya sebenarnya sudah rutin melakukan pengasapan atau fogging jentik nyamuk di perumahan tempat tinggal Ahok. "Sebenarnya tiap Jumat ada fogging di situ," ucap dia saat dihubungi, Jakarta, Senin (9/3/2015).

Namun, Dinkes hanya dapat melakukan sebatas fogging. Sementara, program pemberantasan sarang nyamuk sulit dilakukan di kawasan tersebut. Seperti menguras tempat-tempat penampungan air seminggu sekali, menutup rapat semua tempat penampungan air dan mengubur semua barang-barang bekas yang ada di sekitar rumah yang dapat menampung air hujan. "Kita nggak bisa cek jentik nyamuk karena nggak bisa masuk ke dalam. Soalnya warga di situ tertutup semua. Kami susah masuknya. Nanti di-fogging lagi," ucap Koesmadi.

Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidajat sebelumnya mengatakan menurut info yang didapat, putra Ahok yang paling kecil juga didera DBD sebab mereka terjangkit di kediamannya. "Jadi pak gubernur tidak bisa hadir karena beliau lagi sakit ya. Kenanya itu di rumah, putranya kena juga katanya. Di rumah, nggak di sini (Balaikota)," kata Djarot.

Menurut dia, meski bukan terkena di Balaikota namun sebagai antisipasi, area kantor Gubernur Jakarta ini akan segera difogging. Sebab, Ahok saja yang tinggal di perumahan yang terjamin kebersihannya bisa terjangkit DBD. (Ali/Yus) --------------------------

Siap Perangi Rayap Perusak Pest Control- Selama ini masyarakat kurang perhatian terhadap dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh hama jenis rayap. Di Indonesia sendiri tak kurang dari 200 jenis rayap, lima persen diantaranya menjadi musuh manusia. Kerugian yang ditimbulkannya tak sedikit. Para pakar ramai-ramai mencari cara untuk melumpuhkannya.

Guru Besar Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (Fahutan IPB) Prof. Dr. Dodi Nandika kemudian melakukan penelitian guna mencari cara membasmi sang rayap perusak. Dia menyebut, di daerah tropis terutama di Indonesia, rayap tanah Coptotermes curvignathus Holmgren merupakan salah satu species rayap yang paling banyak menimbulkan kerusakan pada kayu bangunan dan isi bangunan itu sendiri. “Kerugian ekonomi akibat serangan rayap tanah dan rayap kayu kering di Indonesia pada tahun 1995 adalah Rp 1,67 triliun bahkan bisa meningkat hingga Rp. 2,8 triliun. Kerugian ini cenderung meningkat karena ketersediaan jenis-jenis kayu yang awet makin langka�, ujarnya. (Hud.Det)

26

BULETIN PEST CONTROL I Volume 13 / Tahun ke-V / Maret 2015

Lakukan pencegahan segera dengan cara yang aman dan tepat.