DLAJAH 10:10 #01

Page 4

D A G O 04

Perpaduan Magis Bandoeng Tempo Doeloe dan Cita Rasa Modern Teks: Mira Marsellia

Photo: MowelBlackpacker

A

dalah Dago, sebuah nama jalan kuno dari Jalan Ir. H. Djuanda di Bandung yang pada jaman kolonial Belanda disebut dengan Dago Weg. Seruas jalan yang menjanjikan kenangan indah bagai seserpih romantisnya Paris di bumi Parahyangan. Tak berlebihan kiranya, karena sejak jaman dulu Bandung memang dikenal dengan Parijs van Java. Letak Jalan Dago di Utara kota Bandung, menjadikan jalanan ini asri sejuk dan alami. Apalagi dengan bangunan lama berarsitektur tropis gaya colonial, dihiasi dengan pepohonan yang teduh dengan dedaunan dan bunga-bunganya yang gugur ke jalan berwarna kekuningan, bercampur dedaunan berwarna kuning coklat dan merah terakota, membuat suasana seperti musim gugur di jalanan Eropa. Jalan Dago adalah perpaduan suasana magis dari peninggalan ‘Bandoeng tempo doeloe’, dengan suasana kafe dan hiburan modern masa kini. Semoga proporsi suasana modern dan keantikan masa lalu selalu dalam perpaduan yang pas, sebagaimana oregano pada pizza, kebanyakan atau kurang juga membuat tidak enak rasanya.

Foto: Mira Marsellia

Pernahkah Anda mencoba menyusuri Jalan Dago ini di malam hari? Saat lampu-lampu jalan dinyalakan dan angin sejuk menghela nafasnya dengan pelan, kadang bahkan ditingkahi kabut turun? Cobalah menikmati jalanan Dago dengan berjalan kaki. Untuk menghindari jalanan yang ramai di ruas utama, Anda dapat memutar melalui jalan-jalan kecil di luar ruas utama Jalan Dago yang penuh pepohonan. Kafe-kafe cantik dengan aneka jenis kuliner dapat Anda nikmati. Suasana etnik, modern, atau tempo dulu dapat menjadi pilihan selera Anda.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.