Kemanakah Uang Logam Pecahan 50, 100 dan 200 Rupiah??? Oleh : Ludgerus Daeng Seke Rosario da Gama
Sepertinya sudah lama kita tidak melihat keberadaan uang logam pecahan 50, 100 dan 200 rupiah yang beredar di masyarakat. Tanya kenapa??????? Keberadaan uang logam pecahan ini dinyatakan “tidak berlaku” di masyarakat khususnya di Kota Maumere Kabupaten Sikka yang kita cintai ini. Kita tidak bisa membeli barang – barang di kios - kios ataupun toko – toko dengan mengunakan uang logam pecahan 50, 100 dan 200 rupiah. Padahal harga barang - barang yang dijual di kios – kios ataupun toko – toko ada yang harus menggunakan nilai uang pecahan 50, 100 dan 200 rupiah. Namun karena uang logam, pecahan tersebut dinyatakan “ sudah tidak berlaku “ terpaksa konsumen membeli lebih atau bahkan mendapat “ uang “kembalian berupa korek api ataupun permen. Bukan hanya satu atau dua orang saja yang mendapat perlakuan seperti itu tapi kepada semua pengunjung toko – toko yang ada di Maumere. Bahkan di sebuah apotik terkenal di Kota Maumere ketika uang kembalian yang harus diberikan kepada konsumen sebesar RP 500,- langsung saja diberikan satu Tablet Vitamin C tanpa bertanya kepada konsumen. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah kita sebagai pembeli atau konsumen dapat membeli sebuah barang di toko dengan permen/ gula – gula, korek api, kaplet Vitamin C, ataupun dengan barang lain seharga barang yang ingin konsumen beli?? Saya yakin tidak. 100% saya akan mengatakan tidak. Dengan dinyatakannya (secara tidak langsung) bahwa uang logam pecahan 50, 100 dan 200 rupiah “tidak berlaku” lagi di Kota Maumere, maka kita ( masyarakat ) harus lebih kritis dalam menanggapinya. Kita harus bertanya apakah ada udang di