Mengenal Lebih Dekat Dunia Disleksia pada Anak Sekolah Dasar

DISLEKSIA PADA ANAK SEKOLAH DASAR ISSUE 4 | VOL.8 | NOVEMBER 2023

“Dyslexia is an opportunity and a possibility to learn differently. You have magical brains, they just process differently.”

-HRH Princess Beatrice of York-

PRE-TEST UJI PENGETAHUANMU SEBELUM MENDALAMI DUNIA DISLEKSIA!

Apa itu Disleksia?

Disleksia adalah salah satu jenis gangguan belajar yang membuat anak kesulitan untuk membaca, menulis, mengeja, atau berbicara dengan jelas. The International Dyslexia Association menyatakan bahwa disleksia adalah salah satu penyakit saraf pada anak.

Hal ini ditandai ketika ia kesulitan mengenali huruf, kata, hingga kemampuan mengeja yang buruk. Akibatnya, gangguan belajar ini bisa mengakibatkan masalah dalam memahami kosakata, kalimat, membaca, dan memahami bahan bacaan.

Penyebab Biologis dan Genetik Penyebab disleksia yang paling umum adalah cacat pada gen DCD2 dan biasanya diturunkan dari anggota keluarga. Kondisi ini ini bermula saat cerebrum atau bagian otak yang mengatur aktivitas berpikir, membaca, dan bahasa tidak berfungsi dengan baik.

Riwayat keluarga yang pernah mengalami dyslexia, kehamilan yang bermasalah, serta masalah kesehatan yang cukup relevan.

penyebab umum mengalami disleksia Bayi lahir secara prematur atau berat badan rendah.

Paparan nikotin, obat, alkohol, atau infeksi selama kehamilan.

Kelainan pada struktur otak yang berperan dalam kegiatan mengolah kata dan berpikir.

Penyebab Kondisi Lainnya

CIRI-CIRI DISLEKSIA PADA ANAK

CHECKLIST CIRI DASAR DISLEKSIA! Membaca huruf atau tulisan secara terbalik, seperti: duku dibaca kudu, d dibaca b, atau p dibaca q.

Mengalami kesulitan dalam menyebutkan kembali informasi yang diberikan secara lisan.

Kualitas tulisan buruk, karakter huruf yang ditulis tidak jelas.

Memiliki kemampuan menggambar yang kurang baik.

Sulit dalam mengikuti perintah yang diberikan secara lisan.

Mengalami kesulitan dalam menentukan arah kiri dan kanan.

Mengalami kesulitan dalam memahami dan mengingat cerita yang baru dibaca.

Mengalami kesulitan dalam mengungkapkan pikiran secara tertulis.

Mengalami kesulitan dalam mengenal bentuk huruf dan mengucapkan bunyi huruf.

Mengalami kesulitan dalam menggabungkan bunyi huruf menjadi kata yang berarti.

Sangat lambat dalam membaca karena kesulitan dalam mengenal huruf, mengingat bunyi huruf dan menggabungkan bunyi huruf menjadi kata yang berarti.

PERINGATAN Perlu diingat bahwa jika mengalami ciri-ciri tersebut, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan psikolog profesional untuk mengkonfirmasi dan mendapatkan penanganan yang tepat!

Ciri-ciri disleksia pada anak dapat berbeda-beda tergantung usianya. Tanda-tanda disleksia pada anak usia 1-2 tahun meliputi tidak mengungkapkan kata pertama hingga usia 15 bulan sampai 2 tahun dan mengalami keterlambatan bicara. Pada usia 2-5 tahun, ciri-ciri disleksia pada anak meliputi kesulitan dalam koordinasi gerakan motorik seperti sering terjatuh, sering menabrak benda, atau sering tersandung, pelupa, dan lambat memberikan respons ketika diberi tugas atau instruksi. Pada usia sekolah, tanda-tanda disleksia pada anak meliputi kesulitan untuk mengingat nomor yang lebih dari satu angka, kesulitan membaca, mengeja, atau menulis dibandingkan dengan anak seusianya, bingung dengan konsep waktu dan mengingat urutan, sulit mengikuti arah, dan kesulitan dalam memahami sesuatu dari segi visual atau juga suara.

Metode pembelajaran anak disleksia 1. Metode Multisensori : Metode ini melibatkan penggunaan indra seperti penggunaan indra seperti pendengaran, penglihatan, dan perasaan untuk membantu anak disleksia menemukan kesalahan dalam penulisan dan memperbaikinya.

2. Metode Fonik ( Bunyi ) : Metode ini berfokus pada penggunaan mata dan telinga untuk membantu anak disleksia menemukan kesalahan dalam penulisan dan memperbaikinya.

3. Metode Linguistik : Metode ini mengajarkan siswa disleksia mengenal kata secara utuh, menekan pada kata - kata yang mirip, Dengan adanya penekanan, siswa dapat menyimpulkan sendiri pola hubungan antara huruf dan bunyinya.

4. Metode Fernald : Metode ini melibatkan guru menulis kata yang akan dipelajari di atas kertas, kemudian anak menelusuri kata tersebut dengan cara merabanya. Saat menelusuri, anak akan melihat visual tulisan tersebut dan mengucapkan dengan keras. Cara ini bisa dilakukan berulang kali hingga anak dapat menulis.

5. Metode Gillingham : Metode ini merupakan pendekatan terstruktur taraf tinggi yang memerlukan lima jam pelajar selama dua tahun. Aktivitas pertama diarahkan pada belajar berbagai bunyi huruf.

6. Analisis Glass : Metode ini melibatkan pengguna alat tes untuk mendeteksi gangguan disleksia anak.

Yuk Main!

Sebelum kita lanjut belajar lagi, main dulu yuk!

Penasaran arti dari setiap kata yang ada?

Mari lanjut belajar.

DISLEKSIA

GILLINGHAM

FONIK

KESULITAN

MULTISENSORI

GENETIK

KOREKTOR

SARAF

PERAN ORANG-ORANG SEKITAR DALAM MEMBANTU PERKEMBANGAN ANAK DENGAN GANGGUAN DISLEKSIA

Orang tua memegang peran penting P

dalam mengasuh anak disleksia.

E R A N

Orang tua harus berperan ekstra dalam mendukung anak dengan menunjukan cinta, dukungan, dan kesabaran lebih, peran orang tua dalam mendidik dan membantu anak disleksia.

Membantu anak mengurangi dampak disleksia dengan berbicara pada dokter anak.

Membaca dengan suara lantang bersama anak dan mendengarkan audio bacaan bersama Akomodasi (perawatan yang

anak.

tepat, adil bukan berarti sama

Berbicara kepada pihak sekolah

karena setiap anak disleksia

mengenai disleksia agar pihak sekolah

memiliki area disleksia yang bebeda

dapat menyesuaikan metode

beda, jadi bantuan nya juga

pembelajaran khusus bagi anak tersebut.

berbeda).

Cari tahu kelemahan anak untuk

Korektor (terus - menerus diulang

mengintervensi atau berkontribusi

untuk memperkuat isu - isu yang menjadi intervensi utama).

Batas waktu anak menoton TV dan habiskan lebih banyak waktu untuk belajar membaca.

Pola asuh yang diterapkan oleh orang tua penting untuk kehidupan masa depan anak, Pola asuh demokratis yang mengedepankan keterbukaan antara anak dan orang tua dapat dijadikan sebagai salah satu rekomendasi pola asuh bagi anak disleksia.

peran

TENAGA DIDIK

Peran tenaga didik atau guru terhadap anak disleksia sangat penting dalam menangani kesulitan belajarnya dan mendukung motivasi siswa dalam mengajarkan baca.

Memahami keadaan anak: Guru harus memahami keadaan anak disleksia dan mengadaptasi pendekatan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan anak.

Meningkatkan motivasi belajar: Guru dapat membantu anak disleksia dengan meningkatkan motivasi belajar dengan menyediakan lingkungan belajar yang nyaman dan mendukung.

Guru harus mendudukan anak disleksia di sebelah guru agar dapat membimbing mereka dalam belajar dan memastikan jam keluarnya mereka tidak terlambat.

Guru dapat menggunakan metode eja, metode drill (latihan) dan pendekatan secara personal untuk membantu anak disleksia merasa punya tempat untuk membantu anak disleksia merasa punya tempat untuk menceritakan semua kegelisahannya.

Menilai kesan dan penilaian: Guru harus menilai kesan dan penilaian anak disleksia secara individu, bukan bergantian dengan sistem penilaian yang umum.

Mengidentifikasi anak berkebutuhan khusus: Guru memiliki peran penting dalam mengidentifikasi anak berkebutuhan khusus, terutama pada anak disleksia dan mengadaptasi pendekatan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan anak tersebut.

PERAN

TEMAN SEBAYA Teman sebaya memiliki peran penting dalam kehidupan anak yang mengalami disleksia, karena mereka dapat mempengaruhi perkembangan, penyesuaian diri, dan pengembangan akademik dan sosial mereka. Teman sebaya dapat memberikan dukungan emosional dan sikap kepinginan kepada anak disleksia, membantu mereka menghadapi tantangan dalam membaca, menulis, dan menghitung Selain itu, teman sebaya juga dapat membantu anak disleksia mengatasi perasaan malu, terisolasi, dan kecemasan sosial yang mungkin dialami.

Meskipun disleksia tidak pernah menjadi jaminan bahwa anak akan gagal, teman sebaya dan lingkungan sekitar dapat memainkan peran penting dalam keberhasilan anak disleksia secara akademik dan non-akademik.

Menyediakan informasi tentang disleksia dan cara mendukung anak yang memilikinya.

Mengurangi beban akademik yang tidak diperlukan dan memberikan dukungan dalam tugas yang menarik minat anak Mengadaptasi cara belajar dan menyediakan bahan-bahan pendukung yang sesuai untuk membantu anak disleksia mengatasi kesulitan membaca, menulis, dan memahami teks.

Mengajarkan secara mendetail untuk membantu anak disleksia menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial.

POST-TEST

SEBERAPA BANYAK KAMU TELAH PAHAMI TENTANG DISLEKSIA SEKARANG?