Buletin KKR Desember 2009

Page 1

EDISI DESEMBER 2009

Potensi Ikan Rasau Jaya Menjanjikan Hal. 17-18-19 PTPN XIII Serius Garap Sawit Kubu Raya Hal. 25 Tingkatkan Peran Kaum Wanita Hal. 11-12-13

JUMLAH PENGUSAHA INDONESIA BARU 0,18 PERSEN

Hal. 6


Jendela Buletin Kubu Raya Jaya

Edisi Desember 2009

Terdepan dan Berkualitas

VISI : Terdepan Mengandung pengertian bahwa Kabupaten Kubu Raya Memiliki Keunggulan yang kompetitif dan berkelanjutan dalam pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan dan pengelolaan sumber daya alam. Berkualitas Mengandung pengertian tercapainya kualitas sumber daya manusia sebagai aset utama Kabupaten Kubu Raya memiliki nilai tambah, berdaya saing tinggi menuju masyarakat madani. MISI 1. Menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas melalui peningkatan pendidikan dan kesehatan, mengembangkan tatanan kehidupan masyarakat yang beriman, bertaqwa, berahlak mulia, berbudaya dan bertoleransi serta meningkatkan kesejahteraan sosial. 2. Meningkatkan perekonomian kerakyatan yang berbasis kompetensi sejalan dengan tuntutan kebutuhan teknologi dan kemitraan serta meningkatkan dan mengembangkan iklim investasi yang kondusif, memperluas kesempatan kerja dan membangun sistem pelayanan perizinan yang prima. 3. Meningkatkan, mengembangkan dan memberdayakan potensi sumberdaya alam yang berkelanjutan dengan tetap menjaga keseimbangan dan mempertahankan kualitas dan kelestarian fungsi lingkungan hidup melalui konsep dan mekanisme perencanaan yang menjaga keseimbangan, keterkaitan dan keadilan, kepentingan kegiatan-kegiatan pembangunan daerah secara menyeluruh. 4. Meningkatkan kinerja dan profesionalisme aparatur pemerintah melalui penataan birokrasi (kelembagaan) selaras dengan pemenuhan prinsip-prinsip good governance berikut ketaatan pada sistem hukum yang berlaku serta meningkatkan sarana dan prasarana infrastruktur wilayah yang merata, berkualitas dan berkelanjutan. *

Pelindung : Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, SH, Penasehat/Pengarah : Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya, Drs Agus Suparwanto Penanggung Jawab : Asisten Administrasi Umum dan Pembangunan, Drs Abdullah Wahab Pemimpin Redaksi : Iskandar S Sos Redaksi : Adi Mulyono ST, Badaruddin S Sos SPT, Eji, Mery Carunia Lamintang S Ikom, Tati, Sos. Disain/artistik; Matra Utama Mandiri

Kantor Bupati Kubu Raya Jalan: Ahmad Yani II Sungai Raya Web: www.kuburayakab.go.id email: humas kkr@yahoo.co.id Telp: (0561) 722744/ 722774 Fax: (0561) 723443

Kubu Raya Jaya 2 Buletin Kubu Raya Terdepan dan Berkualitas

Peran Humas Menyongsong Implementasi UU Keterbukaan Informasi Publik 2010 KABUPATEN Kubu Raya merupakan kerja, media center, ruang konferensi pers, salah satu kabupaten di Provinsi Kalbar yang penanganan pengaduan masyarakat, baru dibentuk tanggal 17 Juli 2007, hasil ruang baca/perpustakaan, teknologi inforpemekaran Kabupaten Pontianak, yang masi dan sistem terkomputerisasi. Menyesecara terus menerus melakukan upaya diakan alokasi anggaran yang relatif mepembangunan menuju terwujudnya visi madai untuk biaya operasional kerja. MeKabupaten Kubu Raya terdepan dan berngembangkan jaringan kerja unit kehumaskualitas. Untuk mewujudkan hal tersebut an/pusat informasi antarinstansi pemerintah pemerintah daerah perlu melibatkan pihak pusat,provinsi dan kab/kota. swasta dan masyarakat, dalam setiap proSehubungan dengan beberapa hal terseses pengambilan keputusan untuk mengbut, maka peran humas pemerintah yang hasilkan kebijakan publik yang didukung menyangkut pola, mekanisme dan kinerja semua pihak. Keterlibatan masyarakat terhumas pemerintah dalam pelaksanaan sebut, perlu diakomodasikan dengan cara pekerjaan sehari-hari, perlu ditingkatkan ISKANDAR mempermudah jaminan akses informasi pudan segera melakukan penyesuaian, selaKabag Humas Setda KKR blik, dengan membuat dan mengembangkan ras dengan tuntutan masyarakat, untuk itu sistem penyediaan layanan informasi secara cepat, mudah evaluasi kinerja humas pemerintah yang selama ini telah dan wajar. Namun demikian, penyediaan informasi publik dilaksanakan perlu dilakukan, yang hasilnya dapat dijadidiharapkan tidak sampai mengganggu prinsip kehati-hatian kan sebagai masukan dalam menjalankan aktivitas humas dalam menjaga kelangsungan kehidupan berbangsa dan pemerintah selanjutnya sekaligus dapat dijadikan dasar bernegara, untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas. untuk melakukan perubahan, pengembangan, perbaikan Oleh karena itu, sebagai upaya menyamakan persepsi dan dan penyesuaian dalam pelaksanaan tugas di lapangan. membantu kelancaran dalam pelayanan informasi publik, Dalam hal ini ada beberapa hal sebaiknya harus segera telah ditetapkan Undang-undang No.14 tahun 2008 tentang mendapat perhatian antara lain: keterbukaan informasi publik, yang akan berlaku efektif pada Struktur organisasi kehumasan pemerintahan pada bulan April tahun 2010. umumnya di instansi pemerintah pusat maupun daerah Lahirnya Undang-undang No.14 tahun 2008 ini, dilatarmasih perlu di tingkatkan yaitu : Struktur organisasi humas belakangi oleh bergulirnya reformasi dalam Negara Kesadi pemerintah masih berbeda-beda, Ada struktur organisasi tuan Republik Indonesia. Reformasi tersebut, telah membawa kehumasan dipimpin oleh seorang pejabat eselon IV, III perubahan dalam sistem penyelenggaraan pemerintah, didan II. Masih ada kecenderungan pejabat humas yang tandai dengan adanya tuntunan tata kelola kepemerintahan masih ingin dilayani dan bukan melayani. yang baik dan bertanggungjawab (good governance) , Masih ada persepsi dan perlakuan terhadap peran dan yang mensyaratkan diterapkannya prinsip-prinsip akuntafungsi humas yang belum optimal, sehingga berdampak bilitas, transparansi dan partisipasi masyarakat dalam setiap pada pelaksanaan tugas yang kurang bergairah, kurang proses kebijakan publik. kreatif dan termotivasi dalam menjalankan tugas kehuOleh karena itu, dengan disahkannya Undang-undang masan. Sebagian besar humas di pemerintahan dalam keterbukaan publik, maka pemerintah harus mempersiapmelaksanakan tugas pokok dan fungsinya relatif belum kan dan bahkan menjamin hak dan akses atas keterbukaan ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai. Suminformasi publik. Sebaliknya, dengan pemberlakuan Unberdaya manusia sebagian besar humas pemerintah, masih dang-undang ini, dalam waktu dekat masyarakat akan banyak yang belum memenuhi kualifikasi sebagai pejabat dapat secara bebas mengakses informasi publik yang humas. Terkait dengan itu, maka menurut hemat kami diinginkan atau dibutuhkan. Konsekuensinya semua instansi perlu dilakukan langkah-langkah antara lain : Merumuskan pemerintah dan pemerintah daerah harus semakin transstandar minimal kelembagaan humas pemerintah, yang paran, kecuali bagi hal-hal yang menyangkut keamanan sesuai dengan beban dan fungsinya, serta potensi dan negara, hal private dan yang diatur lainnya dalam ketentuan kemampuan daerah masing-masing yang diatur secara pasal 17 Undang-undang keterbukaan informasi publik. nasional. Meningkatkan kualitas SDM pejabat humas seJadi dalam Undang-undang ini, diatur bahwa masyarakat cara optimal, sehingga kelak humas bekarja secara proyang merupakan hak asasi masyarakat sebagai wujud fesional berdasarkan kinerja. Dengan demikian petugas dari kehidupan berbangsa dan bernegara yang demokratis. humas dapat menjadi tulang punggung organisasi, yang Di sisi lain, diatur bahwa kewajiban badan publik seperti mampu mengelola informasi secara profesional di instansilembaga eksekutif, legislatif, yudikatif dan organisasi nonnya masing-masing, dalam rangka menjalankan fungsi pemerintah yang melaksanakan anggaran bersumber dari pelayanan publik bagi masyarakat. Perlu dirumuskan suatu APBN, APBD wajib antara lain : strategi komunikasi, yang mampu mengakomodir kelana). Menyediakan dan melayani permintaan informasi caran aktivitas komunikasi yang cepat, mudah dan wajar. Menata struktur organisasi yang melaksanakan fungsi b). Membenahi sistem dokumentasi dan pelayanan kehumasan atau penerapan dalam bentuk Dinas Komunikasi informasi. dan Informatika tersendiri, membentuk bagian Humas SeUntuk itu, dalam rangka menyongsong pemberlakuan kretariat Daerah dan Bagian Humas Sekretariat DPRD terUndang-undang keterbukaan informasi publik pada bulan sendiri, serta di masing-masing satuan kerja perangkat April 2010, setiap lembaga pemerintah, terutama pemerintah daerah, terdapat tugas pokok dan fungsi yang menangani provinsi dan pemerintah kabupaten/Kota kiranya perlu sepelayanan informasi dan kehumasan. Merumuskan pedogera melakukan langkah-langkah persiapan antara lain : man umum sistem pengelolaan informasi dan dokumentasi, Menata struktur organisasi di unit kerja kehumasan dan sebagai upaya menyamakan persepsi dalam pelayanan atau komunikasi, dan informatika. Menyusun dan menetapinformasi publik. Dengan demikian, diharapkan badan pukan standar dan mekanisme kerja unit kehumasan/komublikasi Dinas Komunikasi dan Informatika khususnya banikasi dan informatika yang terkoordinasi dengan unit-unit gian humas dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan kerja lainnya. Menempatkan pejabat dan staff yang memiliki baik, berorientasi pada pelayanan rakyat, sekaligus membakompetensi dan komitmen kerja yang baik. Menyediakan ngun citra dan reputasi positif pemerintah, dalam mewujudkan sarana dan prasarana kerja yang memadai seperti ruang kepemerintahan yang baik (good governance). *


Laporan Utama Edisi Desember 2009

Pembukaan kegiatan semiloka enterpreneurship di Randayan Resort. Sukses dan mendapat acungan jempol.

Enterpreunership Masuk dalam Muatan Lokal Kubu Raya Mendapat Acungan Jempol

Kabupaten Kubu Raya bikin terobosan dengan menggelar kegiatan entrepreneur. Tak kepalang tanggung, yang dihadirkan sebagai pembicara adalah Ciputra, maestro perumahan di Tanah Air yang kesohor itu. Dari sini, pendidikan wirausaha menjadi kebijakan daerah, dan masuk menjadi muatan lokal. Maka Kubu Raya mendapat acung jempol, sebagai daerah pertama di Tanah Air yang mengedepankan entrepreneurship.

KABUPATEN Kubu Raya yang baru berusia dua tahun, punya semangat tinggi untuk memajukan daerah otonom terbungsu di Kalimantan Barat ini. Dengan potensinya yang tinggi pula, ia berusaha membangkitkan jiwa kewirausahaan masyarakat. Langkah awal dengan gelaran kegiatan semiloka entrepreneurship, yang tak didu-

Kubu Raya Jaya 3 Buletin Kubu Raya Terdepan dan Berkualitas

ga menyedot peserta melebihi target. Kabupaten Kubu Raya memang menganggarkan biaya pendidikan kewirausahaan bagi masyarakat sebesar Rp 2 miliar pada 2010. Angka ini naik 100 persen dari anggaran tahun 2009 untuk menjadikan entrepreneurship sebagai kebijakan daerah. Andreas Muhrotien, Wakil Bupati Kubu


Raya, bilang, pihaknya ingin pendidikan wirausaha masuk menjadi muatan lokal, dan masuk dalam kurikulum semua sekolah tingkat menengah atas (SMA) maupun SMK. “Untuk tingkat Taman kanak-kanak hingga SMP, juga kami beri muatan lokal wirausaha, namun belum diterapkan di semua sekolah, kita pilih saja sekolah yang menjadi pilot project,” ucapnya pada pembukaan Training of the Trainer Entrepreneurship Educator di Universitas Ciputra Entrepreneurship Center. Menurut dia, pihaknya menggandeng Universitas Gajah Mada untuk membuat kurikulum pengajaran wirausaha di sekolah dasar, menengah dan tingkat atas serta mendidik para guru untuk menjadi pelatih wirausaha dengan investasi senilai Rp 1 miliar. Program itu mulai diterapkan pada tahun ajaran 2009-2010, dan penyebaran virus kewirausahaan juga digencarkan melalui pelatihan, melibatkan berbagai lapisan masyarakat. “Anak-anak di Kalbar selama ini dimanjakan oleh kekayaan sumber daya alam yang ada, ibaratnya kalau mereka main di hutan tidak akan kelaparan, karena sudah tersedia berbagai macam buah-buahan. Kami tidak ingin mereka dininabobokan oleh kekayaan alam, tapi bagaimana mereka menjadi inovatif dan kreatif untuk bisa memanfaatkan kekayaan alam yang ada,” katanya. Kubu Raya merupakan kabupaten baru, hasil pemekaran Kabupaten Pontianak dan pemerintahannya berjalan Febuari 2008. Untuk mendorong masyarakat menjadi mandiri, maka kewirausahaan digalakkan melalui jalur pendidikan, sehingga pada tahun 2014 nanti pemerintah berharap, masyarakat menjadi mandiri dan mampu menjadi pelaku usaha sukses. Untuk mendorong motivasi siswa SMA dan SMK melakukan praktik wirausaha, maka setiap dua pekan akan dilakukan pekan entrepreneur. Mereka dapat melakukan praktik usaha, dengan menawarkan berbagai produk yang dapat diciptakan. “Kami sudah memiliki lokasi lahan untuk menampung sedikitnya 67 stand sekolah berinteraksi dengan masyarakat, dan praktik berjualan langsung sehingga anak-anak akan belajar dari pengalamannya itu,” tutur Wakil Bupati Andreas Muhrotien MSi. Ia sangat optimistis, kebijakan daerah untuk menjadikan kewirausahaan sebagai motor penggerak ekonomi yang menjadi tanggungjawab semua instansi, bisa menciptakan banyak produk kreatif dan inovatif, sehingga tamatan SMA/SMK yang tidak melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi, benar-benar mampu menciptakan pekerjaan sendiri.” Untuk mengoptimalkan program pendidikan entrepreneur masuk sekolah, Pemkab Kubu raya telah resmi bekerjasama dengan Universitas Gajahmada (UGM) yang akan

Kubu Raya Jaya 4 Buletin Kubu Raya Terdepan dan Berkualitas

Laporan Utama Edisi Desember 2009

Memukul gong tanda dimulainya pameran wirausaha anak didik di Kubu Raya.

Bupati Muda Mahendrawan meninjau stand beras lokal yang menyedot banyak perhatian pengunjung dan paling banyak meraup pendapatan.

membimbing calon-calon entrepreneur. Tahap awalnya diterapkan untuk tingkat SMA dan SMK. Tidak juga menutup kemungkinan, nantinya bisa diterapkan untuk SD dan SMP. Selain UGM, Pemkab Kubu Raya juga telah menggandeng Universitas Ciputra Enterpreneurship Center (UCEC). Perguruan tinggi ini, memang merupakan satusatunya yang fokus mendidik calon entrepreneur. Langkah awal dari kerjasama itu, adalah dengan menggelar kegiatan semiloka nasional enterpreneurship dan Pekan

Enterpreneur, yang berlangsung selama dua hari di Randayan Resort. Tampil sebagai pembicaranya selain Ir Ciputra, Presiden Commissioner Ciputra Group, juga ada Prof DR Irwan Abdullah, direktur Sekolah Pasca Sarjana UGM, Dahlan Islan, CEO Jawa Pos Group dan Prof DR Chairil Effendi, Rektor Universitas Tanjungpura. Pesertanya selain PNS, pengusaha, pelajar dan masyarakat umum yang meminati kewirausahaan. Usai semiloka, di halaman Randayan disiapkan 50 stand yang menampilkan beragam produk andalan daerah ini. *


Laporan Utama Edisi Desember 2009

Mencicip hasil pangan wirausaha sekolahan Kubu Raya.

Ciptakan Lapangan Kerja, Bukan Pencari Kerja Mulailah Mengubah Pola Pikir BUPATI Kubu Raya, Muda Mahendrawan SH, nampaknya sangat serius mewujudkan keinginannya untuk mencetak para wirausaha di daerah yang dipimpinnya. Kata dia, masyarakat mempunyai pola pikir mencari pekerjaan, atau menjadi karyawan. Bukan menciptakan lapangan pekerjaan atau pemilik usaha. “Pola pikir seperti itu harus diubah, Jangan lagi berpikir mencari pekerjaan, jadi kuli orang untuk menopang ekonomi keluarga. Tapi bagaimana caranya menciptakan dan memiliki penghasilan yang baik. “Saya pikir program entrepreneurship lah yang tepat untuk mengubah pola pikir itu,” ucapnya serius. Kewirausahaan di jenjang sekolah, juga sudah masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah Kabupaten Kubu Raya, serta kebijakan umum anggaran. Persiapan untuk menerapkan muatan lokal pendidikan kewirausahaan, ternyata sudah dilakukan sejak empat bulan lalu. Ada guru-guru yang sudah mendapat pelatihan untuk mengetahui apa itu kewirausahaan. Para guru yang sudah mendapat pelatihan tersebut, dapat melatih guruguru lainnya. Menurut Muda, dengan adanya muatan lokal kewirausahaan, diharapkan siswa mampu berpikir kreatif dan menciptakan berbagai peluang usaha. “Selama ini siswa hanya dituntut untuk lulus, sehingga sisi kreativitas mereka tidak tergali secara maksimal,” kata Muda Mahendrawan. Selain itu, melalui pendidikan kewirausahaan akan mengubah pola pikir untuk menjadi wirausaha yang tangguh, alot dan tahan terhadap berbagai resiko kegagalan. “Mereka dapat menciptakan lapangan kerja baru,” tambahnya. Setiap sekolah nantinya membentuk kelompok-kelompok siswa, yang akan menyiapkan proposal mengenai bentuk usaha yang diusulkan secara rasional. Usulan yang dianggap terbaik dari masing-masing sekolah, akan dibandingkan. Pemda akan menyiapkan modal kerja dari kelompok siswa tersebut, dengan mendapat bimbingan guru yang sudah dilatih menjadi trainer kewirausahaan. Usulan-usulan tersebut diharapkan dapat menggali potensi-potensi lokal di Kabupaten Kubu Raya, seperti sektor perikanan, pertanian dan perkebunan. *

Kubu Raya Jaya 5 Buletin Kubu Raya Terdepan dan Berkualitas

Atasi Pengangguran dengan Wirausaha Kubu Raya Jadi Daerah Pilot Project PENGUSAHA Ciputra mengungkapkan itu, seusai melakukan teleconference dengan masyarakat di kabupaten baru, yang sebelumnya masuk wilayah Kabupaten Pontianak ini. Kata Ciputra, kehadiran sedikitnya 500 peserta pada semiloka jarak jauh itu, patut diacungkan jempol. “Mereka yang hadir di semiloka itu, mulai dari bupati, wakil bupati, tokoh masyarakat, akademisi, pegawai negri, petani, nelayan, guru hingga pengusaha kecil dan menengah, menunjukkan semangat yang luar biasa untuk menggali potensi dan sumber daya alam yang ada,” ucapnya. Tak hanya itu, kata Ciputra lagi, setiap kali ada kesempatan bupati dan wakil bupati Kubu Raya pro-aktif mengunjungi tim dari Universitas Ciputra Entrepreneurship Center (UCEC), untuk datang melatih masyarakat setempat mengenai kewirausahaan. Dengan demikian, pada tahun 2009-2010 Kubu Raya sudah menerapkan kurikulum wirausaha dalam sistem pendidikannya secara serentak, terutama di tingkat SMA/ SMK, sedangkan tingkat dasar dan sekolah menengah pertama baru diterapkan di sekolah tertentu. Pada semiloka itu, Ciputra meyakinkan para peserta, bahwa entrepreneur tidak ada hubungannya dengan gen atau faktor keturunan, karena sama halnya seperti disiplin ilmu lainnya bisa dipelajari. “Jadi kalau masyarakat Kubu Raya ingin menjadi pengusaha, maka Pemkab harus sesegera mungkin mengirim SDM pilihannya, untuk mencetak pelatih entrepreneurnya lebih dulu.” Ciputra optimistis, gencarnya pelatihan entrepreneur bagi masyarakat yang tengah

Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat dapat menjadi daerah uji coba (pilot project) gerakan nasional budaya wirausaha, karena tekad pemimpin daerahnya mengatasi pengangguran dan kemiskinan melalui kegiatan wirausaha, mendapat dukungan penuh dari masyarakat.


Laporan Utama Edisi Desember 2009

dilakukannya, akan mendorong pemerintah daerah lainnya, untuk mendorong masyarakatnya menjadi mandiri. “Saya baru bertemu dengan Menkokesra Agung Laksono, yang mengungkapkan, bahwa pemerintah setiap tahun harus mengeluarkan dana Rp 62 triliun untuk

KITA HANYA BUTUH 2 PERSEN SAJA

Bantuan Tunai langsung, beras miskin dan program lainnya guna membantu masyarakat miskin.” Menurut Menkokesra, pihaknya juga memiliki program pemberdayaan masyarakat, yang tahun ini memiliki dana Rp 15 triliun, dan program strategis lainnya adalah

memberikan kredit usaha kecil. “Menkokesra minta kami berkontribusi pada program kewirausahaan masyarakat, dan bersinergi dengan berbagai pihak, sehingga sebelum digulirkan kredit usaha kecil, masyarakat sudah mendapat pelatihan kewirausahaan terlebih dulu,” jelas Ciputra. *

Jumlah Pengusaha Indonesia Baru 0,18 Persen

Menjadi pengusaha mandiri memang diakui tak banyak diinginkan orang. Pola pikir masyarakat negeri ini masih terfokus pada menjadi pegawai negeri, padahal menjadi pengusaha jauh lebih menyenangkan ketimbang menjadi pegawai, lantaran bisa mengelola sendiri hasil usahanya dan menentukan penghasilan untuk diri sendiri. Ir Ciputra, pengusaha senior yang sudah melalang ke seantero jagad ini hanya untuk mengepakkan sayap bisnisnya pun mengakui, bahwa masih sangat sedikit pengusaha di negeri ini, jumlahnya hanya 0,18 persen. Padahal kita hanya butuh 2 persen saja dari jumlah penduduk Indonesia yang menjadi pengusaha. Lihat saja di Amerika, angkanya sudah 11,5 persen lebih dan Singapura sudah di angka 7,2 persen. Dia menilai, ada dua masalah utama yang menjadi kendala masyarakat Indonesia untuk menjadi pengusaha, yaitu penjajahan selama 350 tahun telah mengikis semangat, kecakapan wirausaha di sebagian besar masyarakat Inonesia. Dan pendidikan kita selama ini, hanya berorientasi membentuk SDM pencari kerja, bukan pencipta lapangan kerja.

Kubu Raya Jaya 6 Buletin Kubu Raya Terdepan dan Berkualitas

Produksi kerajinan dan busana warga Kubu Raya yang tak kalah bagusnya.

‘’Pendidikan kewirausahaan ini tidak kita dapatkan di bangku sekolah, di sekolah juga tidak diajarkan bagaimana membuat sesuatu untuk dijadikan sebuah bisnis,’’ tuturnya. Namun dengan kehadiran Kubu Raya, Ciputra menyatakan gembira, sudah ada daerah yang begitu serius menggarap pendidikan kewirausahaan, bahkan sudah masuk dalam muatan lokal. Ini pertanda kemajuan yang sangat bagus dan bukan mustahil akan diikuti oleh daerah lainnya. Ia lantas membeberkan, menjadi peng-

usaha itu ada tiga syarat yang musti dimiliki, yakni keinginan, semangat dan percaya diri. ‘’Bukan karena keturunan membuat orang menjadi pengusaha, atau pun modal, tapi harus memiliki keinginan, semangat dan percaya diri,’’ tegasnya. Hal utama yang dilakukan untuk menjadi pengusaha, adalah mengubah pola pikir (mind set). ‘’Ketika kita bisa mengubah mind set yang ada di pikiran, lalu dijadikan sebuah perbuatan, selanjutnya menjadi kebiasaan sehingga bisa membentuk karakter,’’ tambahnya. *


Laporan Utama Edisi Desember 2009

Gagal Usaha Hal Biasa, Harus Bangkit Kembali Ir Ciputra dengan kerajaan bisnis propertinya, tidak selamanya berjaya. Ia juga pernah mengalami pasang surut dunia bisnis. Tatkala krisis ekonomi mendera negeri ini, Ciputra pun sempat kelimpungan menata usahanya, meski beruntung ia tak sempat ambruk, sebagaimana dialami banyak pengusaha properti lainnya. MENILISIK perjalanan usaha memang selalu ada badai yang kerap menghamtam dan tatkala lengah bisa memporakporandakan bisnis yang dibangun dengan susah payah. Namun, jatuh bangun di dunia usaha dikatakan banyak orang adalah hal yang biasa. Asal kuat melaluinya, niscaya bisa bangkit kembali. Pengalaman pahit dibadai ekonomi yang nyaris meruntuhkan bisnis besarnya juga pernah dialami Ciputra, ketika krisis moneter mendera negeri ini di tahun 1998 lalu. Ia berkisah, harus melewati masa krisis dengan penuh kepahitan, walau serangkaian langkah penghematan telah dilakukan. Grup Ciputa (GC), misalnya, terpaksa harus memangkas 7 ribu karyawannya, dan yang tersisa cuma sekitar 35 persen. Lantas, semua departemen perencanaan di masingmasing anak perusahaan segera ditutup, dan digantikan satu design center yang bertugas memberikan servis disain kepada seluruh proyek. Jenjang komando 9 tingkat pun dipotong menjadi 5. Akibatnya, banyak manajer kehilangan pekerjaan. Lebih pahit lagi: kantor pusat GC yang semula berada di Gedung Jaya, Thamrin, Jakarta Pusat, terpaksa pindah ke Jl. Satrio – kompleks perkantoran milik GC. Paling tidak, dengan cara semacam itu, GC bisa menghemat Rp 4 miliar per tahun. Sementara tim keuangannya – setelah susut menjadi 7 orang dan gajinya dipotong hingga 40 persen – hengkang ke salah satu lantai Hotel Ciputra, Grogol, Jakarta Barat. Di tempat itu, mereka menyewa beberapa ruangan. Selebihnya, kabar yang menjadi rahasia umum: utang GC macet total. Para petinggi GC waktu itu sadar betul, kondisi yang ada tidak bakalan berubah

Kubu Raya Jaya 7 Buletin Kubu Raya Terdepan dan Berkualitas

Cerita Ciputra Melalui Badai Krisis

Salah satu bangunan megah universitas enterpreneurship milik Ciputra.

secepat yang dibayangkan. Soalnya, berlalunya krisis moneter yang belakangan bermetamorfosis menjadi krisis multidimensional, sejatinya berada di luar kendali mereka. Celah yang masih terbuka, hanyalah konsolidasi internal dan restrukturisasi perusahaan. Maka, selain memangkas biaya operasional secara drastis, GC pun segera menerapkan strategi pemasaran baru: menjual kapling siap bangun. Kata dia, selain GC kala itu hanya menyimpan sedikit stok rumah siap huni, perubahan strategi pemasaran ini, juga dilakukan untuk membidik konsumen berkantong tebal. Maklumlah,

mengharapkan KPR ibarat pungguk merindukan bulan. Adapun yang tersisa, ya itu tadi, pasar kalangan kelas menengah atas. Mereka biasanya lebih suka membeli kapling, karena dapat menentukan sendiri disain rumahnya. Keuntungan lain menjual kapling tanah: berkurangnya biaya operasional. Dengan menjual kapling siap bangun, GC cuma berkewajiban menyediakan infrastruktur seperti telepon, air, listrik dan jalan. Memang, ketimbang membangun rumah siap huni, biaya penyediaan infrastruktur relatif jauh lebih murah. Dalam perhitungan, biaya yang dikeluarkan per m2-nya cuma Rp 90


Laporan Utama Edisi Desember 2009

ribu kala itu, ketika krisis moneter menerpa di tahun 1998 lewat. Sementara itu, bila membangun rumah siap huni, GC musti siap menerima kenyataan, jika harga bahan-bahan bangunan meningkat pesat. Besi, misalnya. Setelah kurs rupiah terhadap US$, harganya naik 60 persen. Sementara semen dan keramik, masingmasing meningkat menjadi 40 persen dan 30 persen. Jadi, Tak ada alasan tidak menerapkan strategi itu,” ujar Ciputra. Kebijakan itu berlaku di Jakarta dan di Surabaya. Guna mendukung strategi tersebut, program-program above the line juga tak luput dikoreksi. Hasilnya, dari moni- Ciputra dan Dahlan Iskan dalam salah satu kegiatan yang digelar para pelajar. toring yang dilakukan, para petinggi GC akhirnya berkesimpulan, miliar per bulan. Artinya, angka Rp 40 miliar sukai. mubazir bila beriklan gencar di masa krisis. tersebut biasanya dicapai hanya dalam Bagaimana dengan Jakarta? Kendati ka“Seperti membunuh tikus dengan memakai sebulan. pling yang dijual hanya berukuran 200 bom,” jelasnya. Yang lebih menyesakkan, Pak Ci ikut-ikut- 500 m2, angka penjualannya tidak sebagus Alhasil, pilihan kemudian jatuh pada an menambah beban psikologis pasukan- di Surabaya. Dan kapling yang disukai penjualan langsung. Bahannya diolah dari nya. Hampir setiap hari CEO GC itu, uring- konsumen kebanyakan yang berukuran 400 database konsumen milik GC. Dan supaya uringan tanpa sebab yang jelas. Waktu itu m2 seharga Rp 225-500 ribu per m2. Hal itu lebih terarah, database diolah lewat pem- Pak Ci jarang bertanya kepada anak buah- terjadi karena tingkat persaingan di Jakarta bentukan klub-klub penjualan, di Jakarta nya bagaimana sebenarnya kondisi di la- lebih ketat ketimbang di Surabaya. Soalnya, maupun Surabaya. Namun, apa daya, mes- pangan. Ia malah seperti tak habis-habis- Ada banyak proyek serupa di sini. Dan, ki harga kapling siap bangun belum di- nya melakukan pressure kepada timnya. yang lebih penting, kapling golf bukanlah naikkan dan tim pemasaran bekerja sekeras Dan lucunya lagi, bahkan di luar dugaan hal yang istimewa bagi banyak konsumen mungkin, toh strategi itu tidak langsung banyak orang, Pak Ci sampai-sampai “me- metropolitan. “Jadi, penawaran kami sama membuahkan hasil yang memuaskan. nodong” seorang pemuka agama, agar je- seperti yang lain. Karena itu pula, bisa jadi Lebih dari Tiga bulan, konsumen yang maat gerejanya membeli kapling siap ba- konsumen mencari yang lebih murah.” cetertarik dengan ratusan hektar tanah ma- ngun di salah satu proyek perumahan GC. rita Harun, salah seorang petinggi Grup tang milik GC yang dijual dalam bentuk ka- Benar-benar tidak masuk akal. Benarkah? Ciputra yang juga merupakan menantunya. pling siap bangun – dari total 1.800 hektar “Bohong. Kalau stres, siapa yang tidak Seperti yang sudah-sudah, tuturnya, kelandbank (tanah mentah) GC yang terse- stres waktu itu,” cerita dia. butuhan konsumen di Jakarta, sejatinya bar di Jakarta dan Surabaya bisa dihitung Untunglah, bersamaan turunnya suku adalah rumah siap huni yang dilengkapi dengan jari. bunga deposito di awal 1999, strategi itu fasilitas KPR. Karena itu, bermodalkan penPetinggi GC lagi-lagi sadar, para pemilik mulai menampakkan hasil. Kecil memang, dapatan hasil penjualan kapling siap bauang sesungguhnya lebih memilih mende- tapi, “Kami sudah mulai sibuk,” ujarnya. Ia ngun, plus tersedianya sarana KPR, GC pun positokan uangnya ketimbang membeli menunjuk aktivitas penjualan kapling siap mulai menggiatkan pembangunan rumah kaping siap bangun. Maka, “Tahun 1998 bangun, khususnya yang di Surabaya. “Di siap huni, di Citra Raya Tangerang, Citra adalah tahun yang paling sulit yang pernah kota ini, penjualannya cukup bagus.” Indah Jonggol, Citra Grand Cibubur ataudilalui GC,” kenangnya. Masalahnya, uang Sayang, ia tak bersedia menyebutkan ni- pun Citra Cengkareng. yang masuk selama setahun cuma Rp 40 lai transaksi di Kota Buaya. Yang jelas, tiHanya saja, lagi-lagi sayang, Harun memiliar. dak seperti di Jakarta, jumlah item kapling ngaku tidak ingat persis jumlah uang yang Itulah nilai total hasil penjualan lima pro- siap bangun yang ditawarkan di Surabaya masuk ke kocek GC. Ia hanya mengatakan, yek perumahan di Jakarta dan Surabaya mi- lumayan variatif. Dari segi luas contohnya, “Cash flow kami cukup aman.” Ditambah lik GC. Jelas, ketimbang tahun-tahun sebe- 1.200-2.000 m2 dengan harga jual minimal: semakin membaiknya daya beli konsumen, lumnya, saat kondisi ekonomi masih nor- Rp 600 ribu per meter2. Selain itu, ada pula ia pun optimistis, GC bisa berkibar kembali. mal, kenyataan tersebut benar-benar me- kapling golff – posisinya berhadapan atau Dan itu menjadi kenyataan. Masa krisis sunyakitkan. Sebelum krisis, dari satu proyek di sekitar lapangan golf. Kapling jenis ini, dah terlewati Ciputra Grup masih mengisaja, GC bisa meraup uang sebanyak Rp 10 sekalipun lebih mahal, tampak paling di- barkan benderanya tinggi-tinggi. *

Kubu Raya Jaya 8 Buletin Kubu Raya Terdepan dan Berkualitas


Laporan Utama

Satu bangunan unik gedung sekolah Ciputra, pencetak enterpreneur tangguh.

Menjadi seorang master properti, ternyata tidak didapat dengan mudah. Semua dirintis dari bawah dan benar-benar penuh perjuangan. Sang master itu adalah Ir Ciputra, ayah yang sangat dibanggakan putrinya Rina Ciputra Sastrawinata MBA yang kini mewarisi bakat sang ayah, menjalankan usaha broker properti yang kesohor itu.

Ir Ciputra

Kubu Raya Jaya 9 Buletin Kubu Raya Terdepan dan Berkualitas

Edisi Desember 2009

Menjual Ide Kreatif Menuai Sukses MESKI sudah berusia lanjut, namun sosok Ciputra masih sangat enerjik, bicaranya masih lantang dan kecerdasannya masih tinggi, terutama dalam menangkap peluang bisnis. Sosok yang satu ini, memang dihormati oleh pebisnis perumahan, bahkan ketua REI Kalbar, Aries Senjaya, mengakui Ciputra sebagai suhunya. Mungkin tak banyak yang tahu, bagaimana latar belakang sang suhu ini, sebelum ia merintis kesuksesan seperti sekarang. Pengembang properti alumnus ITB jurusan arsitektur (1960) itu, lahir dari keluarga sederhana di desa kecil Parigi, Sulteng. Ketika berusia 12 tahun, Ciputra sudah kehilangan ayahnya yang meninggal di tahanan tentara pendudukan Jepang, karena tuduhan palsu dianggap mata-mata Belanda. Kepahitan masa kecil, telah menimbulkan tekad dan keputusan penting, yaitu memiliki cita-cita bersekolah di Jawa demi hari depan yang lebih baik, bebas kemiskinan dan kemelaratan. Ciputra kecil kembali ke bangku sekolah walau terlambat, yaitu masuk kelas 3 SD di usia 12 tahun. Ketika kuliah di tingkat III I T B , Ciputra

mendirikan jasa konsultan perencanaan dengan dua temannya, untuk menutupi biaya hidup yang tidak dapat disediakan ibunya, dan demi persiapan masa depan. Ini adalah keputusan ke dua yang penting bagi Ciputra, dalam proses pembentukan dirinya menjadi pengusaha properti. Selepas ITB tahun 1960, Ciputra berhasil meyakinkan Gubernur DKI Soemarno kala itu – untuk mendirikan perusahaan patungan dengan dirinya dan pihak swasta lain, yaitu PT Pembangunan Jaya. Ia menjadi CEO perusahaan tersebut selama 35 tahun hingga 1996, dan menjadi komisaris sampai kini. Ketika berusia 40 tahun (1971) Ciputra mendirikan PT Metropolitan Development dan menjadi Preskom hingga kini. Tahun 1980 di usia 50 tahun, Ciputra mendirikan Grup Ciputra bersama istri dan keempat anaknya yang baru tamat kuliah di luar negeri. Ketika Ciputra pertama kali menjadi pengembang (1961), sesungguhnya dia hanya memiliki ide kreatif. Dia tidak memiliki tanah maupun modal, namun berhasil dia jual ide pembangunan kota Jakarta kepada para pemilik modal dan Pemda DKI Jakarta. Dengan pendekatan yang sama, Ciputra menggagas Ancol yang pada masa itu terbengkalai. Keputusan historis lain yang dilakukan Ciputra adalah, melebarkan sayap ke luar negeri. Pada 1990 Ciputra Group membangun proyek patungan hotel bintang 5 dan sebuah kota mandiri Ciputra International City di Hanoi, Vietnam sekaligus proyek real estat terbesar di Vietnam. Di Indonesia, proyek-proyek besar yang dibangunnya sudah tak terhitung lagi, namun sang master tak hendak cepat puas, ia mensyukuri apa yang telah diraihnya. Dan itu diakuinya, berkat campur tangan Sang Penguasa. Kini di antara kesibukannya berbisnis, Ciputra semakin mendekatkan diri kepada Tuhan. Banyak kegiatan kerohanian diikutinya, ia nampaknya ingin lebih religius dan mensyukuri apa yang telah diraihnya. *


Laporan Utama Edisi Desember 2009

Kiat Suksesnya : Jangan Lupakan Tuhan

“

Seorang enterpreneur adalah seseorang yang inovatif dan mampu mewujudkan cita-cita kreatifnya. Oleh karena itu, seorang entrepreneur akan mengubah padang ilalang jadi kota baru, pembuangan sampah jadi resort yang indah, kawasan kumuh menjadi pencakar langit tempat ribuan orang bekerja. Enterpreneur mengubah kotoran dan rongsokan menjadi emas. DR (HC) Ir Ciputra.

Kubu Raya Jaya 10 Buletin Kubu Raya Terdepan dan Berkualitas

SOSOKNYA yang tak muda lagi, tak membuat semangatnya kendor. Justu di usianya yang kini 78 tahun, pria bercucu sembilan ini, semakin tampak bersemangat dan enerjik, kekuatan talenta bisnisnya terus berkembang, obsesinya adalah mendunia. Dan, itu sudah dilakukannya, perusahaannya sudah berdiri di manamana, ia juga sukses menembus Hanoi, Vietnam, bahkan sudah melanglang ke Kamboja, Shanghai, Timur Tengah sampai ke India. Itulah dia Ir Ciputra, tak ada yang tidak mengenal namanya, terutama untuk dunia properti, sudah tak terbilang bisnis kemegahan dibangunnya, dari perumahan sampai mall megah yang kesemuanya menganut konsep Loaf Balingga (lokasi, fasilitas, bangunan, lingkungan dan gaya). Tak banyak yang tahu, kalau diam-diam Pak Ci sering ke Pontianak, bukan untuk bisnis tapi untuk lebih menggali spiritual dan motivasi. Kalau ditanya kunci suksesnya, maka Pak Ci dengan senang hati berbagi pengalaman. Menurut pengusaha senior ini, kunci utama sukses bisnisnya adalah, dengan memperluas visi, mengembangkan diri serta dukungan, lantas temukan kekuatan dalam pikiran dan perkataan, tinggalkan masa lalu, temukan kekuatan dalam kesulitan hidup untuk memberi, maka pilihlah hidup untuk bahagia, dan jangan lupa miracle, kekuatan dari Tuhan. Simple saja, namun bermakna sangat dalam, dan jika mampu menerjemahkannya, dijamin kesuksesan ada dalam genggaman. Dalam usianya yang masih muda, kala itu 12 tahun, Ciputra kecil sudah memiliki ambisi yang kuat, ke luar dari tanah kelahirannya, saat itu pula sudah muncul di benaknya visi, ia bertekad hidup harus memiliki visi. Maka arsitek menjadi pilihan, ia pun ingin menciptakan pekerjaan, namun tetap saja ia harus memulai dengan bekerja di bawah perinah orang lain, dan ketika gelar insiyur sudah didapat, ia malah ingin jadi pengembang dan merambah dunia. Prinsipnya, jika orang lain sanggup, maka ia juga harus bisa. Kalau orang lain saja mampu, kenapa kita tidak, begitu yang selalu berputar dalam pikirannya, karena ia tak mau menjadi katak dalam tempurung. Dari sinilah langkah demi langkah dilakukan, hingga ia betul-betul sukses seperti sekarang. “Mulailah dengan keyakinan, buka cakrawala. Kalau orang lain bisa buka kios usaha, kita juga harus bisa dan melangkah lagi ke depan membuka mall. Bekerja dengan hati, jangan lupakan Tuhan, karena Tuhan itu penuh mukjizat. Jika ingin sukses mintalah dengan Dia,� tutur Pak Ci. Insting Ciputra memang sangat tinggi. Bila ia masuk ke satu daerah, maka di pikirannya sudah berputar, bisnis apa yang cocok untuk daerah itu, selanjutnya baru pasang strategi. Kebiasaannya adalah menyukai diskusi dalam setiap perencanaan. Prinsipnya, biar ribut dulu sebelum memulai daripada sudah kadung. Berpikir dan bekerja keras, itu salah satu point yang disukai master properti ini. Ia juga merasa bukan orang jenius, melainkan hanya orang yang lebih baik dari yang jenius. Tapi lebih baik lagi, adalah mempekerjakan orang-orang jenius. Di usianya yang sudah senja itu, Ciputra memang tak berhenti berpikir dan berbuat, ia mengakui, akan betul-betul berhenti jika Tuhan menghentikannya. Ia tak lagi berpikir gengsi, tapi membangun demi negeri tercinta ini.*


Aktivitas Edisi Desember 2009

TINGKATKAN PERAN KAUM WANITA Manfaatkan Pekarangan dengan Tanaman Ekonomis Program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) di Kabupaten Kubu Raya semakin digalakkan. Ini terlihat dari keseriusan Ketua Tim Penggerak PKK Kubu Raya yang seperti tak hentinya mengunjungi berbagai daerah, hanya untuk memotivasi kaum perempuan di daerahnya untuk selalu bergiat meningkatkan diri dan peranannya dalam pembangunan.

Ny Rosalina Muda Mahendrawan dalam kegiatan P2WKSS di Pulau Nibung.

Kubu Raya Jaya 11 Buletin Kubu Raya Terdepan dan Berkualitas

Di pertengahan bulan November kemarin, terlihat Ketua TP PKK Kabupaten Kubu Raya didampingi Bupati Muda Mahendrawan mengunjungi Desa Teluk Nibung Kecamatan Batu Ampar, khusus menghadiri dan melihat langsung masyarakat yang menggelar berbagai kegiatan lomba Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS), sekaligus membenahi diri menyongsong hari depan yang lebih baik. Ada lima dusun yang terlihat sibuk pada kunjungan Bupati dan Ketua TP PKK, yaitu Dusun Teluk Nibung, Bangun Harjo, Sidodadi, Setia Baru dan Cahaya Timur. Warga di lima dusun ini terlihat gembira menyambut kedatangan rombongan Bupati


Aktivitas Edisi Desember 2009

dan PKK Kabupaten Kubu Raya. Sejak subuh dinihari warga di sini mempersiapkan diri meramaikan sekaligus menyukseskan kegiatan-kegiatan yang digelar, padahal biasanya dusun di sini selalu lengang, apalagi ketika matahari teriak di siang hari. Semenjak PKK dipimpin langsung oleh Ny Rosalina Muda, aktivitas kaum perempuan terlihat peningkatannya, terlebih dengan dicanangkannya Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera yang merupakan program terpadu Badan Pemberdayaan Perempuan, Anak, Masyarakat dan Keluarga Berencana Kalbar. Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan SH dalam kesempatan kunjungannya ke daerah-daerah terpencil, selalu berpesan agar kaum perempuan dapat berperan dalam meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan keluarga. Ia juga minta masyarakat untuk selalu memanfaatkan pekarangan rumahnya dengan bercocok tanam demi meningkatkan ekonomi keluarga. “Manfaatkan pekarangan rumah untuk menambah penghasilan keluarga, dengan menanam tanaman yang bermanfaatkan dan ekonomis. Misalnya tanaman pisang, jagung, singkong atau tanaman obat-obatan dan sebagainya. Dengan begitu, tingkat ekonomi akan lebih baik dan pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan keluarga,” ucap Bupati Muda. Ny Rosalina pun menyatakan, bahwa kaum perempuan sekarang dituntut untuk lebih berperan dalam mengisi pembangunan. Meskipun hanya berada di dalam rumah tidak menjadi pegawai kantoran, tapi bukan berarti tidak bisa berbuat apa-apa. Selain menjalankan tugas sehari-hari sebagai ibu rumahtangga dan pendukung suami, kaum ibu rumahtangga juga memiliki peranan penting dalam meningkatkan pembangunan, dengan cara aktif menggali potensi diri. “Memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam tanaman yang berpotensi ekonomi, berarti ikut andil membangun daerah. Terutama dalam membangun ekonomi keluarga. Jika keluarga sejahtera, pendidikan anakanak terjamin, kelak mereka lah yang akan membangun daerah ini menjadi lebih baik dan berkualitas,” tutur Ny Rosalina. *

Kubu Raya Jaya 12 Buletin Kubu Raya Terdepan dan Berkualitas

Ny Rosalina dan Ibu Wagub Kalbar berpoto bersama peserta KB Kesehatan serta para medis setempat.

Gerak PKK KB Kesehatan Dicanangkan Sukseskan Program KB Nasional Pemkab Kubu Raya mencanangkan kegiatan Hari Kesehatan Gerak PKK KB Kesehatan tahun 2009 bertempat di Kecamatan Sungai Kakap, 23 Nopember lalu. Ny Rosalina Muda Mahendrawan bersama rombongan Tim Penggerak PKK Kubu Raya berkesempatan meninjau lokasi-lokasi kesehatan masyarakat setempat. Ini merupakan salah satu upaya menuju masyarakat terdepan dan berkualitas. PENCANANGAN kegiatan tersebut dilakukan oleh Tm Penggarak PKK Kubu Raya berkerjasama dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan, Pemerintahan Desa dan KB serta Dinas Kesehatan KKR, berdasarkan petunjuk teknis dari Tim Penggerak PKK dengan Departemen Kese-

hatan, Depdagri dan BKKBN Pusat tahun 2009. Ny Rosalina Muda Hendrawan dalam kesempatan itu menyatakan, bahwa tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan Program KB-Kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat,


Aktivitas Edisi Desember 2009

dan kerjasama lintas sektor dalam kesatuan Kabupa ten Kubu Raya ditandai dengan gerak PKK KB - Kesehatan dengan sasaran pelepasan sejumlah balon di udara, kepada Tim PKK di desa, keluarga rumah- disaksikan wakil ketua Tim Penggerak tangga serta para pengelola dan petugas Provinsi Kalbar, Kepala BKKBN Kalbar, bidang KB, kesehatan di setiap tingkatan kader PKK, Kese hatan, posyandu, tokoh wilayah. masyarakat dan sejumlah undangan Ny Rosalina Muda juga memberikan mu- lainnya.* tiara bahagia kepada dua pasangan keluarga pra sejahtera. Setelah itu melakukan kegiatan sarasehan dilanjutkan pengobatan umum gratis, pelayanan KB, Posyandu balita dan lansia, Penyuluhan kesehatan serta peninjauan rumah sehat. Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan dalam sambutannya yang dibacakan oleh Plt. Sekda KKR, tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, atas terselenggaranya kegiatan ini. Ini dinilainya sangat penting dilakukan dalam rangka upaya pencapaian sasaran Mengunjungi desa terpencil untuk meningkatkan kegiatan PKK demi kesejahteraan keluarga. program KB Nasional, peningkatan kualitas lingkungan bersih dan sehat, peningkatan kualitas posyandu dan PHBS di lingkungan rumahtangga menuju terwujudnya visi KKR terdepan dan berkualitas Bupati Muda Mahendrawan mengharapkan kepada masyarakat untuk dapat membantu menggerakkan kembali program KB Nasional, terutama ditujukan kepada penduduk yang kurang mampu dan terisolir, serta kondisi sosial budaya yang sulit ditembus oleh kegiatan konvensional Pencanangan kegiatan kesehatan gerak PKK KBKesehatan tahun 2009 Meninjau ruangan pelayanan kesehatan di Sungai Kakap.

Kubu Raya Jaya 13 Buletin Kubu Raya Terdepan dan Berkualitas


Liputan Khusus Edisi Desember 2009

Beras Lokal Diluncurkan, Petani Bergairah Gebarakan demi gebrakan terus dilakukan pemerintahan Kubu Raya yang dipimpin Muda Mahendrawan SH. Setelah sukses dengan kegiatan entrepreneurship, kali ini sang bupati meresmikan peluncuran beras lokal asli produksi petani Kubu Raya. Menggembirakan, karena PNS diwajibkan mengonsumsi beras lokal, ini otomatis akan mendongkrak penghasilan para petani.

Bukti Kebijakan Pro Rakyat

Bupati Muda Mahendrawan menandatangani peluncuran beras lokal.

LANGKAH awal mempromosikan beras lokal made in Kubu Raya, dilakukan dengan memamerkan beras lokal itu dalam kegiatan Semiloka Nasional Pekan Enterpreneurship yang berlangsung dua hari 7 – 8 Nopember di Randayan Resort. Hasilnya, stand pameran beras lokal itu penuh dipadati pengunjung, dari sekadar ingin tahu sampai ingin menikmati rasa beras asli buatan masyarakat Kubu Raya. Ini tentu menggembirakan sang bupati, yang membuktikan salah satu langkah keberhasilan kepemimpinannya. Mulyadi Tawik, Ketua Koperasi Serba

Kubu Raya Jaya 14 Buletin Kubu Raya Terdepan dan Berkualitas

Usaha Masyarakat Kubu Raya yang ikut menjaga stand beras lokal itu menyatakan, bahwa program pemberdayaan beras lokal adalah kebijakan pemerintah yang berpihak kepada masyarakat. Memang selama ini para petani di daerah ini hanya menanam padinya untuk dinikmati sendiri. Nah, dengan kebijakan kepala daerah yang baru ini, yang melirik produksi beras para petani, apalagi kemudian mewajibkan para PNS untuk mengonsumsinya, tentu saja lebih bersemangat lagi untuk mengembangkan pertaniannya. Sebab, selain bisa mengonsumsinya produksi sen-


Liputan Khusus Edisi Desember 2009

diri, beras-beras lokal ini juga bakalan mampu menambah penghasilan hidup para petani. Di samping itu, semua produksi beras lokal tersebut akan langsung dipasarkan pemerintah selain untuk kebutuhan pegawai negeri juga akan memenuhi pasaran. “Sementara ini produksinya masih selalu kurang. Sebab, jumlah PNS dan stok beras yang tersedia masih belum bisa memenuhi kebutuhan,” ucap Mulyadi Tawik. Dampak menggembirakan dengan hadirnya kebijakan pemerintah Kubu Raya tentang beras lokal ini, terlihat semakin antusiasnya para petani Beras lokal produksi untuk bergiat menanam. Lahan-lahan produktif dan lahan tidur pun sudah mulai digarap masyarakat secara missal. Petani, sepertinya berlomba untuk kembali ke “habitatnya” menanam padi sebanyak mungkin, dengan harapan masa depan lebih baik, lantaran pasar yang sudah disediakan. Pemerintah menjamin produksi beras masyarakat petani pasti dibeli. Pemerintah sudah memperlihatkan perhatian khusus kepada masyarakat kelas bawah, di antaranya adalah pak tani yang selama ini belum mampu memperbaiki ekonomi kehidupannya lantaran produksi pertanian mereka belum dihargai pasar. Pembeli minim, akibatnya produksi dikonsumsi sendiri, dampaknya lagi kehidupan mereka tidak mengalami peningkatan. Kini pemerintah meniupkan angina segar, yang kian memacu masyarakat petani bergiat dengan pekerjaan taninya. Pun Koperasi Pegawai juga mendukung progam pemerintah Kubu raya dengan menjanjikan pembelian gabah atau atau padi langsung dari masyarakat. Saat ini produksi beras lokal Kubu Raya baru ada dua jenis, yaitu jenis beras super dan medium. Ke depan, pemerintah akan lebih menggalakkan lagi penanaman beras paling bagus dan berkualitas, menyaingi produksi beras luas yang sudah merajai pasaran. Terciptanya pangsa pasar dengan konsumen tetap dan adanya jaminan harga yang stabil, otomatis kian memicu gairah para petani untuk meningkatkan produksinya, baik dari segi kuantitas maupun

Kubu Raya Jaya 15 Buletin Kubu Raya Terdepan dan Berkualitas

petani Kubu Raya. Petani bergairah karena tersedianya pasar bagi hasil panennya.

kualitas beras tersebut. Sesuai dengan janji sang Bupati Muda Mahendrawan yang akan mengedepankan kebijakan pro rakyat, ini merupakan salah satu buktinya. “Kita akan terus memperhatikan nasib rakyat kecil. Yang sekarang adalah nasib para petani yang selama ini selalu saja kalah bersaing dengan produksi beras impor serta perdagangan antarpulau (PAP). Jika bertepatan dengan musim panen, yang memenuhi pasar sebagian besar adalah beras Thailand, Vietnam dan pulau Jawa, mengakibatkan harga jual beras lokal langsung ambruk. Kasihan mereka, sudah berkerja menanam berbulanbulan, ternyata hasilnya tidak dapat mendongkrak perekonomian keluarga mereka sendiri,: tutur Muda Mahendrawan. Ia lantas menyebut, untuk tahap awal kebijakan yang dibuatnya untuk beras lokal, akan diujicoba dahulu selama tiga bulan. Sasaran pertama adalah para PNS di lingkungan kantor bupati, kemudian dilanjutkan di instansi-instansi pemerintahan lainnya. Jika program ini berjalan sesuai rencana, baru kemudian diterapkan secara permanent bagi seluruh PNS Kabupaten Kubu Raya tahun 2010. Di sisi lain‘ Muda Mahendrawan mengatakan pemerintah daerah terus berupaya membangun Kubu Raya sebagai salah satu sentra produksi beras di Kalbar. Dengan memperluas lahan pertanian, melalui pencetakan area persawahan baru, termasuk di lahan basah. Namun‘ langkah ini

tentunya memperhatikan aspek tata ruang wilayah, agar tidak terjadi pengalihan fungsi lahan secara tidak terkendali. Diakui, memang selama ini kebijakan pemerintah di sektor pertanian lebih bersifat nasional dan umum, sehingga cenderung mengabaikan potensi lokal dan kondisi daerah yang selalu berbeda. Lihat saja bantuan benih padi yang dikembangkan seharusnya tidak hanya Ciherang saja, namun musti disesuaikan dengan kondisi lahan di daerah tersebut. Sampai saat ini, ada sekitar 150 varitas padi lokal di Kalbar. Sepuluh jenis di antaranya masuk kategori unggul, Namun, keunggulan varitas lokal ini akhirnya tertutupi oleh kebijakan pusat yang seolah menasionalisasikan padi jenis tertentu seperti Ciherang itu. Padahal, belum tentu Ciherang cocok untuk semua kondisi lahan di Kalimantan Barat. Varitas lokal umumnya menghasilkan beras yang tidak pulen, tapi kalau dari segi ketahanan, memang lebih tahan terhadap kondisi alam di sini. Misalnya untuk kawasan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya seharusnya diberi varitas yang tahan terhadap salinitas, yakni tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air. Selain itu, pemakaian pupuk juga harus disesuaikan dengan kondisi lahan. Kawasan di daerah Kalbar yang cocok untuk varitas unggul nasional seperti Ciherang, hanya tersedia di beberapa lokasi di antaranya adalah Anjungan, Kabupaten Pontianak dan Sanggau. *


Liputan Khusus Edisi Desember 2009

Untuk mempercepat pembuatan KK dan KTP pemerintah Kubu Raya akan menambah sarana di tingkat kecamatan, agar masyarakat tidak perlu datang lagi ke Disdukcapil.

Bupati Muda Mahendrawan SH

Launching beras lokal.

Ciptakan Ikon Penghasil Produk Petani Kubu Raya Jaya 16 Buletin Kubu Raya Terdepan dan Berkualitas

UNTUK mendongkrak kesejahteraan masyarakat, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan akan terus mengembangkan dan memajukan sektor pertanian, perkebunan dan perikanan. “Masyarakat Kubu Raya sebagian besar bekerja di sektor pertanian dan perkebunan. Kedua sektor ini harus mendapatkan perhatian khusus, dan kita mengetahui bersama potensi-potensi yang cukup besar di Kubu Raya seperti padi, jagung, nenas, karet, sawit, sayur mayur maupun buah-buahan. Potensinya cukup besar, sehingga produksi dan pemasarannya harus ditingkatkan,” jelas putra mantan Rektor Untan, almarhum Prof. Mahmud Akil ini. Muda sendiri berkeinginan, Kubu Raya memiliki ikon sebagai daerah penghasil salah satu produk pertanian dan perkebunan seperti Gorontalo. “Untuk jagung, Kubu Raya memiliki potensi yang sangat besar, namun masih belum terbukanya akses pemasaran sehingga potensi ini tidak menarik masyarakat, ke depan ini akan kita kembangkan lagi,” ujarnya. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi jagung, Muda akan menggelar lomba menanam jagung bagi masyarakat, dengan hadiah ratusan juta rupiah. “Lomba ini kita peruntukkan kepada masyarakat secara umum, dengan ketentuan mereka berkelompok 5-10 orang, menanam di 2 hektar lahan di mana satu hektar ditanam bibit jagung unggul dan satu hektarnya bibit lokal,” urai Muda. *


Perikanan Edisi Desember 2009

Potensi Ikan Rasau Jaya Menjanjikan Rombongan Wabup Panen Ikan Lele Potensi ikan lele di Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, begitu menjanjikan. Prospeknya begitu cerah dikembangkan dalam skala besar. Tidak heran, masyarakat di daerah ini nampak begitu atraktif membudidayakannya dengan bibit unggul.

PANEN ikan lele di Desa Rasau Jaya Umum pada pertengahan Nopember kemarin, menjadi bukti tingginya potensi perikanan di kabupaten termuda Kalbar ini. Panen ikan lele tersebut langsung dilakukan Wakil Bupati Kubu raya, Andreas Muhrotien didampingi Suprapto, Ketua Komisis B DPRD Kubu Raya, Camat Rasau Jaya Miyo serta aparat Kapolsek dan Danramil setempat. Ada sepuluh ton ikan lele yang dipanen kelompok budidaya ikan (Pokdadan) lele Rasau Jaya, yang membuat rombongan Wakil Bupati terkagum-kagum. “Luar biasa,” ucap Andreas Muhrotien, gembira. Ia lantas berpesan agar apa yang sudah dimulai para petani ikan di kecamatan ini, terus dijaga dan dikembangkan. Sebab, potensi lele di Kecamatan rasau Jaya ini bisa meningkatkan taraf hidup anggota kelompoknya. Terlebih, pemerintah juga serius dalam memberi bantuan pengembangan

lele. Wakil Bupati juga minta Dinas Perikanan dan Kelautan agar lebih memperhatikan berbagai kekurangan yang akan muncul di depan. Pemerintah sendiri berjanji akan terus mendorong usaha dan budidaya yang berhubungan dengan perikanan, dengan tujuan memperbaiki taraf hidup masyarakat. ”Petani di sini rajin. Ada, bermacam koleksi ikan air tawar yang diternakkan,” ucap Wakil Bupati Andreas. Beragam ikan ini punya nilai jual tinggi di pasaran. Ikan ini merupakan konsumsi masyarakat dan bernilai gizi tinggi. Ada beragam ikan seperti nila, emas, patin dan bermacam-macam ikan lainnya. ”Banyak jenisnya. Dan ini paling dicari di pasaran,” kata salah satu petani ikan sambil menunjuk patin dewasa yang hampir panen. Supandri Usman, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya merespon dan mengakomodir usaha perikanan

Wabup Andreas Muhrotien panen ikan lele petani Rasau Jaya.

Kubu Raya Jaya 17 Buletin Kubu Raya Terdepan dan Berkualitas


Peikanan Edisi Desember 2009

Rombongan Wakil Bupati Kubu Raya Andreas Muhrotien bersama warga petambak ikan lele Rasau Jaya memanen hasil tambak ikan lele yang luar biasa banyaknya.

Kubu Raya Jaya 18 Buletin Kubu Raya Terdepan dan Berkualitas

kelompok petani ikan di Sungai Raya. Baginya, apa yang diprogramkan bisa menjadi harapan untuk Kabupaten Kubu Raya. ”Kita respon. Dan kami siap membantu kelompok petani ikan di sini,” katanya. Membantu petani dan masyarakat, terutama di pinggiran area sungai dengan program perikanan sungai air tawar dapat menjadi pekerjaan baru, setelah sektor perkayuan mati suri. Nantinya, Kubu Raya harus miliki konsep dan arahan jelas. Misalnya, di Rasau Jaya dikenal sebagai kecamatan penghasil lele, bisa saja dibudidayakan global. Sementara Sungai Raya, khusus ikan air tawar, dikembangbiakkan secara masal. ”Bisa saja bukan seribu keramba tetapi sejuta keramba. Saya ingin konsep tersebut memanjang di sepanjang kawasan sungai ini,” tutur Supandi. Sementara Suwarno, ketua Pokdakan Ikan Lele Kecamatan Rasau Jaya, kepada rombongan Wakil Bupati menjelaskan, bahwa penghasilan petani lele di sini sangat menjanjikan. Untuk satu waring lele berisikan seribu ekor bisa menghasilkan uang sebesar Rp 1,4 juta. Namun biasanya pendapatan bersih, saat setelah dipotong berbagai biaya, hanya bersisa bersih Rp 400

— Rp 500 ribu per waring. Keberhasilan pembudidaya lele di sini, kata dia, tidak terlepas dari bantuan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Andil pemerintah, dinilai sangat besar terkait keberhasilan petani lele. Pasalnya, bibit, pakan, serta vitamin disubsidi dengan baik. “Melalui kesempatan ini, jelas saya mengucapkan banyak terima kasih pada pemerintah Kubu Raya, khususnya Dinas Perikanan dan Kelautan,” katanya. Ia juga berharap, agar berbagai bantuan lainnya dari pemerintah bisa terus mengucur. Misalnya saja aliran air di sepanjang waring lele sudah dinormalisasi. Tujuannya untuk menjaga kualitas ikan tersebut tetap sempurna. “Pun begitu terhadap pemasaran, kami berharap sekali pemerintah lebih proaktif,” pintanya. Di samping itu, sebagai masyarakat ia sangat berharap untuk pasaran ikan lele, pemerintah bisa membuat pasar tradisional di Rasau Jaya. Alasannya, ikan lele di sini ketersediaannya cukup banyak dan melimpah. Boleh dibilang, harganya juga jauh lebih murah dibandingkan ikan lele di pasaran. “Kecamatan kami boleh juga dikatakan sebagai Kota Lele. Kami tetap akan jaga


Perikanan Edisi Desember 2009

Petani Ikan Sungai Itik Jadi Kampung Mandiri Kembangkan Ikan Lele dengan Bantuan Al Mumtaz sambil terus memunculkan modifikasi bagaimana lele bergizi, sehat, dan baik dihasilkan dari kelompok kita,” ucap Suwarno gembira. Menyinggung masalah pasar tradis khusus untuk ikan segar, diakui pemerintah Kubu Raya memang sampai sekarang belum bisa mewujudkannya. Akibatnya para petani ikan menjual hasil panennya ke Kota Pontianak, langsung kepada para pedagang pecal lele. Sementara Camat Rasau Jaya Miyo S Sos juga berharap pemerintah Kabupaten Kubu Raya mewujudkan keinginan para peternak ikan lele ini. Ia sendiri menyatakan akan menyediakan tempat khusus di daerahnya. Wakil bupati Kubu Raya Andreas Muhrotein menanggapi masalah tersebut, menyatakan bahwa pemerintah daerah memberikan apresiasi tinggi terhadap wira usaha yang berkembang di kalangan penduduk kecamatan Rasau Jaya. Khususnya pasca terhentinya aktifitas sejumlah perusahaan kayu. Ia mengatakan, untuk tahap awal pemerintah memberikan sejumlah bantuan bagi para peternak ikan tambak, di antaranya benih ikan, pakan ternak serta jaring tambak. Terkait usulan sejumlah petani‘ agar dibangun sebuah pasar tradisional, untuk menjual hasil panen ikan dikatakannya, telah masuk dalam salah satu prioritas pembangunan pada anggaran 2010 mendatang. Memang pasca larangan ilegal logging yang dikeluarkan pemerintah beberapa tahun lalu, puluhan warga desa Rasau Jaya kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya, yangsemula berprofesi sebagai karyawan perusahaan kayu, mulai alih profesi sebagai peternak ikan lele. Budidaya ikan air tawar ini mulai diminati dan ditekuni sebagian warga, dengan membuka tambak – tambak di sekitar pekarangan rumah. Tercatat sebanyak 33 kelompok tani yang mengembangkan ikan lele. Sebagian besar di antaranya merupakan mantan karyawan pabrik atau usaha pengetaman kayu. *

Kubu Raya Jaya 19 Buletin Kubu Raya Terdepan dan Berkualitas

PENGEMBANGAN ikan lele yang bertujuan untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat, ternyata tak hanya dilakukan oleh pemerintah. Tabungan Peduli Ummat Al Mumtaz, Pontianak merupakan salah satu lembaga swadaya masyarakat yang ikut membantu program pemberdayaan ekonomi ini. Adalah Al Mumtaz, salah satu lembaga swadaya masyarakat yang melakukan program pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat petani ikan di Desa Sungai Itik, Kabupaten Kubu Raya. Program tersebut diberi nama Kampung Mandiri. Di sini Al Mumtaz memberi bantuan modal kerja bergulir sebesar Rp 2,5 juta bagi 20 petani ikan. Bantuan tersebut berjangka waktu tiga tahun. Selain itu, LAZ juga memberikan dana bantuan hibah pengadaan keramba ikan di sungai, sebesar Rp 500 ribu. Ikan yang dibudidayakan adalah jenis lele. Dalam satu kali panen, satu kerambah bisa menghasilkan ikan lele seberat 200 kilogram. Harga lele per kilo di pasar bisa mencapai Rp 16 ribu. Sedangkan, harga lele di tengkulak hanya sembilan ribu rupiah. ‘’Dalam mendampingi mereka, kita mendorong agar mereka menjual lele langsung ke pasar, sehingga mereka bisa mendapatkan harga lebih layak,’’ kata Direktur Tabungan Peduli Ummat Al Mumtaz, Eko Noviyanto Sementara untuk mendukung penjualan langsung di pasar, LAZ mengembangkan konter penjualan lele. Konter itu langsung dikelola oleh para petani. Hal itu bertujuan, agar petani bisa memahami seluruh proses budidaya hingga penjualan. Dengan demikian, melalui bisnis kerambah ikan, kondisi ekonomi mereka bisa menjadi lebih baik. Desa Sungai Itik dihuni oleh sekitar 140 kepala keluarga (KK). Sebanyak 70 persen dari mereka berkategori keluarga miskin. Karena itu, program pemberdayaan ekonomi LAZ diharapkan bisa mengurangi angka kemiskinan di desa itu. ‘’Dalam dua tahun kita juga akan kembangkan di desa tetangganya,’’ katanya. *


Bupati Muda Mahendrawan dan Ny Rosalina Muda dalam kesempatan gelar kegiatan Festival Budaya Khatulistiwa di stand pameran Kubu Raya, berpose sejenak.

Bangunan pekong di tengah laut, hanya ada di Kabupaten Kubu Raya. Daya tarik ini dimanfaatkan untuk menggaet turis, meningkatkan devisa daerah.

Ny Rosalina Muda bersam Ibu Wagub meninjau KB Kesehatan d Sungai Kaka sekaligus memberi penghargaan


osalina bersama agub njau KB hatan di ai Kakap, gus beri hargaan.

Galeri

Membangun Kubu Raya Berkualitas

UPAYA pemerintah Kubu Raya menjadikan daerah pemekaran termuda Kalbar ini, terdepan dan berkualitas terus dilakukan sejak kepemimpinan Muda Mahendrawan SH dan pasangannya Drs Andreas Muhrotien. Dari kebijakan muatan lokal enterpreneurship sampai kepada beras lokal, merupakan terobosan yang penuh pujian. Pemerintahan ini sudah mulai menampakkan kebijakan pro rakyat seperti janji kampanyenya dulu. Warga setempat pun mulai bergairah menata kehidupannya yang kelak diharap lebih berkualitas dan sejahtera.

Even Roborobo, salah satu potensi wisata Kubu Raya yang menjadi andalan menyedot wisatawan.

Bupati Kubu Raya beserta jajarannya menyemangati rakyat dengan menangkap tikus sawah.

Wabup Andreas Muhrotien meninjau budidaya ikan air tawar.

Antusiasme warga Kubu Raya menjadi PNS.


Momen

Edisi Desember 2009

Bupati Muda Mahendrawan dan Ny Rosalina mencuci tangan pertanda pencanangan hari cuci tangan pakai sabun sedunia.

Biasakan Hidup Bersih Hindari Penyakit Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia Dicanangkan

Mencuci tangan sebenarnya sudah jamak dilakukan warga dari semua golongan. Tak hanya di rumah-rumah yang setiap kali hendak bersantap selalu saja mencuci tangan terlebih dahulu, begitu pula di setiap restoran atau rumahmakan, pasti disediakan mangkuk kecil lengkap dengan jeruk sambalnya untuk mencuci tangan sebelum makan. Sekarang mencuci tangan jadi slogan nasional, bahkan pencanangannya dilakukan secara nasional. Di Kalimantan Barat pencanangan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia dikampanyekan secara serentak di pertengahan bulan Oktober 2009, setelah terlebih dahulu digerakkan oleh PBB, untuk menggalakkan perilaku hidup sehat sebagai upaya pencegahan berbagai penyakit. Di Kabupaten Kubu Raya, kegiatan Cuci Tangan ini dilakukan Bupati Muda Ma-

Kubu Raya Jaya 22 Buletin Kubu Raya Terdepan dan Berkualitas

hendrawan, SH bersama Ketua TP PKK Rosalina. “Peringatan ini merupakan kampanye global yang dicanangkan oleh PBB melalui Badan Kesehatan Dunia (WHO). Semoga dengan adanya kegiatan ini, kebiasaan masyarakat untuk selalu hidup bersih agar terhindar dari berbagai penyakit dapat terwujud,� ujar Rosalina sembari mencuci tangannya memakai sabun.


Momen

Edisi Desember 2009

Menurut Rosalina, penyebaran berbagai penyakit bisa saja terjadi akibat dari tangan yang kurang bersih. Belum lagi dengan kebiasaan masyarakat yang selalu menggunakan salam sapa dengan berjabat tangan. Dengan pencanangan Hari Mencuci Tangan pada 15 Oktober ini, diharapkan dapat diaplikasikan pada kehidupan nyata di lingkungan sehari-hari. Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan juga menjelaskan, bahwa peringatan ini merupakan wujud sebuah perilaku sehat, yang telah terbukti secara ilmiah dapat mencegah penyebaran penyakitpenyakit menular. Seperti diare, ISPA, flu burung, flu babi bahkan sekarang yang sudah mulai terdengar adalah flu kambing. Untuk menyadarkan masyarakat akan arti penting mencuci tangan, hanya diperlukan sebuah kesadaran. Terlebih jika masyarakat memahami, bahwa rutinitas mencuci tangan adalah bagian dari pencegahan. “Pepatah mencegah lebih baik dari pada mengobati, sangat sesuai dengan tema ini. Karena jika sudah terkena penyakit, tentulah akan lebih banyak biaya yang harus dikeluarkan,” ingat Muda. Meskipun terlihat sangat sederhana untuk merealisasikan cuci tangan sebagai cara hidup sehat, namun kenyataan di lapangan kadang jauh dari perkiraan. Melihat cukup santernya penyebaran virus flu babi belakangan ini, maka penting untuk menyampaikan pesan ini. Masyarakat maupun tenaga profesional yang beraktivitas di sekitar peternakan atau di wilayah perbatasan laut, darat dan udara merupakan kelompok yang memiliki risiko tinggi untuk terjangkit virus flu babi, yang dibawa oleh pendatang dan perlu menjadi fokus penyampaian pesan CTPS ini. Riset Kesehatan Dasar menunjukkan, bahwa ISPA dan diare masih ditemukan dengan persentase tertinggi pada anak usia di bawah lima tahun, yakni 43 persen dan 16 persen. Begitu juga perilaku CTPS yang tidak benar, masih tinggi ditemukan pada anak usia 10 ke bawah. Karena anak pada usia-usia tersebut, sangat aktif dan rentan terhadap penyakit, maka dibutuhkan peningkatan kesadaran pengasuhnya akan pentingnya CTPS ini diterapkan dalam kehidupan nyata. Biasakanlah mencuci tangan dalam melakukan setiap aktifitas, jadikan ini sebagai budaya karena mempunyai nilai positif, yaitu pencegahan penyakit menular sejak dini. “Perubahan cuaca di Kalimantan Barat, menyebabkan mudahnya kita terserang penyakit, proses yang paling gampang tertularnya penyakit ialah melalui tangan. Cuci tangan pakai sabun, adalah langkah pencegahan yang mudah dan murah.

Kubu Raya Jaya 23 Buletin Kubu Raya Terdepan dan Berkualitas

Apalagi budaya Indonesia adalah bersalaman, sehingga sangat rentan terhadap penularan penyakit,” kata Muda Mahendrawan. Sementara di Pontianak Gubernur Kalbar, Drs Cornelis MH serta Ny Frederika menggelar kegiatan Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia di SD 20 Pontianak. Sekolah ini dipilih sebagai tempat kegiatan, karena mengantongi banyak prestasi, dan sudah sejak lama memiliki sarana cuci tangan. Cuci tangan dinilai sangat penting, karena berdasarkan penelitian, cuci tangan yang benar dapat mencegah 80 persen diare, 67 persen ISPA, flu burung dan H1N1. Adapun cuci tangan yang benar adalah menggunakan sabun selama 20 detik, dan membilasnya dengan air mengalir, kemudian mengeringkannya menggunakan tisu. “Itu yang disarankan. Kalau tidak ada tisu, tidak apa-apa,” kata Ny Frederika. Terkait dengan pentingnya cuci tangan bagi kesehatan, gubernur selalu menekankan kepada tim penggerak PKK, agar mengajari anak-anaknya untuk mencuci tangan. “Saya selalu ingatkan. Tetapi saya heran ada yang

ketawa, waktu kita menggalakkan cuci tangan,” ujarnya. Dia berharap, semua pihak mulai dari para guru, aparat pemerintah, aparat TNI dan pemangku kepentingan lain, menyosialisasikan cuci tangan dengan benar agar menjadi budaya di masyarakat. Salah satu indikator apakah cara cuci tangan yang benar sudah membudaya atau tidak di masyarakat, menurutnya bisa dilihat dari jumlah kasus diare di masyarakat. Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, yang menjadi ketua panitia pada acara itu menyebutkan, HTCPS ditetapkan sejak 2008 lalu sehingga tahun ini adalah kali ke dua. Kota Pontianak telah ditunjuk oleh Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, sebagai salah satu kota layak anak dan pusat pelaksanaan HTCPS. *

Cuci tangan pakai sabun, menjaga hidup selalu sehat menjauhi penyakit.


Momen

Edisi Desember 2009

Mudah Dilakukan Tak Perlu Biaya yang Besar Jadikan Kebiasaan Menyenangkan Hari ini bangsa Indonesia bersama dengan lebih dari 70 negara di seluruh dunia merayakan Hari Cuci Tangan Sedunia yang ke dua, sebagai bentuk komitmen untuk meningkatkan kesehatan diri dan keluarga untuk mencapai derajat kesehatan yang lebih baik. TAHUN 2008, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa menyerukan perlunya peningkatan praktik higiene dan sanitasi di seluruh dunia. Sejak saat itu, setiap tanggal 15 Oktober Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) diperingati setiap tahun. Peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia ke dua tahun 2009 mengangkat tema global Cuci Tangan Pakai Sabun di Sekolah. Indonesia memilih sub tema: CTPS kebiasaan yang Menyenangkan dan Menyelamatkan dan CTPS Cegah Pandemi Influenza. Tema peringatan HCTPS tahun ini, mengedepankan pentingnya melibatkan anakanak pada kelompok usia sekolah. Tema ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran CTPS pada mereka yang berisiko tinggi terpapar virus H1N1, seperti anak-anak di sekolah berasrama. Selain pada anak-anak, meningkatkan kesadaran CTPS juga ditekankan pada masyarakat di pasar, tempat-tempat umum dan daerah perbatasan dan pintu masuk seperti Bandara dan pos perbatasan. Menkes menyambut baik semangat anak-

Kubu Raya Jaya 24 Buletin Kubu Raya Terdepan dan Berkualitas

anak dalam memperjuangkan pentingnya perilaku cuci tangan pakai sabun ini bagi masyarakat Indonesia. Hal ini merupakan upaya menyelamatkan anak-anak dari berbagai penyakit menular. “Ajaklah teman-teman dan masyarakat di sekitar kita untuk ikut membiasakan perilaku cuci tangan pakai sabun yang sederhana dan dapat dilakukan di rumah sendiri, di sekolah dan tempat-tempat umum lainnya, sekaligus menjadikannya sebagai perilaku hidup yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari”, kata Menkes. Membiasakan diri untuk melakukan cuci tangan pakai sabun, berarti mengajarkan anak-anak dan seluruh keluarga hidup sehat sejak dini. Pola hidup bersih dan sehat akan tertanam kuat pada pribadi anak-anak dan anggota keluarga lainnya. Cuci tangan pakai sabun, mudah dilakukan dan tidak perlu mengeluarkan biaya banyak. Tujuan pembangunan kesehatan tidak akan dapat dicapai, hanya dengan upaya oleh sektor kesehatan saja, apalagi hanya oleh Depkes. Diharapkan kepada semua pihak di lingkungan pemerintah secara lintas sektor, legislatif, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi dan badan-badan internasional terkait dan para mitra, untuk membuat rakyat sehat. Oleh karena itu Menkes menghimbau pada semua pemangku kepentingan terkait untuk menyelenggarakan HCTPS secara serentak pada tanggal 15 Oktober setiap tahun. *

Terbukti Menurunkan Diare KAMPANYE mencuci tangan pakai sabun tahun ini menyasar anak-anak usia sekolah supaya mereka mengetahui dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat sejak dini. Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Tjandra Yoga Aditama menjelaskan, pemerintah berusaha menjadikan perilaku hidup sehat itu sebagai kebiasaan masyarakat dengan melakukan kampanye secara berlanjut. “Mencuci tangan memakai sabun terbukti dapat menurunkan kejadian diare hingga 40 persen, menjadikannya intervensi paling murah untuk menurunkan tingkat kematian anak, akibat pembunuh anak yang sering terlupakan ini,” ujar Tjandra di sela peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia di Jakarta. Menurut Tjandra, PBB sudah merekomendasikan perlunya setiap negara memperingati Hari Cuci Tangan pakai Sabun. Sebab, meski sederhana, cuci tangan sebelum makan dan sesudah melakukan aktivitas, adalah cara yang mudah dan murah untuk mencegah penularan diare, tapi belum banyak yang dilakukan masyarakat di Indonesia. Selain kampanye mencuci tangan pakai sabun, perbaikan fasilitas sanitasi dan penyediaan air bersih serta pengelolaan limbah juga sangat penting dalam pencegahan penyakit diare. “Penyakit ini antara lain menular melalui air, makanan dan minuman yang hingga kini menjadi pembunuh utama anak usia di bawah lima tahun itu,” tutur dia. Berdasarkan laporan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahun 1,5 juta anak balita meninggal dunia akibat diare. Hal ini membuat diare menjadi penyebab kematian terbesar ke dua pada anak balita. Penyakit ini hanya bisa dihindari dengan selalu menjaga kebersihan, terutama pada tangan sebelum menyentuh makanan. *


Investasi Edisi Desember 2009

Bentuk Konsorsium bersama Tiga BUMN PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIII membentuk konsorsium bersama tiga badan usaha milik negara (BUMN) lain di sektor perkebunan untuk percepatan usaha tanam sawit di Kabupaten Kubu Raya. Yang diharapkan dari perkebunan ini adalah penciptaan lapangan kerja sekaligus peningkatan ekonomi masyarakat setempat.

PTPN XIII Serius Garap Sawit Kubu Raya

hilang Rp 200 per kilogram, karena harus melalui Belawan Medan,” katanya. PTPN XIII menghasilkan 280 ribu ton CPO pada tahun lalu, dan diperkirakan menjadi 340 ribu ton pada 2009. Ratusan miliar rupiah nilai CPO Kalbar, berkurang karena harus melalui pelabuhan lain sebelum diekspor. Pihak PTPN XIII kian serius menapaki pengembangan sektor industri perkebunan di Kabupaten Kubu Raya. Tidak tanggungtanggung, perusahaan perkebunan berskala besar dan milik negara itu, juga ingin ikut terlibat dalam pembangunan di kabupaten termuda di Kalbar ini. “Kita sudah sepaham, sependapat dan satu rencana dengan Pemkab Kubu Raya, untuk bekerja sama mengembangkan perkebunan kelapa sawit. Kerja sama ini bukan hanya dengan PTPN XIII, tapi nantinya juga akan bersinergi dengan PTPN III, IV dan lainnya,” kata Komisaris Utama PTPN XIII, sekaligus menjabat Deputi Menteri Negara BUMN, Bidang Pengembangan Usaha, Agus Pakpahan, usai ramah tamah dengan jajaran Pemkab Kubu Raya, di kediaman Bupati, Jalan Tanjung Sari Pontianak, beberapa waktu lalu. Ia berharap, dalam waktu dekat, paling tidak tahun ini, pihaknya sudah mulai membangun perkebunan di Kubu Raya. “Konsepnya pengembangan industri berbasis kelapa sawit. Jadi, kita tidak hanya membangun kebun, tapi kita juga mengembangkan berbagai industri turunan dari perkebunan sawit, seperti industri agro dan lainnya,” Bupati Muda Mahendrawan bersama para petinggi PTPN XIII di kediaman Bupati, bergembira sekaligus berinvestasi. jelasnya. *

Kubu Raya Jaya 25 Buletin Kubu Raya Terdepan dan Berkualitas

Direktur Utama PTPN XIII Kusumandaru, menjelaskan, konsorsium tersebut dibentuk bersama dengan PTPN III Medan (Sumatra Utara), PTPN IV Medan (Sumatra Utara), dan PTPN V Pekanbaru (Riau). Namun, PTPN XIII menjadi pemegang saham mayoritas, yakni 30 persen. Luas area lahan di Kabupaten Kubu Raya yang sudah mendapat izin sebesar 18 ribu hektar dari target seluruhnya 40 ribu hektar. Menurut Kusumandaru, pertimbangan untuk membentuk konsorsium, karena investasi yang dibutuhkan cukup besar, serta rencana percepatan realisasi tanam. Selain itu, PTPN XIII juga berencana menambah luas lahan di Kabupaten Landak sekitar 13 ribu hektar. Sementara di Kaltim bekerja sama dengan Pupuk Kaltim seluas 20 ribu hektar. Targetnya, tiga tahun mendatang luas lahan PTPN XIII menjadi 75 ribu hektar, bertambah dari saat ini sekitar 51 ribu hektar. PTPN XIII juga berharap Kalbar mempunyai pelabuhan ekspor, sehingga nilai jual minyak sawit mentah mampu bersaing di pasar internasional. “Nilai sawit Kalbar


Ekonomi Edisi Desember 2009

Kubu Raya Andalkan Komoditi Buah Lokal Kabupaten Kubu Raya, diakui memang punya potensi luar biasa. Salah satunya adalah potensi komoditi buah lokalnya yang memiliki nilai jual tinggi. Potensi lainnya adalah pengembangan kawasan agrowisata. Lantaran di daerah ini memang sangat kaya dengan produk buah lokalnya.

Kembangkan Potensi Agro Wisata

DESA Punggur Kecil, Kecamatan Sungai Kakap dengan lokasi di Sungai Parang yang berbatasan dengan Desa Kalimas memang sudah dicanangkan sebagai kawasan agrowisata sejak beberapa tahun lalu. Kini kawasan tersebut terus dikembangkan oleh pemerintahan yang baru berjalan dua tahun ini.

Kubu Raya Jaya 26 Buletin Kubu Raya Terdepan dan Berkualitas

Beberapa produk buah dari kecamatan Sungai Kakap sudah cukup terkenal. Tidak hanya di Kalbar, tetapi juga di luar pulau Kalimantan. Sebut saja buah durian dan langsat Punggur yang terkenal. Belum lagi beberapa komoditi buah lokal lainnya, yang tidak kalah memiliki nilai jual cukup tinggi. Jadi sangat wajar jika Pemkab Kubu Raya berkomitmen untuk terus mengembangkan potensi wisata agro ini. Apa lagi saat ini sudah ada beberapa investor yang bersedia menanamkan investasinya untuk program wisata ini. Tidak menutup kemungkinan, konsep yang akan digunakan bisa mengacu kepada wisata agro Taman Sari yang terletak di Bogor, Jawa Barat. Kepala Disbudpora Kubu Raya, Drs Fauzi Kasim menjelaskan, saat ini pihaknya sudah membuat ancang-ancang untuk pengembangan potensi wisata tersebut. Di antaranya dengan pengembangan sumber daya manusia terkait pengembangan objek wisata agro, melaksanakan promosi secara berkala, serta menyusun paket – paket wisata unggulan, mengembangkan sumber daya alam potensial dan lingkungan secara cermat, memfasilitasi dan mengkoordinasikan pengembangan sarana dan infrastruktur pendukung lainnya, memfasilitasi dan mengkoordinasikan pengembangan kelembagaan penting lainnya terkait pengembangan objek wisata agro. “Konsep ke depan, kita akan memadukan wisata agro ini, dengan beberapa wisata lainnya yang ada di KKR. Karena letak kawasan wisata agro Desa Punggur Kecil, berada di Kecamatan Sungai Kakap, maka dipadukan dengan potensi wisata yang ada di kecamatan ini,� kata Fauzi. Kabupaten Kubu Raya memang merupakan daerah otonomi baru yang kaya raya. Pendapatan asli daerah (PAD) di tahun 2005 saja sudah sebesar Rp 7.280.507.125,95, ter-


Ekonomi Edisi Desember 2009

diri dari Pajak Daerah sebesar Rp 2.490.139.426,00 Retribusi Daerah sebesar Rp 2.965.502.177,95 hasil lain-lain PAD yang sah sebesar Rp 1.824.865.522,00. Serta Asumsi peningkatan PAD sebesar Rp 8.008.557.838,55 Potensinya juga luar biasa, baik potensi ekonomi (pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan dan kelautan), pendidikan, kesehatan, maupun di sektor pariwisata. Program-program strategis dalam sektor pertanian yang akan kini dikembangkan antara lain, pengembangan sentra tanaman padi, jagung dan tebu melalui program KUAT (Kawasan Usaha Agribisnis Terpadu) dalam mendukung Kawasan Transmigrasi Mandiri (KTM). Pengembangan Kawasan Transmigrasi Mandiri atau Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Kecamatan Rasau Jaya. Pengembangan Kawasan Transmigrasi Mandiri atau Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Kecamatan Terentang. Kecamatan Rasau Jaya komplek : 30.000 ha jagung, Kecamatan Sungai Kakap komplek 16.000 hektar padi, Kecamatan Sungai Raya komplek seluas 20.000 hektar jagung, pabrik karet di Kecamatan Sungai Ambawang, pengembangan desa mandiri pangan di Kecamatan Terentang. Sementara program-program strategis dalam sektor perkebunan yang juga terus dikembangkan adalah pengembangan perkebunan kelapa sawit, peremajaan karet, peremajaan kelapa, peremajaan sagu,

Kubu Raya Jaya 27 Buletin Kubu Raya Terdepan dan Berkualitas

penanaman pisang, peningkatan produksi perkebunan kelapa sawit. Sedangkan program-program strategis dalam sektor kehutanan adalah rehabilitasi hutan rakyat dan reboisasi. Di sektor perikanan dan kelautan, adalah pengembangan budidaya ikan air tawar di Kecamatan Sungai Raya, Terentang, Rasau Jaya, Kubu, Telok Pakedai, Sungai Ambawang dan Kuala Mandor B. Pengembangan budidaya ikan payau (kerapu, udang, udang venamme dan windu) di Kecamatan Batu Ampar, Kubu, Telok Pakedai dan Kecamatan Sungai Kakap. Pengembangan tambak rakyat di Kecamatan Sungai Kakap, Telok Pakedai, Kubu dan Batu Ampar. Sementara untuk potensi sektor pariwisata yang ada di Kubu Raya yang potensial meliputi potensi wisata alam, potensi wisata minat khusus dan agrowisata, serta potensi wisata budaya keseluruhannya berjumlah 6 buah yang berada di 6 Kecamatan. Potensi sektor pariwisata ini akan berdampak terhadap kontribusi PAD dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama pelaku bisnis pariwisata. Pengembangan objek wisata tersebut perlu didukung dengan infrastruktur yang memadai, berupa hotel dan restoran. Jumlah Hotel di Kabupaten Kubu Raya sebanyak 6 buah, berada di 3 Kecamatan dan jumlah restoran sebanyak 65 buah yang berada di 6 kecamatan. *

Buah durian yang paling banyak diminati konsumen. Produk terbaik perkebunan Kubu Raya.


Pemerintahan Edisi Desember 2009

Kepala Desa Harus Dapat Memberi Contoh Teladan Bupati Lantik Kades Madura Kepala Desa Madura Kecamatan Telok Pakedai dilantik Bupati Kubu Raya bersamaan dengan peresmian anggota BPD Sungai Belidak, Tanjung Saleh dan Punggur Kecil Kecamatan Sungai Kakap. Acara pelantikan dihadiri para pejabat di lingkungan pemerintahan Kubu Raya, Camat Sungai Kakap, Telok Pakedai serta unsur pimpinan kecamatan beserta staf. UPACARA pengambilan sumpah dan janji serta pelantikan kepala desa dan peresmian Badan Permusyawaratan Desa (BPD) adalah untuk memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, sekaligus memberikan legalitas for-

Bupati Muda Mahendrawan SH melantik ara kepala desa sekalus meresmikan Badan Permusyawaratan Desa.

Kubu Raya Jaya 28 Buletin Kubu Raya Terdepan dan Berkualitas

mal kepada kepala desa dan BPD dalam menjalankan tugas, fungsi, hak, kewenangan dan kewajiban dalam mengemban amanah yang diberikan masyarakat kepadanya. Karena kepala desa dipilih langsung oleh masyarakat. Kepala desa dan BPD sebagai aparatur pemerintah desa, yang merupakan penggerak utama bagi terselenggaranya pemerintahan di desa, di samping itu pemerintah desa merupakan pemerintahan yang sehariharinya berhadapan langsung dengan masyarakat. Oleh karenanya, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya harus selalu menunjukkan sikap dan kepemimpinan yang arif dan bijak serta dapat memberikan contoh keteladanan kepada masyarakat. Dalam melaksanakan tugas pemerintahan diharapkan mampu melakukan sistem manajemen yang profesional serta dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, kepada pemerintah maupun kepada Tuhan


Pemerintahan Edisi Desember 2009

Yang Maha Esa. Di samping itu, pelayanan kepada masyarakat dengan lebih berkualitas, cepat, tepat serta prima dan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam menentukan kebijakan pembangunan di desa, menurut Bupati Muda Mahendrawan, kepala desa bersama badan permusyawaratan desa (BPD) harus memperhatikan masukan dan saran yang bersumber dari semua elemen yang ada serta lembagalembaga sosial lainnya yang bersifat positif, dengan mengedepankan kepentingan masyarakat, dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan pengendalian pemanfaatan dan pengawasan serta evaluasi. Bupati berharap, agar kepala desa dapat bekerjasama dengan BPD dan berbagai pihak dalam menumbuhkembangkan segala daya dan upaya yang ada, baik itu berupa sumberdaya alam dan sumberdaya manusia secara arif dan bijaksana. Selain itu, kepala desa harus mampu menggali, mengembangkan dan mengoptimalkan potensi-potensi yang ada di desanya, seperti potensi perkebunan, pertanian dan perikanan kemudian digunakan untuk membangun dan menyejahterakan masyarakat. Menyematkan tanda resmi sebagai kepala desa yang dibebani tugas membangun daerahnya. “Karena pembangunan akan berhasil guna, bila kesejahteraan dan tingkat ekonomi masyarakat setempat mengalami perbai- wewenang memimpin penyelenggaraan kehidupan demokrasi, melaksanakan kan,� ucap Muda Mahendrawan. pemerintahan desa berdasarkan kebijakan prinsip tata pemerintahan desa yang bersih Yang tak kalah pentingnya lagi, kata Bu- yang ditetapkan bersama BPD, mengajukan dan bebas dari kolusi, korupsi dan nepopati, adalah ditetapkannya prinsip-prinsip rancangan peraturan desa, menetapkan tisme dan lainnya. demokrasi aspiratif dan partisipatif. Ini peraturan desa yang telah mendapat perPenyelenggaraan pemerintahan daerah bertujuan untuk kepentingan masyarakat setujuan bersama BPD, menyusun dan me- yang berdasarkan kepada Undang-undang sehingga akan tercipta suatu pembangunan ngajukan rancangan peraturan desa me- Nomor 32 tahun 2004, telah memberikan beryang dilaksanakan secara berngenai APB desa untuk dibahas bagai perubahan ke arah terciptanya pesama-sama antara pemerintahdan ditetapkan bersama BPD. ningkatan kesejahteraan kepada masyaan desa dan masyarakat. Dari Wewenang lainnya, adalah rakat, melalui kegiatan pembangunan desini diharapkan pembangunan membina kehidupan masyarakat ngan penekanan kepada pemberdayaan Kepala Desa yang dilakukan sesuai dengan desa, membina perekonomian masyarakat serta pelayanan prima yang harus mampu kebutuhan masyarakat. desa, mengkoordinasikan pem- optimal. menggali Pada kesempatan itu tak lupa bangunan desa secara partisiSelanjutnya dalam peraturan pemerintah diingatkan, seluruh elemen ma- mengembangkan patif, mewakili desanya dalam Nomor 72 tahun 2005, upaya pemberdayaan syarakat agar selalu mewaspadan di luar pengadilan dan da- masyarakat semakin mendapat respon yang dan dai setiap aktivitas yang dapat pat menunjuk kuasa hukum un- positif, khususnya untuk masyarakat dan mengoptimalkan tuk mewakilinya sesuai dengan pemerintah desa, yang salah satunya adamengganggu stabilitas keamanan, ketentraman dan keter- potensi yang ada peraturan perundang-undang- lah dengan semakin meningkatnya programtiban serta hal-hal yang dapat an, dan melaksanakan wewe- program pembangunan dan pemerintahan di desanya. memecah belah nilai-nilai pernang lain sesuai dengan per- yang mengarah kepada masyarakat desa. satuan dan kesatuan dalam aturan perundang-undangan. “Meskipun Kabupaten Kubu Raya debingkai negara kesatuan Republik IndoneSedangkan kepala desa mempunyai ke- ngan usia masih seumur jagung, mari kita sia. wajiban memegang teguh dan mengamal- bersama membangun daerah ini dengan Kepala desa mempunyai tugas menye- kan Pancasila, melaksanakan Undang- semangat yang kuat dan bersinergi antara lenggarakan urusan pemerintahan, pemba- undang Dasar Negara Republik Indonesia pemerintah desa, kecamatan serta pemengunan dan kemasyarakatan, sedang BPD tahun 1945 serta mempertahankan dan me- rintah kabupaten untuk meningkatkan pemempunyai fungsi menetapkan peraturan melihara keutuhan Negara Kesatuan Repu- layanan, pembangunan dan kesejahteraan desa bersama kepala desa dan menampung blik Indonesia. Juga meningkatkan kesejah- masyarakat menuju terciptanya masyarakat serta menyalurkan aspirasi masyarakat. teraan masyarakat, memelihara ketentraman yang berkeadilan,� ucap Bupati Kubu Raya Sementara itu, kepala desa mempunyai dan ketertiban masyarakat, melaksanakan Muda Mahendrawan, SH. *

“

Kubu Raya Jaya 29 Buletin Kubu Raya Terdepan dan Berkualitas


Pendidikan Edisi Desember 2009

Kader Masyarakat Jangan Terikat Waktu Sebagai kader masyarakat yang peran dan tugasnya membantu pengelolaan pembangunan di desa, diharapkan tidak terikat oleh waktu. Jumlah KPMD/K disesuaikan kebutuhan desa dengan mempertimbangkan keterlibatan atau peranserta kaum perempuan, kemampuan teknik serta kualifikasi pendampingan kelompok ekonomi. Jumlahnya paling sedikit dua orang, pria dan wanita.

Bupati Buka Pendidikan Pelatihan KPMD/K ACARA pendidikan dan pelatihan masyarakat Kabupaten Kubu Raya digelar pertengahan Mei lalu di ruang Teratai Hotel 95, dihadiri Bupati Muda Mahendrawan, SH. Acara tersebut diikuti para kepala satuan kerja perangkat daerah Kubu Raya, ketua tim penggerak PKK, ketua Dharma Wanita Kubu Raya dan beberapa narasumber. KPMD/K (Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan) adalah warga desa, terpilih yang memfasilitasi atau memandu masyarakat dalam mengikuti atau melaksanakan tahapan perencanaan secara partisipatif di desa dan kelompok masyarakat pada tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pemeliharaan. Menurut Bupati Muda Mahendrawan, kader dengan kualifikasi kemampuan teknik, berguna untuk memfasilitasi dan membantu membuat penulisan, usulan dan membantu pelaksanaan kegiatan prasarana infrastruktur yang diusulkan masyarakat. Kualifikasi keterlibatan kader dari perempuan, adalah perwujudan

Muda Mahendrawan, SH Bupati Kabupaten Kubu Raya

Kubu Raya Jaya 30 Buletin Kubu Raya Terdepan dan Berkualitas

dan kebijakan untuk lebih berpihak, memberi peran dan akses dalam kegiatan pembangunan untuk kaum perempuan, terutama meningkatkan mutu fasilitasi musyawarah, khusus perempuan. Kualifikasi kemampuan pemberdayaan masyarakat terutama untuk memfasilitasi dan membantu fasilitator kecamatan dalam tahapan kegiatan dan pendampingan kelompok masyarakat. Penguatan peran kader PKK dan kader pemberdayaan masyarakat desa, mempunyai hubungan yang erat dan saling menunjang, sebagai wadah partisipasi masyarakat dalam pembangunan, dengan pokokpokok program. “Penguatan peran kader PKK dan kader pemberdayaan masyarakat desa (KPMD) sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 tahun 2001,� jelas Bupati Kubu Raya. Ia menyatakan, perlunya pendidikan dan pelatihan masyarakat, khususnya kader pemberdayaan masyarakat desa dalam kerangka mengembangkan pelatihan perencanaan partisipatif dalam mengimplementasikan musyawarah perencanaan pembangunan partisipatif, serta memperkuat forum Musrenbang di desa dan kecamatan, agar mampu menyusun rencana pembangunan secara tepat dan fleksibel sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Bupati Muda tak lupa mengajak para kader pemberdayaan masyarakat di wilayah Kubu Raya, agar dapat menjadi mitra pemerintah desa dalam menampung dan mewujudkan aspirasi serta kebutuhan masyarakat di bidang pembangunan, dengan memadukan berbagai pelaksanaan dan prakarsa serta swadaya gotong royong masyarakat dalam segala aspek kehidupan, penghidupan sebagai upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang meliputi aspek sosial budaya, agama, eko nomi dan keamanan. *


Pemerintahan Edisi Desember 2009

Kegiatan RPJM Kabupaten Kubu Raya.

SKPD Diminta Lakukan Penajaman Program Harus Mengakomodir Kepentingan Masyarakat Dalam rangka melaksanakan agenda pembangunan di Kabupaten Kubu Raya, Bupati Muda Mahendrawan SH mengajak jajarannya melakukan review kembali atas program dan kegiatan prioritas yang telah disusun dalam RKPD tahun anggaran 2010. Acara sinkronisasi dan penajaman rencana kerja SKPD dalam rangka penyusunan RKPD tahun 2010 ini, diikuti Plt sekretaris daerah, para asisten, kepala dinas, kepala badan, kepala kantor, kepala bagian dan camat serta sejumlah undangan lainnya. Bupati Kubu Raya dalam sambutan pembukanya menyatakan, bahwa RKPD yang telah ditetapkan nantinya harus mengakomodir kepentingan-kepentingan dan aspirasi yang telah dirangkum dalam proses Musrenbang, baik dari masyarakat dan stakeholders pembangunan lainnya, dengan tidak mengabaikan kepentingan-kepentingan yang telah ditetapkan juga oleh pemerintah provinsi dan pusat, yang mengacu pada RPJMD provinsi dan RPJM nasional serta RPJMD Kabupaten Kubu Raya 2009

Kubu Raya Jaya 31 Buletin Kubu Raya Terdepan dan Berkualitas

– 2014. Muda menjelaskan, beberapa waktu lalu, RPJMD Kabupaten Kubu Raya 2009 – 2014 telah mendapat persetujuan lembaga legislatif untuk ditetapkan dalam peraturan daerah Kabupaten Kubu Raya. Untuk itu, mengingat kepentingan tersebut, berkaitan dengan penetapan RKPD Kabupaten Kubu Raya tahun 2010 dengan peraturan bupati, dan sambil menunggu dalam proses penetapan RKPD 2010 tersebut, diharapkan seluruh SKPD dapat melakukan sinkronisasi dan penajaman kembali program dan kegiatan prioritas yang telah disusun terkait dengan visi, misi, sasaran, program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Kubu Raya 2009 – 2014. “Saya berharap seluruh program dan kegiatan prioritas yang disusun, dapat mengakomodir dan menjabarkan lebih aplikatif program-program yang telah tercantum dalam dokumen RPJMD tersebut, dengan memperhatikan progress pencapaiannya dalam rentang lima tahun ke depan, sehingga tujuan yang akan dicapai dalam RPJMD dapat lebih terencana dan terukur, dengan memperhatikan visi dan misi yang telah ditetapkan bersama,” kata Bupati Muda Mahendrawan, SH. Ia sangat yakin dan percaya, bahwa keberhasilan dan pencapaian tujuan serta target pembangunan, tidak akan tercapai tanpa dukungan seluruh SKPD dan stakeholders lainnya dalam mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan yang akan dicapai. Ia juga mengingatkan kembali kepada seluruh kepala SKPD tentang program dan kegiatan prioritas pembangunan Kabupaten Kubu Raya lima tahun ke depan. Untuk tahun 2010 nanti, prioritasnya adalah pendidikan terjangkau, pengentasan kemiskinan, percepatan pembangunan aksesibilitas daerah terisolir antarkecamatan, antardesa. Peningkatan pelayanan publik, penyediaan jaminan kesehatan masyarakat miskin yang tidak termasuk program Jamkesmas, peningkatan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan (swasembada pangan), penerapan teknologi informasi, peningkatan SDM bidang kesehatan dan pendidikan dan infrastruktur pemerintahan, peningkatan kapasitas kelembagaan koperasi dan UMKM serta pembinaan industri kecil, pengembangan kawasan industri terpadu sektor perkebunan, penyediaan sarjana pendamping di pedesan sesuai dengan potensi desa, penataan pemukiman/perumahan layak huni, fasilitasi bantuan permodalan dan sebagainya. *


Kesehatan Edisi Desember 2009

Tahap Awal untuk 6.900 Warga Miskin Warga miskin Kabupaten Kubu Raya kini dapat menikmati fasilitas berobat di Puskesmas dan rumahsakit, hanya dengan membayar premi sebesar Rp 10.000 per bulan. Ini merupakan hasil kerjasama PT Askes (Persero Cabang Pontianak) dengan Pemkab Kubu Raya.

Kartu Jamkesda Diluncurkan PEMKAB Kubu Raya semakin menunjukkan pemerintahan pro rakyat, setelah beberapa terobosan diluncurkan yang kesemuanya lebih memihak kepada rakyat kecil, kini kembali kerjasama diteken untuk rakyat kecil pula. Kali ini dalam bentuk kesehatan masyarakat dengan meluncurkan kartu Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah). Kerjasama antara Pemkab Kubu Raya dengan PT Askes, telah ditandatangani langsung antara Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan SH dengan Bujani, Branch Manager PT Askes. Untuk tahap awal, Jamkesda akan diberikan kepada 6.900 warga kurang mampu di Kubu Raya. Bupati Muda Mahendrawan mengatakan, bahwa masalah kesehatan adalah kebutuhan dasar masyarakat yang wajib mendapatkan perhatian untuk segera ditangani.

Launching kartu Jamkesda langsung diberikan kepada masyarakat kurang mampu.

Kubu Raya Jaya 32 Buletin Kubu Raya Terdepan dan Berkualitas

Salah satunya adalah dengan program jaminan kesehatan daerah (Jamkesda). Program ini dibiayai oleh pemerintah daerah, yang sifatnya nirlaba atau sosial. Dari 500 ribu penduduk Kubu Raya, setengahnya sudah memiliki Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) yang bersumber dari pemerintah pusat, hanya saja masih ada sekitar 38.600 warga miskin yang belum memiliki asuransi kesehatan. Sementara Bujani, Branch Manager PT Askes menyatakan, bahwa Jamkesda sebelumnya sudah ada di beberapa daerah, seperti Aceh, Kalimantan Timur, NTT dan Sulawesi Utara. Sesuai dengan UU No 40 tahun 2004, setiap penduduk wajib memiliki asuransi kesehatan pada tahun 2011 nanti, kecuali buruh, pegawai swasta maupun PNS. *


Infrastruktur Edisi Desember 2009

Pembangunan Kantor Bupati di Sekitar Graha Pramuka Strategis Ditunjang Infrastruktur Memadai Kantor bupati Kubu Raya rencananya akan dibangun di sekitar kawasan Graha Pramuka A Yani II Sungai Raya, sesuai dengan UU Nomor 35 Tahun 2007. Kantor bupati harus berlokasi di ibukota kabupaten, yaitu Sungai Raya. Kawasan ini mudah dijangkau oleh masyarakat, baik menggunakan roda empat maupun roda dua, sehingga proses melayani menjadi lebih mudah. MENURUT Humas Sekretariat Daerah Pemkab Kubu Raya, Iskandar S Sos, banyak hal yang menjadi pertimbangan tim analisa teknis terpadu Pemkab Kubu Raya, dipilihnya kantor bupati di sekitar kawasan Graha Pramuka, di antaranya karena infrastruktur yang sudah menunjang, lokasi yang strategis lantaran berada pada jalan nasional dengan fungsi arteri primer, serta mengoptimalkan prasarana yang sudah dibangun pemerintah pusat dan provinsi. Pertimbangan utamanya adalah pelayanan, letaknya di jalan nasional mempermudah masyarakat untuk menjangkau lokasi ini, dan infrastruktur yang menunjang mempercepat proses konstruksi, sehingga dalam pembangunan kantor bupati nantinya bisa mempersingkat waktu pengerjaannya. Pembangunan di sekitar kawasan ini, diperkenankan sepanjang mengacu pada peraturan perundang-undangan. UU Nomor 35 tahun 2007, UU Nomor 38 tahun 2004, PP 34 tahun 2006 dan Perda Provinsi Kalbar nomor 2 tahun 2008. Ke depannya strategi pengembangan kawasan ini akan dibuat akses ke jalan Adi Sucipto, sehingga mempermudah akses dari dan ke jalan Adi Sucipto serta membuat jalan lingkungan dengan jalur hijau. Ada beberapa lokasi yang sebelumnya menjadi pertimbangan untuk kantor bupati definitif, di antaranya kawasan sekitar Graha Pramuka, kawasan sekitar menuju Rasau Jaya (perbatasan Rasau Jaya dan Sungai

Kubu Raya Jaya 33 Buletin Kubu Raya Terdepan dan Berkualitas

Bangunan kantor Bupati Kubu Raya sementara menempati Graha Pramuka.

Raya), kawasan sekitar terminal internasional antarnegara (Sungai Ambawang), kawasan sekitar Desa Kuala Dua dan kawasan sekitar sekunder C. Untuk kawasan sekitar Rasau Jaya dan Desa Kuala Dua, mempunyai kelebihan berada pada lokasi sentral, yaitu di wilayah utara dengan harga tanah yang relatif murah, tetapi mempunyai kendala dalam masalah lingkungan. Wilayah tersebut merupakan dominasi tanah gambut, dengan kedalaman yang variatif, di mana wilayah ini terdapat kawasan hutan lindung, gambut dan merupakan daerah resapan air yang lebih cocok diperuntukkan di bidang perkebunan. Selain itu, wilayah tersebut perlu ditata dalam mebangun akses jalan menuju

lokasi, yang membutuhkan dana cukup besar serta waktu pengerjaan konstruksi yang lebih lama. Pada kawasan sekitar terminal internasional Sungai Ambawang, mempunyai akses yang tinggi, serta infrastruktur yang menunjang dengan kondisi tanah yang baik. Sayangnya, wilayah ini tidak berada pada titik sentral dan berada di luar ibukota kabupaten, serta harga tanah di kawasan ini relatif lebih tinggi. Melalui pertimbangan tersebut, dan berdasarkan analisa konsultan dan tim teknis terpadu Pemkab Kubu Raya, maka diharapkan kantor bupati Kubu Raya bisa memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat. *


Pelayanan Edisi Desember 2009

Pengurusan KTP Melonjak, Pelayanan Lamban Satu Hari Masuk 500 Berkas Lamanya proses pembuatan kartu keluarga (KK) dan kartu tanda penduduk (KTP) masih saja terjadi di mana-mana, tak terkecuali di Kabupaten Kubu Raya. Masyarakat setempat masih mengeluhkan lambannya pelayanan pembuatan kartu tanda penduduk ini.

Bupati Muda Mahendrawan menyerahkan berkas pengurusan KTP kepada para Camat.

34 Buletin Kubu Raya Jaya Kubu Raya Terdepan dan Berkualitas

MASIH lamanya proses pembuatan kartu tanda penduduk di Kubu Raya ini diakui Kepala Bidang (Kabid) Kependudukan dan Catatan Sipil, Mariamah. Ia juga mengakui, bahwa Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Kubu Raya masih terkesan lamban dalam memberikan pelayanan pembuatan kartu tanda penduduk itu. Menurut Mariamah, Disdukcapil sudah berusaha maksimal dalam melayani pembuatan KK dan KTP, hanya saja berkas yang masuk setiap harinya lumayan banyak, jumlahnya berkisar hingga 500 berkas per hari, sementara petugas yang ada jumlahnya masih terbatas. “Kadang petugas kami sampai lembur hingga tengah malam, hanya untuk menyelesaikan berkas pemohon,� kata Mariamah. Ia menjelaskan, dalam satu hari saja, pemohon perorangan mencapai angka 150 berkas, sedangkan dari kecamatan 300 berkas, kadang juga bisa mencapai 500 berkas. Dari banyaknya berkas pemohon yang masuk setiap harinya, tidak sebanding dengan sarana yang ada, sehingga petugas merasa kewalahan untuk menangani. Disdukcapil sendiri sudah berusaha memberikan pelayanan yang maksimal, dengan mengoptimalkan SDM dan sarana yang ada dengan mengadakan lembur bagi petugasnya. Dalam pembuatan KK dan KTP di daerah ini, memang terjadi perubahan sistem, melalui sistem SIAK yang merupakan program nasional yang diatur dalam Undangundang RI Nomor 23 tahun 2006 tentang administrasi kependudukan yang dimulai tanggal 22 Juni 2009 secara offline.

Dalam amanat UU Nomor 23 tahun 2006, paling lama akhir 2011 semua penduduk harus memiliki nomor induk kependudukan (NIK). Dan, NIK ini dapat diterbitkan melalui pelayanan KK dan KTP dengan sistem SIAK. Pelayanan KK dan KTP Kabupaten Kubu Raya, selama ini dipusatkan di Disdukcapil selaku instansi pelaksana yang mendapatkan bantuan stimulus pemerintah pusat tahun anggaran 2008 sebanyak 8 unit visi dan 1 unit server penyimpanan data base penduduk KKR. Kabupaten termuda ini memiliki sembilan kecamatan yang kesemuanya harus dilayani, dengan penduduk wajib KTP berjumlah 317.844 jiwa dan kepala keluarga berjumlah 119.801 KK. Mariamah menjelaskan, dasar untuk proses penerbitan KK dan KTP dengan sistem SIAK adalah, database yang ada menggunakan prinsip pemutakhiran data. Dimulai dari verifikasi data, kemudian validasi biodata pemohon (formulir F101) dengan data yang ada dalam server (pemutakhiran data) bagi penduduk yang ada datanya. Jika pemohon salah menuliskan data, maka data tersebut tidak bisa diproses. Setelah data setiap individu dalam susunan keluarga lengkap, pemohon sudah dianggap valid baru diproses KK nya, kemudian barulah KTP bisa diterbitkan. KK merupakan dasar pembuatan KTP. Agar proses pembuatan KK dan KTP lancar, pemohon harus mengisi biodata melalui formulir F101, dengan lengkap dan benar yang diverifikasi dan divalidasi mulai dari desa, lalu ke kecamatan dilanjutkan ke Disdukcapil KKR. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 23 tahun 2006 pasal 69 ayat 1 ditetapkan, bahwa paling lambat 14 hari kerja waktu penyelesaiannya. Untuk mempercepat proses pembuatan KK dan KTP, pemerintah Kabupaten Kubu Raya melalui Disdukcapil pada perubahan anggaran tahun 2009, akan menambah sarana di tingkat kecamatan, agar masyarakat tidak perlu datang lagi ke Disdukcapil KKR. “Jadi pengurusan KTP dapat dilakukan di kantor camat saja. Dengan demikian, pelayanan terhadap masyarakat dapat lebih cepat dilakukan,� kata Mariamah. *


Pelayanan Edisi Desember 2009

Wabup Andreas Muhrotien

Sekolah dan Puskesmas Harus Miliki Konseling DALAM kegiatan gelar dialog anti narkoba di aula kantor Camat Sungai Ambawang, yang dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, para pemuda serta pelajar SMU serta kepala dinas kesehatan, Nursyam Ibrahim dan Kanit Binluh Ditres Narkoba Iptu Edy Haryono yang tampil sebagai pembicara ini, Wakil Bupati Andreas Muhrotien mewanti-wanti agar para remaja tidak terlibat dalam penggunaan narkoba. “Bahkan sekali pun jangan ingin mencoba, karena sekali mencoba maka berarti sudah menghancurkan kehidupan masa depan,� pesan Andreas Muhrotien. Sementara Nursyam Ibrahim, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya dalam paparannya menyatakan, bahwa masalah narkoba bukanlah masalah saya, masalah Anda, tapi merupakan masalah kita bersama. Untuk itu diharapkan remaja bisa menjadi sahabat bagi teman-temannya. Teman sejati harus saling berbagi, bukan menjauhi jika sahabatnya tertimpa masalah. Selanjutnya ia mengimbau agar setiap sekolah atau Puskesmas punya konseling bagi para remaja, sehingga remaja bisa memahami masalah yang dialami mereka. Pada acara dialog narkoba itu, terlihat para siswa sangat antusias. Ini nampak ketika diberikan kesempatan untuk bertanya, mereka seperti berebutan untuk bertanya. Pertanyaan lebih banyak seputar awal seseorang mencoba narkoba.

Kubu Raya Jaya 35 Buletin Kubu Raya Terdepan dan Berkualitas

Remaja Diingatkan Jangan Terlibat Narkoba Wakil Bupati Kubu Raya, Andreas Muhrotien mengingatkan pentingnya mencegah penyalahgunaan narkoba sejak dini, terutama untuk remaja dan siswa-siswi sekolah yang sangat rentan menjadi sasaran pengedar narkoba. “Dari mencoba, diberikan secara gratis sampai akhirnya terpaksa harus membeli. Jika Anda-anda yang ada di sini ingin menggantikan kami yang duduk di sini beberapa tahun yang akan datang, maka sayangilah diri Anda dan jangan mencoba narkoba,� kata Nursyam Ibrahim. Prevelasi angka penyalahgunaan narkoba diakui memang cukup tinggi. Angka yang terdeteksi sekitar 3,9 persen. Berdasarklan hasil penegakan hukum terhadap kasus narkoba, korban terbanyak adalah remaja. Dari data yang tercatat, sebanyak 43,4 persen pelajar dan mahasiswa pernah menyalahgunakan narkoba dari satu jenis. Ini sangat rawan, karena penyalahgunaan narkoba dan peredaran gelapnya di kalangan remaja lumayan tinggi. Remaja pelajar dan mahasiswa sangat rentan dengan pemakaian narkoba, yang diedarkan oleh para sindikat dengan berbagai caranya membujuk. Oleh sebab itu, para orangtua diminta kewaspadaan dan perhatian serius terhadap perkembangan putra-putrinya. Dampak buruknya lagi dari penggunaan narkoba adalah tertularnya virus HIV/AIDS melalui jarum suntik yang tidak steril. Berdasarkan data secara nasional, tidak kurang dari 600 hingga 900 ribu penderita HIV/ AIDS positif, dan 42,3 persen hingga 52,6 persen di antaranya adalah mantan pecandu narkoba jenis suntikan.

Untuk Kalimantan Barat sendiri, dari data tahun lalu, tercatat jumlah komulatif kasus HIV/AIDS berdasarkan cara penularannya, untuk homoseksual 104 kasus HIV plus dan 33 kasus AIDS, heteroseksual 438 kasus HIV plus dan 111 kasus AIDS, narkoba suntik (IDU) 166 kasus HIV plus dan 65 kasus AIDS, transfusi darah 5 kasus HIV plus dan tidak ada kasus AIDS. *

Pelajar rentan terhadap narkoba.


Pemerintahan Edisi Desember 2009

Wagub Drs Christiandy Sanjaya.

Wagub Serahkan Nomor Induk Pegawai SEBAGAIMANA dimaklumi bersama, bahwa proses pengangkatan Sekdes menjadi Pegawai Negeri Sipil, pada hakikatnya untuk menindaklanjuti peraturan pemerintah Nomor 45 tahun 2007. Pemerintah telah memfasilitasi salah satu unsur perangkat desa menjadi PNS, yakni sekretaris desa yang memang telah lama ditunggu oleh Sekdes, mengenai kepastiannya untuk menjadi pegawai negeri sipil. Wagub Kalbar Drs Christiandy Sanjaya MM pada 19 Nopember 2009, menyerahkan Nomor Induk Pegawai (NIP) Sekretaris Desa Tahap II. Acara tersebut dihadiri Mendagri yang diwakili Direktur Pemerintahan Desa dan Kelurahan Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, para bupati se provinsi Kalbar, Sekretaris daerah, para kepala dinas, kepala badan dan kepala biro, para kepala badan kepegawaian daerah dan kepala badan pemberdayaan masyarakat se Kalbar. Wagub Christiandy mengungkapkan, bahwa pengangkatan sekdes menjadi PNS memerlukan waktu yang cukup lama. Dimulai dengan proses pendataan atau proses penyusunan data nominatif yang disusun oleh para bupati dan kelengkapan administrasi, hingga proses penerbitan Nomor Induk Pegawai. Dari proses tersebut, pengangkatan sekdes menjadi PNS dilakukan secara bertahap. Tahun 2009 ini, diharapkan seluruh sekdes yang tercantum dalam Daftar Nominatif dapat diangkat menjadi PNS. “Dengan demikian, setelah diterimanya NIP Sekdes Tahap II ini, kita masih menunggu hasil verifikasi proses pengangkatan Sekdes tahap III. Untuk itu diminta para bupati untuk memberikan pengertian dan

Kubu Raya Jaya 36 Buletin Kubu Raya Terdepan dan Berkualitas

12.197 Sekdes Diangkat sebagai PNS Sekdes kini sudah bisa berlega hati. Karena keinginannya untuk menjadi pegawai negeri sipil sudah terpenuhi. Ini merupakan proses yang istimewa, tidak seperti proses yang diatur dalam Undang-undang Kepegawaian, yakni melalui pendaftaran sebagai calon PNS atau melalui proses seleksi dan tes. penjelasan, terutama kepada sekdes-sekdes lainnya, yang masih belum diangkat menjadi PNS untuk bersabar menunggu penyelesaian proses tahap III,� kata Wagub Christiandy. Dia juga minta kepada para bupati untuk segera menyusun rincian tugas pokok sekdes melalui peraturan bupati, mengingat pada tahap I telah diangkat sekdes menjadi PNS, maka dalam pelaksanaan tugasnya dalam mendukung terselenggaranya administrasi pemerintahan desa, hendaknya berpedoman pada peraturan bupati, di mana hal tersebut merupakan salah satu amanat yang tertuang dalam PP Nom 45 tahun 2007. Alasan mendasar dari kebijakan tersebut, intinya mengharapkan kepada para sekdes dapat memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugasnya. Karena tidak diharapkan tentunya, bahwa kecenderungan lemahnya penyelenggaraaan administrasi desa yang dirasakan saat ini, disebabkan oleh rendahnya tingkat sumber daya aparatur pemerintah desa. Dengan adanya perubahan status sekdes menjadi PNS tentunya diharapkan tingkat kemampuannya dalam menyelenggarakan administrasi pemerintahan desa, dapat dilakukan secara tertib dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Untuk mengefektifkan pelaksanaan tugas sekdes di masing-masing desa, maka dengan akan diserahkannya NIP Sekdes, agar segera diterbitkan keputusan bupati mengenai pengangkatannya sebagai pegawai negeri sipil dan selanjutnya atas dasar keputusan tersebut, para sekdes dapat melaporkan kepada camat yang bersangkutan untuk melaksanakan tugas.

Atas dasar pelaksanaan tugas tersebut, camat memberikan surat keterangan melaksanakan tugas. Kemudian dari surat keterangan itulah, para sekdes sudah terhitung sebagai pegawai negeri sipil. Wagub mengingatkan, hal pokok yang perlu dilakukan adalah pada saat penyerahan keputusan pengangkatan sebagai pegawai negeri sipil, hendaknya dilaksanakan acara pengucapan sumpah janji sebagai pegawai negeri sipil. Pengangkatan sekdes sebagai PNS tahap I dari formasi 21.083 orang sampai saat ini sejumlah 18.410 sekdes telah diangkat menjadi PNS dengan diterbitkannya Nomor Induk Pegawai oleh Badan Kepegawaian Negara dan telah diselesaikan dalam rancangan keputusan bupati/walikota, yang sudah ditandatangani oleh para bupati/walikota pada bulan Desember 2008 lalu. Selanjutnya tahap II jumlah NIP yang diterbitkan Badan Kepegawaian Negara sejumlah 12.197 sekretaris desa, yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Sisa formasi tahap I dan II yang belum ditetapkan kuranglebih 5.000 orang, yang secara bertahap dan regular akan tetap diselesaikan. Penyelesaian tahap III direncanakan sudah mulai diproses pada minggu ke dua bulan November 2009, seluruhnya dari 10.743 formasi sekretaris desa tahap III sudah dapat diselesaikan paling lambat minggu ke tiga Desember 2009. Penyerahan NIP tahap III yang merupakan tahap terakhir, diprogramkan akan dilakukan langsung oleh Menteri Dalam Negeri di Jakarta, yang sekaligus merupakan penyelesaian akhir. *


Budayakan Hidup Bersih, Cegah DBD PEMERINTAH Kabupaten Kubu Raya menggelar dialog publik tentang pencegahan DBD, flu burung, flu babi dan penyakit menular lainnya bertempat di gedung pertemuan Kecamatan Sungai Kakap, 7 Oktober lalu. Ini merupakan langkahlangkah pemerintah dalam menjaga kesehatan masyarakat dengan upaya pencegahan dan pemberian informasi. Materi dialog pada sesi pertama diisi oleh Asisten Administrasi dan umum, Abdul Wahab, yaitu tentang kebijakan pembangunan kesehatan Kabupaten Kubu Raya, dilanjutkan dengan materi berikutnya oleh Kepala Dinas Kesehatan, Nursyam Ibrahim tentang pencegahan dan pemberantasan penyakit menular. Nursyam Ibrahim Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya mengungkapkan, bahwa kesehatan adalah hak kita semua, di mana di dalamnya terdapat kewajiban kita untuk menjaganya. Menurut Nursyam, kesehatan merupakan investasi berharga untuk masa depan. Dalam pemberantasan DBD fogging saja tidaklah cukup, karena fogging hanya membunuh induk nyamuk, sedangkan jentik-jentik terus menetap dan berkembang. Hal yang terpenting adalah memberantas mata rantai perkembangan nyamuk. “Biasakan dengan mengubur sampah atau setidaknya jangan biarkan air tergenang pada wadah bekas yang ada di lingkungan kita,” katanya. Peserta yang terdiri dari kepala desa, camat, tokoh masyarakat dan kader kesehatan Sungai Kakap, Sungai Raya dan Sungai Ambawang ini, terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan dialog tersebut. “Pencegahan dapat dilakukan mulai dari kita sendiri dan lingkungan, budayakanlah gotong royong membersihkan selokan di lingkungan kita, wirausaha juga harus membuang limbah pada tempatnya, jadi butuh peran serta masyarakat dan dunia usaha bukan hanya pemerintah saja,” ujar Nursyam lagi. *

Nursyam Ibrahim Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya

Kubu Raya Jaya 37 Buletin Kubu Raya Terdepan dan Berkualitas

Aktivitas Edisi Desember 2009

Berharap Masjid Khulafaur Rasyidin Jadi Islamic Center

Bupati Muda Mahendrawan dalam kesempatan temu muka warga Kakap.

PEMERINTAH Kabupaten Kubu Raya beserta jajarannya menghadiri acara halal bihalal di Masjid Khulafaur Rasyidin Sungai Raya, di awal Oktober lalu. Acara ini dihadiri Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan SH, dan segenap Muspida. Tema halal bihalal ini adalah, Dengan semangat halal bihalal kita pererat silaturahmi menuju masa depan yang maju, terdepan dan berkualitas. Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan dalam kesempatan itu berharap, semoga dengan halal bihalal ini, bisa membakar semangat kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik, bekerja dengan hati dan ikhlas. Pemkab dan seluruh pegawai negeri sipil berserta anggota DPRD, diharapkan bisa saling bekerjasama dalam membangun Kubu Raya. Muda juga menyatakan permohonan maafnya kepada masyarakat Kubu Raya karena belum mampu memberikan pelayanan yang terbaik. “Tetapi kami berusaha berbuat maksimal untuk masyarakat KKR,” ujar Bupati Muda. Dia menambahkan, bahwa ke depannya mudah-mudahan masjid Khulafaur Rasyidin Sungai Raya ini, bisa menjadi masjid Kubu Raya dan menjadi Islamic Center, karena letaknya yang cukup strategis dan bisa membina generasi muda dalam hal keimanan dan ketakwaan. Dalam kegiatan halal bihalal ini, juga diisi dengan pembacaan ayat suci Alquran dan penyampaian tausyiah oleh Dr H Aswin Rose selaku Ketua Umum Jami’atul Islamiah Jakarta. Meski diguyur hujan, namun tak mengurangi minat PNS dan masyarakat KKR untuk menambah keimanannya dengan siraman rohani. Acara ditutup dengan doa bersama, dan saling memaafkan dengan hati yang ikhlas, baik lahir maupun batin.*


Perda

Edisi Desember 2009

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2008 NO

JUDUL RAPERDA

1 2

Lambang Daerah Kab Kubu Raya Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Kabupaten Kubu Raya Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD Bantuan Keuangan kepada Partau Politik Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kubu Raya Tahun 2009

3 4 5

TANGGAL DITETAPKAN DAN DIUNDANGKAN

KETERANGAN

Ditetapkan 11 9 - 08 Diundangkan 11 - 9 - 08 Ditetapkan 12 - 9 - 08 Diundangkan 15 - 9 - 08

L.D Tahun 08 Nomor 1 L.D Tahun 08 Nomor 2

Ditetapkan 15 - 10 - 08 Diundangkan 15 - 10 - 08

L.D Tahun 08 Nomor 3

Ditetapkan 15 - 10 - 08 Diundangkan 15 - 10 - 08 Ditetapkan 17 - 12 - 08 Diundangkan 18 - 12 - 08

L.D Tahun 08 Nomor 4 L.D Tahun 08 Nomor 5

DAFTAR RANCANGAN PERATURAN DAERAH YANG TELAH DIKIRIM KE SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN KUBU RAYA NO

JUDUL RAPERDA

1

Pelayanan Kesehatan pada Puskesmas dan Jaringannya Retribusi Izin Usaha Perikanan Retribusi izin Pelayanan Kesehatan Swasta dan Sertifikasi di Bidang Kesehatan Retribusi Pelayanan Jasa Kepelabuhan Ketertiban Umum Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kubu Raya

2 3 4 5 6

TANGGAL PENGIRIMAN

KETERANGAN

7 Juli 2009

Belum Dijadwalkan dalam Pembahasan

7 Juli 2009 7 Juli 2009

Belum Dijadwalkan dalam Pembahasan Belum Dijadwalkan dalam Pembahasan

7 Juli 2009 3 Agustus 2009 7 Agustus 2009

Belum Dijadwalkan dalam Pembahasan Belum Dijadwalkan dalam Pembahasan Telah Dibahas, Namun Perlu Dilakukan Penyempurnaan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2009 NO JUDUL RAPERDA

TANGGAL DITETAPKAN

KETERANGAN

DAN DIUNDANGKAN 1

Pajak Hotel

Ditetapkan 6 - 3 - 09 Diundangkan 6 - 3 - 09

L.D Tahun 09 Nomor 1

2

Pajak Reklame

Ditetapkan 6 - 3 - 09 Diundangkan 6 - 3 - 09

L.D Tahun 09 Nomor 2

3

Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C

Ditetapkan 6 - 3 - 09 Diundangkan 6 - 3 - 09

L.D Tahun 09 Nomor 3

4

Pajak Parkir

Ditetapkan 6 - 3 - 09 Diundangkan 6 - 3 - 09

L.D Tahun 09 Nomor 4

5

Pajak Restoran

Ditetapkan 6 - 3 - 09 Diundangkan 6 - 3 - 09

L.D Tahun 09 Nomor 5

6

Pajak Penerangan Jalan

Ditetapkan 6 - 3 - 09 Diundangkan 6 - 3 - 09

L.D Tahun 09 Nomor 6

7

Pajak Hiburan

Ditetapkan 6 - 3 - 09 Diundangkan 6 - 3 - 09

L.D Tahun 09 Nomor 7

8

Penerimaan Sumbangan Pihak ke Tiga

Ditetapkan 17 - 9 -09 Diundangkan 17 - 9 - 09

L.D Tahun 09 Nomor 12

Ditetapkan 15 - 9 - 09 Diundangkan 15 - 9 - 09

L.D Tahun 09 Nomor 10

Ditetapkan 11 - 8 - 09 Diundangkan 11 - 8 - 09

L.D Tahun 09 Nomor 8

11 Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten Kubu Raya

Ditetapkan 12 - 8 - 09 Diundangkan 12 - 8 - 09

L.D Tahun 09 Nomor 9

12 Pinjaman Pemerintah Kabupaten Kubu Raya

Ditetapkan 17 - 9 - 09 Diundnagkan 17 - 9 - 09

kepada Pemerintah Kabupaten Kubu Raya 9 Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Kubu Raya Tahun Anggaran 2009 10 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kubu Raya (RPJMD) Tahun 2009 - 2014

13 Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Kubu Raya. 14 Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Kubu Raya.

Kubu Raya Jaya 38 Buletin Kubu Raya Terdepan dan Berkualitas

L.D Tahun 09 Nomor 11 Belun Diundangkan Masih dalam Tahap Perbaikan.

Ditetapkan 12 - 11 - 09 Diundangkan 12 - 11 - 09


Reward

Edisi Desember 2009

Dalam kegiatan penutupan Pekan Enterpreneurship yang dilaksanakan pada hari Minggu 8 November lalu, Pemkab Kubu Raya memberikan penghargaan kepada setiap stand yang memiliki penghasilan terbanyak. Penghargaan juga diberikan kepada tiga sekolah, yang mengajukan proposal terbaik untuk pelaksanaan kegiatan Enterpreneurship di Kabupaten Kubu Raya. UNTUK penilaian stand dengan penghasilan terbanyak pertama, diraih oleh SMK Pertukangan Santo Yoseph Sungai Raya dengan total pendapatan Rp 30.425.000. Juara ke dua diraih oleh SMK Bina Putra Rasau Jaya dengan total pendapatan Rp 27.250.000 dan juara ke tiga diraih oleh SMA Kemala Bhayangkari Sungai Raya dengan total pendapatan Rp 7.426.500. Total pendapatan dari seluruh stand yang ada, selama kegiatan dua hari Pekan Enterpreneurship, diakui cukup fantastis. Capaian angka pendapatan keseluruhannya tercatat Rp 153.000.000. Jelas ini merupakan suatu keberhasilan dalam kegiatan, yang memang ditujukan untuk menanamkan jiwa entrepreneurship kepada para siswa. Sedangkan untuk penilaian proposal Pekan Enterpreneurship juga dimenangkan oleh tiga sekolah. Juara pertama diraih oleh SMP 12 Sungai Raya, juara ke dua diraih SMAN I Rasau Jaya dan juara ke tiga diraih SMAN I Sungai Raya. Bagi ketiga sekolah ini, nantinya akan mendapatkan bantuan dana dari Pemkab Kubu Raya untuk pelaksanaan kegiatan entrepreneurship sekolah, sesuai dengan dana yang diajukan dalam proposal tersebut. Ketua sekaligus penggagas kegiatan Pekan Enterpreneurship Kubu Raya 2009, Drs Andreas Muhrotien mengungapkan, dengan suksesnya kegiatan ini, tidak ada masyarakat yang tidak bangga menjadi warga Kubu Raya. Dia yakin, KKR sudah berbuat yang terbaik dari apa yang sudah dilakukan

Kubu Raya Jaya 39 Buletin Kubu Raya Terdepan dan Berkualitas

Dua Hari Raup Rp 153 Juta Pemkab Kubu Raya Berikan Penghargaan

Bupati KKR meninjau stand pameran kewirausahaan sekolah.

dalam kegiatan ini. Dan ini merupakan awal untuk menuju perubahan. “Atas keberhasilan kegiatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan memberikan dedikasi yang tinggi pada kegiatan ini. Terutama pada Ciputra dan UGM yang memberikan andil cukup besar bagi kegiatan ini,” ucap Andreas Muhrotien. Dia juga menegaskan, keberhasilan kegiatan ini tidak terlepas dari andil berbagai pihak. “Keberhasilan kegiatan ini adalah keberhasilan semua yang terlibat dalam kegiatan dan masyarakat Kabupaten Kubu Raya umumnya. Setidaknya, ini merupakan awal yang baik bagi kita untuk menerapkan pendidikan entrepreneurship kepada generasi muda KKR,” kata Andreas. *rox

Wabup Andreas Muhrotien memberi penghargaan kepala pelajar dengan hasil wirausahanya.


Tertanda Bupati Muda Mahendrawan, SH

Sekda Drs Agus Suparwanto

Wakil Bupati Drs. Andreas Muhrotien


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.