
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 5

Ruang publik adalah ruang yang berfungsi untuk tempat menampung aktivitas masyarakat, baik secara individu maupun secara kelompok, dimana bentuk ruang publik ini sangat tergantung pada pola dan susunan massa bangunan (Rustam Hakim,1987). Ruang publik harus memiliki tautan antara manusia, ruang, dan dunia luas dengan konteks sosial.
Ruang publik memilki fungsi lingkungan hidup, dalam hal ini memiliki artian dapat digunakan untuk berbagai kegiatan dan kepentingan luas.
Bangunan Komunal dapat mewadahi berbagai kegiatan yang terjadi , menyediakan fasiltas pendukung untuk berinteraksi maupun melakukan kegiatan privasi.
Bangunan Komunal dapat digunakan oleh ma yarakat umum dari berbagai latar belakang sosial, ekonomi, dan budaya serta akses bagi berbagai kondisi fisik manusia.
Bangunan peribadatan
Bangunan sarana pendidikan Bangunan administrasi dan pelayanan publik Bangunan penginapan
Bangunan pusat perbelanjaan dan komersial Bangunan kesenian, olahraga dan rekreasi Bangunan Kesehatan
Bangunan industrial Banguanan sarana Transportasi Bangunan bersejarah dan musium
https://ejurnal.itenas.ac.id/index.php/rekakarsa/article/view/1388/1553 https://studylibid.com/doc/76932/1-bab-2-landasan-teori-2.1-landasan-teori2.1.1-ruang
Tipologi Bangunan menurut Anthony Vidler Tipologi bangunan adalah sebuah studi/ penyelidikan tentang penggabungan elemen-elemen yang memungkinkan untuk mencapai/ mendapatkan klasifikasi organisme arsitektur melalui tipe-tipe.
Apartemen merupakan tempat tinggal (terdiri atas kamar duduk, kamar tidur, kamar mandi, dapur, dsb) yang berada pada satu lantai bangunan bertingkat. Apartemen di bangun dengan tujuan komersil / umum / khusus. jenis-jenis apartement:
1. Berdasarkan ketinggian : Apartemen Low-rise, Apartemen Mid-rise, Apartemen High-rise.
2. Berdasarkan bentuk massa bangunan : Bentuk Slab, Bentuk Tower, Bentuk Varian (campuran antara Slab dan Tower).
3. Tipe unit : Studio, Apartemen 1, 2, 3 Kamar / Apartemen Keluarga, Loft, Penthouse.
1.
Kantor dalam bahasa Indonesia adalah balai, gedung, ruang, tempat untuk mengurus suatu pekerjaan, atau disebut juga sebagai tempat kerja. Jenis-jenis kantor:
1. Terdapat jenis kantor pusat dan kantor cabang. faktor pendukung : syarat administratif, konstruksi gedung, keamanan, kesehatan, Fleksibilitas tata letak dan estetika.
2. Bentuk massa bisa lebih dari satu massa bangunan dengan tipe low rise maupun high rise.
Ruangan kerja (work spaces)
Di dominasi dengan ruang publik dan semi publik.
2. Ruangan pertemuan (meeting spaces)
Di dominasi oleh ruang publik.
3. Ruangan pendukung (support spaces).
Service : gudang, pantry, lift, ruang utilitas air dan listrik
Semi publik : toilet
Tempat ibadahadalah sebuah tempat yang digunakan oleh umat beragama untuk beribadah menurut ajaran agama atau kepercayaan mereka masing-masing. jenis-jenis tempat ibadah :
1. Di bedakan berdasarkan kepercyaan agama. seperti : masjid / musholla (Islam), gereja (kristen/katolik), pura (hindu), kelenteng (kong hu cu), vihara (budha) dll.
2. Bentuk bangunan peribadatan memiliki ciri khasnya bagian yang menjadi iconic, masing-masing sesuai dengan agama. namun secara umum banguna di buat dengan Skala monumental, dengan kebisinan minim agar mendapat kekhusyukan beribadah.
Setiap tempat ibadah memiliki karakteristik ruang yang berbeda sesuai dengan agama dan kepercyaan masing masing. Namun secara umum setiap tempat ibadah memiliki :
1. Ruang ibadah (main room) ruang ini di dominasi oleh publik hingga semi publik (hanya yang bergama tertendu dapat mengakses ruang ibadah)
2. Ruang penunjang. - service : gudang, tangga/lift, ruang utilitas listrik dan air - semi publik : toilet, ruang penyucian tempat ibadah
3. Ruang khusus ruang khusus adalah ruang yang hanya ada dalam tempat ibadah agama masing masing. biasanya ruangan ini bersifat semi publik hingga privasi
https://flanel4world.wordpress.com/2016/09/19/catatan-kuliah-tipologi-arsitektur/
Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya. jenis-jenis rumah sakit:
1. Beberapa tipe rumah sakit : Rumah sakit umu, Rumah sakit terspesialisasi, Rumah sakit penelitian / pendidikan, Rumah sakit lembaga / perusahaan, Klinik.
2. Rumah sakit di peruntunkan untuk memiliki pola tatanan massa yang memaksimalkan ruang dengan sirkulasi yang baik dan penataan bangunan yang tepat karena dapat mempengaruhi kondisi psikologis.
Area public : poliklinik, IGD, apotek Semi public : menerima beban kerja dari area public misal lab, radiologi, rehab medis
Privat : area tertutup misal ICU, instalasi bedah, instalasi kebidanan & kandungan, ruang rawat inap
Berdasarkan pelayanan terdapat zona :
-Zona pelayanan medis -Zona penunjang dan operasional -Zona penunjang umum dan administrasi
Berdasarkan resiko terjadinya penularan penyakit
-Area risiko rendah : kantor
- Sedang : ruang rawat inap non menular, rawat jalan
- Tinggi : ruang isolasi, ICU, pemulasaraan mayat, ruang bedah mayat, ruang radiodiagnostik
- sangat tinggi : ruang bedah, IGD, ruang bersalin, ruang patologi
Berdasarkan pelayanan terdapat zona :
-Anchor, transformasi dari “nodes” ; berfungsi sebagai landmark
- SecondaryAnchor, transformasi dari “district”; berupa toko retail, bioskop
- Street Mall, transformasi dari “path”; berupa pedestrian
- Landscaping, transformasi dari “edges”; pembatas pusat pertokoan dengan tempat- tempat luar
Unsur-unsur tipikal :
- Food court
- Department store
-Anchor store, diletakkan saling berjauhan untuk memaksimalkan lalu lintas di antara keduanya sehingga dimanfaatkan oleh kios- kios pengecer yang lebih kecil
- Stand-alone store, satelit dari shopping mall
Jenis jenis tempat perbelanjaan & komersil :
- Market : rangkaian petak (stall) dan warung (booth)
- Shopping Street : toko berderet di kedua sisi jalan,
- Shopping Precint : toko membentuk lingkaran yang bebas dari kendaraan
- Department Store : kumpulan beberapa toko yang berada di bawah 1 atap bangunan
- Supermarket : menjual bermacam- macam barang dengan menerapkan self service
-Shopping Centre : bangunan / kompleks pertokoan yang terdiri atas tokotoko
- Shopping Mall : bangunan / kompleks pertokoan yang memilih sistem selasar
- Plaza : shopping mall tetapi tidak seluas shopping mall sehingga lantainya lebih tinggi
Neighborhood Center : melayani 5k-40k jiwa, luas site 3-10 Ha
Community Center : melayani 40k-150k jiwa, luas site 10-30 Ha
Main Center / Regional Center : melayani > 150k jiwa, luas site 30- 90 Ha
https://flanel4world.wordpress.com/2016/09/19/catatan-kuliah-tipologi-arsitektur/
Pembangunan rumah susun dan lingkungannya harus dibangun dan dilaksanakan berdasarkan perizinan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah setempat sesuai dengan peruntukkannya (persyaratan administratif). Merujuk kepada penjelasan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 16 tahun 1985 tentang Rumah Susun, yang dimaksud dengan persyaratan administratif pembangunan rumah susun yaitu :
• Perizinan usaha dari perusahaan pembangunan perumahan;
• Izin lokasi dan/atau peruntukkannya
• Perizinan mendirikan bangunan.
Perizinan tersebut diajukan oleh penyelenggara pembangunan kepada Pemerintah Daerah terkait dengan melampirkan persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
• sertifikat hak atas tanah
• fatwa peruntukkan tanah
• rencana tapak
• gambar rencana arsitektur yang memuat denah dan potongan beserta pertelaannya yang menunjukkan dengan jelas batasan secara vertikal dan horizontal dari satuan rumah susun
• gambar rencana struktur beserta perhitungannya
• gambar rencana menunjukkan dengan jelas bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama gambar rencana jaringan dan instalasi beserta perlengkapannya.
Persyaratan ekologis adalah persyaratan yang memenuhi analisis dampak lingkungan dalam hal pembangunan rumah susun. Persyaratan ekologis menurut ketentuan Pasal 37 UU Rumah Susun mencakup keserasian dan keseimbangan fungsi lingkungan, yaitu keserasian antara lingkungan buatan, lingkungan alam dan sosial budaya, termasuk nilai-nilai budaya bangsa yang perlu di lestarikan.
P E R S Y A R A T A N T E K N I S
Berikut standart dan persyaratan teknis sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 60/Prt/1992 Tentang Persyaratan Teknis Pembangunan Rumah Susun
Pasal 1
Rumah Susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuansatuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian, yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama.
1) Persyaratan teknis pembangunan rumah susun dimaksudkan sebagai landasan dalam perencanaan, pengawasan, pengelolaan dan pengembangan rumah susun dalam rangka peningkatan kualitas hidup penghuninya.
2) Persyaratan teknis pembangunan rumah susun bertujuan untuk menjamin keamanan, keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan bagi penghuni dan/atau pemakainya
Persyaratan teknis pembangunan rumah susun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, meliputi ketentuan-ketentuan teknis tentang :
a. Ruang
b. Struktur, komponen dan bahan bangunan c. Kelengkapan rumah susun d. Satuan rumah susun
e. Bagian bersama dan benda bersama f. Kepadatan dan tata letak bangunan g. Prasarana lingkungan
Semua ruang dalam rumah susun merupakan kelompok ruang, yang mempunyai fungsi dan dimensi tertentu serta memenuhi persyaratan penghawaan, pencahayaan, suara dan bau untuk melindungi penghuni.
Rumah susun harus menggunakan struktur, komponen dan bahan bangunan dengan memperhatikan prinsip-prinsip koordinasi modular dan memenuhi persyaratan konstruksi dengan memperhitungkan kekuatan dan ketahanan baik dari arah vertikal maupun horisontal terhadap beban mati, beban bergerak atau beban hidup, beban gempa, beban angin, beban tambahan, hujan, banjir, kebakaran, daya dukung tanah dan gangguan/perusak lainnya.
Pasal 17
Rumah susun harus dilengkapi dengan alat transportasi bangunan, pintu dan tangga darurat kebakaran, alat dan sistem alarm kebakaran, penangkal petir, dan jaringan-jaringan air bersih, saluran pembuangan air hujan, saluran pembuangan air limbah, tempat perwadahan sampah, tempat jemuran, kelengkapan pemeliharaan bangunan, jaringan listrik, generator listrik, gas, tempat untuk kemungkinan pemasangan jaringan telepon dan alat komunikasi lainnya sesuai dengan tingkat keperluan.
Pasal 35
(1) Satuan rumah susun harus mempunyai ukuran standar yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan kebutuhan ruang dan ketentuan satuan rumah susun sekurang-kurangnya 18 (delapan belas) meter persegi dengan lebar muka sekurang-kurangnya 3 (tiga) meter.
(2) Satuan rumah susun dapat terdiri dari 1 (satu) ruang utama dan ruang lain di dalam dan/atau di luar ruang utama yang merupakan kesatuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sesuai fungsi dan penggunaannya.
(1) Satuan rumah susun yang berada di bawah permukaan tanah dan tidak memungkinkan mendapat penghawaan dan pencahayaan secara alami hanya dapat diperuntukkan sebagai satuan rumah susun bukan hunian.
(2) Satuan rumah susun sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), harus dilengkapi dengan: a. Sistem penghawaan dan pencahayaan buatan yang cukup; b. Sistem evakuasi penghuni yang dapat menjamin kelancaran dan kemudahannya; c. Sistem penyediaan daya listrik yang cukup dan menerus selama berfungsinya satuan rumah susun; d. Sistem pemompaan air yang dapat berfungsi secara otomatis.
Pasal 43
Ruang untuk umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, dapat berupa ruang umum, koridor, selasar dan ruang tangga yang harus disediakan bagi rumah susun.
Pasal 47
Kepadatan bangunan suatu lingkungan rumah susun harus memperhitungkan Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Koefisien Lantai Bangunan (KLB), ketinggian dan kedalaman bangunan serta penggunaan tanah yang bertujuan untuk mencapai optimasi daya guna dan hasil guna tanah.
Pasal 64
Pasal 64 Lingkungan rumah susun harus dilengkapi dengan fasilitas lingkungan yang berupa ruangan dan/atau bangunan, yang dapat terdiri dari fasilitas perniagan atau perbelanjaan, lapangan terbuka, pendidikan, kesehatan, peribadatan, fasilitas pemerintahan dan pelayanan umum serta pemakaman dan pertamanan.
Pasal 64
Fasilitas yang ditempatkan pada bangunan rumah susun sebesar-besarnya dengan luas lantai 30% (tiga puluh persen) dari jumlah luas lantai bangunan rumah susun dan tidak lebih dari 3 (tiga) lantai.
Bangunan komunal bisa di sebut dengan bangunan umum. Hampir semua orang bisa mengakses, menyediakan fasilitas bersama dengan ruang publik hingga semi publik yang sangat beragam.
Lingkungan rumah susun harus dilengkapai dengan prasarana lingkungan berupa jalan setapak, jalan kendaraan yang berfungsi sebagai penghubung antar bangunan rumah susun atau keluar lingkungan rumah susun, tempat parkir dan/atau tempat penyimpanan barang.
Pasal 56
Lingkungan rumah susun harus dilengkapi dengan utilitas umum yang terdiri dari jaringan air bersih, saluran pembuangan air hujan, saluran pembuangan air limbah, jaringan tempat pembuangan sampah, jaringan pemadam kebakaran, jaringan listrik, jaringan gas, jaringan telepon dan alat komunikasi lainnya yang berfungsi sebagai sarana penunjang pelayanan lingkungan.
http://nawasis.org/portal/download/digilib/568-PermenPU_1992_60.pdf https://www.jurnalhukum.com/persyaratan-pembangunan-rumah-susun/ http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/hukum-bisnis/1425-persyaratan-administratif-dan-teknis-pembangunan-rumah-susun-di-indonesia. html
Bangunan komunal seperti Apartement dapat mewadahi beberpa jenis bangunan komunal lain dengan fungsi pendukung untuk penghuni
Bangunan komunal memiliki banyak jenis sesuai dengan fungsi umum bangunan tersebut. juga terdapat syarat dan karakteristik masing masing pada bangunan.
Zimmerstraße 92, 10117 Berlin, Jerman. Apartemn ini dibangun di Friedrichstadt, dekat dengan bekas Checkpoint Charlie pada salah satu lahan terbuka terakhir Berlin Mitte dengan bekas Tembok Berlin. Desain Graft dengan kemampuan publiknya yang tinggi dari jalur yang ada yang dapat diakses melalui area dalam kompleks yang terhubung dengan E-Werk dan hotel tetangga di Mauerstraße, sangat kontras dengan struktur blok tertutup di sekitarnya.
Dengan latar belakang Gedung Martin Gropius, Gedung Parlemen Negara Bagian, Memorial “Topografi Teror” dengan potongan-potongan asli Tembok, Friedrichstraße dengan Checkpoint Charlie dan Kampus Axel Springer, ansambel perumahan baru menandai tempat tinggal yang sangat layak huni di salah satunya dari wilayah Berlin yang paling bersejarah. Bangunan ini di dukung okek akses keterbukaan publik dengan penataan massa yang menghadirkan aksen hijau, privasi dan ketenangan pada penghuninya
MauerstraßeAkses pencapaian menuju
Apartemen Charlie Living bisa menggunakantransportasi(mobil sepeda motor, sepeda) ataupun berjalan kaki yang dapat di akses melalui jalur primer pada Zimmerstraße yang terhubung dengan jalan Wilhelmstraße dan pada jekunder pada Mauerstraße pada area gedung B dan D.
Arus lalu lintas ramai dan padat dijalan Wilhelmstraße & Zimmerstraße. Karena, merupakan jalan utama yang berada di kota Berlin dan banyak aktifitas pengguna jalan yang melintasi jalan tersebut. mulai dari mobil, sepeda motor maupun pejalan kaki.
Tikat kebisingan disekitar apartemen :
- Tingkat tinggi terjadi dijalan utama yaitu jalan Wilhelmstraße & Zimmerstraße karena banyak lalu lalang kendaraan yang melintasi jalan tersebut tempat parkir juga memiliki tingkat kebisingan yang tinggi yang berada disamping apartemen
- Tingkat rendah terjadi dibelakang apartemen, karena dijalan tersebut tidak terlalu banyak dilintasi oleh kandaraan dan termasuk jalan kecil.
: kebisingan rendah : kebisingan sedang : kebisingan tinggi
Bangunan ini memiliki pola tatanan massa linier. Bentuk garis lurus atau linier dapat diperoleh dari perubahan secara proporsional dalam bentuk sepanjang garis. Bentuk garis lurus dapat dipotong-potong atau dibelokan sebagai penyesuaian terhadap kondisi setempat.
Apartemen charlie living terdiri dari 4 massa bangunan dan dibagi menjadi 4 blok yaitu Blok A, B, dan C dan D.
Pola sirkulasi pada ruang luar apartemen menggunakan pola campuran. Karena, memiliki suatu kombinasi dari pola network dan linier.
sirkulasi pejalan kaki
Semua massa bangunan yang terbangun satu sama lain yang membentuk sebuah bangunan yang solid Void bangunan apartemen ini terbentuk dari ruang luar yang berfungsi sebagai sirkulasi manusia maupun udara yang berada diantara dua massa bangunan.
Organisasi ruang ada bangunan ini termasuk organisasi linier. Dimana suatu urutan dalam suatu garis dan ruang yang berulang artinya ruang atau massa selalu mengacu pada garis linier yang menjadi patokan.
Sirkulasi antar ruang pada apartemen charlie living semua menggunakan pola sirkulasi linier. Karena ruang melalui garis yang mempunyai arah linier sehingga menjadi unsur pembentuk deretan ruang.
zoning
- Zona Publik : wadah aktifitas umum yang digunakan sebagai ruang interaksi dengan orang lain di lingkungan sekitar(Ruang luar)
- Zona Semi Publik : Hanya penghuni apartemen yang dapat mengakses.(Restoran/kafe, R.serbaguna, Klup,Gym)
- Zona Privat : Bersifat personal/pribadi, penghuninya bebas melakukan aktifitasnya tanpa ada gangguan dari orang lain. (Unit hunian)
- Zona Servis : melayani seluruh zona yang ada di dalam bangunan (R electrial mecanical, Toilet, Dapur).
Bangunan ini mempunyai langgam modern. Terlihat dari fasadnya yang minim ornamen dan double fasad yang sederhana yang menjadi ornamen. Pada material banyak menggunakan jendela kaca, beton dan sejenis ACP polos. Terdapat kesederhanaan dalam pembagian ruangan pada bangunan. Menurut literatur apartemen ini mempunyai bentuk dasar polygon (banyak sisi). Namun jika di telaah, apartemen ini mempunyai bentuk awal persegi panjang dan trapesium yang mengalami perubahan bentuk dengan penambahan atau pengurangan berupa bentuk segitiga, jajar genjang dan trapesium sehinga menghasilkan bentuk polygon.
Elemen masif pada fasad dapat berupa pembatas antar unit kamar, pembatas lantai, double fasad yang berperan sebagai sun shading. Elemen masif juga mampu menyadi penyeimbang dia antara elemen transparant yang mendominasi.
Atap bangunan menggunakan atap dak. Pada atap setiap massa gedung memiliki fungsi yang berbeda. 2 massa terdapat ruang komunal terbuka berupa sky garden (garis hijau) dan 2 massa yang lain sebaga area utilitas (garis merah).
Elemen transparant pada fasad berupa jendela kaca (transparant) dengan fungsi sebagai pembatas ruang luar dan ruang dalam, batas area balkon (pagar), sirkulasi udara dan pencahayaan alami. Komponen transparant lebih mendominasi dari pada komponen pasif.
Komposisi bidang lebih mendominasi dengan fungsi sebagai batasan ruang berupa jendela, pintu dan dinding. Di antara batasan per unit kamar komposisi masif juga dapat terlihat sebagai garis yang membatasi bidang, komposisi garis ini dapat menunjukkan pembatasan yang jelas pada setiap unit. Elemen bidang dan garis juga terdapat pada batasan balkon atau pagar balkon dengan setiap massa A, B, C dan D memiliki tipe batasan yang berbeda.
Pada setiap gedung mempunyai tekstur yang hampir sama. pada dinding, kolo dan double fasad memiliki tekstur halus. dan tekstur cenderung kasar terdapat pada perkerasan lantai atau jalan.
Pada setiap gedung mempunyai warna yang sama yakni warna - warna netral, seperti : hitam, abu abu, coklat, cream, kuning dan warna pada kaca (elemen transparan) warna biru.
Terdapat 2 jenis sistem penghawaan pada bangunan ini. Penghawaan alami pada setiap unit kamar dapat berupa bukaan jendela dan pintu pada balkon sehingga memungkinkan adanya sirkulasi udara. Sedangkan untuk penghawaan buatan pada setiap unit kamar dapat berupa AC. Untuk lebih menfilter udara dan mendinginkan suhu ruang, setiap unit mempunyai elemen hijau berupa tumbuhan baik di dalam maupun di luar ruangan.
pencahyaan alami dari jendela
Terdapat 2 jenis sistem pencahayaaan pada bangunan ini. Pencahayaaan alami pada setiap unit kamar dapat berupa bukaan jendela dan pintu pada balkon, sehingga dapat memaksimalkan cahaya dari terangnya langit. Beberapa jendela menghadap barat dan timur yang terkena direct solar dapat di kurangi karena terdapat double fasad dan pembayangan dari bangunan tinggi di sekitar.
Sedangkan untuk pencahayaaan buatan pada setiap unit kamar dapat berupa lampu baik lapu utama maupun lampu hiasan interior
- Tangga (antar lantai) - Lift Thyssen (antar lantai) - Ram (pada basement)
Apartemen ini mengunakan sistem rigid frame terlihat dari bentuk potongan bangunannya. Bangunan ini juga menggunakan struktur beton bertulang.
Apartemen ini sudah cukup canggih dengan menggunakan sistem electrical terbaru seperti lift thyssen, pintu skylight liatrik, interkom video, smart closet electric dan menyediakan stop kontak pada ruangan tiap unit. pada setiap unit terdapat fasilitas pemanas ruangan.
Namun pada beberapa jenis unit terdapat gaya industrial dengan memunculkan alur kabel listrik pada ruangan.
interkom video dan pemanas ruangan